Bayangan Cinta Duplikat atau Replika kah?
Pagi pembuka hari, Kara duduk seorang diri di dapur Paradise Place. Berkutat dengan pikirannya sambil menikmati secangkir hangat susu coklat. Dia pengangguran sekarang. Jemarinya membuka sosial media Amara Bunga Kayla, memasuki kata sandi dan melihat feed wanita pujaan Garvin. Sebagai syarat utama menjadi istri Prabu Garvin yang tampan dan mapan adalah menjelma menjadi Amara. Keputusan Kara untuk menjadi istri Garvin semakin menguat, dia tahu hanya akan menjadi bayangan Amara tapi Kara tak perduli. "Apa aku akan mati kalau menjadi duplikat orang lain? Tentu tidak aku hanya perlu membuang sisi lain diriku, mengumpulkan serpihan-serpihan Amara lalu menyatukan dalam diriku, dan aku akan kaya." Dia tersenyum di depan pantulan layar handphone, bayangan wajahnya tampak samar. "Kebanyakan orang kaya tak menginginkan publikasi. Tak mengapa Kara kalau Garvin menginginkan pernikahanan ini tak di ketahui publik. Sebagian mereka memang menyembunyikan pasangannya." batin Ka
Terakhir Diperbarui : 2021-07-07 Bayangan Cinta Pernikahan
What's on your mind, Kara? Kalimat pembuka dari salah satu sosial media. "Aku memikirkan pernikahan ganjil yang ku lakukan hari ini, semua sudah selesai di laksanakan. Selanjutnya apa yang akan aku lakukan?" Kara menoleh ketika Garvin mengenggam tangannya. Dia menatap memuja pada penampilan Kara, yang anggun dalam balutan gaun pengantin menyerupai gaun pernikahan Amara dulu. Garvin sengaja memilih desainer sama, yang merancang gaun pernikahan dia dan Amara. Desainer berkulit pucat itu membutuhkan waktu, sebelum tersadar di hadapannya bukan Amara. Gaun pernikahan dari bahan silk cady dengan potongan sabrina neckline, menonjolkan bahu mulus tanpa cela milik Kara. Garvin memilih warna putih karena merupakan favorit Amara, Kara sendiri tidak menyukai warna putih. Bagi Kara warna putih lebih sering merepresentasikan sebuah akhir. Bendera putih yang di kibarkan, wajah putih sepucat kapas, kain putih yang digunakan untuk membalut kehidupan terakhir. Di
Terakhir Diperbarui : 2021-07-09 Bayangan Cinta Pagi Pertama Ny. Garvin
Tubuh Kara terasa remuk redam. Hasrat lima tahun terpendam Garvin terlampiaskan malam tadi, dia memperlakukan Kara secara lembut dan perlahan. Menikmati setiap jengkal tubuh istrinya. Kara tidak menampik menikmati malam pertama mereka. Garvin memuja tubuh Kara, menjelajah dan memberikan kenikmatan yang menggelora.Setiap sentuhan Garvin dipenuhi kerinduan dan cinta, dan semua itu bukan untuk Kara. Desahan serta suara berat Garvin menyebut nama Amara. Sudah memberi pemahaman pada Kara, siapa yang mengenggam hati Garvin. Nafsu yang tak pernah diperoleh dari Bastian lah yang membutakan Kara. Dia menikmati malam panas bersama Garvin.Kara menyingkirkan lengan dan paha Garvin yang melingkar di tubuhnya. Terasa lengket sisa percintaan mereka malam tadi. Kara berjalan menuju kamar mandi, mengunci pintu menuju wastafel. Dia memulai rutinitas hari ini dengan kegiatan penting, membersihkan aset berharga Kara. Apalagi kalau bukan wajah rupawan Kara yang serupa dengan
Terakhir Diperbarui : 2021-07-09 Bayangan Cinta Membiasakan diri
