Share

Bab 10 Kebencian

Author: Ye Zhen
last update Last Updated: 2020-12-03 15:54:00
Keesokan paginya..

Ketika membuka matanya, hal pertama yang dilihat Sally adalah seorang anak laki-laki menggemaskan yang berbaring di sampingnya.

Dia tidur dengan tenang dan nyenyak di pelukannya, bulu matanya yang panjang menempel di pipinya seperti kipas. Kulitnya sangat cerah dan kenyal.

Ini membuat Sally jadi berpikir.

Dia telah bertemu banyak anak selama lima tahun terakhir, tetapi tidak pernah merasakan sedekat ini dengan seorang anak yang menggemaskan seperti Xander. Dia bahkan tidak berniat untuk membiarkannya pergi.

Pikiran seperti itu menggelitiknya. Jika dia tidak membiarkannya pergi, keluarga Jahn kemungkinan besar akan menghabisinya.

Tersadar dari pikiran anehnya, dia menyelinap keluar untuk menyiapkan sarapan.

Terkejut. Ternyata dia melihat Farrel sudah bangun dan melihat meja makan itu dipenuhi banyak makanan sarapan.

Bubur, kue-kue Cina, makanan Barat. Ini terlalu mewah.

Sally tercengang. "Ini…"

"Aku tidak melihat satupun restoran di dekat ini, jadi aku pergi dan membeli yang ada saja. Aku tidak tahu apa yang kau suka, jadi aku membeli sedikit-sedikit dari tiap menunya."

Farrel menyampaikan dengan tenang, suaranya dalam seakan-akan seperti cello yang memiliki magnet yang sangat memikat pendengarnya.

Sally merasakan seakan-akan ada suatu ledakan di ovariumnya karena mendengar lembutnya suaranya. Dia terkejut atas perlakuan pria ini kepadanya dan tersanjung, dia berkata, "Kau terlalu baik. Aku itu bukan pemilih terhadap makanan."

Meskipun begitu, dia tidak bisa menahan diri untuk mengejek seluruh kejadian di kepalanya. Bagaimanapun, dia sungguh geli melihat apa yang Farrel lakukan padanya pagi ini. Dia berpikir apa reaksi wanita-wanita diluar sana mengetahui hal ini? Bisa saja mereka terjun dari gedung tinggi.

Farrel tampak lega.

"Begitu, ya? Senang mendengarnya," jawabnya.

"Kau harus mandi. Aku akan membangunkan Xander."

Sally mengangguk dengan bingung sambil menuju ke kamar mandi.

Ketika dia keluar 15 menit kemudian, Xander sudah bangun dan berbaring di dalam pelukan ayahnya dengan ekspresi terpaksa di wajahnya.

Meskipun wajahnya ketus, Farrel tetap sabar membujuk Xander.

Adegan ini terasa hangat di hati Sally. Dia mulai bertanya-tanya siapa ibu Xander yang bisa melahirkan anak yang begitu menggemaskan. Betapa diberkatinya dia.

‘Kenapa dia tidak bersama dengan sang ayah dan anaknya ini?’

‘Apakah karena keluarga Jahn tidak menginginkannya atau ada alasan lain?’

Sally pusing sendiri memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini sampai akhirnya Xander menyadarkannya. Tanpa sepatah kata pun, dia terlepas dari genggaman ayahnya dan berlari ke arahnya.

Dia menggendongnya dan bertanya sambil tersenyum, "Apa kau tidur nyenyak tadi malam?"

"Iya."

Xander berseri-seri padanya saat dia melingkarkan tangannya di belakang lehernya.

Sally membelai kepalanya. "Ayo sarapan."

"Baik."

Xander menjawab dengan manis, dan matanya berbinar seperti bintang. Makanan harum dan lezat disapu bersih olehnya dalam waktu singkat.

Farrel memperhatikan dari jauh, tatapannya tak dapat digambarkan.

Xander biasanya makan sangat sedikit di rumah, meskipun seluruh keluarga mencoba membujuknya.

