Share

Bab 3 Hantar Aku ke Bawah

Penulis: Ye Zhen
Sally kembali menatapnya dengan bingung.

Terlihat jelas dari pakaian anak laki-laki lucu itu bahwa dia bukanlah orang biasa.

Namun, cara anak itu memandangnya sulit untuk dijelaskan.

Seolah-olah dia sedang menilai… sesuatu yang langka. Dan membuatnya jadi terlihat agak konyol.

Tanpa sabar, Yelena membentak anak itu, "Siapa kau? Apa kau tidak tahu kau tidak dapat menerobos masuk ke kantor selama jam kerja?”

"Dasar Hama!"

Bocah itu menatapnya dengan acuh tak acuh, terlihat dingin dan masa bodoh. Dia menjulurkan jari kelingkingnya menunjuk ke arah Yelena dan berkata dengan nada memerintah, "Kau! Bersihkan kotoran di lantai sekarang juga. Ingat! Gunakan tanganmu!"

Yelena mengira dia sedang berhalusinasi. Dia begitu terperangah dan marah sehingga dia tertawa.

"Apa katamu?"

Berani-beraninya dia memerintahkanku untuk menyeka lantai?

"Apa kau tidak mengerti?"

Bocah itu menatapnya dengan pandangan menghina.

"Sudah jelek, bodoh pula. Ternyata begini ya agency ini. Sepertinya aku benar-benar perlu mempertimbangkan kembali apakah aku harus menugaskanmu untuk pesta ulang tahunku atau tidak!!"

Yelena tidak pernah membayangkan bahwa makhluk kecil ini bisa memiliki lidah yang begitu beracun. Dia sangat marah sehingga seluruh tubuhnya gemetar.

"Dari mana anak liar ini? Orang tuamu tidak mengajarimu sopan santun, ya? Aku akan memberimu pelajaran yang tidak akan pernah kau lupakan!"

Yelena mengangkat tangannya mencoba ingin menampar anak itu.

Sally refleks bergegas menarik anak itu ke pelukannya.

Betapa menyakitkan jika anak kecil seperti itu ditampar?

Yang lain juga terkejut, mereka semua heran bagaimana mungkin Yelena bisa setega itu ingin menampar anak yang begitu menggemaskan itu.

Para pengawal anak itu waspada dan marah. "Beraninya kau! Kau pikir kau siapa, mencoba memukul Tuan Muda kita? Tangkap dia!"

Hanya dalam dua detik, dua pengawal menangkap Yelena.

Semua orang tercengang.

Yelena sendiri heran. Dia tidak pernah mengalami perlakuan seperti itu sepanjang hidupnya, apalagi di depan bawahannya.

Amarahnya makin menjadi. Dia mencoba melawan.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!"

Para pengawal terus memegangnya erat-erat, tanpa bergeming sedikit pun.

Manajer umum Zhuoyue Agency, Luke Smith berlari. Dia terlihat panik dan berkata, "Harap tenang, pengawal. Maafkan anak buahku yang ceroboh ini karena telah menyinggung Tuan Muda kalian. Aku harap kalian bisa memaafkan dan melepaskannya."

Luke sedang berada di kantornya di lantai atas gedung ketika dia mendengar bahwa Pangeran Cilik dari Jahn Group sedang melakukan kunjungan kehormatan ke Agency ini. Dia ingin menyambutnya dengan antusias. Siapa sangka kalau Pangeran Cilik ini malah pergi ke Departemen Perencanaan?

Dia bergegas begitu dia mendengar sedikit kekisruhan. Dia tak menyangka akan melihat pemandangan seperti itu dan membuatnya panik setengah mati.

Bagaimana tidak, Zhuoyue Agency telah berusaha keras untuk mencoba meraih kesempatan emas bekerja untuk Jahn Group.

Jika insiden ini membuat mereka kehilangan kesempatan untuk bekerja dengan Keluarga Jahn, dia pasti akan membenturkan kepalanya ke dinding.

Salah satu pengawal mengejek.

