Home / Romansa / Beauty in the dark / Sebuah Pelajaran

Share

Sebuah Pelajaran

Author: Wina johana
last update Last Updated: 2021-12-21 16:24:47

Rae berniat untuk pergi, tapi sayangnya yang terjadi adalah Rae jsutru di bawa menuju ruangan gelap yang sama dengan cara yang begitu romantis. Gerardo menggendong Rae dengan gaya bridal style, membuat beberapa orang terkejut, sedangkan Dante, dia hanya tersenyum.

“Turunkan aku!!” bisik Rae dengan penuh penekanan.

“Ini adalah pelajaran pertama untukmu! Jadi ingat, jangan pernah lagi membantah atau pergi sebelum aku selesao bicara.”

Rae terpaksa mengangguk, ia tidak ingin terus ada dalam pelukan Gerardo dan menjadi bahas tertawaan. Meskipun sebenarnya tidak ada yang berani menertawakannya.

Setelah berhasil menginjak lantai, Rae dengan cepat menjaga jarak dengan Gerardo. Tapi sosok dengan kepala terbungkus kain hitam itu membuat jantung Rae berdegup begitu kencang.

‘Teo?’ batin Rae.

Tanpa sadar, ia terus melangkah dan mendekati kursi dimana pria itu berada. Dengan gerakan cepat, Rae menarik penutup kepalanya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Beauty in the dark   Lebih dari itu

    Rae memperhatikan reaksi semua orang dengan seksama. Dua pria yang ada di antara mereka bersikap santai, tapi Star sebaliknya. Tangan gadis itu gemetar ketakutan saat melihat Rey tidak sadarkan diri dan Ia mulai mendekatinya perlahan.“Lemah!” cibir Rae dengan suara keras.Tapi sayang tidak ada yang peduli akan hal itu.“Apa menurutmu ini sudah cukup?” Gerardo tiba-tiba saja mendekati Rae dan memeluk pinggangnya dengan begitu posesif, seakan ia sedang mempropokasi Rae untuk berbuat lebih jauh.“Jangan mencuri kesempatan dalam kesempitan, Tuan Gerardo!” ujarnya dengan tegas.Gerado lantas mengangkat tangannya dan tersenyum nakal pada Dante yang setia memperhatikan interaksinya dengan Rae.“Habisi dia!” pinta Rae.“Biar Star yang melakukan itu, dia yang ingin melakukannya!” timpal Gerardo cepat.Rae memalingkan wajahnya, melirik Gerardo dan menatapnya dengan lekat. Rae t

    Last Updated : 2021-12-25
  • Beauty in the dark   Dilema

    “Selamat pagi, tuan.” “Ya! Dimana Dante? Katakan padanya aku ingin bicara, aku tunggu dia sekarang juga!” “Maaf tuan, tapi Dante kemarin pergi dan ia meminta izin untuk kembali besok.” Gerardo hanya diam tak berkata apa-apa. Ia ingat, mungkin Dante tidak meminta izinnya karena memang dia masih tidak sadarkan diri karena mabuk kemarin malam. “Baiklah, siapkan sarapannya!” “Apa saya harus memanggil nyonya sekarang?” Gerakan tubuh Gerardo terhenti saat ia mendengar pelayan itu menyebut ‘nyonya’ dan Gerardo tahu siapa nyonya yang mereka maksudkan. “Cepat, siapkan sarapan untukku!!” serunya. Pelayan itu melayani Gerardo dengan hati-hati. Ia bisa melihat jika pagi ini sang tuan seperti tidak bersahabat. Roti panggang dengan selai kacang menjadi sarapannya pagi ini. “Silahkan tuan.” Dengan begitu malas, Gerardo memotong rotinya. Bahkan terlihat sangat sulit, seperti ia sedang memotong daging alot di atas piring

    Last Updated : 2021-12-27
  • Beauty in the dark   Penyesalan dari masa lalu

    Seorang pria dengan pakaian perlente saat ini sedang berdiri bersama para jajaran pria-pria kaya yang sama sekali tidak pernah kekurangan uang dalam hidup mereka. Tapi sayangnya kehadiran pria itu tidak lain hanya menjadi sebuah parasit, yang tidak pernah diinginkan.Alex—pria itu bernama Alex. Dia adalah pria kelas bawah yang berada diantara mereka, manusia yang bergelimang harta.Dengan begitu pintar Alex bergaul, menunjukkan sebuah kualitas kelas atas untuk menutupi dari mana ia berasal. Sampai akhirnya, saat mereka sadar jika Alex hanya sebuah parasit, maka semua sudah terlambat.“Aku sudah menjarah semua isi dompet dan tas milik pria kaya itu, hahah...” ia tertawa karena malam ini begitu beruntung, uang yang ia dapatkan alangkah begitu banyak. Lantas Alex melempar tas dan dompet itu kesembarang arah.Katakan saja jika saat ini Alex selalu beruntung. Dari mereka yang sudah ia ambil harta bendanya, sama sekali tidak pernah mengusut sa

