Share

Bab 82

Penulis: mic.assekop
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-11 11:34:02

Bobby Sanjaya berusaha menguasai dirinya. Makin lama, sepertinya dunia makin terasa sempit dan hawa semakin panas.

Stefan kembali berbisik, “Apa perlu saya yang mewakili?”

Bobby Sanjaya menggeleng. Setelah membangun ketenanagan beberapa detik, barulah Bobby bicara, “Baiklah. Terima kasih atas sambutan dan penghormatan luar biasa dari CEO Nano-ID. Saya sangat bangga bisa hadir di acara ini bahkan menjadi salah satu pembicara.”

Sekarang, Bobby jelas tidak akan bisa melontarkan berbagai macam cacian yang biasa diberikannya seperti waktu itu. Bobby tidak akan bisa melecehkan Stefan di hadapan banyak orang.

Setelah menyusun kalimat di kepalanya, meski hatinya meronta, dipaksakannya mulutnya berbicara. “CEO Nano-ID adalah orang terpilih. Stefan Raden Kusuma, pernah bekerja di Sanjaya Group meskipun tidak lama. Pada saat bekerja di Sanjaya Techno, Stefan mempunyai peran penting bagi perkembangan perusahaan, dan ketika Stefan pergi, perusahaan merasa kehilangan.”

Semua orang terpana dan bert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 83

    Stefan kembali menguasai panggung.“Hadirin sekalian, ada dua karyawan dan karyawati Nano-ID yang cukup spesial bagi saya. Sebabnya mereka merupakan teman SMA dulu yang tidak mungkin saya lupakan. Mohon berdiri di atas panggung ini, Ryan Vikes dan Marissa Stya!Dua orang yang dimaksud, yang sedari tadi sudah seperti orang gila, terbelalak matanya. Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang panjang bagi dua orang ini. Banyak hal yang sudah terbayang di dalam kepala mereka. Namun, panggilan alam barusan telah membuyarkan semuanya.Ryan dan Marissa telah tanda tangan kontrak kerja selama lima tahun ke depan, jika ingin resign? Ah, tahulah sendiri, tidak mungkin mereka akan melemparkan tumpukan daun kepada petugas bendahara. Entah berapa yang harus mereka bayar.Setelah Ryan dan Marissa berdiri di atas panggung mewah ini, barulah Stefan bicara, “Saya berterima kasih kepada teman lama saya, Ryan, dia sangat baik hati, selama satu minggu dia berteriak-teriak kepada para karyawan memberikan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11
  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 84

    Grace bertanya kepada Stefan, “Tuan CEO, kenapa Anda begitu tega tidak merestui kencan kami?”Stefan mendekatkan mic, lalu menanya balik, “Nanti, saya mau bilang apa pada ayahmu, Grace jika kau berkencan dengan seorang seperti Ryan? Semua orang tahu bahwa Ryan punya wajah tampan, hanya saja posisi sekretaris dan status sebagai putri dari Pak Arya itu agak membuat orang-orang lebih berpikir dengan logika.”Ryan makin tertunduk malas. Ilusi yang dialaminya masih belum berakhir. Hari ini hari yang paling payah seumur hidupnya. Hari ini adalah hari yang paling memalukan semenjak dia pertama kali menghirup udara.Ryan merupakan pria sejati yang selalu menjaga harga diri, jika menggaruk kepala di depan orang akan mengurangi jati dirinya, dia tidak akan melakukannya sampai kiamat.Namun, kali ini jati dirinya telah terkikis habis dan urat malunya telah putus. Dan selama lima tahun ke depan dia akan terus menanggung malu di hadapan Stefan, sosok yang selama ini rendah di matanya.Adegan kali

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 85

    Keluarga besar Pak Arya Sutejo dan juga dari sebelah istrinya, yakni Keluarga Diningrat, semuanya memtusukan hubungan kerjasama dengan Sanjaya Group dan tidak akan menengok Sanjaya Group dalam hal apapun, baik sebagai mitra, klien, maupun customer.Keluarga-keluarga terpandang di Indonesia yang saat ini perusahaan mereka bergantung dengan Nano-ID, sesuai dengan arahan Stefan, begitu juga, memutuskan hubungan kerjasama bisnis dengan semua perusahaan Sanjaya Group tanpa terkecuali.Belasan investor melepaskan diri dari tujuh perusahaan Sanjaya Group. Bahkan, pihak pemerintah melengos dari Sanjaya Group, bukan karena perintah Stefan, karena Sanjaya Group mulai kacau dan goyah.Bobby Sanjaya di kantornya pagi ini rasanya mau pecah batok kepalanya. Berbagai macam jenis laporan datang kepadanya yang memberitakan tentang menurunnya profit, kerugian, kekurangan dana investasi, anjloknya nilai jual, dan berbagai berita minus lainnya.“Social engineering sudah berhasil,” gumam Stefan pada diri