Pagi yang menyesakkan, Kara merangkak keluar dari selimut. Dia menendang dengan kasar membiarkan selimut putih polos teronggok di lantai. Tubuh Garvin tersingkap, lalu secepat kilat Kara mengambil kembali dan menutup Garvin sebelum dia terbangun. Kara tidak mau Garvin memintanya melakukan apa yang dinamakan Garvin 'hasrat terpendam'.Mulut dan tangan Kara terasa kebas, Garvin seakan tak pernah puas. Terpendam atau memang tak pernah di salurkan. Dia menggerutu sambil memijat kedua pipinya dengan tangan. Kara menghabiskan waktu lebih lama di kamar mandi, menatap putus asa pada smart toilet.Mengapa mereka membutuhkan banyak tombol hanya untuk urusan buang air?Kara harus menjelma menjadi seperti Amara, sesuai kesepakatan dan permintaan Garvin. Dia tidak boleh udik, Kara harus menyenangkan Garvin. Dia keluar dari kamar mandi dengan tubuh segar dan wangi.Kali ini Kara bernapas lega, Garvin terlalu sibuk menyiapkan kepindahan Kara dari Paradise Pl
Terakhir Diperbarui : 2021-07-10 Bayangan Cinta Honeymoon
"Dia pantas mendapatkan hukuman!" Wanita cantik dengan mata coklat dihiasi bibir merah menyala, menyeringai penuh kepuasan. Suara rintihan kesakitan pelayan yang sedang menerima hukuman, seakan musik menyenangkan di telinganya."Arrgghhh ... am-pun, Nyo-nya." harap Elisabeth nama pelayan, dia berjongkok sambil meratap memohon ampun. Kedua pengawal mencambuk kuat gadis malang yang berharap kehilangan kesadaran, agar tak merasa sakit."Pukul lebih kuat lagi!""Nyonya, tolong maafkan Elisabeth." Robert memohon, dia tak tahan melihat alur memerah merembes dari pakaian pelayan yang tak sengaja memecah parfum kesayangan Amara."Kamu mau menggantikan tempat Elisabeth, Robert?""Robert ... Robert!" Panggilan yang awalnya pelan berakhir menjadi bentakan. Membuat Robert tersadar dari lamunan, dia kembali berada di masa sekarang. Kara menatap manik mata Robert dengan tak sabar."Maaf, maafkan saya, Nyonya Ra."Kara mengibaskan tang
Terakhir Diperbarui : 2021-07-13 Bayangan Cinta Menjadi Amara
Keesokan harinya, ketika Kara bangun, Garvin sudah rapi berpakaian. Kara memperhatikan Garvin dari tempat tidur. Ia memiliki garis wajah yang sempurna, keseluruhan yang ada di wajah Garvin membentuk kata tampan layak di sandangnya. Ia menoleh lalu menghampiri Kara, membungkuk memberi ciuman pagi. "Bangun, sayang, kita akan berpergian kembali." Garvin tak mengatakan kemana mereka pergi. Kara seakan berada dalam mimpi ketika Perancis adalah tempat yang mereka tuju. Jika ini adalah mimpi maka aku tak mau bangun. Batin Kara dengan letupan bahagia. Kakinya gemetar ketika pertama kali melihat menara Eiffel. Jiwanya melayang ketika melihat keindahan Place Vendome. Mereka menginap di Ritz, sesekali Kara merasa takut ini hanya mimpi, tapi genggaman hangat tangan Garvin selalu menyadar Kara jika ia tak bermimpi. Dia mulai menyukai Garvin, pada kemewahan yang diberikan oleh Garvin. Menikmati aktivitas mengunjungi tempat ikonik di Perancis, di lanjutkan dengan berbelanja
Terakhir Diperbarui : 2021-07-14 Bayangan Cinta Pria Masa lalu Amara
"A-ku ... aku bukan siapa-siapa untukmu." Kara menepis tangan Reinhard yang masih bertengger di lengan, mengumpulkan energi yang ada dan mengalirkan untuk segera lari menjauh dari Reinhard. Apa yang harus ia katakan? tak ada alasan yang terpikirkan di otak Kara. Ia mencatat di pikiran. Melarikan diri dari masalah akan menjadi keahlian baru. Reinhard tersenyum geli melihat langkah cepat Kara, dengan high heel di tambah dress ketat membalut tubuh. Langkah Kara tidak secepat yang ia kira, dua langkah Reinhard sudah bisa menyusul Kara. "Ikut, aku!" Reinhard menggamit lengan Kara. "Jangan berontak!" perintah Reinhard yang jelas di tolak Kara. "Jangan menyentuh ku!" Tangan Kara yang bebas, mengarah ke wajah Reinhard. "Aku akan berteriak dan mempermalukan kamu, disini!" Kara menyapu seluruh mall. Dia mengumpat kesal ketika pengunjung mall yang ada justru membuang wajah melihat Kara dan Reinhard. Mereka hanya menganggap tak lebih sepasang kekasih tak tahu malu berten