    Last Updated : 2021-12-31
  • Beauty in the dark   Kembali

    “Hallo?”“Dimana kau?”“Aku sudah mengatakan jika aku akan pulang pada pelayan setiamu. Aku kira dia akan menyampaikannya padamu,” suara Dante begitu santai, seakan ia sedang berada dalam hati yang gembira, berbanding terbalik dengan Gerardo yang saat ini seperti benang kusut dan belum menemukan titik untuk bisa kembali sesuai dengan keinginannya.“Jam dua siang aku tunggu di Mansion!”“Tapi Ger...”Tuttt....Panggilan itu diputus secara sepihak, tentu saja Gerardo yang melakukan hal itu. Jika dulu ada dua orang yang bisa Ia andalkan—Teo dan Dante, sekarang ia hanya memiliki Dante.Banyak anak buah yang bisa Ia jadikan orang kepercayaannya, tapi sangat sulit untuk bisa percaya pada mereka. Bahkan Teo, yang sudah jelas lama bersamanya ternyata adalah mata-mata dan bodohnya Gerardo tidak pernah tahu hal itu.“Tuan, kita akan kemana?”“Kemba

    Last Updated : 2022-01-02
  • Beauty in the dark   Dia Pingsan

    Gerardo terus saja menghentak inti tubuhnya. Ia sama sekali tidak peduli dengan Rae yang saat ini sama sekali tidak merespon dan terus berusaha untuk menunjukkan jika ia kuat, bagaimanapun Gerardo memperlakukannya.“Aku akan membuatmu mengerti! Aku sudah memberi sebuah kesempatan untuk bisa bebas dari tempat ini,” katanya dengan tersengal.“Tapi kau memilih untuk tetap di sini bersama ku!”“A-aku tidak akan menyerah!” balasnya dengan berani, Rae sudah tidak bisa merasakan lagi menahan dirinya, sebaik apa pun ia bertahan lelah dan perih pada bagian inti tubuhnya mulai terasa.“Tidak ada kesempatan kedua! Mulai detik ini kau sudah kehilangan hak atas hidupmu sendiri. Kau adalah budak ku!!” tegasnya dengan mendorong tubuhnya untuk semakin menyatu dengan Rae.Rae mencengkram kain di bawahnya dengan kuat saat Gerardo mendesaknya semakin dalam dan menumpahkan semua benih-benihnya.Selesai menuntaskan

    Last Updated : 2022-01-04
  • Beauty in the dark   Khawatir

    Dante mulai mengeluarkan stetoskop dan pengukur tekanan darah. Ia memeriksa semuanya dengan begitu lembut dan terliti. Keningnya sedikit berkerut saat ia melihat tanda kepemilikan di leher Rae. Bukan hanya satu atau dua, tapi cukup banyak. Itu artinya beberapa saat lalu mereka baru saja selesai bercinta. Ia mulai memeriksa semua secara keseluruhan, dan yang terakhir adalah pada bagian perut. Dante tersenyum miris, karena sepertinya Rae tidak bisa menjaga dirinya dan makan dengan baik selama ada ditempat ini. Dante mulai menyapkan perlatan infus dan menyiapkan beberapa obat, kemudian memasang infus itu dengan lincah hanya dengan satu kali percobaan. “Apa yang terjadi padanya?” tanya Gerardo, sesaat setelah Dante selesai memasangkan infus ditangan kiri Rae. “Boleh aku bertanya?” “Ck! Jangan bersikap seperti kau seorang dokter yang ada di rumah sakit,” cibir Gerard. “Jangan lupa dimana kau berada saat ini.” Dante hanya terkekeh mendengar itu. Mem

