Share

Bab 13 Calon Istri

Author: Ye Zhen
last update Last Updated: 2020-12-03 15:54:00
Kata-katanya mengejutkan ketiga orang di rumah itu.

"Seorang wanita?" Felix adalah orang pertama yang memastikan pertanyaannya. Ekspresinya menunjukkan betapa senangnya dia. "Sa..saudara… apakah dia orang yang sama yang kamu ceritakan?"

"Yang mana?"

Tuan Jahn adalah orang kedua yang berusaha mempercayai ini. Pandangannya beralih ke anak keduanya.

Felix menjawab dengan riang, "Iya, seorang wanita, Ayah. Aku mendengar dia berkata bahwa dia mungkin akan menikahinya."

"Nikahi dia?"

Nyonya Jahn juga berusaha kembali ke akal sehatnya. Dia berkata dengan tidak percaya, "Kamu sudah berpikir untuk memiliki calon nikah? Siapa dia? Dari keluarga mana dia berasal? Berapa usianya? Dia terlihat seperti apa? Bagaimana dengan latar belakang keluarganya?"

Rentetan pertanyaannya membuat Farrel pusing sekali.

"Bu, kalian, bisakah tenang dulu?"

"Baiklah, kami akan tenang. Tapi kamu harus memberi kami penjelasan dulu!"

Nyonya Jahn menatapnya dengan serius; Jelas dari ekspresinya bahwa dia tidak percaya bahwa anak sulungnya akan memiliki calon pasangannya.

Bagaimanapun, anak sulungnya itu tidak menyukai wanita. Kapanpun dia melihatnya, dia biasanya akan lari sejauh mungkin.

Ibunya bahkan acap kali merencanakan kencan buta untuk anak sulungnya itu, namun setiap kali itu juga gagal dan hanya berjalan seperti biasanya dan tidak lebih jauh.

Dia bahkan mulai bertanya-tanya jangan-jangan putranya lebih menyukai pria!

Dia berasumsi mungkin saja seorang wanita yang akan dinikahinya ini datang saat mereka berada di luar negeri.

Farrel tidak ingin membahasnya lebih lanjut meskipun dia tahu dia tidak punya pilihan ketika dia melihat betapa bertekadnya orang tuanya untuk mengorek info ini hingga ke akar. Sambil mereka berjalan masuk ke dalam rumahnya , Farrel menjelaskan dengan singkat, "Pertama-tama, aku tidak pernah mengatakan saya memiliki calon istri. Ini kan hanya hipotesis saja istilahnya. Felix-lah yang membuat keributan tentang itu. Kedua, memang ada wanita yang disukai Xander. Dia sangat menyukainya. Saat ini kami hanya saling kenal satu sama lain, dan jauh dari rencana pernikahan. "

Orang tuanya agak kecewa setelah mendengar penjelasannya, namun terus melanjutkan rasa penasarannya "Bagaimana denganmu? Apa kamu menyukainya?"

Alis Farrel berkerut, sepertinya kata "menyukai" asing di telinganya. Dia ragu-ragu sejenak sebelum memberikan jawaban yang aman. "Aku tidak membencinya."

"Itu berarti kau menyukainya," Felix menyela.

Farrel langsung menatap sinis adiknya.

Namun Tuan Jahn lebih rasional. Dia bertanya, "Bisakah dia dipercaya? Sudah berapa lama kamu mengenalnya?"

"Beberapa ... beberapa bulan," kata Farrel agak ragu-ragu.

Tuan Jahn mengerutkan kening dan memicingkan matanya. Dia berkata dengan sungguh-sungguh, "Kamu merasa nyaman meninggalkan Xander bersamanya setelah mengenalnya hanya beberapa bulan? Bagaimana jika dia memiliki motif tersembunyi? Jangan lupa apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu! Aku tidak akan melepaskanmu jika Xander tersakiti lagi! "

Nyonya Jahn pun setuju atas ucapan suaminya. “Farrel , aku senang kamu memiliki wanita yang kamu sukai, tapi kami bahkan belum pernah bertemu dengannya. Tidak pantas bagimu meninggalkan Xander bersamanya. Pergi dan bawa dia kembali. Kamu bisa bawa wanita itu ke tempat kita suatu hari nanti agar kita bisa bertemu dengannya. "

Farrel tiba-tiba merasa sakit kepala yang menjadi-jadi.