"Tolong pertimbangkan lagi sikap karyawanmu ini yang telah berani menyebut Tuan Muda Jahn Group sebagai anak liar yang tidak berpendidikan!"

Mendengar ucapan sang pengawal, orang-orang terkejut. Bahwa bocah berwajah lembut ini sebenarnya pangeran kecil dari Jahn Group!

Itu terlihat jelas dari wibawanya di usianya yang masih muda!

Yelena limbung. Kini wajahnya berubah menjadi pucat pasi yang semula menekuk karena marah.

Dia tidak dapat membayangkan hal buruk apa yang akan terjadi setelah dia membentak Pangeran Kecil dari Keluarga Jahn ini.

Dia mungkin akan kehilangan pekerjaannya jika ini akhirnya merusak kerjasama antara Jahn Group dan Zhuoyue Agency.

Kini wajah Luke benar-benar pucat. Suaranya gemetar ketakutan ketika dia berkata, "Aku benar-benar minta maaf. Aku akan menyuruhnya meminta maaf kepada Tuan Muda sekarang."

Dia kemudian menatap Yelena dengan jengkel. "Manajer Yorke, tunggu apa lagi? Cepat minta maaf!"

Yelena merasa terhina, tapi sekarang bukan waktunya untuk mengkhawatirkan reputasinya. Dia segera berkata, "Maaf, Tuan Muda. Aku harap kau bisa memaafkanku karena tidak mengenalimu dan menyinggungmu."

Bocah lucu itu tidak berkata apapun seolah-olah mengabaikannya didalam pelukan Sally.

Wajahnya sangat lembut. Matanya berwarna coklat cerah. Hidung kecilnya mancung. Bibir merah mudanya dengan lembut ditekan bersamaan saat dia erat memeluk lehernya dengan lengan pendeknya. Dia seperti tidak ingin melepaskan pelukan Sally.

Sally menyukai anak-anak, termasuk anak itu. Dia serasa ingin memeluknya begitu dia melihatnya.

Sekarang dia dalam pelukannya, dia juga tidak ingin menurunkannya.

Tidak hanya tubuh anak pintar ini yang sangat lembut, tetapi dia juga mengalami rasa keakraban yang tak asing. Itu hanya membuatnya semakin enggan untuk melepaskannya.

Setelah waktu yang lama berlalu dan tidak ada jawaban dari bocah lucu itu, Yelena mulai panik. Dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Tuan Muda Jahn?"

Bocah itu akhirnya meresponnya. Dia menatapnya dengan dingin dan berkata, "Jangan minta maaf padaku, tapi ke wanita cantik ini."

Yelena malu sejadi-jadinya.

‘Dia ingin aku meminta maaf kepada Jiang Sese? Yang benar saja!’

"Kau tidak mau? Lupakan saja. Tapi aku akan meminta ayahku mempertimbangkan kembali rencananya untuk bekerja dengan kantormu."

Bocah tampan itu kemudian menyuruh para pengawal di sebelahnya. "Ayo pergi."

Para pengawal melepaskan Yelena seperti yang diperintahkan dan bersiap untuk mengantarnya keluar dari kantor.

Semakin hilang kesempatan Luke untuk bekerja untuk Keluarga Jahn. Dia buru-buru menghentikan mereka. "Bersabarlah, Tuan Muda. Yelena hanya ingin meminta maaf."

Dia kemudian menatap Yelena dengan murung.

"Manajer Yorke, semua orang di perusahaan berjuang mati-matian untuk mendapatkan proyek dengan Jahn Group. Jika kau hanya mengacaukan saja, silakan kemasi barang-barangmu dan pergi sekarang juga. Kami tidak akan menahanmu di sini!"

Wajah Yelena berubah pucat saat mendengar ultimatumnya.

Pangeran Cilik bertekad untuk balas dendam dan membela Sally.

Tidak akan ada akhir yang bahagia bagi Yelena jika dia menolak untuk meminta maaf.

Terlepas dari semua keengganannya, dia akhirnya mengatupkan giginya dan berkata,

"Baiklah. Aku akan minta maaf. Maafkan aku."