    Last Updated : 2022-01-04
  • Beauty in the dark   Satu permintaan

    Beberapa jam berlalu, Rae masih belum sadarkan diri dan tentu saja Gerardo terus memantau kondisi istrinya itu secara langsung, kakinya terasa berat saat Ia ingin melangkah keluar hanya sekedar untuk menyegarkan diri.“Kenapa dia belum sadar juga, apa mungkin terjadi sesuatu?” gumamnya pelan.Gerardo berniat untuk memeriksa, tapi saat tangan kekar itu baru saja terulur, tiba-tiba kelopak mata Rae terbuka dan menatap tajam dari jarak yang begitu dekat.“Apa yang kau lakukan di sini? Apa belum cukup bagimu melakukan itu padaku?” Rae bertanya dengan penuh kekesalan, tapi ia memang tidak berdaya saat ini.“Aku sudah menolongmu! Jadi seperti ini balasan mu padaku, Nona Catalina?” Gerardo kembali menunjukkan egonya yang sangat tinggi di hadapan Rae. Alih-alih meminta maaf, pria itu justru ingin menunjukkan jika dirinya begitu berjasa.Rae tersenyum sinis, “Menjaga keselamatan ku adalah tugas mu, bukan? Jadi janga

    Last Updated : 2022-01-05
  • Beauty in the dark   Musuh

    Melihat Rae yang sudah semkain pucat, Gerardo tidak bisa berpikir dengan baik. Ia terus mengutuk siapa saja yang sudah ceroboh atau bahkan sengaja membuat istrinya seperti ini.“Bagaimana?” tanya Gerardo dengan wajah pucat.“Aku sudah berusaha, tapi sepertinya racun ini sudah menyebar. Hanya saja tanda vital semua normal, bahkan detak jantung sama sekali tidak mengalami penurunan,” jelas Dante.“Lebih baik kita ke rumah sakit sekarang.”Tanpa berpikir panjang, Gerardo segera menggendong Rae. Infus sengaja Dante matikan. Hal ini benar-benar di luar dugaan, karena selama Dante tinggal di tempat ini sama sekali tidak pernah terjadi hal seperti ini. Bahkan mereka rela mencoba semua makanan di hadapan Gerardo, sebelum makanan itu masuk ke mulut Tuan mereka.Dante langsung mengambil alih kemudi, sedangkan Gerardo duduk di kursi penumpang dengan memeluk Rae. Menatapnya penuh cinta, bahkan sesekali menepuk pipi Rae agar

    Last Updated : 2022-01-10

Latest chapter

  • Beauty in the dark   Cinta yang abadi (TAMAT)

    Lagi, lagi dan lagi, Rae dibuat terkejut dengan kenyataan yang ia temukan malam ini. Bukan mengenai kemewahannya, namun karena jarak antara Mansion Gerardo dan kediaman di mana wanita itu berada tidaklah sejauh yang Rae bayangkan.“Jangan berusaha untuk mengecohku! Ini bukanlah tempat yang akan kau datangi bukan?” Rae menekan urat leher pria itu dengan senjata kecil. Sangat kecil, tapi dengan racun yang memastikan.“Ti-tidak! Ini adalah kediaman Nona dan aku memang diminta untuk membawamu ke tempat ini,” jelasnya. Tapi Rae tetap tidak percaya begitu saja.Diam-diam, pria itu meraih ponselnya dan berniat untuk mengabari Nona tetunya, namun Rae bukanlah wanita bodoh yang tidak mengerti mengenai trik murahan seperti ini.“Jadi kau ingin bermain-main denganku? Cepat hubungi dia dan loud speaker!”“Ba-baik …”Sikap pria di hadapannya ini sangat mencurigakan untuk sekelas penjahat. Ya, dia ter

  • Beauty in the dark   Aku menemukannya

    “Gerard! Rae berlari mengejar sebuah mobil,” beritahu Dante.Tanpa berpikir Panjang, Gerardo bergegas keluar menggunakan mobil. Ia melaju dengan kecepatan tinggi dan setelah puluhan meter ia menemukan Rae yang sedang berjalan dengan langkah gontai.“Apa yang kau lakukan di sini, Nona Catalina? Apa kau sudah gila?” Gerardo berteriak, menghakimi Rae tanpa tahu apa yang membuatnya berlari begitu jauh seperti orang bodoh. Gerardo turun dan segera menopang tubuh Rae yang hampir saja jatuh.Rae dibawa ke dalam mobil dengan cepat, napasnya tersengal-sengal, ia lelah. “Kejar dia, Tuan Gerard! Dia orangnya. Wanita itu …”“Rae, tenangkan dirimu!” Gerardo menangkup wajah Rae, membuat istrinya itu sadar di mana mereka berada saat ini. “Tenang! Jangan terpancing,” bisiknya pelan.“Aku melihatnya! Di-dia adalah …”“Sstttt … Aku tahu dia adalah wanita itu.&rd

