Home / Romansa / Batal Di Madu / 31. Masakan Viona

Share

31. Masakan Viona

last update Last Updated: 2024-11-29 11:17:35

Raga masih memikirkan apa yang dikatakan oleh Papi Seno. Apa mungkin Rama masih berhubungan dengan Vina? Tapi dia tidak pernah melihat Vina atau Rama berduaan atau pun berkomunikasi. Bahkan baik Vina maupun Rama tidak pernah bertegur sapa hanya saja terlihat saat Rama membawa Viona ke apartemen milik Raga di sana. Pria tampan itu kembali mengingat -ingat saat Rama datang ke apartemen dirinya.

“Sangat menyebalkan! Kenapa Rama bisa membawa Viona. Apakah ini memang rencana mereka berdua. Ya dia masih ingat alamat apartemenku tapi .... Jika mereka memang masih berhubungan tapi kenapa? Balas dendam untuk apa? Tidak mungkin hanya karena aku bersama Vina, atau apakah Rama adalah ....”

“Mas Raga, apa yang kamu pikirkan? Bengong begitu, nanti lalat masuk loh dikira goa,” sapa Viona saat melihat Raga dengan mulut sedikit terbuka. Langkahnya kini sudah berada di dapur.

Ucapan Viona membuyarkan lamunannya. Raga menghela napas panjang.

“Maaf,” ucapnya pelan.

Viona masih menyiapkan masakannya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Batal Di Madu   40. Pengganti Rosa

    Kalian tidak boleh kalah dengan mereka. Betul apa yang dikatakan oleh Dimas, jika anak Dimas perempuan dan anak kamu laki-laki , kita akan jodohkan. Lagian kita sudah tahu kan karakter orang tuanya , sudah tahu bibit, bobot dan bebetnya,” jelas Opa Lukman bersemangat. “Yang benar Opa, ini serius padahal Dimas hanya ngomong asal saja,” ucapnya masih tidak percaya kalau ditanggapi serius oleh Opa Lukman. “Ya tentu saja jika nanti berjodoh kenapa tidak?” jawab Opa Lukman tersenyum. “Enggak mau besanan sama kamu, enak saja,” protes Raga kemudian. “Opa setuju kok, akhirnya bisa masuk di keluarga Subrata,”sahut Dimas cengar-cengir. Raga melempar bantal kecil ke wajah Dimas yang masih cengar-cengir dibuatnya. “Oh ya Opa, Rosa sebentar lagi mau melahirkan , tentu saja harus ada yang menggantikan posisi Rosa. Mas Dimas tentu tidak bisa menghandle semuanya apalagi dia banyak diluar, lapangan,” ucap Rosa mengingatkan. “Oh iya, kamu sebentar lagi mau lahiran. Bagaimana, kalian mempunyai k

    Last Updated : 2024-11-29
  • Batal Di Madu   41. Curhat Papi Seno

    “Maksudnya kita mencari tahu tentang si kutu kupret itu melalui kedekatan Bu Viona?” tanya Dimas memastikan ucapan Rosa istrinya itu.“Iya Sayang, mungkin dengan Bu Viona , Pak Rama bisa terbuka tentang kehidupannya yang sangat misterius itu,” sahut Rosa meyakinkan.“Kamu mau cari mati, Sayang dengan Pak Raga? Kamu tahu sendiri kan, menatap Bu Viona saja Pak Raga sudah cemburu, apalagi banyak bicara murah senyum dengan Pak Rama, dia akan menguliti kita habis-habisan. Pak Raga itu sebenarnya sudah mulai jatuh cinta dengan Bu Viona tapi gengsinya itu loh yang masih tinggi. Secara gitu pengusaha kaya muda dan tampan yang dinginnya seperti dua belas pintu kulkas yang selalu dikejar-kejar oleh wanita cantik dan seksi kini harus bertekuk lutut menerima kekalahan dari pesona si hitam manis,” puji Dimas sambil tersenyum. “Oh ya? Jadi Bu Viona itu sangat istimewa, begitu?” protes Rosa dengan wajah cemberut saat melihat suaminya itu tersenyum sendiri. “Lah, kok gitu sih Yang? Bu Viona itu