"Sangat tidak tulus."

Bocah tampan itu menatapnya jijik.

Yelena menarik napas dalam-dalam, menepis rasa terhinanya, dan membungkuk kepada Sally.

"Aku minta maaf karena memperlakukanmu seperti itu sebelumnya. Aku sangat menyesal. Maafkan aku."

Selain kegembiraan yang luar biasa saat melihat betapa rendahnya Yelena sekarang, Sally tidak dapat menahan diri untuk tidak menyadari betapa ironisnya hal ini.

Wanita ini biasanya memandang rendah dirinya dan memanfaatkan posisinya untuk menggertaknya. Siapa yang tahu bahwa dia akan membungkuk seperti ini padanya suatu hari nanti?

Melihat Yelena akhirnya dapat berkompromi, Luke segera melangkah maju untuk menyelesaikan perselisihan mereka.

"Tuan Muda, dia telah meminta maaf. Bisakah kau...Bisakah kau mempertimbangkan kembali kerja sama kita?"

"Dia belum membersihkan lantai."

Bocah tampan itu menolak untuk mengalah.

Yelena menggertakkan gigi karena dipermalukan, tapi tetap saja, dia cukup bijak untuk berkata, "Aku akan membersihkannya sekarang."

Dia pergi untuk mengambil perlengkapan kebersihan. Kemudian, di depan semua orang, dia menyeka noda kopi dengan kain sampai lantai benar-benar bersih.

Tidak ada satu orang pun yang simpati kepadanya dan apa yang terjadi padanya.

Semua orang tahu betul bagaimana Yelena memperlakukan Sally sehari-hari. Namun dia yang menabur, dia juga yang menuai.

Bocah itu akhirnya puas saat melihat Yelena selesai menyeka lantai.

“Aku akan melupakan kejadian ini hari ini, tapi aku punya satu permintaan terakhir. Aku tidak ingin dia berpartisipasi dalam proyek ulang tahunku."

Luke langsung setuju.

"Tentu saja, itu tidak masalah sama sekali."

"Baiklah kalau begitu. Aku pergi."

Bocah itu menoleh ke arah Sally. Sally mengerti dan buru-buru menurunkannya.

Yang mengejutkan, bocah itu malah mengencangkan pegangannya dan menolak untuk turun. Dia bahkan memerintahkannya dengan suara paling lembut.

"Tolong hantar aku kebawah."
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
Kok ceritanya sama ama yang di Webread yaa,cuma judulnya aja beda
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 4 Seorang Wanita yang Menuntunnya Pulang

    Sally tercengang. Sebelum dia bisa memberikan jawaban, Luke sudah menatapnya.Jelas sekali, bahwa Pangeran Cilik itu sangat menyukai Sally.Akan sangat bagus jika dia bisa membangun hubungan yang baik dengannya.Sally tidak punya pilihan lain selain menggendongnya.Anak kecil itu tampak sangat gembira dan mengencangkan pelukannya di lehernya. Matanya berbinar seperti bintang.Ini membuat Sally semakin menyukainya. Setelah mengangkatnya, dia keluar dari pintu.Dia berterima kasih kepada lelaki kecil itu ketika dia berada di luar kantor. "Sayang, terima kasih telah membantuku melampiaskan amarahku”"Sama-sama. Itu hanya satu wanita yang menyebalkan. Aku sudah terbiasa melihat Ayahku dikelilingi oleh kumpulan wanita seperti dia.”Meskipun anak itu terlihat sangat kekanak-kanakan, tetapi cara menyampaikan sesuatu sangat berwibawa.Dia layaknya orang dewasa namun dengan postur tubuh yang lebih kecil dan umur yang lebih muda. Sally menganggap ini menarik. "Sudah terbiasa denga

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 5 Boleh Aku Saja?

