แชร์

Ancaman.

ผู้เขียน: Winarsih_wina
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2023-03-27 19:22:34
"Jangan lama-lama, mas mau cepat minum kopi."

Aku cekikikan melihat ulahnya, tadi nampak dewasa saat marah-marah. Begitu di pancing jadi seperti anak-anak.

Dreeet ....dreet ....

Saat membawa kopi ke kamar terdengar suara ponsel mas Malik. Di layar tertera nama mama pasti mama mertua.

(Halo Ma ini Risma, maaf Mas Malik sedang mandi.)

(Nak Risma, ya udah biarin dia mandi. Mama hanya mau bilang nanti malam bisa kerumah, ada yang mau kami bicarakan dengan kalian berdua.)

Mau bicara dengan kami berdua, kira-kira ada apa ya? Ini pertama kalinya mama mertua mengajakku bicara bersama mas Malik.

(Baik Ma, nanti Risma bilang ke, Mas Malik.)

Hanya begitu saja, lalu mama mertua mematikan panggilannya. Tepat saat anaknya keluar dari kamar mandi dan langsung melingkarkan tangannya di pinggangku.

Siapa yang menghubungi?" tanyanya.

"Mama, beliau bilang nanti malam kita di minta datang kerumah. Ada urusan yang mau di bicarakan dengan kita berdua."

Mas Malik hanya bilang oh. Kemudian mulai tangannya ber
Winarsih_wina

Sambil menunggu update bab terbaru. Bisa baca juga cerita saya yang lainnya. 1 . Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya (tamat) 2. Kunci Brangkas Rahasia Suamiku (tamat) 3. Maaf, Aku Pantang Cerai (tamat)

| ชอบ
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Posesifnya Malik.

    "Mas, aku izin ke butik ya siang ini? Hanya sebentar kok cuma melihat kondisi penjualan saja."Mas Malik menarik napas, sejak tau ancaman itu dia jadi sedikit protektif. Satpam saja di tambah satu orang, belum lagi sopir pribadi khusus untukku. "Baiklah tapi bawa satu satpam untuk jaga-jaga."Akhirnya dia memberi izin meski harus membawa pengawal. Aku rasa tak apa, asal bisa keluar sebentar melihat butik. Karena sejak menikah aku belum melihat langsung butik itu.Aku segera bersiap setelah melihat mas Malik pergi. Satu jam aku rasa cukup untuk melihat kondisi butik.Dreet.....dreeet.....Saat di mobil ada suara panggilan masuk, setelah melihat layar ternyata Dania. Kemana saja dia gak ada kabar sejak aku menikah.(Hai..Dan, apa kabar tumben ingat aku?)Terdengar dia cekikikan di sebarang sana. Lalu dia berkata kalau ada di butikku saat ini.(Pas dong aku mau kesana ini masih dalam perjalanan. Kita ketemu di sana saja.?Aku segera mematikan ponsel setelah Dania setuju menunggu di butik

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-03-28
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Bertemu mantan suami.

    "Pelacur ini yang telah menyakitimu, Mas, tak terlalu cantik. Tapi kenapa kau menjadi hampir gila?"Rasanya hampir tersedak, saat seorang wanita datang lalu berdiri di mejaku dan Dania. Tak hanya itu dia menghina juga menujuk wajahku."Siapa kau berani menghina, Risma?"Dania berdiri aku berusaha menenangkan agar dia tak lepas kendali. Dia sudah lama menunggu aku cerita, begitu di mulai wanita ini cari gara-gara.Byur ....Akhirnya terjadi apa yang aku takutkan. Dania menyiram wajah wanita itu dengan segelas air, mendengar wanita itu teriak seorang pria berlari mendekat."Mas Bayu?"Aku dan Dania saling memandang tiba-tiba Dania tertawa keras. Aku tak tau kenapa dia tertawa begitu."Bayu jangan bilang dia ini istrimu, apa gak ada perempuan lain di dunia ini yang bisa kau nikahi? setelah membuang Risma dapatmu dia. Meski istri pertamamu jelek tapi gak begitu juga kau pilih.""Memangnya kenapa aku jauh lebih cantik darinya kan?"Dania kembali tertawa membuat mas Bayu tampak malu, tapi di

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-03-28
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Titik Terang