Bagaimana kalau ini justru malah menjadi pertemuan antara calon mertua-menantu? Farrel merasa seharusnya dia menjawab pertanyaan kedua orang tua nya seadanya..

Felix langsung mengerti dari ekspresi kakaknya bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana itu. Dia berkata, agak berjaga-jaga, "Bu, Ayah, santai saja. Bukan kah kalian tidak tahu seberapa tajam dan cakapnya Kakak. Bahkan jika Xander tinggal di rumah wanita itu, aku yakin dia telah menugaskan pengawal untuk bersiap di luar pintu. Aku yakin tidak ada hal buruk yang akan terjadi… "

Dia menambahkan, "Selain itu, kalian ingin dia mendapatkan istri, bukan? Dia tidak pernah tertarik pada siapa pun. Begitu pun Xander. Sekarang, ada wanita asing yang mereka suka. “Sudahlah, jangan menakut-nakuti wanita itu nantinya, oke? Memangnya kalian ingin melihat kakakmu tetap menjadi lajang sejati atau jatuh cinta pada seorang pria?"

"Tapi…"

Orang tua mereka masih khawatir.

Felix menyela mereka, "Tidak ada 'tapi'. Kakak berkata masih terlalu dini untuk mengatakannya. Aku pasti salah dengar. Pernikahan atau apapun, akulah yang mengungkitnya. Xander hanya menghabiskan satu malam di sana. Besok , Kakak dan aku akan menjemputnya. Lihat, ini sudah larut. Kalian berdua harusnya pulang dan istirahat. "

Dia menarik orang tuanya saat dia berbicara dan dengan lembut mendorong mereka keluar.

Tuan Jahn jengkel. "Dasar anak tak tau diuntung! Bisa-bisanya kamu mengusir kami sebelum mendapatkan seluruh cerita?"

"Benar," kata Nyonya Jahn , menatap tajam ke arah Felix. "Kami bahkan belum cukup lama duduk-duduk di sofa hangat ini."

Felix menjawab, "Apa gunanya duduk-duduk begitu? Kalian di sini kan untuk melihat cucumu yang tersayang. Aku tahu kalian sudah muak dengan wajah anak-anakmu. Pulanglah dan istirahatlah. Sopir kalian menunggu di luar."

Mereka lalu bertiga keluar rumah. Felix memaksa orang tuanya masuk ke dalam mobil dan dengan cepat untuk meminta mereka pergi.

Setelah menenangkan orang tua, Felix segera mencoba mengambil pujian atas kerja kerasnya. "Saudaraku, bagaimana menurutmu? Aku melakukannya dengan baik, bukan?"

"Tidak buruk," kata Farrel kagum.

Felix menggosok tangannya dengan senyum lebar. "Kalau begitu, melihat betapa bagusnya aku, kenapa kamu tidak memberitahuku identitas wanita itu? Aku tidak bisa tidur semalam karena ini."

Farrel menatap adik laki-lakinya dengan dingin. "Ada setumpuk dokumen di ruang kerja. Periksalah jika kamu tidak bisa tidur."

Senyum Felix segera membeku dan ekspresinya goyah. Dia mengeluh, "Ada apa dengan semua kerahasiaan? Tidak ada yang akan terjadi kalau kamu memberi tahu aku. Kamu akan sering minta bantuan aku nantinya”

Farrel menghina. "Contohnya?"

Felix mengangkat dagunya dan membusungkan dadanya. “Misalnya menenangkan Ayah dan Ibu! Lihat saja. Meski kita sudah menenangkan mereka sekarang, mereka pasti akan penasaran dengan identitas perempuan itu dan mengirim seorang detektif. Saat penyelidikan selesai, mereka bisa saja langsung mengusik wanita itu. Jika itu terjadi, kamu harus bergantung pada aku kan untuk menenangkan mereka. Jadi… apa susahnya kamu memberitahu siapa dia! "

Farrel sepertinya tidak mempercayai ini sama sekali. "Aku juga bisa menenangkan mereka. Bahkan jika aku tidak bisa, aku akan mengatur pernikahan untukmu. Dengan begitu, Ayah dan Ibu tidak akan punya waktu untuk mengkhawatirkanku."

"Sialan!" Felix mendadak murka. Dia menunjuk ke kakaknya dan berkata dengan marah, "Kamu sungguh picik! Aku ini kan saudara kandungmu?"

