Share

Bab 12 Mudah Dijaga

Author: Ye Zhen
last update Last Updated: 2020-12-03 15:54:00
Setelah memikirkannya, Sally Jacob menganggap itu tidak mungkin.

Itu adalah Farrel! Presiden Grup Jahn! Bagaimana orang kaya ningrat seperti dia bisa datang dan menjemputnya secara pribadi?

Bisa saja Farrel bermaksud kalau dia sedang menunggunya di luar rumah Sally Jacob.

Semakin dia memikirkannya, semakin masuk akal semua ini. Tanpa perlu berlama-lama, dia buru-buru berkemas dan keluar dari gedung. Dia memutuskan untuk naik taksi.

Malam masih terlalu dini dan masih banyak mobil di jalan. Namun, entah kenapa, dia tidak bisa melihat taksi yang kosong bahkan setelah menunggu lama.

Dia mulai panik namun tiba-tiba Bentley hitam diam-diam berhenti di sampingnya.

Jendela mobil meluncur turun, menampakkan dua wajah — satu lebih tua, satu lebih muda.

Kedua wajah itu sama-sama sempurna dan terlihat lembut hati. Seolah-olah yang lebih muda adalah versi miniatur dari yang lebih tua.

Paras yang lebih tua nampak seperti paras dewa; yang lebih muda terlalu manis digambarkan melalui kata-kata. Dua lengan pendek yang gempal muncul dari mobil dan melambai padanya dengan senang. "Bibi Sally, kami di sini untuk menjemputmu."

Sally Jacob sangat terkejut. Dia segera berjalan ke mobil dan meraih tangan kecilnya. Tatapannya beralih ke pria di dalam mobil. "Tuan Jahn, Kamu tidak harus datang ke sini secara pribadi. Aku bisa saja menemuimu di rumah."

"Jangan khawatir tentang itu. Masuk dulu."

Farrel melonggarkan dasinya dan berpindah posisi lebih ke pojok dan memberikan tempat duduk untuk Sally.

Sally Jacob ragu-ragu sejenak sebelum memaksa dirinya untuk masuk.

Dia tidak pernah berpikir bahwa pria ini akan benar-benar datang!

Setelah masuk ke dalam mobil, Xander mengusap kakinya dan meminta pelukan.

Sally Jacob dengan senang hati menurutinya. Ketika dia menariknya ke pelukannya, yang bisa dia rasakan hanyalah kelembutan.

Farrel dengan anggun menyingsingkan lengan bajunya dan bertanya dengan acuh tak acuh, "Apakah kamu sudah makan malam?"

"Belum," jawab Sally polos. Kemudian, terkejut, dia bertanya, "Bagaimana dengan kalian berdua? Apa kalian sudah makan?"

Dia sangat sibuk dengan pekerjaan sehingga dia lupa makan. Dia tidak ingin Xander kelaparan bersamanya.

Farrel sepertinya bisa membaca pikirannya. "Xander makan roti sebelumnya, tapi aku belum makan apa-apa."

"Itu bagus." Sally menghela nafas lega. Dia berkata sedikit meminta maaf, "Maaf. Saya tidak melakukannya dengan sengaja."

"Tidak apa-apa. Aku tidak lapar."

Xander mengusap kepalanya ke arahnya seperti anak penurut.

Tindakannya membuat Sally tertawa. Dia balas kembali membelai kepalanya.

Entah kenapa adegan ini membuat Farrel melihat kehangatan di antara mereka berdua.

Dia berkata dengan tenang, "Aku sudah reservasi restoran untuk makan malam kita. Kita makan diluar, yuk."

"Kamu terlalu baik…"

Sally Jacob ragu-ragu. Dia memiliki perasaan yang sangat aneh yang tidak bisa ia gambarkan.

"Ya Tuhan! Ini seperti deja vu seakan-akan aku pernah mengalami ini – tiga orang dalam satu keluarga yang makan bersama?"

Farrel tidak membiarkannya menolaknya. "Kamu tidak perlu merasa malu. Xander dan aku kan sudah membebanimu selama dua hari ini. Makan malam ini bukan apa-apa"

Di tengah percakapan mereka, mobil pun telah berhenti di depan sebuah restoran Cina.