    Last Updated : 2025-01-03
  • Batal Di Madu   42. Membuat Cucu

    “Papa sudah tahu, tapi dari mana?” batin Papi Seno berkata. “Apa yang kamu pikirkan, Seno?” “Maaf Pa, tapi ...”“Papa bisa tahu dari kalian sendiri, saat kalian bicara tadi. Raga memberitahukan semuanya ke kamu, kan?” “Ya Pa, tapi Seno belum yakin kalau anak yang dikandung oleh Vina adalah anaknya Raga. Seno sangat hafal betul dengan sifat Raga. Dia tidak akan mau melakukan hubungan itu jika belum sah menjadi sepasang suami istri kecuali dia dijebak oleh wanita itu,” jelas Seno meyakinkan.“Iya kamu benar dan mungkin saja cara ini pula yang akan menjatuhkan citra keluarga Subrata. Ada yang ingin menjatuhkan harga diri keluarga kita. Entah karena persaingan bisnis atau balas dendam,” sahut Opa Lukman. “Cari tahu semuanya, sebelum masalah ini meluas, kita harus berhati-hati mulai saat ini. Papa merasa akan ada sesuatu yang akan menimpa keluarga kita. Hal itu akan membuat keluarga kita menjadi hancur,” ucap Opa Lukman merasa tak tenang hatinya. “Iya Pa, tapi Seno minta ke Papa, ja

    Last Updated : 2025-01-05
  • Batal Di Madu   43. Kegelisahan Rama

    Langkah tegap itu menyusuri sebuah ruang yang selalu membuatnya nyaman dan betah untuk berlama-lama di sana. Namun, sekarang tidak lagi karena setiap hari pria tampan itu menjadi gelisah dan tak bisa tidur.Hal itu karena pikirannya sudah dipenuhi dengan sebuah nama yang sudah membuatnya tak bisa tidur. Seperti halnya Raga yang selalu dikerumuni oleh banyak wanita begitu juga dengan Rama yang nyaris sama tampannya dengan Raga. Mereka bagai pinang dibelah dua. Ketampanan yang sama dengan kesuksesan yang di bidang bisnis yang sama pula. Bahkan mereka bersaing untuk mendapatkan proyek besar.Pembicaraan tadi sore dengan mamanya sendiri membuatnya semakin gelisah memikirkannya. Clarissa ingin sekali menjodohkan anaknya kepada keponakan temannya itu. Rama belum berterus terang tentang wanita yang sudah mengusik hatinya. Begitu juga dengan Clarisa tidak mempertanyakan tentang Viona kepada Rama. Hanya melihat dari ekspresi wajah putranya saja Clarisa bisa merasakan apa yang ada di dala

    Last Updated : 2025-01-17
  • Batal Di Madu   44. Pertama kali bekerja

    Wajah sayu itu membuat Viona merasa tak berdaya. Apalagi Opa Lukman yang meminta langsung. Mau tak mau Viona pun langsung menyetujui permintaan pria tua itu. Senyuman kecil terlihat dari sudut bibir Raga. Meskipun samar terlihat tapi bagi Papi Seno sangat jelas kalau Raga ternyata menyukainya. Meskipun di dalam hati takut akan kejadian yang serupa akan terulang lagi tapi Papi Seno percaya dan yakin kalau Viona tidak akan berubah seperti yang dilakukan oleh istrinya dulu. “Aku sangat takut jika Viona akan sama seperti Clarisa. Dia akan meninggalkan semuanya hanya untuk bisa bersama pria lain. Apalagi pesona Viona pun sudah menggetarkan hati Rama. Aku yakin Rama juga sudah jatuh cinta dengan Viona, menantuku itu,” kesal Papi Seno dalam hati. Opa Lukman melihat dengan jelas kekhawatiran di wajah Seno. “Kamu tenang saja, Seno. Papa percaya dengan Viona,” ucap Opa Lukman meyakinkan.“Semoga Pa,” sahut Papi Seno menatap yang menatap sendu ke arah Raga dan Viona secara bergantian. **