"Ya, pasti." Bibir indah Farrel membentuk senyuman kecut. "Apa kamu masih ingin tahu identitasnya sekarang?"

Felix bisa merasakan air matanya membendung. "Tidak! lupakan saja."

Dia bisa menyelidikinya sendiri!

Related chapters

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 14 Benturan yang berlawanan dan tak terhindarkan

    Sally dan Xander baru saja bangun dari tidur mereka bersamaan dengan Felix Jahn tiba di pagi hari.Pria itu berdiri tegak dengan setelan pas yang membuatnya terlihat sangat bermartabat. Fitur wajahnya yang halus sangat terukir indah. Bibir tipisnya tertutup rapat, namun ekspresinya tetap terlihat dingin dan serius. Matanya sangat mempesona membuat orang tidak tahan untuk berpaling.Sally menatapnya, sesaat bingung.Dia hanya tersadar setelah beberapa saat. Karena masih bingung, dia bertanya, "Tuan Jahn, mengapa kamu datang begitu cepat?"Farrel tampak sedikit senang dan nadanya terdengar jauh lebih ringan. "Aku membawakanmu sarapan dan Xander."Dia mengguncang sekantong makanan di depannya.Sally segera mengambil kantong belanja makanan itu dari tangannya dan berkata, "Masuklah. Aku akan meletakkan makanan di beberapa piring."Dia mengangguk dan masuk ke dalam rumah.Di waktu bersamaan, kebetulan Xander sedang berjalan keluar dari kamar tidur, terlihat setengah tertidur dan ma

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 15 Tertarik dengan Seorang Wanita

    Lima tahun telah berlalu sejak itu. Sally berpikir bahwa dia bisa tetap tenang dan aman hingga akhirnya dia harus melihat mereka lagi.Kenyataannya adalah kebencian yang telah dia pendam selama ini telah mencuat dan malah menambahkan malapetaka dalam pikirannya.Sekelebat, layaknya film yang sedang berputar di otaknya. ia jadi teringat segala memori-memori pahit itu. Di telinganya terdengar tawa nyaring Nathalie: "Akulah yang melepas masker oksigen ibumu.""Sally, aku ingin menghancurkanmu!""Ayah adalah milikku; kekayaan keluarga Jiang adalah milikku; Brother Landom adalah milikku. Kamu hanyalah seorang anak yang ditinggalkan oleh keluarga kita…"Setiap kata-katanya masih membara di benaknya.Karena tidak ingin berurusan dengan mereka, dia berbalik dan memasuki ruang istirahat.Nathalie Yang bermata tajam terkecoh ketika dia melihat sosok yang dikenalnya. Dia berseru, "Itu…""Hmm? Ada apa?" Landom sedang berbicara dengan Luke Ketika dia mendengarnya berbicara. Dia tidak bis

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 16 Berlutut dan Minta Maaf

    Sally menghabiskan sepanjang pagi terkubur dalam pekerjaan, dengan cepat melupakan apa yang telah terjadi sebelumnya. Dia tidak melihat Nathalie dan Landom lagi.Itu membuatnya berpikir bahwa mereka sudah pergi.Pada siang hari, Helene mengajaknya makan siang tapi dia menolaknya. Dia pergi ke kamar kecil sebagai gantinya.Ternyata dia justru bertemu Nathalie saat ia keluar dari toilet setelah merias wajahnya. Tertegun sebentar, matanya membelalak sekejap. Dia perlahan berjalan ke wastafel untuk mencuci tangannya.Keduanya berdiri berdampingan.Nathalie mengamati Sally melalui cermin, bibir merahnya membentuk seringai. "Kita bertemu lagi, adikku tersayang."Sally bahkan tidak meliriknya seolah-olah dia tidak mendengarnya.Nathalie tidak peduli. "Kupikir sesuatu terjadi padamu ketika aku tidak mendengar kabar darimu selama lima tahun penuh. Aku tidak pernah menyangka kau bersembunyi di perusahaan kecil seperti ini. Kakak ... kau masih hidup sama parahnya seperti sebelumnya!"Di

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 17 Aku Hanya Berlutut jika Mati