Terakhir Diperbarui : 2021-07-15 Bayangan Cinta Mencari tahu tentang Amara
Jantung Kara berdegup kencang. Perkataan Reinhard membuat ketegangan pada jiwa Kara. Ia masih merasakan kakinya bergetar hebat, ketika memasuki mobil. Kara setengah mati bersikap normal agar Ben tidak curiga, tapi suara yang keluar mengkhianati dirinya."Apartemen Paradise Place, Ben." Nada gemetar dalam suara Kara, membuat Ben refleks menoleh."Baik, Nyonya. Apakah ada yang tidak beres?""Tidak, tapi saya lupa sesuatu yang penting dan tertinggal pada saat pindah ke kediaman Garvin." Kara diam sejenak. "Semoga masih ada di sana." Sejak menikah dengan Garvin, ia harus pandai bersilat lidah. Kara tidak mau Ben mengadu kepada Garvin, Ben adalah sopir yang di pilih Garvin. Kesetiaan Ben bukan dipersembahkan kepada Kara, tetapi pada tuannya, Garvin."Iya, Nyonya, semoga." Ben kembali menatap lurus ke depan, memacu mobil keluar dari Diamond Mall.Kara menoleh ke belakang, memandang Diamond Mall yang semakin mengecil, lalu menghilang dalam pan
Terakhir Diperbarui : 2021-07-18
Bayangan Cinta Undangan untuk mantan mertua
Kara memandang kediaman mendiang Bastian. Ia tak menyangka akan kembali lagi ke sini. Bayangan masa lalu menghampiri kala diperlakukan bagai pembantu oleh keluarga suami pertamanya. Ibu mertua yang kerap menghina habis-habisan terlihat sedang menyapu teras rumah. Gerakan terhenti saat mobil Reinhard berhenti di depan pintu pagar rumah. "Parkir di sini saja, Sayang, kita hanya mengantarkan undangan untuk mantan mertuaku dulu," kata Kara yang diamini Reinhard yang memang tak berniat berlama-lama, tak ada kenangan yang menyenangkan bagi Kara di kediaman dengan cat yang mulai kusam.Reinhard turun pertama kali, tubuh tegap menjulang terlihat dari pagar sebatas pinggang, lantas ia membuka pintu mobil untuk Kara. Leher ibu Bastian memanjang melihat ke arah tamu yang datang, bola matanya nyaris keluar ketika melihat kedatangan mantan menantu dan calon suaminya, pria kaya yang terkenal di media. Gigi wanita itu gemertak menahan marah. Tangan ibu Bastian mengenggam sapu kuat, kebencian mengua
Bayangan Cinta Di belakang layar
Reinhard memasang kancing lengan kemejanya. Tersenyum sendiri di depan cermin. Sebentar lagi dia tidak sendirian di pagi hari. Ada seorang istri yang akan menemani. Tergiang kembali kalimat yang keluar dari bibir Kara malam tadi, ketika mereka dalam perjalanan pulang.“Rein. Kamu malu tidak menjadi suamiku?”“Kenapa harus malu?”“Aku dua kali menjanda. Kasus terakhir bahkan berapa bulan bertengger menjadi headlines media. Selain itu orang-orang masih menganggap kamu sahabat Garvin. Belum lagi gosip yang meluas.”“Hidupku tidak disetir pendapat orang lain, Kara. Secara garis besar tidak mempengaruhi kehidupan keluarga kami.”Reinhard tahu Kara tidak mempercayai sepenuhnya. Memang Reinhard mengakui ada benar kekhawatiran sang calon istri, hanya saja Reinhard dan Jemmi sudah menganalisa secara bisnis. Tidak terlalu signifikan masalah yang timbul karena urusan pribadi.Selain memperkirakan pengaruh