Sekarang, makhluk kecil ini malah bisa makan selahapnya!

Setelah mereka selesai sarapan, Sally membersihkan meja dan bersiap untuk bekerja.

Farrel menawarkan untuk mengantarnya ke tempat kerja karena mereka menuju ke arah yang sama.

Ketika dia mencoba keluar dari mobil, Xander berpegangan pada kakinya dan menolak untuk melepaskannya.

Sally menatapnya kasihan.

"Sayang, aku perlu bekerja, jadi aku tidak bisa menjagamu lagi. Pulanglah dengan ayahmu."

Mata Xander berlinang air mata. Jelas dari ekspresinya betapa dia tidak ingin berpisah darinya.

Dia hampir menyerah pada ekspresi anak itu. Namun dia cepat-cepat berpikir lebih rasional. Dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia harus menetapkan hatinya.

Dia harus bergantung pada pekerjaan ini untuk kelangsungan hidupnya dan biaya rumah sakit ibunya. Dia menatap Farrel dengan agak malu.

"Tuan Jahn…"

Farrel menggendong Xander dengan tenang dan mengatakan kepadanya, "Bibi harus pergi bekerja. Kau tidak bisa menahannya lagi di sini. Tapi kau dapat meminta nomornya dan meneleponnya saat dia senggang. Kita akan mengunjunginya saat dia pulang kerja malam ini."

Ekspresi menyedihkan Xander segera berubah penuh harap setelah mendengar kata-kata ayahnya. Dia berbalik untuk melihat Sally.

Seolah-olah dia bertanya padanya apakah Sally bisa.

Sally tidak bisa menahannya sama sekali. Dia tersenyum dan menjawab, "Tentu saja. Aku akan memberikan nomorku."

Dia menunduk dan mulai mencari pulpen dan kertas di tasnya.

Farrel segera menyerahkan teleponnya.

"Kau bisa menyimpannya di ponsel aku."

Sally menatapnya, sejenak tertegun, sebelum mengiyakan. Dia mengambil teleponnya dan memasukkan nomornya.

Xander yang ceria memegang telepon seolah-olah itu adalah hartanya. "Selamat tinggal, Bibi Sally. Aku pasti akan meneleponmu. Berjanjilah padaku kau mau jawab teleponku"

"Aku janji."

Sally memberinya senyuman, mengucapkan selamat tinggal pada pasangan ayah-anak itu, dan kemudian langsung masuk kantor.

Sesaat ia masuk, semua orang di Departemen Perencanaan berpaling untuk menatapnya. Mereka memandangnya seperti dia adalah hewan langka dan itu membuatnya jadi salah tingkah.

"Helene, ada apa dengan semuanya?"

Penasaran, dia menanyai seorang rekan yang dekat dengannya.

Tanpa sepatah kata pun, Helene naik dan memeluk lengannya.

"Sally, jelaskan padaku. Kau kenal anak kecil dari keluarga Jahn itu dari sebelumnya, ‘kan?"

Sally tahu bahwa akan ada seseorang yang menanyakan pertanyaan seperti itu padanya. Dia tersenyum dan menjawab dengan tenang, "Tidak mungkin. Dia, seorang Pangeran Cilik dari keluarga Jahn. Aku bahkan belum pernah melihat sebelumnya."

"Aneh. Lalu kenapa dia begitu menyukaimu?"

"Itulah! Dia bahkan mempersulit manajer kita, ‘kan!"

"Kau mungkin belum pernah mendengar ini? GM kita telah menjadikanmu karyawan resmi dan bahkan menyebut namamu sebagai orang yang bertanggung jawab atas proyek ini."

Rekan-rekannya yang lain juga berkumpul di sekitarnya dan mulai mengoceh.

Meskipun terkejut, Sally dengan cepat menjadi tenang.

Dia merasa bahwa perusahaan akan menjadikannya karyawan resmi, tetapi tidak menyebutkan nama orang yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.