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 86

    Robert berdiri tegap dan berkata tegas, “Ayah, aku akan .....”“Diam!” Bobby emosi parah. Biji matanya membulat sempurna. “Kau selalu gagal! Kau tidak becus mengurusi Stefan!” Bobby mengerukan bibir, mengeluarkan gestur kekecewaan terhadap putra tidak berguna itu.Robert tidak banyak bunyi. Sebaiknya dia banyak membaca buku tentang pengembangan diri. Usia emas seperti sekarang seharusnya dia manfaatkan untuk memperbaiki diri dengan mengubah kebiasaan buruk dan membuang pikiran negatif. Robert kian mengeras seperti batu.Bobby mengalihkan pandangannya ke Erick dan Leon. Dua pria ini lah yang akan menjadi daya serang Keluarga Sanjaya.Chyntia memberikan interupsi. “Suamiku, apa perlu aku meminta bantuan dari keluargaku untuk mengurus Stefan?”Lalu pandangan Bobby terpelanting ke arah mata istrinya. “Keluarga Dewata? Keluargamu berpaling! Dewata Corp join dengan Nano-ID. Jangan pernah kau sebut lagi keluargamu yang tidak berguna itu!” maki Bobby makin gusar.Chyntia tersentak heran. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 87

    Stefan mendapat sebuah ancaman serius!Pagi ini di apartemennya, sebelum berangkat pergi bekerja, dia menerima pesan wa yang mengatakan :“Nyawamu dalam bahaya, Stefan! Sebaiknya kau berhati-hati!”Stefan tidak kaget dan tidak pula takut. Justru Stefan tetap tenang. Setelah siap dengan setelan kantoran yang rapi dan sangat berwibawa, Stefan pergi ke kantor nai ojek online. Sekitar sepuluh menit kemudian dia pun sampai.Baru saja turun dari sepeda motor, Stefan cukup heran dengan keramaian yang ada di halaman kantor. Apa yang sedang terjadi? Kenapa mereka berkerumun?Stefan melangkah panjang. Karyawan membuka jalan bagi Stefan. Satu per satu dari mereka menyingkir agar Stefan bisa lebih dekat dengan apa yang mereka lihat.Di salah satu dinding kantor tertulis dengan cat merah darah :“Nyawamu dalam bahaya, Stefan! Sebaiknya kau berhati-hati!”Semua karyawan Nano-ID sangat syok! Siapa yang sudah memberikan ancaman tersebut? Meskipun berada dalam ancaman serius, Stefan tetap tenang. Mala

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 88

    Dokumen rahasia apa?Dokumen tersebut ditandatangai oleh Kakek Sanjaya, Bobby Sanjaya, Kuasa Hukum Kakek Sanjaya, beserta dua orang saksi.Stefan membacanya dengan sangat detail selama hampir sepuluh menit. Intinya adalah : Bobby Sanjaya selaku anak kandung dan satu-satunya ahli waris utama dan akan mendapatkan warisan berupa tabungan, properti, aset, semua yang bernilai dari perusahaan Sanjaya Group sebesar 80%. Di dokumen tersebut juga tertulis bahwa Stefan Raden Kusuma, selaku cucu menantu dan cucu angkat Kakek Sanjaya (sewaktu beliau masih hidup) akan mendapatkan 20%.Pada akhirnya Stefan menyadari kenapa Bobby Sanjaya sangat membencinya. Dan inilah alasan sebenarnya kenapa Bobby ingin membunuh Stefan. Jika alasannya sebatas karena Stefan merupakan pria sebatang kara yang tidak jelas asal usul keluarganya, sangat tidak logis lantas ingin menghilangkan nyawa.Selama berjam-jam Stefan bergelut di depan laptopnya. Dia tidak pernah ada niat maupun pikiran untuk melakukan tindakan ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 89