    Sejak kejadian Minggu lalu mas Malik jadi super protektif. Dia benar-benar tak mengizinkan aku keluar dari rumah, hanya bisa ke paviliun saja menemani Mimi, meski begitu dia belum mau berkata apapun.Tapi kalau membawa makanan ke tempat kerjanya aku rasa tak masalah, kan dia bisa menjagaku saat di sana.Lebih baik membuat makanan untuk makan siang. Aku bisa menemani dia makan daripada bosan di rumah saja.Dengan riang aku menyiapkan makanan untuk mas Malik. Dia pasti senang istrinya datang dan menemaninya makan. Setelah satu jam berkutat di dapur, akhirnya aku bersiap mandi dan bersiap menuju ke tempat mas Malik."Tapi bapak melarang ibu keluar dari rumah."Sopir pribadiku ternyata takut mas Malik marah, sehingga menolak ketika aku minta mengantar."Tenang saja kita mau menemui bapak. Mengantar makanan untuknya."Setelah memberi alasan panjang kali lebar akhirnya dia setuju mengantar, meski masih takut dimarahi mas Malik.Aku tersenyum senang karena akan bertemu mas Malik. Dia pasti ta

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-03-29
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Kemarahan Malik

    (Baik, beri aku waktu sampai besok. Begitu dapat infonya segera aku kabari.)Aku segera meletakkan ponsel dan melajukan mobil untuk pergi keluar kota. Lebih baik menghindari mas Malik agar tak terjadi keributan di antara kami.Ciiit .....Aku menginjak rem dalam-dalam setelah sadar kebodohan apa yang aku lakukan. Jika pergi menghindari pelakor di luar, bisa jadi pelakor lain berada di rumah."Bodoh ....bodoh ...."Aku memukuli kepala setelah menyadari kalau meninggalkan mas Malik bersama Mimi. Meski berada di paviliun, bisa jadi dia mengambil kesempatan saat aku tak ada.Meski Nina adalah wanita yang cukup berarti bagi mas Malik. Tapi aku tak akan membiarkan wanita lain memperebutkan suamiku.Dengan terpaksa aku kembali, lebih baik menyelesaikan masalah Mimi terlebih dahulu. Soal mas Malik nanti saja aku berurusan dengannya.Menjelang malam aku memasuki rumah yang dalam keadaan gelap gulita. Di luar satpam tampak kebingungan, mungkin tak tau harus berbuat apa, karena tak bisa menghidup

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-03-29
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Bertemu Wanita Itu.

    Mas Malik berdiri dengan kasar dari atas tubuhku. Tubuh yang halal dia sentuh, tapi hati ini tak rela jika menjadi pelampiasan.Brak ....Mas Malik kembali keluar setelah membanting pintu kamar. Dia tak kembali meski sudah terdengar suara azan subuh. Aku menunggu hingga tak bisa tidur, bahkan setelah menyelesaikan sholat subuh dia benar-benar tak kembali.Saat keluar kamar ternyata dia tidur di sofa, depan televisi yang menyala tanpa suara. Aku hendak membangunkan untuk sholat subuh, tapi dia tampak tidur dengan nyenyak.Kembali aku menarik napas lalu bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Setelah selesai aku hendak masuk ke kamar, menyiapkan baju kerja mas Malik, tapi sesampainya di dalam dia terlihat sudah rapih.Aku terduduk dipinggir tempat tidur, saat melihatnya pergi tanpa memberikan tangannya untuk aku cium seperti biasa. Begitupun saat menuju meja makan dia tak sarapan.Dia benar-benar marah, bukankah seharusnya aku yang marah, kenapa jadi terbalik begini.Saat mengejar ke

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-03-29
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Risma Masuk jebakan.

    "Maaf untuk jaga-jaga tadi agar kau tak menghubungi orang lain."Risma mengambil dan melihat ponselnya. ternyata ada ratusan bahkan puluhan chat dari Malik dan juga bapaknya."Berapa lama aku kalian sekap di sini?Wanita itu tampak gugup tapi dia bicara jujur dan itu membuat Risma lemas hampir pingsan.Sejak semalam sore dan dia baru sadar hari sudah hampir siang. Risma buru-buru keluar di ikuti wanita itu.Risma mencoba menghubungi Malik tapi nomornya tidak aktif. Wanita itu makin gelisah pasti suaminya mencarinya kesana-kemari."Aku tak bisa bicara sekarang tapi nanti aku hubungi lagi. Ini kartu namaku karena kalian aku bisa terkena masalah."Wanita itu mencekal tangan Risma membuat wanita itu takut, tapi perlahan dia melepaskan cekalan tangannya."Baiklah aku percaya kau akan menghubungi lagi. Tapi jika kau tak ada kabar, aku akan mencarimu sampai dapat, karena identitasmu sudah kami pegang."Risma mengangguk dan segera pergi, namun dia kembali karena tak tau di mana mobilnya berada

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-03-29
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Pertengkaran Pertama.