Sally Jacob membawa Xander keluar dari mobil dan melihat tanda restoran: "Paviliun Wanjing".

Itu adalah nama restoran yang sangat terkenal dan dikenal orang-orang baik di dalam maupun di luar Kota Jahn. Interior paviliun itu elegan dan eksteriornya sangat antik. Makanan lezat yang dihidangkan tentunya yang sangat berkelas. Saking terkenalnya, restoran ini sudah cukup sering muncul di Majalah yang khusus meliput tentang makanan. Bahkan untuk makan di restoran ini, orang harus reservasi dua bulan sebelumnya.

Sally Jacob tidak akan pernah menghabiskan uangnya untuk makan di tempat seperti ini.

Namun, sekarang dia bisa menikmatinya berkat ayah dan anak ini.

Saling berdampingan, mereka bertiga berjalan menuju restoran. Pelayan menyambut mereka untuk masuk ke ruang makan pribadi.

Menu terletak di atas meja makan. Farrel bertanya kepada Sally, "Nona Jacob, apakah ada makanan yang tidak kamu makan?"

Dia menggelengkan kepalanya. "Tidak, saya bisa makan semuanya."

Wanita ini tidak ribet!

Farrel sedikit mengangkat sudut mulutnya. "Kalau begitu aku akan memesan sesuai keinginanku."

Dia memesan empat porsi piring yang sebenarnya cukup untuk tiga orang saja. Paling tidak jika mereka tidak bisa menyelesaikannya, tidak akan ada terlalu banyak makanan yang terbuang.

Sementara mereka menunggu untuk dilayani, Farrel hanya duduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Sally sedang sibuk mengobrol dengan Xander, jadi dia tidak merasa canggung.

Saat hidangan disajikan, Farrel berinisiatif untuk berkata, "Apakah kamu selalu sesibuk ini?"

"Tidak juga. Dulu aku serabutan, jadi aku tidak pernah sibuk. Aku hanya sedikit disibukkan karena proyek yang tiba-tiba," jawabnya. Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Ngomong-ngomong, terima kasih karena kamu sudah memberi aku kesempatan ini."

"Kamu tidak perlu berterima kasih padaku," kata Farrel. "Bukan aku yang memberimu kesempatan. Xander-lah yang memilihmu."

"Apakah begitu?" Sally merasa skeptis. Dia sepertinya tidak mempercayainya.

Farrel menyeruput teh dan berkata dengan percaya diri, "Tentu saja."

Sally berkedip. Dia kemudian menganggap ucapannya itu seperti memang benar adanya.

Tidak peduli apakah itu dia atau Xander.

Meskipun demikian, hatinya merasa tentram. Dia bahkan jadi lebih bersemangat untuk menyempurnakan perayaan ulang tahun tersebut.

Mereka segera menyelesaikan makan malam dan meninggalkan restoran bersama.

Xander sangat khawatir bahwa dia akan diseret pulang sehingga dia memegang erat kaki Sally Jacob dengan kedua tangan dan bersembunyi di belakangnya. Dia memandang ayahnya dengan tatapan waspada.

Entah kenapa, Farrel menganggap ini lucu. Dia memberi tahu Sally Jacob, "Ayo pergi. Aku akan mengantarmu pulang."

Dia menatapnya dengan curiga. "Apakah dia akan bermalam di tempatku lagi?"

Pupil matanya membesar seketika, saat Farrel melihat ekspresinya. "Jangan khawatir. Aku ada urusan yang harus diselesaikan, jadi aku tidak akan mengganggumu malam ini."

Sally Jacob tidak bisa menahan malunya ketika dia mendengar apa yang dia katakan. Ekspresinya menjadi canggung.

Geli yang nyaris tak terlihat melintas di matanya saat dia membukakan pintu mobil untuknya.

Setengah jam kemudian, mobil tiba di Taman Furong. Farrel hanya pergi setelah melihat Sally membawa Xander ke rumahnya.