    Perintah untuk berlutut dan meminta maaf mengejutkan semua orang. Yelena, bagaimana pun juga, ingin melihat Sally dalam masalah. Matanya dipenuhi dengan kegembiraan sebagai balasan untuk menanggung kerugian yang dia pernah alami.Landom mengerutkan kening, tetapi tidak mengungkapkan apa pun. Dia jelas telah memberikan persetujuan diam-diam atas permintaan Nathalie.Luke satu-satunya yang ragu-ragu. "Itu… itu agak tidak pantas, bukan?"Akan sangat memalukan bagi Sally untuk berlutut dan meminta maaf!Nathalie melebarkan matanya dan berkata dengan marah, "Apa maksudmu, Presiden Smith? Lantas, apakah pantas bagiku untuk ditampar oleh karyawanmu?"Luke berkata dengan ketakutan, "Bukan itu yang kumaksud.""Karena bukan itu masalahnya, lalu apa lagi yang mau kau katakan?" Nathalie mengalihkan pandangannya ke Sally, ekspresinya sangat dingin. "Sally! Sekarang, segera! Berlutut dan minta maaf padaku!"Sally menatapnya dengan jijik. "Aku hanya akan berlutut jika mati."Nathalie sangat m

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 18 Mengingkari Janjinya

    Berkat masalah yang dialami Sally, Luke akhirnya memutuskan untuk mengemasi barang-barangnya setelah banyak pertimbangan. Dia juga mengalihkan proyek Jahn Grup ke tangan Yelena.Sally sama sekali tidak terkejut.Bagaimanapun, lawan perusahaannya itu adalah perusahaan terkenal. Tidak masuk akal bagi kantornya untuk menyinggung lawannya itu hanya demi karyawan rendahan seperti dia.Helene sedih saat mendengar bahwa dia akan pergi. Dia memeluk Sally dan berkata, "Sally, aku tahu bahwa kau akan dapat menemukan pekerjaan yang lebih baik. Bekerja keraslah dan jangan berkecil hati, ya."Sedikit kehangatan memasuki hati Sally yang dingin.Namun, sisa ruang itu dipenuhi dengan penyesalan.Dia… ternyata mengingkari janjinya sendiri.Dia telah kehilangan kesempatan untuk merancang perayaan ulang tahun yang tak terlupakan untuk Xander!Mengingat anak yang menggemaskan itu membuatnya ingin menangis. Dia tidak tahu bagaimana cara melampiaskan semua rasa bersalah yang membebani dirinya.Tida

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 19 Calon Kakak Ipar

    Semua orang menatap foto yang diperbesar di layar dengan mulut terbuka, pandangannya tidak teralihkan untuk beberapa waktu yang cukup lama.Mereka baru sadar beberapa saat kemudian dan saling memandang satu sama lain dengan tidak percaya. Tatapan mereka seakan-akan tidak percaya: "Apa ini ilusi? Ada foto seorang wanita di telepon presiden kita?"Bukan, ini bukan ilusi!Mereka menjadi bersemangat, tidak sabar untuk bergosip. Mereka meregangkan leher untuk melihat lebih dekat wajah wanita itu di layar.Beberapa berspekulasi bahwa itu adalah wanita dari keluarga kaya.Beberapa bahkan lebih jauh lagi berpikirnya dan bertanya-tanya apakah wanita ini calon istri bos mereka ...Namun, sebelum mereka bisa melihat wajahnya dengan jelas, layar berkedip-kedip dan foto wanita cantik itu lenyap.Menganggap seakan-akan tidak ada yang terjadi, Farrel memutus sambungan teleponnya dengan sikap datar. Pandangannya terlepas dari telepon selulernya itu seraya berkata, "Kita akhiri pertemuan kita,

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 20 Tertangkap Basah

    Sally menjadi gelisah dari cara Felix menatapnya, terutama mengingat tatapan intimidatifnya. Yang membuatnya malu, wajahnya memerah dan membuatnya semakin merasa canggung. "Tidak, tidak, aku di sini untuk melihat Xander.""Ah? Xander? Kenapa kau mencarinya?"Senyum Felix langsung goyah dan ekspresinya dipenuhi dengan kekecewaan.Sally tidak mengharapkan reaksi seperti itu darinya. Dia bertanya ragu-ragu, "Kenapa? Memangnya aku tidak bisa bertemu dengan Xander?"Felix melambaikan tangannya. "Nah. Xander bersama orang tuaku sekarang. Kau tidak akan bisa melihatnya sekarang."Dia berhenti sejenak sebelum mengembalikan senyumnya. Kali ini, senyumannya mirip senyuman serigala. "Tapi jika kau di sini untuk Abangku, dia sangat lowong sekarang!"Bahkan jika saudaranya tidak bebas, dia yakin bahwa yang pertama dia katakana akan membuatnya terlihat sangat bebas!Dia secara inisiatif menambahkan itu dalam pikirannya.Sally tidak bisa menahan keraguan. Dia merasa bahwa Tuan Muda Kedua da