    Risma meraih pakaian yang berserak di lantai, meletakkan di keranjang lalu dia segera masuk ke kamar mandi. Di ruangan itu dia menumpahkan airmatanya, merasakan sakit luar biasa di hatinya.Dia menghentikan tangisannya saat mendengar ketukan dari luar. mungkin Malik terlalu merasa bersalah, sehingga mengetuk pintu agar dia segera keluar. Perlahan dia membuka pintu dan keluar dengan handuk menutupi tubuhnya. Malik hanya diam menatapnya, lalu mendekat dan berusaha memeluk istrinya."Bersiaplah, mungkin makanan akan segera datang. Tak enak kalau bapak atau ibu yang menerima makanan itu."Risma berkata pelan setengah ketus. Dia masih sakit hati biarlah Malik sadar, perbuatannya telah menyakiti istrinya."Mas minta maaf tadi sempat khilaf. kita keluar sama-sama tunggu hanya sebentar kok."Risma tak menjawab dia segera berganti baju santai. menyisir rambut lalu keluar kamar, meninggalkan Malik yang terpaku di depan pintu kamar mandi, saat melihat istrinya keluar kamar tanpa bicara."Dia ben

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-03-29
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Rahim Pengganti.

    "Dimana wanita itu? Percayalah aku akan membantumu, jika kau tunjukkan dimana dia."Wanita itu tampak begitu emosional membuat Risma merasa takut. Jika dia melakukan sesuatu yang kejam kepada Mimi, sama seperti yang dia lakukan kepada Nina dulu."Kau tak mengerti, anak yang dilahirkan wanita itu kemungkinan anakku."Risma semakin takut dan bingung, bagaimana ceritanya anak Mimi adalah anaknya. Wanita itu berlutut dan memeluk kaki Risma agar dia tak bisa pergi.Semua orang menatap heran tapi tak berani mendekat. Risma jadi semakin ketakutan."Lepaskan istriku, apa kau sudah gila?"Risma menarik napas lega saat melihat Malik datang menolongnya. Tapi dia terkejut saat wanita itu mengenali Malik suaminya."Malik katakan pada istrimu ....istrimu?"Dia menatap Malik dengan heran, mungkin dia tak tau kalau pria itu sudah menikah dan Risma adalah istrinya. Wanita itu menangis dan mengengam tangan Malik."Terserah kapan kalian menikah, tapi minta istrimu mengatakan dimana anakku dan Alfin berad

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-03-29

บทล่าสุด

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 14 (akhir segalanya)

    Ekstra Part 14."Aku tidak menyangka sama sekali. Niat mereka begitu kejam, tapi aku masih tak habis pikir, kenapa harus aku yang mereka pilih?"Malik membelai perut sang istri. Dia mengira perut wanita itu keram seperti biasa, karena melihat Risma terus mengusap perutnya.Plak ..."Jauhkan tanganmu, aku kekenyangan, kau sibuk ikut mengelus perutku."Risma memukul tangan Malik. Memikirkan Sarah sudah membuatnya kesal, sekarang tanpa dosa suaminya membelai perutnya yang mulai membuncit, bukan hanya karena ada bayi tapi juga karena makanan yang mertuanya masak. Risma benar-benar kekenyangan."Tidak apa, Yank. Kan ada anak kita di dalam sini. Meski gemuk kau tetap cantik."Malik tersenyum ke arah sang istri. Dia mengira sudah membuat wanita itu senang, siapa sangka reaksi Risma justru mengerikan."Aku belum gemuk saja kau sudah dekat-dekat dengan Sarah. Aku tak tau saat perut ini besar nanti, wanita mana lagi yang kau dekati!"Risma semakin kesal setelah mendengar ucapan Malik. Pria itu t

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 13 ( Kehancuran mereka)

    Plak ...."Dasar perempuan tak berotak, aku sudah memberimu banyak bantuan, Gendis. Dari anak-anakmu masih hidup hingga mereka semua mati, aku membantumu tapi apa yang kau lakukan? Mengoda suamiku dan membuat lumpuh mertuaku."Indah membabi buta saat menghajar Bu Gendis. Wanita itu hanya diam saat mendapatkan perlakuan kasar itu, karena di sana banyak orang-orang Indah.Keadaannya sudah sangat menyedihkan tapi Indah masih belum puas. Bu Gendis mengepalkan tangan saat melihat Risma duduk menikmati sepiring siomay. Mantan menantunya itu memanggil penjual siomay keliling, untuk berhenti di depan rumah kontrakannya.Keramaian di rumahnya pasti ulah Risma. Dia tak menyangka mantan menantumu mengetahui tempat tinggalnya, sedangkan rencananya dengan Sarah belum berhasil."Yank, apa ini tidak terlalu kejam? Lihat dia sudah terluka seperti itu, kasihan."Malik meraih sendok di tangan istrinya lalu ikut makan siomay dengan santai. Dia tak perduli meski sang istri melotot ke arahnya."Pria yang m