    Di Furong Park...Di dalam apartemen, Sally mengenakan celemek sedang sibuk di dapur, menyiapkan makan malam.Si tampan itu mondar-mandir dengan segelas susu di tangan, ia mengamati sekeliling dengan rasa ingin tahu. "Kau memang biasanya tinggal di tempat ini ya, Bibi?""Ya. Tempat yang sangat kecil, bukan? dan tidak semewah milikmu."Sally menanggapi tanpa berpikir terlalu panjang tentang itu. Dia memasukkan sayuran yang baru dipotong ke dalam mangkuk untuk persiapan masak.Si tampan itu memiringkan kepalanya, menatapnya. "Kau tinggal sendiri, Bibi?""Ya.""Apa kau tidak punya keluarga?""Punya. Tapi mereka tidak disini. Dan aku sudah terbiasa tinggal sendirian di sini."Si tampan itu terdiam seolah dia khawatir akan membuatnya kesal. Dia empati dan segera menepuk Sally dan ia berusaha menghiburnya. "Jangan takut. Sekarang kau punya aku, kau tidak akan sendirian lagi."Kata-katanya menggelitik Sally.‘Lucunya anak ini! Dia seperti anak yang dewasa sebelum waktunya’Sema

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 6 Aku Ingin Tinggal Bersama Bibi

    Farrel tertegun menatapnya. Meskipun awalnya dia ragu tapi akhirnya dia mengangguk mempersilahkannya.Sally melangkah kecil dan mengetuk pintu. Pelan, dia berkata kepada anak kecil itu "Sayang, makan malamnya sudah siap. Kalau tidak segera dimakan, nanti dingin. Kau mau keluar?"Suara gemerisik datang dari dalam kamar, namun pintunya tetap tertutup.Sally terus berusaha. "Begini, perutku sangat lapar setelah bekerja seharian. Kau mau ‘kan temani aku? Karena kalau tidak, aku bisa saja kena maag dan mungkin harus minum obat dan pergi ke dokter. Kau tau ‘kan rasanya sangat tidak nyaman kalau sakit”Keheningan menyelimuti seluruh apartemen. Beberapa saat kemudian, pintu akhirnya terbuka dan menampakkan kepala kecil.Farrel tercengang.Anak ini biasanya akan merajuk selama lebih dari seminggu sebelum akhirnya amarahnya padam. Dia tidak mau mengalah bahkan ketika seluruh keluarga turun tangan untuk menenangkannya.Dia tidak pernah menyangka bahwa wanita bernama Sally ini akan bisa

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 7 Maukah Kau Berbagi Tempat Tidur Denganku?

    "Tidak masalah."Sally melambai-lambaikan tangan menandakan tidak keberatan kepada Ayah-anak itu yang mulai meninggalkan apartemennya.Kini rumahnya kosong dalam sekejap mata. Untuk sementara, pikirannya masih berkecamuk tentang pria itu dan anaknya. Dia segera menepuk kepalanya dan bertanya pada diri sendiri ada apa sebenarnya dengan dirinya.Xander hanyalah seorang anak yang dia kenal kurang dari sehari. Tapi kenapa dia begitu enggan berpisah dengannya?Dia pikir itu pasti karena Xander sangat menggemaskan....Malam telah tiba dan melarut. Maybach yang menawan meninggalkan jejak di tengah gemerlapnya lampu jalan. Suasana di dalam mobil sangat hening.Xander yang merajuk memalingkan muka, bahkan malas untuk melihat ayahnya.Sementara Farrel mencubit-cubit kecil celah di antara dahinya. Kepalanya sakit. Dia juga tidak berniat untuk menenangkan putranya.Keluarganya telah salah memanjakan Xander, akibatnya temperamennya sangat susah dikendalikan. Sudah waktunya ada seseoran

