Sebuah pulau makmur terletak di samudra tengah dan dikelilingi puluhan pulau kecil menjadi tempat berkumpulnya para kriminal dari seluruh dunia. Tujuan para pelayar dan perompak yang berlayar untuk membeli perbekalan. Kekacauan dan pertumpahan darah merupakan hal yang umum di pulau yang dinamai Skull itu.
Siang itu, di depan rumah Herman seorang budak yang merupakan ayah dari Jack keadaan riuh ramai. "Orang tua sialan, kalian gagal membayar tagihan minggu ini." Bill marah mengetahui tagihan hutang yang sudah dua minggu diminta belum dibayar. Suami istri itu berlutut di depan pimpinan rentenir untuk meminta keringanan.
Namun Bill yang sudah teramat marah mengambil pistol, yang berada dipinggang. Pelatuk ditarik, seketika suara senapan membuat suasana hening. Herman ditembak tepat menembus kepala. Sang istri menjerit histeris karena suaminya tewas di sampingnya.Saat tengah melakukan perjalanan pulang Jack mendengar suara senapan dari arah rumah. Dia berlari kencang menerobos kerumunan. Sesampai di sumber suara banyak orang sudah berkerumun. Terlihat juga sosok yang tidak asing memegang senapan yang masih mengeluarkan asap pada moncong pistolnya, dialah pimpinan rentenir. Mata kepalanya melihat ayah yang tergeletak berlumuran darah, serta ibunya yang menangis histeris. Dia begitu bingung dan marah, setengah tak percaya makanan yang dibelinya saat perjalanan dijatuhkan. Matanya tertuju pada Bill. Sorot matanya mengisyaratkan kemarahan yang luar biasa atas kondisi yang terjadi.
"Hei bocah, saat ini ayahmu mati, jika kau tak melunasi pembayaran minggu depan, wanita itu juga akan menyusul ayahmu yang bodoh itu," dengan angkuh Bill berlalu meninggalkan jasad Herman. Tanpa pikir panjang Jack mengambil pipa besi disekitarnya. Segera dia berlari menuju arah Bill.
"Bill kubunuh kau!" Jack melompat sekuat tenaga sambil mengayunkan besi layaknya pemain bisbol. Panggilan itu membuat Bill secara reflek menengok kebelakang, tanpa disadari dalam sekejap pipa besi itu mengenai mukanya dengan cukup keras.
Gubrak! Bill tersungkur ke tanah berguling kesakitan memegang mukanya yang mengeluarkan banyak darah. "Keparat, hidungku," darah menetes, luka yang diterima lumayan parah. Semua anak buahnya kaget dan membantunya berdiri serta bersiap menunggu perintah.
"Bunuh!!, bocah itu dan Ibunya," perintah Bill pada para pengawalnya. Sigap, satu persatu pengawal mengeluarkan belati. Mereka langsung mendekati Jack untuk menangkapnya. Perlawanan diberikan, diayunkan pipa besi dan mengenai beberapa pengawal hingga sebagian tersungkur ke tanah.
Pertarungan berjalan tidak adil, sepuluh orang dewasa melawan seorang anak berumur empat belas tahun yang terbakar amarah. Serangan membabi buta dilancarkan Jack mengarah pada pengawal yang datang mendekat. Jangkauan serangan pipa besi yang panjang lebih diunggulkan, namun musuh yang lebih berpengalaman dengan mudah mengatasi hal itu. Keuntungan itu tidak berguna dihadapan musuh. Serangan serampangan ditangkis dan dibalas dengan tusukan belati ke arah perut.
Senjata lepas dari genggaman, dia jatuh akibat luka tusukan. Para pengawal akhirnya menyeret Jack untuk dihadapkan pada bos mereka. Lily sebagai ibu menjerit melihat anaknya berlumuran darah. "Hei bocah, lihatlah ibumu untuk terakhir kali," Bill menembak Lily dengan diiringi tawa bengis.
Anak itu berteriak histeris, mencoba lepas dari pegangan pengawal saat melihat ibunya tertembak tepat di depan matanya sendiri. Tubuh sang ibu jatuh menghantam tanah. Besarnya kemarahan membuat dia bisa melepaskan diri dan hendak melakukan serangan balasan. Namun, sayang dengan cekatan Bill melepaskan tembakan tepat mengenai dada. Timah panas bersarang pada tubuh kecil itu dan membuatnya jatuh seketika. Luka tusukan dan tembakan membuatnya sekarat. Kehilangan banyak darah membuat sedikit demi sedikit kehilangan kesadaran.