Mobil itu melaju dengan latar belakang langit malam, membawanya kembali ke kediaman mewahnya yang berada di lingkungan vila paling terkenal di Kota Jahn. Semua penghuninya merupakan orang kaya dan terhormat.

Setelah memarkir mobil di garasi, Farrel langsung menuju ke rumah.

Pengurus rumah tangga menyambutnya dengan hormat saat melihatnya dan mengambil jaket dari tangannya. "Selamat datang kembali, Tuan Muda."

"Hmm." Farrel mengangguk pelan saat dia melepas sepatunya dan memakai sandal.

Dia baru saja mengenakan sandal ketika dia mendengar langkah kaki tergesa-gesa di dalam dan melihat Felix dan seorang wanita paruh baya yang tampak elegan berpakaian qipao berlari ke arahnya.

"Saudaraku, kenapa kamu pulang begitu larut?" sergap Felix.

Wanita yang tampak mulia itu bahkan tidak meliriknya. Dia mengamati sekelilingnya sebelum bertanya, "Di mana bayiku Xander? Mengapa dia tidak pulang bersamamu?"

Farrel mengerutkan kening. "Mengapa kamu kembali lebih awal? Bukankah Ayah mengatakan bahwa kamu hanya akan tiba dalam beberapa hari?"

Wanita yang tampak mulia itu menjawab dengan tidak sabar, "Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Aku merindukan Xander. Di mana dia? Di mana kamu menempatkannya?"

"Oh, iya. Memangnya dimana Xander?" Felix bertanya, bingung. "Jangan bilang kamu tidak bersama dia saat ini. Ibu dan Ayah bahkan sampai tidak pulang dulu ke rumah mereka setelah tiba di kota dan langsung datang ke sini."

Felix menjawab dengan tenang, "Dia… dia tinggal dengan seorang teman."

"Apa? Kamu meninggalkan Xander dengan seorang teman? Teman yang mana? Tidak mungkin! Xander kita tidak menyukai orang asing! Bagaimana jika dia bangun di malam hari dan menangis?"

Wanita yang tampak mulia, Nyonya Jahn, jengkel mendengar jawabannya. "Dasar anak sialan! Ayah macam apa kamu? Seenaknya saja kamu! Bawa pulang Xander sekarang juga."

Felix menganggap kata-kata ibunya masuk akal dan mewakili perasaannya. "Itu benar. Saudaraku, bagaimana kamu bisa meninggalkan anakmu di luar? Dia sangat manis. Bagaimana jika Sally menculiknya?"

Tiba-tiba Tuan Jahn datang memasuki rumah, setelah mendengar semua keributan ini dan tidak sengaja mendengar Felix. Tertegun, pria itu bertanya, "Apa yang terjadi? Apakah temanmu itu pria atau wanita?"

Farrel memijat-mijat dahinya yang sakit sambil berkata, "Seorang wanita!"
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yayan Purnamasari
bagus ceritanya jadi penasaran
goodnovel comment avatar
Jasmin Mubarak
slalu da comen ddalam paragraf sngt mngganggu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 13 Calon Istri

    Kata-katanya mengejutkan ketiga orang di rumah itu."Seorang wanita?" Felix adalah orang pertama yang memastikan pertanyaannya. Ekspresinya menunjukkan betapa senangnya dia. "Sa..saudara… apakah dia orang yang sama yang kamu ceritakan?""Yang mana?"Tuan Jahn adalah orang kedua yang berusaha mempercayai ini. Pandangannya beralih ke anak keduanya.Felix menjawab dengan riang, "Iya, seorang wanita, Ayah. Aku mendengar dia berkata bahwa dia mungkin akan menikahinya.""Nikahi dia?"Nyonya Jahn juga berusaha kembali ke akal sehatnya. Dia berkata dengan tidak percaya, "Kamu sudah berpikir untuk memiliki calon nikah? Siapa dia? Dari keluarga mana dia berasal? Berapa usianya? Dia terlihat seperti apa? Bagaimana dengan latar belakang keluarganya?"Rentetan pertanyaannya membuat Farrel pusing sekali."Bu, kalian, bisakah tenang dulu?""Baiklah, kami akan tenang. Tapi kamu harus memberi kami penjelasan dulu!"Nyonya Jahn menatapnya dengan serius; Jelas dari ekspresinya bahwa dia tid