    Last Updated : 2025-01-29
  • Batal Di Madu   45. Makan Siang

    “Bodoh, kenapa aku bertindak senekat itu? Mas Raga pasti menganggapku kalau aku suka dengan dia dan mencari kesempatan,” pikirnya dalam hati. Raga ingin mendekati Viona, tapi pintu lift sudah terbuka. Buru-buru Viona keluar dari lift membuat Raga terpaku. “Dia mulai berani dan aku suka itu,” ucap Raga dalam hati sambil tersenyum kecil dan ikut keluar dari lift. Dimas dan Rosa rupanya sudah berada di sana untuk menyambut kedatangan mereka. Rosa pun sudah menyiapkan kursi cadangan untuk Viona. Setidaknya untuk seminggu ini Rosa akan mengalihkan tugasnya kepada Viona sebelum dia cuti. Semua karyawan bersikap hormat dan ramah. “Selamat pagi, Bos,” ucap Dimas tapi tak dihiraukan oleh Raga yang masih tersenyum sendiri saat melintas di depan mereka. Dimas dan Rosa saling menatap, tidak biasanya Raga bisa tersenyum sendiri bahkan dia pun dijuluki si pintu kulkas dua belas. Tumben senyam-senyum begitu. Bu Viona masih sadar kalau kita menyambutnya tapi malah Pak Raga sudah mulai ...

    Last Updated : 2025-01-30
  • Batal Di Madu   46. Keputusan

    “Untuk apa aku cemburu dengan Mbak Vina, Mas? Bukannya Mas Raga sudah mengatakan dari awal kita menikah, kalau kamu mencintai Mbak Vina? Kamu tenang saja Mas, aku tidak akan mempersulitmu,” ucapnya dengan jelas membuat Raga terdiam. Viona pun berusaha keluar dari pelukan Raga, dan melangkah ke meja kerja Raga yang terletak ponselnya Raga di sana dan mengambil ponsel itu. “Siapa yang kamu hubungi? Bukan Rama si pecundang itu?” geram Raga yang kembali sadar. “Bukan, tapi Mbak Vina. Ini kan ponselmu,” sahutnya tampak biasa saja. “Un—untuk apa kamu menghubunginya?” gegas Raga dan ingin mengambil ponsel yang ada di tangan Viona. Namun, dengan cepat Viona bisa menghalau tangan Raga dan menghindar darinya. “Bukannya kamu ingin makan siang bersama Mbak Vina, itu yang kamu inginkan?” tanya Viona dan masih mencari nama Vina di dalam ponsel Raga, tapi tidak ada. Viona masih mencari dengan huruf awalan V tetap saja tidak ada. Tak mau berputus asa wanita manis itu tetap mencarinya sa

    Last Updated : 2025-01-30
  • Batal Di Madu   47. Mengingatkan

    “Mas Rama, ada apa dia menghubungiku?” tanya Viona dalam hati dengan penasaran. Dia pun segera mengangkat telepon itu. “Assalamualaikum, Mas Rama?” Rosa terkejut dengan nama itu.“Pak Rama, kenapa dia menghubungi Bu Vio?” tanya Rosa dalam hati. Rosa pun langsung memasang telinganya dengan baik karena ingin mendengarkan pembicaraan mereka. Viona pun tak bergeser dari tempat duduknya yang dekat dengan Rosa di sampingnya. “Vio, kamu ada waktu enggak, soalnya tiba-tiba saja Oma Dora sakit. Beliau terus memanggil namamu. Bu Kasih tidak menghubungi kamu karena beliau juga lagi pulang ke kampung mendadak mendapat kabar kalau ibunya juga terkena serang jantung. Pengurus panti sedikit kewalahan karena banyak pekerjaan yang lain. Oma Dora hanya mau ditemani sama kamu, saya juga belum bisa ke sana karena masih ada meeting di jam berikutnya. Setelah selesai saya akan usahakan untuk pergi ke sana. Maklum sekretaris saya juga sedang mengambil cuti pulang kampung, jadi semuanya harus diuru