Bayangan Cinta Persiapan penikahan
Gosip tentang rencana pernikahan Kara dan Reinhard meluas. Pernikahan ketiga dirinya dengan bujangan sekaligus pengusaha sukses. Menjadi pembicaraan tanpa henti di kalangan banyak orang.Kara bukannya tidak tahu ketika nada-nada sumbang terdengar. Janda tanpa anak dengan dua kali kegagalan pernikahan. Begitu seksi untuk dibicarakan para wanita yang iri karena bukan mereka pendamping Reinhard. Bumbu mengenai pernikahan yang dijalankan juga menambah panas gosip. Termasuk juga kekerasan dalam rumah tangga yang dijalani.Entah darimana mereka mengetahui cerita, yang bisa Kara lakukan menggunakan kedua tangannya menutup telinga. Atau mencurahkan isi hati pada Feli ketika kekesalan mulai merambah. Seperti ketika dia membaca status di sosial media mantan iparnya, saudari Bastian.[Dua kali gagal di pernikahan dengan kasus sama. Alasan si K karena suami ringan tangan. Aduh harusnya ngaca ya, kalau sampai ke dua kali. Belum lagi tidak punya anak. Jangan-jangan dia yang m
Bayangan Cinta Pertemuan dengan Carolina
Carol mengamati Kara seksama. Sebagai wanita, dia pun mengakui Kara memang cantik. Namun dalam penilaian Carol bukan itu poin pentingnya. Kara memiliki aura berbeda dengan kebanyakan wanita cantik.Dia mempunyai kemampuan membuat orang menyediakan waktu menoleh untuk mengagumi. Sudah terbukti juga dalam hidupnya Kara mendapatkan lelaki yang secara sosial jauh diatasnya. Meski harus diakui mereka juga menghancurkan hidup Kara.Begitulah alam bekerja, terkadang ada keistimewaan diri yang membuat hidup individu lebih mudah. Entah kekayaan, keberuntungan, kecerdasan atau kecantikan. Dalam hal ini Carol menganggap Kara beruntung memiliki wajah rupawan. Mirip dengan Amanda dalam aura berbeda.Mengenai nasib pernikahan Kara sendiri. Carol tak memahami sepenuhnya. Hanya saja dia mengambil kesimpulan. Kara menilai pasangan bukan dari kepribadian. Dia mengantungkan finansial pada pendamping hidupnya. Bisa jadi itulah ihwal masalah yang dibuat Kara. Butuh dua kali untuk Ka
Bayangan Cinta Semua mulai membaik
Udara sejuk masih enggan beranjak. Berpadu matahari yang mulai menghangat. Di beranda teras sepasang suami istri dalam usia senjanya menatap ke jalanan.Mereka baru saja mendapatkan kabar mengenai keluarga calon suami putrinya. Anak pertama kebanggaan dalam keluarga.Di pundak perempuan itu harapan semua anggota keluarga berada. Bukan maksud mereka menempatkan Kara turut bertanggung jawab. Kadang keadaan memaksa seorang gadis belia berinisiatif membantu."Pak, Ibu harap kali ini suami Kara berbeda dengan Bastian dan Garvin.""Bapak juga berpikir sama, Bu. Dua kali gagal semoga kali ini yang terakhir.""Keluarga dan tetangga terus menerus membicarakan Kara. Kesal Ibu, Pak.""Sudah
Bayangan Cinta Makan malam keluarga