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 14 Benturan yang berlawanan dan tak terhindarkan

    Sally dan Xander baru saja bangun dari tidur mereka bersamaan dengan Felix Jahn tiba di pagi hari.Pria itu berdiri tegak dengan setelan pas yang membuatnya terlihat sangat bermartabat. Fitur wajahnya yang halus sangat terukir indah. Bibir tipisnya tertutup rapat, namun ekspresinya tetap terlihat dingin dan serius. Matanya sangat mempesona membuat orang tidak tahan untuk berpaling.Sally menatapnya, sesaat bingung.Dia hanya tersadar setelah beberapa saat. Karena masih bingung, dia bertanya, "Tuan Jahn, mengapa kamu datang begitu cepat?"Farrel tampak sedikit senang dan nadanya terdengar jauh lebih ringan. "Aku membawakanmu sarapan dan Xander."Dia mengguncang sekantong makanan di depannya.Sally segera mengambil kantong belanja makanan itu dari tangannya dan berkata, "Masuklah. Aku akan meletakkan makanan di beberapa piring."Dia mengangguk dan masuk ke dalam rumah.Di waktu bersamaan, kebetulan Xander sedang berjalan keluar dari kamar tidur, terlihat setengah tertidur dan ma

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 15 Tertarik dengan Seorang Wanita

    Lima tahun telah berlalu sejak itu. Sally berpikir bahwa dia bisa tetap tenang dan aman hingga akhirnya dia harus melihat mereka lagi.Kenyataannya adalah kebencian yang telah dia pendam selama ini telah mencuat dan malah menambahkan malapetaka dalam pikirannya.Sekelebat, layaknya film yang sedang berputar di otaknya. ia jadi teringat segala memori-memori pahit itu. Di telinganya terdengar tawa nyaring Nathalie: "Akulah yang melepas masker oksigen ibumu.""Sally, aku ingin menghancurkanmu!""Ayah adalah milikku; kekayaan keluarga Jiang adalah milikku; Brother Landom adalah milikku. Kamu hanyalah seorang anak yang ditinggalkan oleh keluarga kita…"Setiap kata-katanya masih membara di benaknya.Karena tidak ingin berurusan dengan mereka, dia berbalik dan memasuki ruang istirahat.Nathalie Yang bermata tajam terkecoh ketika dia melihat sosok yang dikenalnya. Dia berseru, "Itu…""Hmm? Ada apa?" Landom sedang berbicara dengan Luke Ketika dia mendengarnya berbicara. Dia tidak bis

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 16 Berlutut dan Minta Maaf

    Sally menghabiskan sepanjang pagi terkubur dalam pekerjaan, dengan cepat melupakan apa yang telah terjadi sebelumnya. Dia tidak melihat Nathalie dan Landom lagi.Itu membuatnya berpikir bahwa mereka sudah pergi.Pada siang hari, Helene mengajaknya makan siang tapi dia menolaknya. Dia pergi ke kamar kecil sebagai gantinya.Ternyata dia justru bertemu Nathalie saat ia keluar dari toilet setelah merias wajahnya. Tertegun sebentar, matanya membelalak sekejap. Dia perlahan berjalan ke wastafel untuk mencuci tangannya.Keduanya berdiri berdampingan.Nathalie mengamati Sally melalui cermin, bibir merahnya membentuk seringai. "Kita bertemu lagi, adikku tersayang."Sally bahkan tidak meliriknya seolah-olah dia tidak mendengarnya.Nathalie tidak peduli. "Kupikir sesuatu terjadi padamu ketika aku tidak mendengar kabar darimu selama lima tahun penuh. Aku tidak pernah menyangka kau bersembunyi di perusahaan kecil seperti ini. Kakak ... kau masih hidup sama parahnya seperti sebelumnya!"Di

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 17 Aku Hanya Berlutut jika Mati