    Last Updated : 2020-12-03
  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 21 Ganjaran

    "Aku berjanji pada Xander bahwa aku akan memberinya perayaan ulang tahun yang tak terlupakan, tapi aku tidak bisa melakukannya lagi. Tolong katakan padanya bahwa aku benar-benar minta maaf."Dahi Farrel berkerut setelah mendengar penjelasannya. Dia melangkah sedikit ke arah Sally dan mensinyalir Sally untuk kembali berdiri dari posisi membungkuknya. Farrel begitu lembut dengannya sehingga Felix hampir tak percaya melihat ini.Sally juga terkejut. Dia tidak pernah mengharapkan ini darinya.Dengan ekspresi yang tidak berubah, Farrel memegangi bahunya dan menepuk pinggangnya. "Kau bisa bicara sambil berdiri. Janganlah membungkuk seperti itu."Sedikit sentuhannya itu langsung membuatnya Sally canggung hingga mati rasa yang mulai mengalir ke seluruh tubuhnya.Beberapa saat kemudian, dia menuntunnya kembali ke sofa.Farrel bertingkah datar seperti biasanya dan duduk di sebelahnya. "Apa maksudmu ketika kau bilang kau tidak bisa melakukannya lagi?"Sally entah kenapa menjadi gugup

    Last Updated : 2020-12-03

Latest chapter

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1819 Mohon Bantuannya

    Tentu saja, keesokan harinya, Willy menghubungi Xianna pagi-pagi sekali.“Aku menyetujui syarat darimu!”“Aku akan menemuimu di kedai kopi di siang hari untuk menandatangani perjanjian."Xianna terlalu malas untuk membuang waktu dengan pria tua itu, jadi dia langsung memotong percakapan.Pada siang hari, dia tiba di kedai kopi bersama pengacaranya, memilih tempat duduk dekat jendela dan duduk.Saat Willy datang, dia melihat ada seorang pengacara, dan wajahnya agak muram. Apa artinya ini?Xianna sangat waspada terhadap orang tuanya!Begitu Willy duduk, Xianna mengabaikan basa-basi dan dengan blak-blakan berkata, "Di mana perjanjian pengalihan sahamnya?"Willy menatap Xianna untuk sesaat, sebelum dia mengeluarkan perjanjian itu dari dalam tasnya dengan ekspresi tidak puas dan menyerahkannya pada Xianna.Xianna menyerahkannya pada pengacara tanpa melihat.Pengacara memeriksanya dengan hati-hati dan memastikan kalau tidak ada masalah. “Nona Youngs, tidak ada masalah dengan perjan

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1818 Kau Bodoh

    ”Benarkah?” kata Xianna dengan dingin dan tenang saat dia menatap Meghan.Jika bukan karena kakeknya, dia tidak mau tinggal bersama keluarga Youngs!Melihat wajah mereka bertiga, dia merasa muak!Meghan samar-samar melihat sedikit rasa jijik di mata Xianna.Emosinya langsung berkobar!Beraninya dia?Kenapa Xianna tidak bisa selalu berpura-pura merendahkan diri di depannya!Jelas dia adalah kakaknya!Putri sulung keluarga Youngs!“Xianna! Apa kau tidak tahu apa yang salah?”Meghan bertanya, “Harga saham perusahaan anjlok dan dikritik karena semua hal buruk yang kau lakukan di luar sana. Kami semua merasa malu saat keluar, ini semua karena dirimu! Kau bersalah, kenapa kau begitu tidak tahu malu? Apa kau tidak punya rasa malu sama sekali?”Xianna mendengarkan kata-kata itu dan tidak tergerak.Baginya, tidak ada yang bisa menyakitinya selain orang yang dekat dengannya.Meghan mengatakan itu semua, tapi dia dengan sengaja memperindahnya, mengulanginya berulang kali dalam upaya

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1817 Memalukan Bagimu Untuk Kembali