Sorot mata Feli berkilauan. Dia tertular kebahagiaan mendengar kabar dari Kara. Sahabatnya sekarang menjalin hubungan dengan Reinhard. Artinya Kara telah berani melangkah keluar dari masa lalu dan Reinahard tak akan merongrong Feli lagi.“Wow, selamat Kara. Aku turut senang mendengar kabar ini. Selera Reinhard memang bagus. Berlian hitamnya persis dengan warna matamu.”“Seperti itulah yang dia katakan.”“Melihat proses perjalanan kalian mencapai sekarang. Kurasa tak lama lagi kabar gembira akan didengar.”Kara meletakkan cangkir kopi di meja. Dia dan Feli sedang duduk di balkon rumah Kara. Area yang di desain asri dengan penempatan pot tanaman, ayunan gantung serta rumput sintetis menutupi lantai.Dia tahu pertanyaan Feli merujuk pada jenjang lebih serius, pernikahan. Dua hal yang pernah gagal dalam hidup Kara. Meski dia menerima Reinhard, Kara masih merasakan kegamangan di hati.Apabila menikah dengan Rei
Bayangan Cinta Semua sudah usai, Garvin
Pendingin udara gagal mengatasi aura panas di ruangan. Dua orang yang pernah sepakat menjalani komitmen saling tatap. Tidak seorang pun memulai percakapan. Ada riak keterkejutan di mata lelaki melihat lawannya tidak memalingkan wajah seperti biasa.Sudut mulut Garvin terangkat. Di luar dugaan Kara berani membalasnya. Sorot mata mantan istrinya jauh lebih tegas dari terakhir mereka bertemu. Garvin tahu dia harus menggunakan muslihat lain."Kara, aku paham kalau kamu membenciku atau mungkin tidak mau bertemu lagi."Deheman Kara lebih awal menjawab. "Diluar dugaan kamu menebak dengan baik apa yang kurasakan. Meski begitu aku akan meralat untuk bagian 'membencimu' ....""Jadi kamu tidak membenciku?" Sambar Garvin memotong pembicaraan."Benar semua kebencianku sudah hilang. Bagiku benci sama dengan toksin dan aku tidak tertarik menyimpannya.""Benar Kara ... kamu benar." Mata Garvin berkilat senang. Dia menatap liar wanita di hadapannya. Lebih be
Bayangan Cinta Dia datang
“Tunggu … Papa rasanya pernah mendengar nama ‘Kara Garvita.” Pria dengan guratan ketampanan masa muda yang masih tersirat memejamkan mata. Menggali ingatan mendengar nama keluar dari mulut putranya.“Kara yang itu. Mantan istri Garvin Paraduta Group?” Lanjutnya setelah teringat pemberitaan yang ramai berapa bulan lalu. Aku semakin lekas lupa karena tua, batinnya dalam hati.“Benar, Papa. Dia lah pilihan putra tampanmu.”“Wajahnya mengingatkan pada Amanda.”“Papa berpikir karena itulah aku menaruh hati pada Kara?”“Coba katakan berapa alasan yang membuat Papa akan berubah pikiran.”Reinhard mencondongkan tubuh ke arah Jemmy, Papanya. Sejenak otak Reinhard berpikir memilah informasi yang akan diberikan.“Pertama iya pada awalnya karena kemiripan wajah dan keinginan melindungi. Papa tahu aku mencintai Amanda. Sempat terpuruk ketika dia meninggalkan
Bayangan Cinta Jawaban untuk Reinhard
Reinhard mencoba membaca mimik Kara. Dia sudah terlatih memperhatikan perubahan setiap gerakan wajah. Hal tersebut memberinya gambaran perasaan lawan bisnis, kolega atau orang-orang terkait hubungan dengan dirinya.Dalam hal ini Reinhard hampir selalu bisa memperkirakan kepribadian orang lain. Membuatnya dapat menentukan sikap memperlakukan mereka. Hanya segelintir orang yang melesat atau tak bisa dia tebak, dan Kara merupakan segelintir orang tersebut.Jemari lentik Kara mengambil kotak cincin di atas meja. Menimang dengan senyuman menawan. Semua gerakannya dalam pengawasan Reinhard. Detak jantung pria itu berkali lipat lebih kencang. Mengalahkan kecepatan ketika maratahon.“Aku akan menyimpan cincin pemberianmu dan menggunakan setelah siap. Kamu tidak keberatan, kan?”“Ti-dak Kara … aku akan menunggu.”Kara menarik napas dalam. Meraih pouch hitam miliknya lalu menyimpan cincin berlian hitam. Dia memperlakukan dengan