    Perintah untuk berlutut dan meminta maaf mengejutkan semua orang. Yelena, bagaimana pun juga, ingin melihat Sally dalam masalah. Matanya dipenuhi dengan kegembiraan sebagai balasan untuk menanggung kerugian yang dia pernah alami.Landom mengerutkan kening, tetapi tidak mengungkapkan apa pun. Dia jelas telah memberikan persetujuan diam-diam atas permintaan Nathalie.Luke satu-satunya yang ragu-ragu. "Itu… itu agak tidak pantas, bukan?"Akan sangat memalukan bagi Sally untuk berlutut dan meminta maaf!Nathalie melebarkan matanya dan berkata dengan marah, "Apa maksudmu, Presiden Smith? Lantas, apakah pantas bagiku untuk ditampar oleh karyawanmu?"Luke berkata dengan ketakutan, "Bukan itu yang kumaksud.""Karena bukan itu masalahnya, lalu apa lagi yang mau kau katakan?" Nathalie mengalihkan pandangannya ke Sally, ekspresinya sangat dingin. "Sally! Sekarang, segera! Berlutut dan minta maaf padaku!"Sally menatapnya dengan jijik. "Aku hanya akan berlutut jika mati."Nathalie sangat m

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 18 Mengingkari Janjinya

    Berkat masalah yang dialami Sally, Luke akhirnya memutuskan untuk mengemasi barang-barangnya setelah banyak pertimbangan. Dia juga mengalihkan proyek Jahn Grup ke tangan Yelena.Sally sama sekali tidak terkejut.Bagaimanapun, lawan perusahaannya itu adalah perusahaan terkenal. Tidak masuk akal bagi kantornya untuk menyinggung lawannya itu hanya demi karyawan rendahan seperti dia.Helene sedih saat mendengar bahwa dia akan pergi. Dia memeluk Sally dan berkata, "Sally, aku tahu bahwa kau akan dapat menemukan pekerjaan yang lebih baik. Bekerja keraslah dan jangan berkecil hati, ya."Sedikit kehangatan memasuki hati Sally yang dingin.Namun, sisa ruang itu dipenuhi dengan penyesalan.Dia… ternyata mengingkari janjinya sendiri.Dia telah kehilangan kesempatan untuk merancang perayaan ulang tahun yang tak terlupakan untuk Xander!Mengingat anak yang menggemaskan itu membuatnya ingin menangis. Dia tidak tahu bagaimana cara melampiaskan semua rasa bersalah yang membebani dirinya.Tida

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 19 Calon Kakak Ipar

    Semua orang menatap foto yang diperbesar di layar dengan mulut terbuka, pandangannya tidak teralihkan untuk beberapa waktu yang cukup lama.Mereka baru sadar beberapa saat kemudian dan saling memandang satu sama lain dengan tidak percaya. Tatapan mereka seakan-akan tidak percaya: "Apa ini ilusi? Ada foto seorang wanita di telepon presiden kita?"Bukan, ini bukan ilusi!Mereka menjadi bersemangat, tidak sabar untuk bergosip. Mereka meregangkan leher untuk melihat lebih dekat wajah wanita itu di layar.Beberapa berspekulasi bahwa itu adalah wanita dari keluarga kaya.Beberapa bahkan lebih jauh lagi berpikirnya dan bertanya-tanya apakah wanita ini calon istri bos mereka ...Namun, sebelum mereka bisa melihat wajahnya dengan jelas, layar berkedip-kedip dan foto wanita cantik itu lenyap.Menganggap seakan-akan tidak ada yang terjadi, Farrel memutus sambungan teleponnya dengan sikap datar. Pandangannya terlepas dari telepon selulernya itu seraya berkata, "Kita akhiri pertemuan kita,