    Whey belum tersadar kembali sampai mobil itu menghilang dari pandangan!Saat dia sadar, dia menutup mulutnya dan berteriak, “Ya Tuhan! Xianna, keberuntungan apa yang kau miliki? Xander membantumu! Aku sangat bersemangat! Aku baru melihat pria itu dari jarak dekat untuk pertama kalinya. Dia sangat tampan!”“Aku sudah lama mendengar kalau tuan muda dari keluarga Jahn sudah kembali ke Cina untuk mengambil alih bisnis keluarga. Akhir-akhir ini, dia sering muncul di berbagai acara kalangan atas, dan sudah memenangkan hati banyak wanita. Aku belum mendengar wanita mana yang dekat dengannya. Hari ini, dia tiba-tiba membelamu. Apa menurutmu dia tertarik padamu? Dia juga sudah menyelamatkanmu di luar negeri. Dia ksatria yang menyelamatkan seorang putri!”“Hei! Kau akan terkenal! Kau mungkin menjadi duri di sisi pewaris kaya!”Whey bahkan lebih bersemangat dari Xianna sendiri. “Jika kau benar-benar menjadi Nyonya Jahn kelak, jangan lupakan aku. Sejujurnya, aku selalu bermimpi memiliki teman

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1816 Keberuntungan Apa Yang Kau Miliki

    Wow-Para tamu gempar!Bahkan polisi datang ke sana. Apa mungkin itu tidak benar?Pada dasarnya, itu mungkin saja nyata!Mengingat betapa marahnya Spencer dan putranya saat menolak keras untuk bertanggung jawab, dan bahkan tanpa malu-malu memfitnah Xianna saat wanita itu datang untuk menemui mereka, para tamu tiba-tiba merasa bahwa kedua keluarga itu kotor dan menjijikkan! Para tamu menatap mereka dengan tatapan menghina.“Bah! Zany benar-benar seorang bajingan! Sudah cukup buruk berselingkuh, tapi dia bahkan membujuk wanita itu untuk pergi keluar negeri dan berusaha membunuhnya! Saat dia kembali, dia bahkan membuat Nona Youngs menjadi kambing hitam. Betapa tidak tahu malu.”“Qlooey benar-benar menjijikkan. Dia bilang dia menyayangi teman-temannya, tapi dia berbalik dan merampas kekasih sahabatnya. Sekarang, dia bertingkah seolah-olah dia tidak bersalah. Menjijikkan sekali.”“Mereka berdua benar-benar kejam, dan mereka benar-benar jodoh. Mereka sangat tidak tahu malu!”“Aku ben

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1815 Bagaimana Dia Bisa Mengenal Tuan Muda Jahn

    Kelompok itu menoleh untuk melihat ke arah suara itu. Sosok jangkung berdiri di pintu, mengenakan setelan profil tinggi hitam polos. Dia memiliki sosok yang lurus, garis luar seperti pisau dan alis yang halus. Dia tampak seperti ciptaan tuhan yang paling sempurna, yang langsung menarik perhatian semua orang.Melihat pendatang baru itu, Xianna sedikit menegang.Itu dia!Mengapa dia muncul di sini?Itu adalah Xander!Beberapa tamu di tempat kejadian tidak mengenalinya, namun masih ada beberapa orang yang mengenali identitas Xander, dan mereka mulai berbisik-bisik."Bukannya ini Tuan Muda dari Jahn Group yang baru saja pulang ke rumah? Aku dengar kalau dia perlahan-lahan mengambil alih industri Jahn Group!""Dia benar-benar terlihat seperti Ketua Jahn saat masih muda!""Hanya dari penampilannya kau bisa tahu kalau dia luar biasa!""..."Xander melangkah ke ruang perjamuan, dan saat dia mendekat, kerumunan itu secara otomatis membuka jalan dan terbelah menjadi dua bagian di hadap

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1814 Siapa Bilang Tidak Ada Bukti

    Kali ini, pikiran Zany hampir kacau.Namun, dia bereaksi dengan cepat dan dengan marah menuduhnya, "Xianna! Kau hanya berbicara omong kosong di sini! Jelas, kau tidak tahu malu, dan tanpa malu-malu berhubungan di luar negeri. Sekarang, karena kau mengalami masalah maka kau mencoba untuk menyalahkanku?!""Ya! Kau tidak punya bukti sama sekali. Apa yang membuat kau bisa berkata begitu tentang kami?"Qlooey tampak sedih dan menutupi dadanya. "Xianna, kita berteman. Aku benar-benar ingin menjadi seperti Whey, berdiri di sampingmu terlepas dari kebenaran masalah ini. Tapi ini benar-benar kejam terhadap Zany!""Jelas kau yang menyakiti Zany dulu. Kau telah meninggalkannya, dan kita bersama. Kenapa kau ingin mengganggu kami sekarang?"Qlooey mengeluh, air mata mengalir di wajahnya.Jika Xianna bukan salah satu pihak dalam masalah ini, dia mungkin sudah tertipu oleh sandiwara mereka. Keterampilan akting keduanya sangat bagus sehingga mereka pantas mendapatkan piala Oscar! "Pertunjukan