    Ketika dalam perjalanan pulang malam hari, di saat situasi cukup macet, sepeda motor yang ditumpangi oleh Stefan dihadang oleh empat orang yang mengendari dua sepeda motor.Driver ojol yang masih muda ini menyuruh empat orang tersebut untuk segera minggir, “Awas! Kami mau lewat!” tangannya berayun-ayun.Stefan tetap tenang meski dia tahu bahwa saat ini sedang dalam bahaya.Empat orang yang mengenakan jaket hitam tebal dan helm menutup wajah tersebut pun turun dari sepeda motor. Salah satu dari mereka menggagahkan diri dan berkata, “Kau Stefan! Bangsat! Lama sekali kau pulang kerja!”Satu yang lainnya membentak keras, “Hei kau, ojol! Pergi dari sini! Kami tidak ada urusan dengan kau!”Si ojol tak menggubrisnya. Sedikit pun si ojol tidak takut walaupun dia memiliki badan yang kurus. Mentalnya masih sehat. “Kalian minggir! Aku teriak begal, mati kalian dikeroyoki orang-orang,” sungutnya menyeringai.Stefan turun dan berkata dingin, “Ya, aku Stefan. Apa mau kalian?”Katakanlah mereka bere

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 90

    Pagi harinya.Meskipun belum pulih, Stefan memaksakan diri masuk ke kantor. Pak Arya melarangnya, tapi Stefan masih bersikeras. Katanya, demi kebaikan dia pribadi dan perusahaan. Jika dibiarkan, Bobby akan bergerak lagi.Di ruangannya saat ini sudah ada Martin dan David.Stefan membuka laptonya dan berkata sangat tegas, “Saya pastikan sore ini Sanjaya Group bangkrut!”Martin dan David sangat tercengang. Apa yang dikatakan Stefan barusan?Martin memperbaiki posisi duduknya dan memasang kupingnya dengan sangat fokus. “Kami sudah sedikit tahu masalah pribadi Anda dengan Keluarga Sanjaya, tetapi bagaimana mungkin Anda ingin perusahaan mereka bangkrut.”David terduduk dan tidak berkomentar. Selaku Manager HRD, meskipun jauh melenceng dari jobdesk, selaku orang kepercayaan dia harus patuh. Namun, David tidak terbayang kalau saat ini dia akan menjadi salah satu orang yang punya peran dalam kehancuran sebuah perusahaan sebesar Sanjaya Group.“Jaga rahasia ini baik-baik!” titah Stefan sangat t

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13

Bab terbaru

  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 124

    Bobby Sanjaya duduk berhadapan dengan Stefan. Martin dan David berdiri di belakang Bobby. Sedangkan Lionny duduk di kursi tak jauh dari mereka.Stefan berkata, “Martin, David, saya selalu mempercayakan banyak urusan kepada kalian berdua. Hingga menjadi saksi pernikahan saya pun, kalian tetap menjadi yang terpercaya.”Martin dan David mengangguk penuh patuh.Tiba-tiba suasana di dalam ruangan cukup tegang.Stefan memandang Bobby dengan tatapan sungguh-sungguh. “Saya dan Lionny saling mencintai, Tuan Sanjaya. Berikan kami izin agar kiranya kami berdua bisa kembali menjalin hubungan sah suami istri kembali serta membangun rumah tangga yang baik.”Stefan bilang juga pada Bobby bahwa untuk ke depannya dia tidak ingin hubungan rumah tangganya diganggu lagi apalagi sampai dipisahkan seperti tempo lalu. Stefan sudah memberi ruang agar Sanjaya Group bisa bangkit, bahkan memberikan berbagai bantuan. Oleh karena itu, penyesalan Bobby harus dibayarkan segera, dan kata maaf jelas tidak cukup jika

  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 123

    Jika saja Bobby tidak tolol dan egois, tentu bisnis Keluarga Sanjaya tidak akan terpuruk. Ribuan rasa penyesalan tertampak jelas di wajahnya yang mengendur. Bobby berkata lembut penuh penyesalan, “Ayah gagal menjadi pemimpin bagi kalian.”Lionny menyeka air mata di pipinya, lalu berkata, “Lupakan semua kesedihan, Ayah. Sekarang Ayah harus berbenah. Lanjutkan perjuangan mendiang kakek Sanjaya.”Stefan memotong segera, “Cukup. Kita tidak banyak waktu. Sekarang, mulai lagi!” titahnya tegas.Robert mendekat ke meja Stefan. Dia menunduk hormat dan berkata, “Aku salah. Maafkan aku.” Diteruskan pula oleh Luchy dan Chyntia.Lalu giliran Bobby. Sembari membungkuk sedikit Bobby berkata lirih, “Stefan, maafkan semua kesalahanku. Maafkan aku dan keluargaku.”Lionny tertegun. Melihat kedua orang tua beserta adiknya sangat merendah di hadapan Stefan seperti tidak ada harga diri, Lionny sangat tidak tega. Namun, langkah Stefan sudah tepat, dengan itu semoga mereka berempat sangat jera.Tuan Stone me