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 20 Tertangkap Basah

    Sally menjadi gelisah dari cara Felix menatapnya, terutama mengingat tatapan intimidatifnya. Yang membuatnya malu, wajahnya memerah dan membuatnya semakin merasa canggung. "Tidak, tidak, aku di sini untuk melihat Xander.""Ah? Xander? Kenapa kau mencarinya?"Senyum Felix langsung goyah dan ekspresinya dipenuhi dengan kekecewaan.Sally tidak mengharapkan reaksi seperti itu darinya. Dia bertanya ragu-ragu, "Kenapa? Memangnya aku tidak bisa bertemu dengan Xander?"Felix melambaikan tangannya. "Nah. Xander bersama orang tuaku sekarang. Kau tidak akan bisa melihatnya sekarang."Dia berhenti sejenak sebelum mengembalikan senyumnya. Kali ini, senyumannya mirip senyuman serigala. "Tapi jika kau di sini untuk Abangku, dia sangat lowong sekarang!"Bahkan jika saudaranya tidak bebas, dia yakin bahwa yang pertama dia katakana akan membuatnya terlihat sangat bebas!Dia secara inisiatif menambahkan itu dalam pikirannya.Sally tidak bisa menahan keraguan. Dia merasa bahwa Tuan Muda Kedua da

    Last Updated : 2020-12-03

Latest chapter

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1819 Mohon Bantuannya

    Tentu saja, keesokan harinya, Willy menghubungi Xianna pagi-pagi sekali.“Aku menyetujui syarat darimu!”“Aku akan menemuimu di kedai kopi di siang hari untuk menandatangani perjanjian."Xianna terlalu malas untuk membuang waktu dengan pria tua itu, jadi dia langsung memotong percakapan.Pada siang hari, dia tiba di kedai kopi bersama pengacaranya, memilih tempat duduk dekat jendela dan duduk.Saat Willy datang, dia melihat ada seorang pengacara, dan wajahnya agak muram. Apa artinya ini?Xianna sangat waspada terhadap orang tuanya!Begitu Willy duduk, Xianna mengabaikan basa-basi dan dengan blak-blakan berkata, "Di mana perjanjian pengalihan sahamnya?"Willy menatap Xianna untuk sesaat, sebelum dia mengeluarkan perjanjian itu dari dalam tasnya dengan ekspresi tidak puas dan menyerahkannya pada Xianna.Xianna menyerahkannya pada pengacara tanpa melihat.Pengacara memeriksanya dengan hati-hati dan memastikan kalau tidak ada masalah. “Nona Youngs, tidak ada masalah dengan perjan

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1818 Kau Bodoh

    ”Benarkah?” kata Xianna dengan dingin dan tenang saat dia menatap Meghan.Jika bukan karena kakeknya, dia tidak mau tinggal bersama keluarga Youngs!Melihat wajah mereka bertiga, dia merasa muak!Meghan samar-samar melihat sedikit rasa jijik di mata Xianna.Emosinya langsung berkobar!Beraninya dia?Kenapa Xianna tidak bisa selalu berpura-pura merendahkan diri di depannya!Jelas dia adalah kakaknya!Putri sulung keluarga Youngs!“Xianna! Apa kau tidak tahu apa yang salah?”Meghan bertanya, “Harga saham perusahaan anjlok dan dikritik karena semua hal buruk yang kau lakukan di luar sana. Kami semua merasa malu saat keluar, ini semua karena dirimu! Kau bersalah, kenapa kau begitu tidak tahu malu? Apa kau tidak punya rasa malu sama sekali?”Xianna mendengarkan kata-kata itu dan tidak tergerak.Baginya, tidak ada yang bisa menyakitinya selain orang yang dekat dengannya.Meghan mengatakan itu semua, tapi dia dengan sengaja memperindahnya, mengulanginya berulang kali dalam upaya

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1817 Memalukan Bagimu Untuk Kembali

    Whey belum tersadar kembali sampai mobil itu menghilang dari pandangan!Saat dia sadar, dia menutup mulutnya dan berteriak, “Ya Tuhan! Xianna, keberuntungan apa yang kau miliki? Xander membantumu! Aku sangat bersemangat! Aku baru melihat pria itu dari jarak dekat untuk pertama kalinya. Dia sangat tampan!”“Aku sudah lama mendengar kalau tuan muda dari keluarga Jahn sudah kembali ke Cina untuk mengambil alih bisnis keluarga. Akhir-akhir ini, dia sering muncul di berbagai acara kalangan atas, dan sudah memenangkan hati banyak wanita. Aku belum mendengar wanita mana yang dekat dengannya. Hari ini, dia tiba-tiba membelamu. Apa menurutmu dia tertarik padamu? Dia juga sudah menyelamatkanmu di luar negeri. Dia ksatria yang menyelamatkan seorang putri!”“Hei! Kau akan terkenal! Kau mungkin menjadi duri di sisi pewaris kaya!”Whey bahkan lebih bersemangat dari Xianna sendiri. “Jika kau benar-benar menjadi Nyonya Jahn kelak, jangan lupakan aku. Sejujurnya, aku selalu bermimpi memiliki teman