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1813 Ini Konyol

    Pernikahannya menjadi kisruh, jika terus seperti ini, keluarga Song dan Yonder akan kehilangan muka.Spencer Song, ayah Zany, berdiri dan berkata dengan tenang, "Jika kalian datang ke pernikahan anak-anak ini dengan itikad baik, aku, Spencer Song, dengan suka cita menyambutmu. Tapi jika kalian datang ke sini dengan foto editan untuk membuat keributan dengan niat jahat dan menyakiti putraku dan merusak pernikahannya, aku pasti tidak akan membiarkan ini!""Tuan Song! Kau-lah yang meminta bukti, dan sekarang buktinya meyakinkan, dan kau menyangkalnya…" Seseorang mengajukan keberatan dengan tatapan tidak puas."Hem!"Spencer mendengus dingin. Hawa di sekitarnya menjadi dingin ketika dia mengamati kerumunan dan berkata dengan bijak, "Semua orang tahu bahwa dalam masyarakat saat ini, sains dan teknologi berkembang, dan foto apa pun dapat dihasilkan jika kalian menginginkannya. Siapa yang tahu jika foto-foto ini sengaja direkayasa? Karena orang-orang itu ingin merusak pernikahan, tentunya

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1812 Perasaan Bersalah

    "Aku tidak tahu!"Zany juga sangat bingung. Bagaimana dia tahu bahwa segalanya menjadi lebih buruk ini!Dia menatap selusin atau lebih reporter media, dan hiruk pikuk lampu blitz yang berkedip. Matanya sedikit menyipit, dan pertanyaan tajam memasuki telinganya."Tuan Muda Song, kabarnya kau dan Nona Yonder telah saling bersekongkol untuk menyakiti Nona Xianna. Apa itu benar?""Seseorang melihatmu dan Nona Yonder di departemen kebidanan dan ginekologi rumah sakit. Apa Nona Yonder hamil? Sudah berapa lama kau hamil? Sesuatu baru saja terjadi pada Nona Xianna. Benarkah, seperti rumor yang beredar, kau sudah melakukan perselingkuhan terlarang?""Kenapa kau tidak memberikan jawaban langsung? Apa kau merasa bersalah? Tuan Muda Song?""Apa rumor di luar itu benar?""Tuan Muda Song! Tolong beri kami tanggapan!""..."Zany mengerutkan bibirnya dan mengerutkan kening. Awalnya, dia sedikit bingung, tapi sekarang dia sudah tenang.Bagaimanapun, Xianna masih hilang di luar negeri. Orang-o

  • Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima   Bab 1811 Pembukaan

    Pada pukul dua siang, di Haiwei International Hotel.Tempat parkir dipenuhi dengan mobil mewah, dan ruang perjamuan bahkan terlihat lebih mewah.Melihat sudah waktunya, Xianna dan Whey turun dari lift dan segera melihat beberapa foto pernikahan di depan pintu. Zany dan Qlooey berpelukan dengan sangat manis.Dan setiap tamu yang lewat bisa berbagi kebahagiaan dengan souvenir pernikahan berupa permen.Xianna sedang bermain dengan dua kotak permen pernikahan di tangannya, berdiri di depan foto pernikahan. Dia menatap dengan dingin ke arah pasangan yang tercela itu, dan hanya merasa itu menjengkelkan!"Xianna, jangan lihat! Apa bagusnya mereka!" Whey, takut dia akan sedih, mendesak.Dia menyeringai, dan berkata dengan lemah, "Kenapa aku tidak boleh melihatnya? Faktanya, kedua orang ini sangat cocok ketika mereka berdiri bersama. Toh mereka ini sesama bajingan yang cocok satu sama lain."Saat berbicara, dia melihat ke atas dan ke ruang perjamuan. Lampunya terang, dan kristal biru yan

DMCA.com Protection Status