Helene berbisik di telinganya, "Berhati-hatilah, Sally. Yelena terlihat sangat kesal. Dia bahkan berdebat dengan GM tentang ini kemarin."

Sally mengangguk. Saat dia melihat ke atas, dia kebetulan melihat Yelena masuk.

Sisanya langsung bubar saat itu juga mereka melihatnya.

Ekspresi Yelena sangat tidak mengenakkan. Dengan gigi terkatup, dia melempar setumpuk dokumen di depan Sally.

Ini semua adalah proposal tentang perayaan ulang tahun Xander serta laporan tentang informasi penting yang mereka buat sebelumnya.

Yelena adalah satu-satunya pengawas proyek, tetapi tanggung jawab sekarang diberikan kepada Sally. Wajar jika dia tidak bahagia.

"Sally, kau harus menyadari apa yang kau mampu dan apa yang tidak kau bisa lakukan. Mengerjakan proyek besar seperti seorang pemula? Jangan berharap banyak dari yang kau bisa."

Menolak untuk meringkuk, Sally tersenyum dan menjawab, "Terima kasih atas peringatanmu. Tapi menurutku kau tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku mampu melakukan sebanyak ini."

Wajah Yelena menjadi lebih jelek.

"Baiklah. Aku akan memantau. Aku harap kau tidak gagal dan mengubah perusahaan menjadi lelucon."

Dia pergi tanpa berbalik, mengakhiri percakapan dengan cara yang lugas.

Tiba-tiba, Sally merasakan firasat buruk.

Wanita ini ... Sejak kapan dia setenang ini?

Sadar akan temperamen Yelena, dia tidak akan meninggalkan masalah itu dan akan berjuang mati-matian untuk mendapatkan proyek itu kembali.

Hati Sally menegang. Tanpa sadar, dia mulai memeriksa tumpukan dokumen di mejanya. Seketika, dia melihat bahwa beberapa informasi penting di dalam dokumen telah dirusak dan beberapa proposal telah robek.
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Marcelinus Wahyu Eka NovaRizky
lawak lu badut
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 11 Rencana Baru

    Jelas sudah itu hasil karya siapa. Taktiknya, bagaimanapun, sangat licik.Sally tidak heran lagi namun dia tidak membiarkan ini membuatnya kesal.Sebaliknya, dia cukup bahagia.Dengan cara ini, dia akan dapat sepenuhnya mengatur perayaan ulang tahun Xander.Anak itu sangat manis karena itu lah dia ingin memberinya apapun yang terbaik di dunia ini. Dia ingin merancang perayaan yang tak terlupakan untuknya.Jika semua informasi hilang, yang harus dia lakukan hanyalah mencari tau lagi. Dan karena proposal acara sebelumnya telah dihancurkan, yang harus dia lakukan hanyalah menyusun yang baru.Perayaan ulang tahun Xander harus menarik!Helene tidak bisa menebak apa yang sedang dipikirkan Sally. Setelah melihat proposal yang robek, dia menjadi marah. "Aku bahkan tidak bisa menemukan satu kebaikan dari Yelena Yorke selain dari kecakapannya di tempat kerja! Dia benar-benar berulah!""Aku tahu. Jika dia mencari sesuatu untuk disalahkan, harusnya mulut besarnya. Dia berani menyebut Pang

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 12 Mudah Dijaga

    Setelah memikirkannya, Sally Jacob menganggap itu tidak mungkin.Itu adalah Farrel! Presiden Grup Jahn! Bagaimana orang kaya ningrat seperti dia bisa datang dan menjemputnya secara pribadi?Bisa saja Farrel bermaksud kalau dia sedang menunggunya di luar rumah Sally Jacob. Semakin dia memikirkannya, semakin masuk akal semua ini. Tanpa perlu berlama-lama, dia buru-buru berkemas dan keluar dari gedung. Dia memutuskan untuk naik taksi.Malam masih terlalu dini dan masih banyak mobil di jalan. Namun, entah kenapa, dia tidak bisa melihat taksi yang kosong bahkan setelah menunggu lama.Dia mulai panik namun tiba-tiba Bentley hitam diam-diam berhenti di sampingnya.Jendela mobil meluncur turun, menampakkan dua wajah — satu lebih tua, satu lebih muda.Kedua wajah itu sama-sama sempurna dan terlihat lembut hati. Seolah-olah yang lebih muda adalah versi miniatur dari yang lebih tua.Paras yang lebih tua nampak seperti paras dewa; yang lebih muda terlalu manis digambarkan melalui kata-ka