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1816 Keberuntungan Apa Yang Kau Miliki

    Wow-Para tamu gempar!Bahkan polisi datang ke sana. Apa mungkin itu tidak benar?Pada dasarnya, itu mungkin saja nyata!Mengingat betapa marahnya Spencer dan putranya saat menolak keras untuk bertanggung jawab, dan bahkan tanpa malu-malu memfitnah Xianna saat wanita itu datang untuk menemui mereka, para tamu tiba-tiba merasa bahwa kedua keluarga itu kotor dan menjijikkan! Para tamu menatap mereka dengan tatapan menghina.“Bah! Zany benar-benar seorang bajingan! Sudah cukup buruk berselingkuh, tapi dia bahkan membujuk wanita itu untuk pergi keluar negeri dan berusaha membunuhnya! Saat dia kembali, dia bahkan membuat Nona Youngs menjadi kambing hitam. Betapa tidak tahu malu.”“Qlooey benar-benar menjijikkan. Dia bilang dia menyayangi teman-temannya, tapi dia berbalik dan merampas kekasih sahabatnya. Sekarang, dia bertingkah seolah-olah dia tidak bersalah. Menjijikkan sekali.”“Mereka berdua benar-benar kejam, dan mereka benar-benar jodoh. Mereka sangat tidak tahu malu!”“Aku ben

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1815 Bagaimana Dia Bisa Mengenal Tuan Muda Jahn

    Kelompok itu menoleh untuk melihat ke arah suara itu. Sosok jangkung berdiri di pintu, mengenakan setelan profil tinggi hitam polos. Dia memiliki sosok yang lurus, garis luar seperti pisau dan alis yang halus. Dia tampak seperti ciptaan tuhan yang paling sempurna, yang langsung menarik perhatian semua orang.Melihat pendatang baru itu, Xianna sedikit menegang.Itu dia!Mengapa dia muncul di sini?Itu adalah Xander!Beberapa tamu di tempat kejadian tidak mengenalinya, namun masih ada beberapa orang yang mengenali identitas Xander, dan mereka mulai berbisik-bisik."Bukannya ini Tuan Muda dari Jahn Group yang baru saja pulang ke rumah? Aku dengar kalau dia perlahan-lahan mengambil alih industri Jahn Group!""Dia benar-benar terlihat seperti Ketua Jahn saat masih muda!""Hanya dari penampilannya kau bisa tahu kalau dia luar biasa!""..."Xander melangkah ke ruang perjamuan, dan saat dia mendekat, kerumunan itu secara otomatis membuka jalan dan terbelah menjadi dua bagian di hadap

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1814 Siapa Bilang Tidak Ada Bukti

    Kali ini, pikiran Zany hampir kacau.Namun, dia bereaksi dengan cepat dan dengan marah menuduhnya, "Xianna! Kau hanya berbicara omong kosong di sini! Jelas, kau tidak tahu malu, dan tanpa malu-malu berhubungan di luar negeri. Sekarang, karena kau mengalami masalah maka kau mencoba untuk menyalahkanku?!""Ya! Kau tidak punya bukti sama sekali. Apa yang membuat kau bisa berkata begitu tentang kami?"Qlooey tampak sedih dan menutupi dadanya. "Xianna, kita berteman. Aku benar-benar ingin menjadi seperti Whey, berdiri di sampingmu terlepas dari kebenaran masalah ini. Tapi ini benar-benar kejam terhadap Zany!""Jelas kau yang menyakiti Zany dulu. Kau telah meninggalkannya, dan kita bersama. Kenapa kau ingin mengganggu kami sekarang?"Qlooey mengeluh, air mata mengalir di wajahnya.Jika Xianna bukan salah satu pihak dalam masalah ini, dia mungkin sudah tertipu oleh sandiwara mereka. Keterampilan akting keduanya sangat bagus sehingga mereka pantas mendapatkan piala Oscar! "Pertunjukan