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 12 (siapa di balik Sarah)

    "Silakan duduk Nina Sarah. Ada apa datang kemari?"Risma tersenyum saat melihat Sarah masuk ke ruangannya. Ruangan tempat dia bekerja di butiknya, ruangan yang sudah dua tahun ini dia tempati."Aku datang karena mas Malik yang minta. Dia tak ingin terjadi keributan makanya memintaku bicara denganmu."Risma menegakkan punggungnya saat mendengar ucapan Sarah. Dia tak menyangka, wanita ini bilang di minta Malik untuk bicara dengannya."Bicara soal apa? Aku rasa tak ada yang perlu kita bicarakan. Apalagi soal yang berhubungan denganmu dan suamiku," ucap Risma."Baguslah kalau kau sadar. Aku hanya ingin kau tau, kalau hubunganku dengan Malik sudah sangat mendalam. Kami bahkan sudah tidur bersama, saat kau kedinginan di mobil malam itu. Aku dan Malik justru berada di atas ranjang yang membara."Risma menatap ke arah Sarah. Dia tak menyangka wanita elegan ini ternyata murahan juga, dia jadi ingin tau kedok wanita ini."Bagus dong kalau begitu. Sekarang kau hanya perlu mengikatnya dalam ikatan

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 11 ( Bersalah lagi)

    "Angkat Mas."Risma memohon agar Malik mengangkat panggilannya. Saat ini perutnya terasa sakit luar biasa, namun sayang Malik tak mengangkat panggilannya. Sedangkan posisi pria itu paling dekat, karena saat ini dia berada tak jauh dari kantor suaminya."Taksi!"Risma terpaksa memanggil taksi untuk membawanya ke rumah sakit. Rasa nyeri di perutnya membuatnya takut luar biasa, dia takut terjadi sesuatu pada kandungannya."Rumah sakit Permata Bunda, Pak. Tolong lebih cepat."Risma memohon pada supir taksi itu. Melihat raut wajah penumpangnya yang kesakitan, sopir itu segera paham jadi dia segera melaju menuju rumah sakit tujuan Risma."Tunggu sebentar Mbak saya panggilkan perawat."Begitu sampai rumah sakit, sopir itu segera memanggil perawat untuk membantu penumpangnya. Risma berterima kasih lalu membayar ongkosnya, kemudian dia meminta perawat untuk membawanya ke dokter kandungan.Saat itulah dia bertemu dengan Malik yang sedang memapah Sarah. Sepertinya wanita itu juga sedang sakit, de

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 10 ( Maaf )

    "Benar ada yang aneh, Mbak."Putri meraih potongan apel di meja. Meski mulutnya mengunyah tapi matanya tampak kosong, dia dan Risma seperti sedang berpikir.Malik yang berdiri di kejauhan merasa heran, saat melihat kedua wanita itu tak bicara atau pun bergerak. Penasaran membuatnya mendekat lalu mencium kening Risma, membuat wanita itu terkejut karena tak menyadari kedatangan suaminya."Apaan sih?"Risma mengusap keningnya lalu kembali mengunyah potongan buah di piring. Dia tak memperdulikan Malik yang duduk di depannya, dia justru asik menatap adik iparnya yang terdiam sejak kedatangan Malik."Aku rasa memang ada yang aneh. Aku harap kita bisa dapatkan petunjuk, Put. Nanti kita lihat lagi, siapa tau ada sesuatu yang terlepas dari pandangan kita."Risma menyerahkan piring berisi buah. Dia dan adik iparnya memang suka makan buah, mereka bilang untuk membantu diet. Walau hasilnya melihat nasi di embat juga."Yank."Risma melirik sekilas ke arah Malik. Membuat pria itu mengerucutkan bibir

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 9(Kemarahan Risma.)