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 8 Mungkin, Sebentar Lagi

    Sally tercengang mendengar kata-katanya. Maksudnya apa ingin berbagi setengah tempat tidur dengannya? Sally menyangka orang ini benar-benar tidak tahu sopan santun. Apakah dia benar-benar Farrel?Desas-desus mengatakan bahwa pria ini dihormati dan suka menyendiri, tetapi hanya yang pertama saja tampaknya yang benar. Sally meragukan yang kedua mengingat apa yang baru saja dikatakannya. Saat Sally dipenuhi dengan keraguan, Farrel baru menyadari bahwa dia mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak dia katakan. Dia pura-pura batuk untuk menutupi kesalahan cepat-cepat, seraya memberi sinyal bahwa dia tidak enak hati dengan Sally. "Aku mungkin harus merepotkanmu soal ini – Xander belum mandi."Sally sadar dan menjawab, "Jangan khawatir."Tak lama dia memberikan jawabannya, dia menyadari topik ini harusnya dapat dengan mudah dia hindari. Dia hanya tidak bisa menahannya untuk menjawab demikian.Akan tetapi dia tidak kapok untuk mengangkat topik itu lagi. Dia pasrahkan saja kepada takdi

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 9 Merasa Ditipu

    "Hah? Maksudmu sebentar lagi?"Felix membutuhkan beberapa detik untuk memproses informasi ini.George juga bingung.Mereka bertukar pkaung dengan bingung sebelum memutar pkaungan ke arah Farrel secara bersamaan.Farrel tidak menjelaskan. Dia mempertahankan ekspresinya yang acuh tak acuh seolah-olah dia tidak baru saja menjatuhkan bom.Itu membuat mereka merasa seperti baru saja mengalami ilusi.Kegembiraan dengan cepat menerangi ekspresi Felix. "Ka-kakakku… aku tidak salah dengar, ‘kan? Apa kau baru saja bilang kalau kau akan segera menikah?"Farrel menatapnya dengan dingin. "Kau salah dengar.""Tidak, tidak, sama sekali tidak! Bagaimana mungkin aku? George, kau mendengarnya, bukan? Dia baru saja mengatakan dia akan segera menikah! Dia berkata segera, Ya Tuhan…"Felix kesulitan menenangkan diri. Berita ini terlalu mengejutkannya.Seperti yang diharapkan dari kakaknya!Farrel memiliki kepribadian yang tenang layaknya seorang biksu. Seorang pria yang bahkan mungkin tidak b

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 10 Kebencian

    Keesokan paginya..Ketika membuka matanya, hal pertama yang dilihat Sally adalah seorang anak laki-laki menggemaskan yang berbaring di sampingnya.Dia tidur dengan tenang dan nyenyak di pelukannya, bulu matanya yang panjang menempel di pipinya seperti kipas. Kulitnya sangat cerah dan kenyal.Ini membuat Sally jadi berpikir.Dia telah bertemu banyak anak selama lima tahun terakhir, tetapi tidak pernah merasakan sedekat ini dengan seorang anak yang menggemaskan seperti Xander. Dia bahkan tidak berniat untuk membiarkannya pergi.Pikiran seperti itu menggelitiknya. Jika dia tidak membiarkannya pergi, keluarga Jahn kemungkinan besar akan menghabisinya.Tersadar dari pikiran anehnya, dia menyelinap keluar untuk menyiapkan sarapan.Terkejut. Ternyata dia melihat Farrel sudah bangun dan melihat meja makan itu dipenuhi banyak makanan sarapan.Bubur, kue-kue Cina, makanan Barat. Ini terlalu mewah. Sally tercengang. "Ini…""Aku tidak melihat satupun restoran di dekat ini, jadi aku pe

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 11 Rencana Baru

    Jelas sudah itu hasil karya siapa. Taktiknya, bagaimanapun, sangat licik.Sally tidak heran lagi namun dia tidak membiarkan ini membuatnya kesal.Sebaliknya, dia cukup bahagia.Dengan cara ini, dia akan dapat sepenuhnya mengatur perayaan ulang tahun Xander.Anak itu sangat manis karena itu lah dia ingin memberinya apapun yang terbaik di dunia ini. Dia ingin merancang perayaan yang tak terlupakan untuknya.Jika semua informasi hilang, yang harus dia lakukan hanyalah mencari tau lagi. Dan karena proposal acara sebelumnya telah dihancurkan, yang harus dia lakukan hanyalah menyusun yang baru.Perayaan ulang tahun Xander harus menarik!Helene tidak bisa menebak apa yang sedang dipikirkan Sally. Setelah melihat proposal yang robek, dia menjadi marah. "Aku bahkan tidak bisa menemukan satu kebaikan dari Yelena Yorke selain dari kecakapannya di tempat kerja! Dia benar-benar berulah!""Aku tahu. Jika dia mencari sesuatu untuk disalahkan, harusnya mulut besarnya. Dia berani menyebut Pang