  • Beauty in the dark   Salah memasuki gerbang

    Dua hari telah berlalu, Rae terus saja mempersiapkan diri dengan segala senjatanya yang mematikan. Ia bahkan kembali melatih tubuhnya saat malam tiba dan terlelap saat menjelang pagi. Gerardo berusaha untuk membuat Rae istirahat, namun istrinya itu tidak pernah ingin diatur.“Jangan seperti ini, Nona Catalina! Kau bisa jatuh sakit,” Gerardo mencekal tangan Rae yang berniat ingin kembali memukul samsak, dan satu tangannya mencegah benda itu agar tidak mengayun pada tubuh Rae.“Cukup! Simpan tenagamu.” Gerardo kembali melunak. “Kita tidak tahu kapan, dari mana dan bagaimana mereka menyerang.”“Itulah alasan kenapa aku tetap seperti ini. Aku harus terjaga!”Gerardo mengerti apa yang Rae maksud, namun jika terus dibiarkan Rae bisa tumbang sebelum berperang.“Pergerakan mereka terhenti! Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi ini begitu mencurigakan,” jelasnya kemudian.Rae terdiam,

  • Beauty in the dark   Tetap di sampingku

    Dua pekan kepergian Alex masih menyimpan banyak luka untuk Gerardo dan Kalia. Ada dendam yang belum terbalaskan dan ini begitu menyiksa.Kemana, di mana dan pada siapa mereka harus meluapkan semunya? Tidak ada jawaban pasti.“Jaga Mansion ini, aku mungkin kembali satu pekan lagi,” ujar Gerardo pagi ini.“Tidak! Aku tidak ingin memikul beban yang berat. Jaga sendiri Ibumu!” Rae berkata ketus. Bukan tidak ingin, namun Rae takut jika harus menjaga Kalia. Apapun bisa terjadi dan Rae tidak bisa menduga itu.“Kau tidak ingin menolongku, Nona Catalina?” suara Gerardo terdengar marah, ini bukan masalah besar untuk Rae.“Ya! Aku takut jika terjadi sesuatu dan aku harus kembali kehilangan. Aku tidak bisa!”Gerardo menarik napas dalam, apa yang Rae katakan begitu mengusiknya. Rae Catalina sudah terlalu sering merasa kehilangan dalam hidupnya dan sekarang ia menolak, hatinya takut untuk mengalami hal yang

  • Beauty in the dark   Selamat tinggal Kalia (Alex)

    Panggilan itu terputus, lebih tepatnya Alex yang mengakhiri perbincangan dengan Kalia. Posisinya sudah terlalu terjepit, artinya Alex tidak memiliki banyak waktu sekarang.“Maafkan aku, Kalia, tapi ini yang terbaik untuk menebus semua dosa-dosaku.”Alex menaikan kecepatan mobilnya dan melesat meninggalkan dua mobil yang terus berusaha untuk mencelakainya. Sampai di sebuah jalanan sepi, Alex menghentikan mobilnya. Pria tua itu berdiri di depan mobil dengan membawa senjata laras Panjang. Ia menantang mereka.‘Inilah waktunya. Selamat tinggal, Kalia.’“Kau masih punya nyali yang besar ternyata,” cibir anak buah Nona.“Aku tidak akan pernah takut! Karena ini sudah waktunya bagiku berhenti dan mati.”“Ahaha … Jika itu yang kau mau, aku akan mengabulkannya dengan senang hati pak tua.”“Tunggu! Tanyakan dulu apa keinginan terakhirnya?” ujar salah satu dari anak bu