    Last Updated : 2025-01-30

Latest chapter

  • Batal Di Madu   82. Perseteruan

    “Bagaimana, apakah kamu sudah menemukan menantu saya?”“Maaf Pak, saya belum bisa menemukan lokasi Bu Viona, terakhir ponsel Bu Viona aktif di rumah Nona Vina setelah itu tidak terlacak lagi.”“Apakah tidak ada cara lain?” “Saya akan tetap mencari Pak, atau di daerah rumah Nona Vina ada semacam CCTV di jalan, mungkin saja kita bisa mendapatkan petunjuk?” Seno berpikir sesaat kemudian mencoba mengamati lokasi jalan rumah Vina yang ternyata ada CCTV di jalan menuju rumah Vina. “Ya, kamu benar sepertinya ada CCTV di sana. Semoga saja berfungsi.”“Baik Pak, kami akan melacaknya.” “Oh iya berikan informasi tentang Rama Ardi Saputra, saya minta nomor ponselnya.”“Beri saya waktu satu menit untuk melacaknya.”“Baik, saya tunggu.” Seno menunggu sesaat kemudian informan itu pun memberikan nomor ponsel Rama. Informan pun memberitahukan lokasi di mana Rama berada. Seno langsung mengendarai mobilnya menuju lokasi yang dituju sembari menghubungi Rama. Teleponnya tersambung tapi tidak diangk

  • Batal Di Madu   81. Hilangnya Viona

    Viona terpaku dengan tulisan Vina. Memang dia sangat mencintai Raga tapi dia juga menyayangi Rama sebagai sahabat yang baik. Rama pernah menyatakan cinta kepada Vina tapi ditolak oleh Vina langsung. Sampai akhirnya Rama pun keluar dari kampus memilih untuk pergi dari kehidupan Meraka.Sampai akhirnya Rama kembali di kehidupan mereka dengan wajah baru. Hal yang pertama kali dilakukan oleh Rama adalah menemui Vina dan mengatakan masih tetap mencintai Vina sampai kapan pun sehingga mereka pun melakukan hubungan tanpa sepengetahuan Raga. Vina pun menerima cinta Rama karena pria yang pernah dia tolak itu sudah mampu menyaingi kehidupan Raga. Rama pun menceritakan tentang siapa dirinya kepada Vina kalau dia adalah saudara tiri Raga. Rama juga menceritakan tujuan kembali datang karena ada misi yang ingin dia capai yaitu balas dendam. Balas dendam kepada keluarga Subrata karena telah membuat ibunya menderita dan mengambil harta yang seharusnya milik Rama dari tangan keluarga Subrata. Rup

  • Batal Di Madu   80. Kebenaran Yang Terungkap

    Viona diberikan izin untuk memasuki kamar Vina. Wanita paru baya itu pun tak tega setelah mendengarkan cerita Viona yang merupakan istri sah dari Raga. Vina memang adalah selingkuhan Raga tapi dia juga adalah wanita yang baik di mata para pelayannya yang selalu bersikap ramah dan adil. Meskipun Vina di kenal sangat pemarah tapi tidak pernah membuat para pembantunya kesulitan. Bukan karena dia jahat tapi karena cintanya tak direstui oleh orang tua Raga sehingga dia menjadi berubah seperti itu. Kedua orang tuanya sudah lama berpisah saat Vina masih berusia sepuluh tahun. Mereka berdua secara perlahan telah mengabaikan Vina karena mereka pun sudah memiliki kehidupan masing-masing sehingga melupakan anak mereka. Vina pun diambil asuh oleh pembantu setianya itu.Viona mendengarkan semua kisah hidup Vina yang ternyata lebih miris darinya. Jika Viona ditinggal oleh kedua orang tuanya karena pengabdian kepada sang majikan, tapi Vina ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya karena keegoisan