Bab terbaru

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1819 Mohon Bantuannya

    Tentu saja, keesokan harinya, Willy menghubungi Xianna pagi-pagi sekali.“Aku menyetujui syarat darimu!”“Aku akan menemuimu di kedai kopi di siang hari untuk menandatangani perjanjian."Xianna terlalu malas untuk membuang waktu dengan pria tua itu, jadi dia langsung memotong percakapan.Pada siang hari, dia tiba di kedai kopi bersama pengacaranya, memilih tempat duduk dekat jendela dan duduk.Saat Willy datang, dia melihat ada seorang pengacara, dan wajahnya agak muram. Apa artinya ini?Xianna sangat waspada terhadap orang tuanya!Begitu Willy duduk, Xianna mengabaikan basa-basi dan dengan blak-blakan berkata, "Di mana perjanjian pengalihan sahamnya?"Willy menatap Xianna untuk sesaat, sebelum dia mengeluarkan perjanjian itu dari dalam tasnya dengan ekspresi tidak puas dan menyerahkannya pada Xianna.Xianna menyerahkannya pada pengacara tanpa melihat.Pengacara memeriksanya dengan hati-hati dan memastikan kalau tidak ada masalah. “Nona Youngs, tidak ada masalah dengan perjan

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1818 Kau Bodoh

    ”Benarkah?” kata Xianna dengan dingin dan tenang saat dia menatap Meghan.Jika bukan karena kakeknya, dia tidak mau tinggal bersama keluarga Youngs!Melihat wajah mereka bertiga, dia merasa muak!Meghan samar-samar melihat sedikit rasa jijik di mata Xianna.Emosinya langsung berkobar!Beraninya dia?Kenapa Xianna tidak bisa selalu berpura-pura merendahkan diri di depannya!Jelas dia adalah kakaknya!Putri sulung keluarga Youngs!“Xianna! Apa kau tidak tahu apa yang salah?”Meghan bertanya, “Harga saham perusahaan anjlok dan dikritik karena semua hal buruk yang kau lakukan di luar sana. Kami semua merasa malu saat keluar, ini semua karena dirimu! Kau bersalah, kenapa kau begitu tidak tahu malu? Apa kau tidak punya rasa malu sama sekali?”Xianna mendengarkan kata-kata itu dan tidak tergerak.Baginya, tidak ada yang bisa menyakitinya selain orang yang dekat dengannya.Meghan mengatakan itu semua, tapi dia dengan sengaja memperindahnya, mengulanginya berulang kali dalam upaya

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1817 Memalukan Bagimu Untuk Kembali

    Whey belum tersadar kembali sampai mobil itu menghilang dari pandangan!Saat dia sadar, dia menutup mulutnya dan berteriak, “Ya Tuhan! Xianna, keberuntungan apa yang kau miliki? Xander membantumu! Aku sangat bersemangat! Aku baru melihat pria itu dari jarak dekat untuk pertama kalinya. Dia sangat tampan!”“Aku sudah lama mendengar kalau tuan muda dari keluarga Jahn sudah kembali ke Cina untuk mengambil alih bisnis keluarga. Akhir-akhir ini, dia sering muncul di berbagai acara kalangan atas, dan sudah memenangkan hati banyak wanita. Aku belum mendengar wanita mana yang dekat dengannya. Hari ini, dia tiba-tiba membelamu. Apa menurutmu dia tertarik padamu? Dia juga sudah menyelamatkanmu di luar negeri. Dia ksatria yang menyelamatkan seorang putri!”“Hei! Kau akan terkenal! Kau mungkin menjadi duri di sisi pewaris kaya!”Whey bahkan lebih bersemangat dari Xianna sendiri. “Jika kau benar-benar menjadi Nyonya Jahn kelak, jangan lupakan aku. Sejujurnya, aku selalu bermimpi memiliki teman