"Kepar*t kau apa salah orang tuaku?" Jack setengah berteriak menggunakan tenaga yang tersisa untuk memaki Bill.
Sebuah suara mendekat melewati kerumunan dan menunjukkan jati diri. "Sekarang giliranku usahamu bagus nak."
Sontak para pengawal dan Bill terkaget. "Kau kenapa bisa disini?"
...
Dalam kehebohan situasi, seorang pria datang memasuki kericuhan yang sedang berlangsung. "Kerja bagus bocah, kau berani membela orang tuamu." Pertarungan beralih. Pria yang datang dikenal sebagai pimpinan pasukan perlawanan. Tubuhnya yang berotot, tinggi dan rambutnya yang panjang berwarna pirang adalah ciri yang banyak dikenal para penduduk kota. Buronan para bangsawan karena terus mengganggu dan merugikan kalangan atas. Semua pengawal terkejut dan langsung berkumpul untuk mengepung. "Hei, bukankah dia Rock si pemberontak," ucap salah satu orang pengawal. Situasi bertambah heboh karena kedatangan buronan kelas S. Kepalanya yang dihargai dengan seribu keping emas cukup sebagai bukti betapa besar potensi ancaman yang bisa diakibatkan olehnya. Para petinggi dunia bawah serta para bangsawan menjadikannya buronan nomer satu yang telah dikejar lima tahun terakhir. Rock dengan tangan kosong menantang para pasukan untuk maju satu pers
"Lama tak berjumpa kapten ada informasi penting yang harus kuberitahukan padamu," pria berjubah itu membuka tutup kepala. Gill salah satu pengintai dan penembak jitu dari kubu pasukan pemberontak yang bertugas membaur dengan penduduk kota untuk menggali informasi. "Lama tak berjumpa kawan tapi sepertinya ada nyawa bocah pemberani yang harus ditolong terlebih dahulu," Rock memeluk sahabat lamanya sambil berlalu memanggil Dokter Kuseno."Selamatkan dia, Dokter sebelum kehabisan darah." Pria paruh baya itu bergegas memberikan pertolongan untuk menghentikan pendarahan. Dokter Kuseno adalah anggota pasukan pemberontak yang keahliannya dalam bidang medis. Dahulu dia dihukum karena menolong seorang budak yang disiksa oleh kalangan bangsawan. Para petinggi yang marah karena merasa dihina akan sikapnya lantas memasukkan ke Purgatory selama sepuluh tahun tanpa melalui peradilan. Saat itulah dia bertemu dengan Rock sampai membentuk kelompok pemberontakan dalam
"Jagal si monster keluar," setengah berteriak membuat hening suasana tempat persembunyian. Mereka sadar pertempuran akan menjadi sangat sulit jika sosok itu ada di pihak musuh.Sementara di tempat lain untuk membereskan masalah lebih cepat, pihak bangsawan bekerja sama dengan para pimpinan dunia bawah. Para eksekutif pemegang tongkat pimpinan mengadakan rapat dengan delegasi kerajaan. Empat pimpinan dunia bawah berkumpul. Dusan, Zephyr, Andreas dan Ellmir. Mereka adalah pemimpin masing-masing kelompok. Sebagian besar kekuatan berasal di Purgatory.Para pemimpin itu mengajukan syarat untuk mau bekerja sama. Salah satunya adalah pembebasan para anak buahnya di penjara. Pihak kerajaan sepertinya harus berfikir dua kali untuk menyanggupi permintaan tersebut, Jika pihak kerajaan menyetujui permintaan para eksekutif berarti mereka harus melobi pihak kerajaan Diamond sebagai pengelola penjara independent."Singkirkan tangan