    "Sayang, syukurlah kau pulang."Malik berlari menyambut kepulangan istrinya. Beberapa jam mereka kebingungan, karena Risma menghilang tanpa kabar. Ponselnya mati hingga tak bisa di hubungi."Jangan mendekat, Mas. Tolong menjauh lah, aku belum mandi dan belum mencuci muka."Risma menolak Malik ketika pria itu hendak memeluknya. Matanya melirik Sarah yang berdiri di belakang suaminya, dia bisa menebak kalau wanita itu selalu bersama Malik saat dia menghilang."Maaf, mobil Risma mogok di jalan semalam. Apalagi hujan lebat jadi aku tidur di mobil, tak ada yang bisa membantu apalagi ponselku kehabisan baterai. Kalian bisa sarapan duluan, aku mau mandi baru tidur sebentar."Risma langsung pergi meninggalkan kedua orangtuanya. Untunglah mereka ada sehingga bisa menjaga anaknya saat dia tak pulang."Yank.""Tolong tinggalkan aku, Mas."Risma menutup pintu sebelum Malik bisa masuk ke kamar. Dia tak mau ribut sehingga membuat orangtuanya bingung, meski dia kesal tapi masih mencoba tenang."Sayan

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 8 ( bermalam di mobil)

    Ekstra Part 8"Jadi Mas tak jadi ikut ke rumah Tante Indah dan Om Sean? Mereka sudah jauh hari mengundang kita, apa tak bisa walau datang sebentar saja?"Risma menatap Malik yang tengah mengancingkan bajunya. Pria itu tadi bilang, kalau ada acara dengan Sarah dan rekan bisnisnya. "Mas, tak bisa datang, Yank. Pertemuan ini sangat penting untuk bisnis kita."Risma tak berkata apa-apa lagi, karena Malik sudah memutuskan untuk tidak memenuhi undangan Indah dan Sean."Kalau begitu bolehkan aku pergi ke rumah Tante Indah? Tak enak kalau tak datang."Sejak Indah dan Sean memutuskan untuk kembali bersama. Hubungan mereka dengan Risma juga membaik, mereka sudah menganggap mantan istri keponakannya sebagai keponakan sendiri."Boleh, tapi usahakan jangan pulang terlalu malam. Aku tak mau istri cantikku ini kelelahan, apalagi ada dedek bayi yang harus di jaga."Malik mencium perut sang istri. Yah, ulang tahun Risma mendapatkan hadiah luar biasa, dia benar-benar hamil anak kedua."Kalau begitu aku

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 7 (Kejaahatan Bu Gendis)

    "Mau apa lagi kau kemari? Sudah tak ada gunanya lagi, Ndis. Kau pembawa sial, kehancuran anak-anak mu seharusnya jadi pelajaran tapi aku buta oleh rayuanmu. Sekarang kesialanmu menjadi penyebab kehancuran ku."Sean menunduk dengan wajah sedih. Sudah dua minggu ini sang istri pergi bersama anak-anaknya, jiwanya kosong tapi keluarganya tak ada yang perduli lagi. Penghianatnya tak termaafkan lagi.Bu Gendis mengepalkan tangannya, saat mendengar ucapan Sean. Hatinya hancur saat pria itu menyebutnya pembawa sial."Jangan bilang hatimu sakit, saat Sean menyebutmu pembawa sial, Gendis. Ingatlah betapa sakit hati Risma, saat kau menyebutnya dengan kata yang sama."Ibu mertua Bu gendis berjalan tertatih mendekati anaknya. Hatinya sakit melihat anak bungsunya begitu menderita sejak istrinya pergi.Awalnya dia tak tau alasan sang menantu pergi, namun akhirnya dia tau perselingkuhan anak bungsunya dan menantu pertamanya. Meski marah tapi dia tak mampu berbuat apa-apa."Aku sudah banyak bertindak u

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 6 (Bu Gendis kembali menyerang Risma)

    "Dasar wanita pembawa sial." Semua orang berpaling lalu menatap wanita yang berkata kasar itu.Risma terkejut melihat kedatangan wanita yang tak pernah dia duga sama sekali. Seperti biasa kedatangannya hanya membuat keributan.Plok ....Belum lagi sadar dari keterkejutan karena umpatan Bu Gendis. Risma harus kembali terkejut, saat melihat wajah mantan mertuanya penuh dengan kue ulang tahunnya."Makan itu biar mulutmu bisa bicara yanng baik-baik. Heran, setiap ketemu mulutmu itu tak pernah bisa berkata baik."Ibu Risma tersenyum puas, saat melihat mantan besannya kebingungan membersihkan wajahnya. Meski kasihan tapi tak ada yang membantu wanita itu.Byuur ...."Untuk menambah rasa manis setelah makan, kau juga harus merasakan minuman manis ini ."Lengkap sudah penderitaan Bu Gendis, setelah ibu Risma melempar kue ke wajahnya. Kini mertua Risma menambahkan segelas jus jeruk ke kepalanya."Lain kali jaga bicaramu, Gendis. Selama ini kami diam bukan takut padamu, tapi kami sudah muak melih

DMCA.com Protection Status