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 13 Calon Istri

    Kata-katanya mengejutkan ketiga orang di rumah itu."Seorang wanita?" Felix adalah orang pertama yang memastikan pertanyaannya. Ekspresinya menunjukkan betapa senangnya dia. "Sa..saudara… apakah dia orang yang sama yang kamu ceritakan?""Yang mana?"Tuan Jahn adalah orang kedua yang berusaha mempercayai ini. Pandangannya beralih ke anak keduanya.Felix menjawab dengan riang, "Iya, seorang wanita, Ayah. Aku mendengar dia berkata bahwa dia mungkin akan menikahinya.""Nikahi dia?"Nyonya Jahn juga berusaha kembali ke akal sehatnya. Dia berkata dengan tidak percaya, "Kamu sudah berpikir untuk memiliki calon nikah? Siapa dia? Dari keluarga mana dia berasal? Berapa usianya? Dia terlihat seperti apa? Bagaimana dengan latar belakang keluarganya?"Rentetan pertanyaannya membuat Farrel pusing sekali."Bu, kalian, bisakah tenang dulu?""Baiklah, kami akan tenang. Tapi kamu harus memberi kami penjelasan dulu!"Nyonya Jahn menatapnya dengan serius; Jelas dari ekspresinya bahwa dia tid

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 14 Benturan yang berlawanan dan tak terhindarkan

    Sally dan Xander baru saja bangun dari tidur mereka bersamaan dengan Felix Jahn tiba di pagi hari.Pria itu berdiri tegak dengan setelan pas yang membuatnya terlihat sangat bermartabat. Fitur wajahnya yang halus sangat terukir indah. Bibir tipisnya tertutup rapat, namun ekspresinya tetap terlihat dingin dan serius. Matanya sangat mempesona membuat orang tidak tahan untuk berpaling.Sally menatapnya, sesaat bingung.Dia hanya tersadar setelah beberapa saat. Karena masih bingung, dia bertanya, "Tuan Jahn, mengapa kamu datang begitu cepat?"Farrel tampak sedikit senang dan nadanya terdengar jauh lebih ringan. "Aku membawakanmu sarapan dan Xander."Dia mengguncang sekantong makanan di depannya.Sally segera mengambil kantong belanja makanan itu dari tangannya dan berkata, "Masuklah. Aku akan meletakkan makanan di beberapa piring."Dia mengangguk dan masuk ke dalam rumah.Di waktu bersamaan, kebetulan Xander sedang berjalan keluar dari kamar tidur, terlihat setengah tertidur dan ma

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 15 Tertarik dengan Seorang Wanita

    Lima tahun telah berlalu sejak itu. Sally berpikir bahwa dia bisa tetap tenang dan aman hingga akhirnya dia harus melihat mereka lagi.Kenyataannya adalah kebencian yang telah dia pendam selama ini telah mencuat dan malah menambahkan malapetaka dalam pikirannya.Sekelebat, layaknya film yang sedang berputar di otaknya. ia jadi teringat segala memori-memori pahit itu. Di telinganya terdengar tawa nyaring Nathalie: "Akulah yang melepas masker oksigen ibumu.""Sally, aku ingin menghancurkanmu!""Ayah adalah milikku; kekayaan keluarga Jiang adalah milikku; Brother Landom adalah milikku. Kamu hanyalah seorang anak yang ditinggalkan oleh keluarga kita…"Setiap kata-katanya masih membara di benaknya.Karena tidak ingin berurusan dengan mereka, dia berbalik dan memasuki ruang istirahat.Nathalie Yang bermata tajam terkecoh ketika dia melihat sosok yang dikenalnya. Dia berseru, "Itu…""Hmm? Ada apa?" Landom sedang berbicara dengan Luke Ketika dia mendengarnya berbicara. Dia tidak bis