Dia berjalan di balkon untuk memberikan semangat pada para pengikutnya. "Aku tahu kalian percaya padaku. Besok saat festival jamuan makan malam kita akan melakukan gempuran pada bisnis para bangsawan dan eksekutif. Kuberi tahu sekali lagi. Bahaya pertarungan kali ini bisa menyebabkan kalian kehilangan nyawa. Kalian yang ingin ikut berjuang besok datanglah. Kita hancurkan tiap pos bisnis mereka, kita putus pendanaan, kita sergap ketika mereka sedang mabuk. Kita hancurkan dan akhiri tirani mereka. Fajar baru harus diperjuangkan. Sesuai rencana, kalian yang berada di gedung raja lawan kalian adalah para mantan tahanan dan pengawal pribadi, kekuatan mereka tidak diragukan. Jika ada pesan terakhir terhadap orang yang kalian sayangi sampaikanlah. Belum tentu kalian bisa bertemu lagi. Aku harus jujur pada kalian. Tak bisa menjamin keselamatan dan kebersamaan kalian lagi bersama keluarga. Ini misi bunuh diri. Tinggalkan wasiat terakhir pada orang tersayang. Pakai ikat pita di ta
"Bagus, begitulah sensasi yang aku harapkan, ayo kita mulai serius."Pedang di hunuskan Jagal, sedangkan Rock menggunakan tombak besi. Mereka saling mendekat. Membenturkan senjata masing-masing. Tehnik tombak kuno melawan tehnik pedang iblis.Pertarungan berjalan sengit beberapa tebasan masuk melukai tangan dan dada. Tehnik Spear shot milik Rock, juga membuat luka cukup dalam di lengan kiri lawan.Tanpa disadari para pengawal sudah datang melakukan backup untuk menangkap pengacau. Dusan salah satu bangsawan tertawa bahagia melihat pimpinan pemberontak terjebak tanpa bisa kabur lagi. Tontonan yang menarik, sambil memegang senapan mesiu dia menembak Rock yang sedang fokus bertarung dan membuatnya terjatuh ke lantai.Melihat itu Jagal sangat marah karena merasa kesenangannya terganggu. Secara reflek dia langsung melemparkan pedangnya dan menembus dada putra salah satu bangsawan itu.
"Bagus, begitulah sensasi yang aku harapkan, ayo kita mulai serius."Pedang di hunuskan Jagal, sedangkan Rock menggunakan tombak besi. Mereka saling mendekat. Membenturkan senjata masing-masing. Tehnik tombak kuno melawan tehnik pedang iblis.Pertarungan berjalan sengit beberapa tebasan masuk melukai tangan dan dada. Tehnik Spear shot milik Rock, juga membuat luka cukup dalam di lengan kiri lawan.Tanpa disadari para pengawal sudah datang melakukan backup untuk menangkap pengacau. Dusan salah satu bangsawan tertawa bahagia melihat pimpinan pemberontak terjebak tanpa bisa kabur lagi. Tontonan yang menarik, sambil memegang senapan mesiu dia menembak Rock yang sedang fokus bertarung dan membuatnya terjatuh ke lantai.Melihat itu Jagal sangat marah karena merasa kesenangannya terganggu. Secara reflek dia langsung melemparkan pedangnya dan menembus dada putra salah satu bangsawan itu.