  • Batal Di Madu   79. Kesepakatan

    “Berpikirlah sebelum kamu memutuskan karena saya tidak akan memberikan kesempatan untuk kedua kalinya,” ucap Rama tegas.“Apa yang kamu dapat dari semua ini, Mas? Apakah kamu sekarang bahagia?” tanya Viona.“Banyak Vio. Saya bisa menjatuhkan keluarga Subrata dan termasuk kamu Vio. Tawaran masih berlaku. Apapun yang saya lakukan tentu saja saya bahagia Vio, musuh sekaligus pesaing bisnis saya sudah menjadi hancur berkeping-keping,” sindir Rama tersenyum kecil. “Kenapa kamu ingin menikahi saya? Bukannya seleramu sangat tinggi. Saya hanya wanita kampung, tidak cantik dan tidak berkelas seperti kalian. Dengan cara curang seperti ini kamu saja seperti seorang pengecut. Memakai cara kotor untuk mendapatkan keinginanmu.” Viona menegaskan. “Saya tidak peduli dengan apa yang kamu katakan. Raga awalnya juga tidak mencintaimu bahkan berlaku kasar dan dingin denganmu. Awalnya saya juga mendekati kamu hanya ingin membuat Raga cemburu dan kamu lebih memilih dia yang lebih perhatian menurutmu. T

  • Batal Di Madu   78. Negosiasi

    Opa Lukman masih tak sadarkan diri. Guncangannya begitu hebat sehingga membuat pria tua itu syok berat dan harus dilarikan ke rumah sakit. Meskipun sudah tidak dalam kondisi kritis namun kesehatan Opa Lukman masih terus di pantau, sehingga beliau pun masih menginap di rumah sakit untuk beberapa Minggu ke depan. Setelah berita itu menyebar tentu banyak saja spekulasi apa pun yang beredar. Seno hampir kewalahan untuk membujuk beberapa investor yang bekerjasama dengan perusahaan keluarganya, tapi semua sia-sia sehingga mereka tidak mau menjalin kerjasama dengan perusahaan mereka. Perusahaan keluarga Subrata diambang kehancuran. ***Sudah hampir sepekan kasus Raga bergulir tetapi belum selesai. Pihak polisi masih mencari bukti keterlibatan Raga di dalamnya. Berita tentang perselingkuhan pun semakin hangat karena semua orang sudah tahu kalau tentang hal itu, yang mengakibatkan Vina sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri dalam keadaan hamil . Hal ini menambah deretan kesal

  • Batal Di Madu   77. Kalut

    Viona sudah sampai di kantor polisi bersama supir pribadinya. Papi Seno mengantarkan Opa Lukman ke rumah sakit terlebih dahulu. Dia pun menyuruh Mbok Ratmi ikut menemani Opa Lukman karena setelah dari rumah sakit Papi Seno akan menyusul ke kantor polisi. Viona terlihat khawatir kenapa suaminya ada di kantor polisi. Pihak polisi pun tak memberitahukan apa yang terjadi sebenarnya. “Pergi ke mana Mas Raga malam-malam dan sekarang dia ada di kantor polisi. Apakah Mas Raga menemui Mbak Vina atau Mas Raga telah melakukan sesuatu sehingga polisi menahannya?” pikir Viona sudah bercabang. ***“Selamat malam, Pak,” sapa Viona setelah masuk ke kantor polisi. “Selamat malam Bu Vio, silakan duduk.” Viona duduk dan kemudian bertanya, “Apa yang terjadi dengan suami saya, Pak? Dan di mana suami saya?” Viona semakin gelisah karena firasatnya mulai berpikir buruk.“Maaf Bu, Pak Raga kami tahan atas tuduhan melenyapkan seseorang,” ucap Pak Polisi terlihat sangat serius. “Apa, maksud Bapak suam