  • Beauty in the dark   Demi kebahagiaan Gerardo

    Gerardo menuruni tangga dengan wajah yang sedikit gelisah. Apa yang Rae katakan mengenai situasi yang tiba-tiba saja berubah sepi. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi, termasuk penyerangan lebih besar dan menggila. Namun pikiran itu buyar seketika saat ia mendengar suara yang tidak asing di telinganya.“Apa kabarmu, anakku?” Alex berdiri, ia menatap putranya dengan mata yang berembun.“Aku baik-baik saja,” jawab Gerardo saat mereka berhadapan.“Gerard …” suara Alex tiba-tiba saja tertahan, rasa kecewa pada dirinya sendiri tiba-tiba menyeruak dan membuat pria tua itu sesak. “Maafkan ayah, Gerard.”Untuk pertama kalinya Gerard melihat sikap Alex selemah ini. Pria itu yang sejak lama mengajarkannya untuk selalu bersikap kuat tanpa mengenal kata lelah dan menyerah. Namun hari ini, pria yang sama bahkan mengucapkan kata maaf itu dengan suara begitu pelan.“Kenapa?” tanya Gerardo. &ldquo

  • Beauty in the dark   Tidak bisa berjanji

    “Apa yang kau lakukan pada mereka?” Kalia berdiri dengan wajah penuh amarah. Sejak awal, ia mencurigai jika suaminya terlibat dengan kasus penyerangan yang terjadi pada Gerardo. “Aku sudah memintamu untuk berhenti dan menjauh dari wanita itu, tapi kenapa kau kembali?” Lanjutnya lagi. “Kau tidak akan mengerti!” sahutnya dengan melangkah pergi. Sebagai seorang ibu, Kalia tidak ingin terjadi sesuatu pada putranya, meskipun ia tahu jika Gerardo bisa melindungi dirinya sendiri. Tapi ini sudah keterlaluan, Kalia tidak bisa diam saat melihat suaminya melakukan hal yang bisa menyakiti Gerrado dan menimbulkan perang keluarga. “Tunggu, Alex!” “Apa lagi, Kalia? Apa kau ingin aku berhenti dan membiarkan hidup Gerardo hancur dengan terus bersama wanita itu?” Alex menunjukkan sikapnya saat itu. “Rae bisa saja menghabisi putra kita kapan saja. Apa kau menginginkan itu, Kalia?” “Hah … Apa yang kau ketahui tentang mereka, Alex? Apa kau tahu jika mereka sudah s

  • Beauty in the dark   Sesama Penipu

    Satu pekan telah berlalu dan Rae tetap menyimpan pesan yang tertulis dari surat kaleng itu. Namun tidak dapat dipungkiri jika Rae merasa gelisah. Ini adalah pertama kalinya ia melabuhkan hatinya pada seorang pria dan rintangan sudah lebih dulu datang mengusiknya.Tidak ada penyerangan atau teror apa pun lagi, semua berjalan seperti biasa. Bahkan gerbang utama telah selesai di perbaiki. Gerardo semakin memperketat keamanan dan memastikan jika tidak akan terjadi seperti hari itu. Saat melihat Rae terluka, Gerardo merasa separuh napasnya direnggut secara paksa dan ia tidak ingin melihat hal itu terjadi lagi.“Apa yang kau pikirkan, Nona Catalina?” Rae terkejut saat tangan kekar itu memegang pundaknya.“Kenapa mereka bisa ada di paviliun? Apa mereka pernah menikah denganmu?” Pertanyaan ini adalah hal penting untuknya, meski Rae yakin jika Gerardo sama sekali tidak memikirkan itu.Sudut bibir Gerardo sedikit terangkat, tangan kekarnya m

  • Beauty in the dark   Aku ada di sini bersamamu

    Gerardo berdiri di ambang pintu, tangannya bergerak menekan saklar dan menyalakan lampu utama kamarnya.“Keluarlah dari kegelapan, Nona Catalina.”“Aku tidak tahu cara untuk keluar dari kegelapan! Dan apa aku pantas memasuki dunia baru yang begitu terang?” Rae menatap nyalang Gerardo. Dia, pria yang ingin Rae habisi saat ini menjadi alasan terbesar baginya untuk tetap bisa bertahan.Dengan bantuan tongkat, Gerardo bisa terlihat lebih normal, meskipun seharusnya ia istirahat agar penyembuhan lukanya lebih cepat. Namun itulah Gerardo, ia tidak akan tennag sebelum memastikan jika Rae baik-baik saja.Gerardo melempar tongkatnya, duduk di tepian ranjang, tepat di samping istrinya. Tanpa memita ijin atau berbasa-basi, Gerardo menyentuh pipi Rae dan menghapus air mata yang tersisa di wajahnya.“Buka dirimu. Buka hatimu dan berdamailah dengan keadaan.”“Aku tidak bisa! A-aku, aku ….”Meli

DMCA.com Protection Status