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 16 Berlutut dan Minta Maaf

    Sally menghabiskan sepanjang pagi terkubur dalam pekerjaan, dengan cepat melupakan apa yang telah terjadi sebelumnya. Dia tidak melihat Nathalie dan Landom lagi.Itu membuatnya berpikir bahwa mereka sudah pergi.Pada siang hari, Helene mengajaknya makan siang tapi dia menolaknya. Dia pergi ke kamar kecil sebagai gantinya.Ternyata dia justru bertemu Nathalie saat ia keluar dari toilet setelah merias wajahnya. Tertegun sebentar, matanya membelalak sekejap. Dia perlahan berjalan ke wastafel untuk mencuci tangannya.Keduanya berdiri berdampingan.Nathalie mengamati Sally melalui cermin, bibir merahnya membentuk seringai. "Kita bertemu lagi, adikku tersayang."Sally bahkan tidak meliriknya seolah-olah dia tidak mendengarnya.Nathalie tidak peduli. "Kupikir sesuatu terjadi padamu ketika aku tidak mendengar kabar darimu selama lima tahun penuh. Aku tidak pernah menyangka kau bersembunyi di perusahaan kecil seperti ini. Kakak ... kau masih hidup sama parahnya seperti sebelumnya!"Di

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 17 Aku Hanya Berlutut jika Mati

    Perintah untuk berlutut dan meminta maaf mengejutkan semua orang. Yelena, bagaimana pun juga, ingin melihat Sally dalam masalah. Matanya dipenuhi dengan kegembiraan sebagai balasan untuk menanggung kerugian yang dia pernah alami.Landom mengerutkan kening, tetapi tidak mengungkapkan apa pun. Dia jelas telah memberikan persetujuan diam-diam atas permintaan Nathalie.Luke satu-satunya yang ragu-ragu. "Itu… itu agak tidak pantas, bukan?"Akan sangat memalukan bagi Sally untuk berlutut dan meminta maaf!Nathalie melebarkan matanya dan berkata dengan marah, "Apa maksudmu, Presiden Smith? Lantas, apakah pantas bagiku untuk ditampar oleh karyawanmu?"Luke berkata dengan ketakutan, "Bukan itu yang kumaksud.""Karena bukan itu masalahnya, lalu apa lagi yang mau kau katakan?" Nathalie mengalihkan pandangannya ke Sally, ekspresinya sangat dingin. "Sally! Sekarang, segera! Berlutut dan minta maaf padaku!"Sally menatapnya dengan jijik. "Aku hanya akan berlutut jika mati."Nathalie sangat m

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 18 Mengingkari Janjinya

    Berkat masalah yang dialami Sally, Luke akhirnya memutuskan untuk mengemasi barang-barangnya setelah banyak pertimbangan. Dia juga mengalihkan proyek Jahn Grup ke tangan Yelena.Sally sama sekali tidak terkejut.Bagaimanapun, lawan perusahaannya itu adalah perusahaan terkenal. Tidak masuk akal bagi kantornya untuk menyinggung lawannya itu hanya demi karyawan rendahan seperti dia.Helene sedih saat mendengar bahwa dia akan pergi. Dia memeluk Sally dan berkata, "Sally, aku tahu bahwa kau akan dapat menemukan pekerjaan yang lebih baik. Bekerja keraslah dan jangan berkecil hati, ya."Sedikit kehangatan memasuki hati Sally yang dingin.Namun, sisa ruang itu dipenuhi dengan penyesalan.Dia… ternyata mengingkari janjinya sendiri.Dia telah kehilangan kesempatan untuk merancang perayaan ulang tahun yang tak terlupakan untuk Xander!Mengingat anak yang menggemaskan itu membuatnya ingin menangis. Dia tidak tahu bagaimana cara melampiaskan semua rasa bersalah yang membebani dirinya.Tida