  • Batal Di Madu   76. Raga Di penjara

    “Kurang ajar kalian sudah mempermainkan aku! Eh Rama, kamu dan ibumu sama saja seorang pecundang. Aku tidak heran jika ayahmu juga mewariskan tabiat buruk itu. Mengambil hak milik orang lain secara paksa! Ditambah ibumu yang egois,” kesal Raga.“Oh rupanya kamu sudah tahu kalau kita bersaudara,” ejek Rama tersenyum kecil. “Aku bahkan tidak sudi mempunyai saudara sepertimu,” jawab Rama. Vina terdiam mendengarkan semuanya. Ekspresinya begitu datar. Raga memperhatikannya dan bisa menarik kesimpulan kalau dia pasti sudah tahu semuanya. “Kamu sudah tahu kan, kalau kami adalah saudara tiri? Jawab!” bentak Raga membuat Vina kaget. “Mas, aku ... aku ...”“Aku sangat bodoh. Seandainya aku menurut keinginan papi untuk memutuskan hubungan langsung dengan kamu, tentu hal ini tidak akan terjadi. Tapi ini belum juga terlambat juga, jadi aku memutuskan hari ini kalau kita sudah tidak mempunyai hubungan dengan kamu. Minta pertanggung jawabannya dengan Rama karena aku yakin kamu hamil dengan dia

  • Batal Di Madu   75. Jebakan Untuk Raga

    Raga masih memikirkan perkataan Clarissa. Bahkan sampai pulang ke rumah pun kalimat itu masih terniang-niang. “Ada apa Mas?” Viona memperhatikan suaminya yang terlihat gelisah. “Tidak ada, tidurlah , aku masih ada pekerjaan,” jawabnya kembali menatap layar laptop di hadapannya. “Apakah Mas, masih memikirkan ucapan Tante Clarissa?” tanyanya lagi. “Wanita itu lebih menyayangi dia. Rama ternyata dia adalah saudara tiriku. Pantas saja selama ini dia begitu ingin menyaingi aku. Apakah kamu sudah tahu tentang soal ini?” selidik Raga menatap tajam. “A—aku juga baru tahu Mas kalau dia adalah saudara tirimu. Mas sendiri dulu berteman baik dengannya tidak tahu siapa dia sebenarnya.”“Karena dulu memang dia tinggal sendiri. Bahkan tidak pernah ada keluarga yang mengunjunginya sekali pun. Dia juga meyakinkan kalau seorang anak yatim piatu. Pantas saja jika dari dekat lama-lama wajahnya ada kemiripan dengan wanita itu,” kesal Raga. “Dengar Vio, aku tidak ingin kamu terlalu seting ke panti

  • Batal Di Madu   74. Rencana Siap Dijalankan

    Viona menghampiri Clarissa dan membantubya berdiri dan kemudian berkata, “ Kenapa Tante menangis, ada apa Tante? Apakah Mas Raga mengatakan hal yang menyakiti hati Tante?” Viona merasa iba dengan Clarissa. Meskipun dia sudah tahu semua kejadian mas lalu yang pernah diceritakan oleh Opa Lukman. Dia juga tidak membenarkan sikap Clarissa yang lebih mementingkan uang daripada keluarga. Tapi melihat kondisi wanita paru baya saat ini membuat hatinya terenyuh. Viona membawabya duduk dan memberikan segala air putih. “Tante sudah merasa baikan?” tanyanya lagi. Clarissa mengelus pipi halu Viona dan tersenyum. “Kamu wanita yang baik pantas saja kamu menjadi rebutan para pria yang menyukaimu. Bolehkah Tante bertanya sesuatu denganmu?” “Tante mau tanya apa?” “Apakah kamu memang mencintai Raga? Bukankah Raga sudah mempunyai Vina dan sedang hamil anaknya? Kenapa kamu tidak bercerai dengan Raga? Apakah kamu mau di madu? Vio ... kita tidak boleh menerima nasib pasrah begitu saja. Jika kamu mema

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status