Dia berjalan di balkon untuk memberikan semangat pada para pengikutnya. "Aku tahu kalian percaya padaku. Besok saat festival jamuan makan malam kita akan melakukan gempuran pada bisnis para bangsawan dan eksekutif. Kuberi tahu sekali lagi. Bahaya pertarungan kali ini bisa menyebabkan kalian kehilangan nyawa. Kalian yang ingin ikut berjuang besok datanglah. Kita hancurkan tiap pos bisnis mereka, kita putus pendanaan, kita sergap ketika mereka sedang mabuk. Kita hancurkan dan akhiri tirani mereka. Fajar baru harus diperjuangkan. Sesuai rencana, kalian yang berada di gedung raja lawan kalian adalah para mantan tahanan dan pengawal pribadi, kekuatan mereka tidak diragukan. Jika ada pesan terakhir terhadap orang yang kalian sayangi sampaikanlah. Belum tentu kalian bisa bertemu lagi. Aku harus jujur pada kalian. Tak bisa menjamin keselamatan dan kebersamaan kalian lagi bersama keluarga. Ini misi bunuh diri. Tinggalkan wasiat terakhir pada orang tersayang. Pakai ikat pita di ta
"Jagal si monster keluar," setengah berteriak membuat hening suasana tempat persembunyian. Mereka sadar pertempuran akan menjadi sangat sulit jika sosok itu ada di pihak musuh.Sementara di tempat lain untuk membereskan masalah lebih cepat, pihak bangsawan bekerja sama dengan para pimpinan dunia bawah. Para eksekutif pemegang tongkat pimpinan mengadakan rapat dengan delegasi kerajaan. Empat pimpinan dunia bawah berkumpul. Dusan, Zephyr, Andreas dan Ellmir. Mereka adalah pemimpin masing-masing kelompok. Sebagian besar kekuatan berasal di Purgatory.Para pemimpin itu mengajukan syarat untuk mau bekerja sama. Salah satunya adalah pembebasan para anak buahnya di penjara. Pihak kerajaan sepertinya harus berfikir dua kali untuk menyanggupi permintaan tersebut, Jika pihak kerajaan menyetujui permintaan para eksekutif berarti mereka harus melobi pihak kerajaan Diamond sebagai pengelola penjara independent."Singkirkan tangan
"Lama tak berjumpa kapten ada informasi penting yang harus kuberitahukan padamu," pria berjubah itu membuka tutup kepala. Gill salah satu pengintai dan penembak jitu dari kubu pasukan pemberontak yang bertugas membaur dengan penduduk kota untuk menggali informasi. "Lama tak berjumpa kawan tapi sepertinya ada nyawa bocah pemberani yang harus ditolong terlebih dahulu," Rock memeluk sahabat lamanya sambil berlalu memanggil Dokter Kuseno."Selamatkan dia, Dokter sebelum kehabisan darah." Pria paruh baya itu bergegas memberikan pertolongan untuk menghentikan pendarahan. Dokter Kuseno adalah anggota pasukan pemberontak yang keahliannya dalam bidang medis. Dahulu dia dihukum karena menolong seorang budak yang disiksa oleh kalangan bangsawan. Para petinggi yang marah karena merasa dihina akan sikapnya lantas memasukkan ke Purgatory selama sepuluh tahun tanpa melalui peradilan. Saat itulah dia bertemu dengan Rock sampai membentuk kelompok pemberontakan dalam
Dalam kehebohan situasi, seorang pria datang memasuki kericuhan yang sedang berlangsung. "Kerja bagus bocah, kau berani membela orang tuamu." Pertarungan beralih. Pria yang datang dikenal sebagai pimpinan pasukan perlawanan. Tubuhnya yang berotot, tinggi dan rambutnya yang panjang berwarna pirang adalah ciri yang banyak dikenal para penduduk kota. Buronan para bangsawan karena terus mengganggu dan merugikan kalangan atas. Semua pengawal terkejut dan langsung berkumpul untuk mengepung. "Hei, bukankah dia Rock si pemberontak," ucap salah satu orang pengawal. Situasi bertambah heboh karena kedatangan buronan kelas S. Kepalanya yang dihargai dengan seribu keping emas cukup sebagai bukti betapa besar potensi ancaman yang bisa diakibatkan olehnya. Para petinggi dunia bawah serta para bangsawan menjadikannya buronan nomer satu yang telah dikejar lima tahun terakhir. Rock dengan tangan kosong menantang para pasukan untuk maju satu pers
Sebuah pulau makmur terletak di samudra tengah dan dikelilingi puluhan pulau kecil menjadi tempat berkumpulnya para kriminal dari seluruh dunia. Tujuan para pelayar dan perompak yang berlayar untuk membeli perbekalan. Kekacauan dan pertumpahan darah merupakan hal yang umum di pulau yang dinamai Skull itu.Siang itu, di depan rumah Herman seorang budak yang merupakan ayah dari Jack keadaan riuh ramai. "Orang tua sialan, kalian gagal membayar tagihan minggu ini." Bill marah mengetahui tagihan hutang yang sudah dua minggu diminta belum dibayar. Suami istri itu berlutut di depan pimpinan rentenir untuk meminta keringanan.Namun Bill yang sudah teramat marah mengambil pistol, yang berada dipinggang. Pelatuk ditarik, seketika suara senapan membuat suasana hening. Herman ditembak tepat menembus kepala. Sang istri menjerit histeris karena suaminya tewas di sampingnya.Saat tengah melakukan perjalanan pulang Jack menden