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1816 Keberuntungan Apa Yang Kau Miliki

    Wow-Para tamu gempar!Bahkan polisi datang ke sana. Apa mungkin itu tidak benar?Pada dasarnya, itu mungkin saja nyata!Mengingat betapa marahnya Spencer dan putranya saat menolak keras untuk bertanggung jawab, dan bahkan tanpa malu-malu memfitnah Xianna saat wanita itu datang untuk menemui mereka, para tamu tiba-tiba merasa bahwa kedua keluarga itu kotor dan menjijikkan! Para tamu menatap mereka dengan tatapan menghina.“Bah! Zany benar-benar seorang bajingan! Sudah cukup buruk berselingkuh, tapi dia bahkan membujuk wanita itu untuk pergi keluar negeri dan berusaha membunuhnya! Saat dia kembali, dia bahkan membuat Nona Youngs menjadi kambing hitam. Betapa tidak tahu malu.”“Qlooey benar-benar menjijikkan. Dia bilang dia menyayangi teman-temannya, tapi dia berbalik dan merampas kekasih sahabatnya. Sekarang, dia bertingkah seolah-olah dia tidak bersalah. Menjijikkan sekali.”“Mereka berdua benar-benar kejam, dan mereka benar-benar jodoh. Mereka sangat tidak tahu malu!”“Aku ben

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1815 Bagaimana Dia Bisa Mengenal Tuan Muda Jahn

    Kelompok itu menoleh untuk melihat ke arah suara itu. Sosok jangkung berdiri di pintu, mengenakan setelan profil tinggi hitam polos. Dia memiliki sosok yang lurus, garis luar seperti pisau dan alis yang halus. Dia tampak seperti ciptaan tuhan yang paling sempurna, yang langsung menarik perhatian semua orang.Melihat pendatang baru itu, Xianna sedikit menegang.Itu dia!Mengapa dia muncul di sini?Itu adalah Xander!Beberapa tamu di tempat kejadian tidak mengenalinya, namun masih ada beberapa orang yang mengenali identitas Xander, dan mereka mulai berbisik-bisik."Bukannya ini Tuan Muda dari Jahn Group yang baru saja pulang ke rumah? Aku dengar kalau dia perlahan-lahan mengambil alih industri Jahn Group!""Dia benar-benar terlihat seperti Ketua Jahn saat masih muda!""Hanya dari penampilannya kau bisa tahu kalau dia luar biasa!""..."Xander melangkah ke ruang perjamuan, dan saat dia mendekat, kerumunan itu secara otomatis membuka jalan dan terbelah menjadi dua bagian di hadap

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1814 Siapa Bilang Tidak Ada Bukti

    Kali ini, pikiran Zany hampir kacau.Namun, dia bereaksi dengan cepat dan dengan marah menuduhnya, "Xianna! Kau hanya berbicara omong kosong di sini! Jelas, kau tidak tahu malu, dan tanpa malu-malu berhubungan di luar negeri. Sekarang, karena kau mengalami masalah maka kau mencoba untuk menyalahkanku?!""Ya! Kau tidak punya bukti sama sekali. Apa yang membuat kau bisa berkata begitu tentang kami?"Qlooey tampak sedih dan menutupi dadanya. "Xianna, kita berteman. Aku benar-benar ingin menjadi seperti Whey, berdiri di sampingmu terlepas dari kebenaran masalah ini. Tapi ini benar-benar kejam terhadap Zany!""Jelas kau yang menyakiti Zany dulu. Kau telah meninggalkannya, dan kita bersama. Kenapa kau ingin mengganggu kami sekarang?"Qlooey mengeluh, air mata mengalir di wajahnya.Jika Xianna bukan salah satu pihak dalam masalah ini, dia mungkin sudah tertipu oleh sandiwara mereka. Keterampilan akting keduanya sangat bagus sehingga mereka pantas mendapatkan piala Oscar! "Pertunjukan