    Last Updated : 2020-12-03

Latest chapter

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1819 Mohon Bantuannya

    Tentu saja, keesokan harinya, Willy menghubungi Xianna pagi-pagi sekali.“Aku menyetujui syarat darimu!”“Aku akan menemuimu di kedai kopi di siang hari untuk menandatangani perjanjian."Xianna terlalu malas untuk membuang waktu dengan pria tua itu, jadi dia langsung memotong percakapan.Pada siang hari, dia tiba di kedai kopi bersama pengacaranya, memilih tempat duduk dekat jendela dan duduk.Saat Willy datang, dia melihat ada seorang pengacara, dan wajahnya agak muram. Apa artinya ini?Xianna sangat waspada terhadap orang tuanya!Begitu Willy duduk, Xianna mengabaikan basa-basi dan dengan blak-blakan berkata, "Di mana perjanjian pengalihan sahamnya?"Willy menatap Xianna untuk sesaat, sebelum dia mengeluarkan perjanjian itu dari dalam tasnya dengan ekspresi tidak puas dan menyerahkannya pada Xianna.Xianna menyerahkannya pada pengacara tanpa melihat.Pengacara memeriksanya dengan hati-hati dan memastikan kalau tidak ada masalah. “Nona Youngs, tidak ada masalah dengan perjan

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1818 Kau Bodoh

    ”Benarkah?” kata Xianna dengan dingin dan tenang saat dia menatap Meghan.Jika bukan karena kakeknya, dia tidak mau tinggal bersama keluarga Youngs!Melihat wajah mereka bertiga, dia merasa muak!Meghan samar-samar melihat sedikit rasa jijik di mata Xianna.Emosinya langsung berkobar!Beraninya dia?Kenapa Xianna tidak bisa selalu berpura-pura merendahkan diri di depannya!Jelas dia adalah kakaknya!Putri sulung keluarga Youngs!“Xianna! Apa kau tidak tahu apa yang salah?”Meghan bertanya, “Harga saham perusahaan anjlok dan dikritik karena semua hal buruk yang kau lakukan di luar sana. Kami semua merasa malu saat keluar, ini semua karena dirimu! Kau bersalah, kenapa kau begitu tidak tahu malu? Apa kau tidak punya rasa malu sama sekali?”Xianna mendengarkan kata-kata itu dan tidak tergerak.Baginya, tidak ada yang bisa menyakitinya selain orang yang dekat dengannya.Meghan mengatakan itu semua, tapi dia dengan sengaja memperindahnya, mengulanginya berulang kali dalam upaya

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1817 Memalukan Bagimu Untuk Kembali

    Whey belum tersadar kembali sampai mobil itu menghilang dari pandangan!Saat dia sadar, dia menutup mulutnya dan berteriak, “Ya Tuhan! Xianna, keberuntungan apa yang kau miliki? Xander membantumu! Aku sangat bersemangat! Aku baru melihat pria itu dari jarak dekat untuk pertama kalinya. Dia sangat tampan!”“Aku sudah lama mendengar kalau tuan muda dari keluarga Jahn sudah kembali ke Cina untuk mengambil alih bisnis keluarga. Akhir-akhir ini, dia sering muncul di berbagai acara kalangan atas, dan sudah memenangkan hati banyak wanita. Aku belum mendengar wanita mana yang dekat dengannya. Hari ini, dia tiba-tiba membelamu. Apa menurutmu dia tertarik padamu? Dia juga sudah menyelamatkanmu di luar negeri. Dia ksatria yang menyelamatkan seorang putri!”“Hei! Kau akan terkenal! Kau mungkin menjadi duri di sisi pewaris kaya!”Whey bahkan lebih bersemangat dari Xianna sendiri. “Jika kau benar-benar menjadi Nyonya Jahn kelak, jangan lupakan aku. Sejujurnya, aku selalu bermimpi memiliki teman