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1813 Ini Konyol

    Pernikahannya menjadi kisruh, jika terus seperti ini, keluarga Song dan Yonder akan kehilangan muka.Spencer Song, ayah Zany, berdiri dan berkata dengan tenang, "Jika kalian datang ke pernikahan anak-anak ini dengan itikad baik, aku, Spencer Song, dengan suka cita menyambutmu. Tapi jika kalian datang ke sini dengan foto editan untuk membuat keributan dengan niat jahat dan menyakiti putraku dan merusak pernikahannya, aku pasti tidak akan membiarkan ini!""Tuan Song! Kau-lah yang meminta bukti, dan sekarang buktinya meyakinkan, dan kau menyangkalnya…" Seseorang mengajukan keberatan dengan tatapan tidak puas."Hem!"Spencer mendengus dingin. Hawa di sekitarnya menjadi dingin ketika dia mengamati kerumunan dan berkata dengan bijak, "Semua orang tahu bahwa dalam masyarakat saat ini, sains dan teknologi berkembang, dan foto apa pun dapat dihasilkan jika kalian menginginkannya. Siapa yang tahu jika foto-foto ini sengaja direkayasa? Karena orang-orang itu ingin merusak pernikahan, tentunya

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1812 Perasaan Bersalah

    "Aku tidak tahu!"Zany juga sangat bingung. Bagaimana dia tahu bahwa segalanya menjadi lebih buruk ini!Dia menatap selusin atau lebih reporter media, dan hiruk pikuk lampu blitz yang berkedip. Matanya sedikit menyipit, dan pertanyaan tajam memasuki telinganya."Tuan Muda Song, kabarnya kau dan Nona Yonder telah saling bersekongkol untuk menyakiti Nona Xianna. Apa itu benar?""Seseorang melihatmu dan Nona Yonder di departemen kebidanan dan ginekologi rumah sakit. Apa Nona Yonder hamil? Sudah berapa lama kau hamil? Sesuatu baru saja terjadi pada Nona Xianna. Benarkah, seperti rumor yang beredar, kau sudah melakukan perselingkuhan terlarang?""Kenapa kau tidak memberikan jawaban langsung? Apa kau merasa bersalah? Tuan Muda Song?""Apa rumor di luar itu benar?""Tuan Muda Song! Tolong beri kami tanggapan!""..."Zany mengerutkan bibirnya dan mengerutkan kening. Awalnya, dia sedikit bingung, tapi sekarang dia sudah tenang.Bagaimanapun, Xianna masih hilang di luar negeri. Orang-o

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1811 Pembukaan

    Pada pukul dua siang, di Haiwei International Hotel.Tempat parkir dipenuhi dengan mobil mewah, dan ruang perjamuan bahkan terlihat lebih mewah.Melihat sudah waktunya, Xianna dan Whey turun dari lift dan segera melihat beberapa foto pernikahan di depan pintu. Zany dan Qlooey berpelukan dengan sangat manis.Dan setiap tamu yang lewat bisa berbagi kebahagiaan dengan souvenir pernikahan berupa permen.Xianna sedang bermain dengan dua kotak permen pernikahan di tangannya, berdiri di depan foto pernikahan. Dia menatap dengan dingin ke arah pasangan yang tercela itu, dan hanya merasa itu menjengkelkan!"Xianna, jangan lihat! Apa bagusnya mereka!" Whey, takut dia akan sedih, mendesak.Dia menyeringai, dan berkata dengan lemah, "Kenapa aku tidak boleh melihatnya? Faktanya, kedua orang ini sangat cocok ketika mereka berdiri bersama. Toh mereka ini sesama bajingan yang cocok satu sama lain."Saat berbicara, dia melihat ke atas dan ke ruang perjamuan. Lampunya terang, dan kristal biru yan

DMCA.com Protection Status