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1813 Ini Konyol

    Pernikahannya menjadi kisruh, jika terus seperti ini, keluarga Song dan Yonder akan kehilangan muka.Spencer Song, ayah Zany, berdiri dan berkata dengan tenang, "Jika kalian datang ke pernikahan anak-anak ini dengan itikad baik, aku, Spencer Song, dengan suka cita menyambutmu. Tapi jika kalian datang ke sini dengan foto editan untuk membuat keributan dengan niat jahat dan menyakiti putraku dan merusak pernikahannya, aku pasti tidak akan membiarkan ini!""Tuan Song! Kau-lah yang meminta bukti, dan sekarang buktinya meyakinkan, dan kau menyangkalnya…" Seseorang mengajukan keberatan dengan tatapan tidak puas."Hem!"Spencer mendengus dingin. Hawa di sekitarnya menjadi dingin ketika dia mengamati kerumunan dan berkata dengan bijak, "Semua orang tahu bahwa dalam masyarakat saat ini, sains dan teknologi berkembang, dan foto apa pun dapat dihasilkan jika kalian menginginkannya. Siapa yang tahu jika foto-foto ini sengaja direkayasa? Karena orang-orang itu ingin merusak pernikahan, tentunya

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1812 Perasaan Bersalah

    "Aku tidak tahu!"Zany juga sangat bingung. Bagaimana dia tahu bahwa segalanya menjadi lebih buruk ini!Dia menatap selusin atau lebih reporter media, dan hiruk pikuk lampu blitz yang berkedip. Matanya sedikit menyipit, dan pertanyaan tajam memasuki telinganya."Tuan Muda Song, kabarnya kau dan Nona Yonder telah saling bersekongkol untuk menyakiti Nona Xianna. Apa itu benar?""Seseorang melihatmu dan Nona Yonder di departemen kebidanan dan ginekologi rumah sakit. Apa Nona Yonder hamil? Sudah berapa lama kau hamil? Sesuatu baru saja terjadi pada Nona Xianna. Benarkah, seperti rumor yang beredar, kau sudah melakukan perselingkuhan terlarang?""Kenapa kau tidak memberikan jawaban langsung? Apa kau merasa bersalah? Tuan Muda Song?""Apa rumor di luar itu benar?""Tuan Muda Song! Tolong beri kami tanggapan!""..."Zany mengerutkan bibirnya dan mengerutkan kening. Awalnya, dia sedikit bingung, tapi sekarang dia sudah tenang.Bagaimanapun, Xianna masih hilang di luar negeri. Orang-o

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1811 Pembukaan

    Pada pukul dua siang, di Haiwei International Hotel.Tempat parkir dipenuhi dengan mobil mewah, dan ruang perjamuan bahkan terlihat lebih mewah.Melihat sudah waktunya, Xianna dan Whey turun dari lift dan segera melihat beberapa foto pernikahan di depan pintu. Zany dan Qlooey berpelukan dengan sangat manis.Dan setiap tamu yang lewat bisa berbagi kebahagiaan dengan souvenir pernikahan berupa permen.Xianna sedang bermain dengan dua kotak permen pernikahan di tangannya, berdiri di depan foto pernikahan. Dia menatap dengan dingin ke arah pasangan yang tercela itu, dan hanya merasa itu menjengkelkan!"Xianna, jangan lihat! Apa bagusnya mereka!" Whey, takut dia akan sedih, mendesak.Dia menyeringai, dan berkata dengan lemah, "Kenapa aku tidak boleh melihatnya? Faktanya, kedua orang ini sangat cocok ketika mereka berdiri bersama. Toh mereka ini sesama bajingan yang cocok satu sama lain."Saat berbicara, dia melihat ke atas dan ke ruang perjamuan. Lampunya terang, dan kristal biru yan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status