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1816 Keberuntungan Apa Yang Kau Miliki

    Wow-Para tamu gempar!Bahkan polisi datang ke sana. Apa mungkin itu tidak benar?Pada dasarnya, itu mungkin saja nyata!Mengingat betapa marahnya Spencer dan putranya saat menolak keras untuk bertanggung jawab, dan bahkan tanpa malu-malu memfitnah Xianna saat wanita itu datang untuk menemui mereka, para tamu tiba-tiba merasa bahwa kedua keluarga itu kotor dan menjijikkan! Para tamu menatap mereka dengan tatapan menghina.“Bah! Zany benar-benar seorang bajingan! Sudah cukup buruk berselingkuh, tapi dia bahkan membujuk wanita itu untuk pergi keluar negeri dan berusaha membunuhnya! Saat dia kembali, dia bahkan membuat Nona Youngs menjadi kambing hitam. Betapa tidak tahu malu.”“Qlooey benar-benar menjijikkan. Dia bilang dia menyayangi teman-temannya, tapi dia berbalik dan merampas kekasih sahabatnya. Sekarang, dia bertingkah seolah-olah dia tidak bersalah. Menjijikkan sekali.”“Mereka berdua benar-benar kejam, dan mereka benar-benar jodoh. Mereka sangat tidak tahu malu!”“Aku ben

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1815 Bagaimana Dia Bisa Mengenal Tuan Muda Jahn

    Kelompok itu menoleh untuk melihat ke arah suara itu. Sosok jangkung berdiri di pintu, mengenakan setelan profil tinggi hitam polos. Dia memiliki sosok yang lurus, garis luar seperti pisau dan alis yang halus. Dia tampak seperti ciptaan tuhan yang paling sempurna, yang langsung menarik perhatian semua orang.Melihat pendatang baru itu, Xianna sedikit menegang.Itu dia!Mengapa dia muncul di sini?Itu adalah Xander!Beberapa tamu di tempat kejadian tidak mengenalinya, namun masih ada beberapa orang yang mengenali identitas Xander, dan mereka mulai berbisik-bisik."Bukannya ini Tuan Muda dari Jahn Group yang baru saja pulang ke rumah? Aku dengar kalau dia perlahan-lahan mengambil alih industri Jahn Group!""Dia benar-benar terlihat seperti Ketua Jahn saat masih muda!""Hanya dari penampilannya kau bisa tahu kalau dia luar biasa!""..."Xander melangkah ke ruang perjamuan, dan saat dia mendekat, kerumunan itu secara otomatis membuka jalan dan terbelah menjadi dua bagian di hadap

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1814 Siapa Bilang Tidak Ada Bukti

    Kali ini, pikiran Zany hampir kacau.Namun, dia bereaksi dengan cepat dan dengan marah menuduhnya, "Xianna! Kau hanya berbicara omong kosong di sini! Jelas, kau tidak tahu malu, dan tanpa malu-malu berhubungan di luar negeri. Sekarang, karena kau mengalami masalah maka kau mencoba untuk menyalahkanku?!""Ya! Kau tidak punya bukti sama sekali. Apa yang membuat kau bisa berkata begitu tentang kami?"Qlooey tampak sedih dan menutupi dadanya. "Xianna, kita berteman. Aku benar-benar ingin menjadi seperti Whey, berdiri di sampingmu terlepas dari kebenaran masalah ini. Tapi ini benar-benar kejam terhadap Zany!""Jelas kau yang menyakiti Zany dulu. Kau telah meninggalkannya, dan kita bersama. Kenapa kau ingin mengganggu kami sekarang?"Qlooey mengeluh, air mata mengalir di wajahnya.Jika Xianna bukan salah satu pihak dalam masalah ini, dia mungkin sudah tertipu oleh sandiwara mereka. Keterampilan akting keduanya sangat bagus sehingga mereka pantas mendapatkan piala Oscar! "Pertunjukan

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1813 Ini Konyol

    Pernikahannya menjadi kisruh, jika terus seperti ini, keluarga Song dan Yonder akan kehilangan muka.Spencer Song, ayah Zany, berdiri dan berkata dengan tenang, "Jika kalian datang ke pernikahan anak-anak ini dengan itikad baik, aku, Spencer Song, dengan suka cita menyambutmu. Tapi jika kalian datang ke sini dengan foto editan untuk membuat keributan dengan niat jahat dan menyakiti putraku dan merusak pernikahannya, aku pasti tidak akan membiarkan ini!""Tuan Song! Kau-lah yang meminta bukti, dan sekarang buktinya meyakinkan, dan kau menyangkalnya…" Seseorang mengajukan keberatan dengan tatapan tidak puas."Hem!"Spencer mendengus dingin. Hawa di sekitarnya menjadi dingin ketika dia mengamati kerumunan dan berkata dengan bijak, "Semua orang tahu bahwa dalam masyarakat saat ini, sains dan teknologi berkembang, dan foto apa pun dapat dihasilkan jika kalian menginginkannya. Siapa yang tahu jika foto-foto ini sengaja direkayasa? Karena orang-orang itu ingin merusak pernikahan, tentunya

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1812 Perasaan Bersalah

    "Aku tidak tahu!"Zany juga sangat bingung. Bagaimana dia tahu bahwa segalanya menjadi lebih buruk ini!Dia menatap selusin atau lebih reporter media, dan hiruk pikuk lampu blitz yang berkedip. Matanya sedikit menyipit, dan pertanyaan tajam memasuki telinganya."Tuan Muda Song, kabarnya kau dan Nona Yonder telah saling bersekongkol untuk menyakiti Nona Xianna. Apa itu benar?""Seseorang melihatmu dan Nona Yonder di departemen kebidanan dan ginekologi rumah sakit. Apa Nona Yonder hamil? Sudah berapa lama kau hamil? Sesuatu baru saja terjadi pada Nona Xianna. Benarkah, seperti rumor yang beredar, kau sudah melakukan perselingkuhan terlarang?""Kenapa kau tidak memberikan jawaban langsung? Apa kau merasa bersalah? Tuan Muda Song?""Apa rumor di luar itu benar?""Tuan Muda Song! Tolong beri kami tanggapan!""..."Zany mengerutkan bibirnya dan mengerutkan kening. Awalnya, dia sedikit bingung, tapi sekarang dia sudah tenang.Bagaimanapun, Xianna masih hilang di luar negeri. Orang-o

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1811 Pembukaan

    Pada pukul dua siang, di Haiwei International Hotel.Tempat parkir dipenuhi dengan mobil mewah, dan ruang perjamuan bahkan terlihat lebih mewah.Melihat sudah waktunya, Xianna dan Whey turun dari lift dan segera melihat beberapa foto pernikahan di depan pintu. Zany dan Qlooey berpelukan dengan sangat manis.Dan setiap tamu yang lewat bisa berbagi kebahagiaan dengan souvenir pernikahan berupa permen.Xianna sedang bermain dengan dua kotak permen pernikahan di tangannya, berdiri di depan foto pernikahan. Dia menatap dengan dingin ke arah pasangan yang tercela itu, dan hanya merasa itu menjengkelkan!"Xianna, jangan lihat! Apa bagusnya mereka!" Whey, takut dia akan sedih, mendesak.Dia menyeringai, dan berkata dengan lemah, "Kenapa aku tidak boleh melihatnya? Faktanya, kedua orang ini sangat cocok ketika mereka berdiri bersama. Toh mereka ini sesama bajingan yang cocok satu sama lain."Saat berbicara, dia melihat ke atas dan ke ruang perjamuan. Lampunya terang, dan kristal biru yan

DMCA.com Protection Status