  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 122

    “Kau tahu apa konsekuensi jika menolak, Tuan Stone?” ancam Stefan.Tuan Stone sedikit mendongakkan kepala dan menjawab lirih, “Bagaimana kalau dikurangi separuh, Tuan CEO? Cukup lima belas juta saja. Saya masih bisa kalau segitu.” Tetap ada keraguan terpancar di raut wajah Tuan Stone. Bibirnya bergetar tatkala mengucapkannya karena di dalam kepalanya sedang bertengkar sendiri, lebih baik menolak jika bisa.Stefan mengalihkan pandangnya ke Bobby. “Cukup untuk satu perusahaan Sanjaya Group saja. Atau mungkin nanti suatu saat Tuan Stone akan kembali memberikan penawaran. Kita tahu bahwa Tuan Stone bukanlah orang asal-asalan yang gampang memberikan keputusan.”Lima belas juta dollar? Sebuah perjudian besar bagi Tuan Stone, jika judi 50:50, tidak untuk investasi nanti, baginya kemungkinan profit hanya dua puluh persen. Tuan Stone siap rugi.Tuan Stone ketar-ketir dan berharap agar kiranya Stefan tidak berbicara panjang lagi terkait investasi. Dia tidak mau hari-harinya makin buruk. Jika bi

  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 121

    Sanjaya Group saat ini memang sedang sangat terpuruk. Salah satu cara untuk mengembalikan keadaan seperti dahulu meskipun dalam waktu yang tidak sebentar adalah dengan menerima suntikan dana dari investor.Pasca perseteruan antara Sanjaya Group dan Stefan tempo lalu, jelas berdampak sangat serius bagi perusahaan milik Bobby. Jika Sanjaya Group ingin kembali bangkit, jelas mereka harus segera melakukan sesuatu.Namun, sejauh tidak ada ada satu pun investor yang datang serta tidak ada juga satu pun bank yang mau meminjamkan uang kepada mereka. Alasannya, karena Sanjaya Group diprediksi sulit akan kembali membaik. Sudah separah itu.Stefan punya ide. Penawaran gila yang biasanya diberikan oleh Tuan Stone, coba Stefan berikan kepada Bobby, kira-kira, apa reaksi Bobby ketika mendengar tawaran tersebut? Jika Tuan Stone memberikan penawaran kepada Luchy atau bahkan Chyntia, demi memperbaiki perusahaan, apakah Bobby merelakannya? Lihat nanti, apa Bobby masih waras?Bobby, Chyntia, Robert, dan

  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 120

    “Martin, kunci pintunya!” titah Stefan. Lalu, Stefan beranjak dan langsung mencekik leher Tuan Stone. Saking kuatnya, Tuan Stone sampai berdiri dari duduknya. “Kita bertemu lagi ha?! Kau pikir, aku dan calon istriku bakal lupa dengan dirimu?!” Stefan sangat marah.Stefan dengan sangat tegas tidak menerima tawaran investasi dari Tuan Stone. Dia juga akan memberi tahu kepada perusahaan-perusahaan di Jakarta dan lainnya untuk tidak menerima tawaran investasi dari Tuan Stone.Martin sudah siap seandainya Tuan Stone memberikan perlawanan kepada Stefan. Sedikit saja Tuan Stone menyenggol, pecah kepala Tuan Stone, biar otak busuknya keluar.Stefan memberi kode kepada Lionny agar segera beranjak. Setelah Stefan melepaskan cekikannya, Lionny langsung melepaskan sebuah tamparan keras.PLAK!“Sebuah balasan dari Lionny Fransisca Sanjaya!” Lionny menyeringai marah. Meski emosi, tetap cantik.Terasa pedas di pipi Tuan Stone. Dia mengerang. Lalu ada darah segar mengalir di bibirnya. Saat ini, Tuan

  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 119

    Tuan Stone gelagapan. “Stefan? Kau?” Seketika wajahnya memucat pasi. Bergidik badannya begitu yakin bahwa CEO Nano-ID saat ini yang dilihatnya merupakan pria yang kemarin di taman itu.Di dalam ruangan hanya ada Tuan Stone, Stefan, Martin, dan Lionny. Sementara Mike berada di luar. Dia sibuk memperhatikan para wanita dan mulai menyeleksi.Stefan menegakkan bahu, tersenyum, dan berkata ramah, “Silakan duduk, Tuan Stone. Bukankah Anda ke datang ke mari untuk membicarakan soal bisnis? Ayo kita mulai!”Lionny juga tersenyum ramah seolah-olah kemarin sore tidak terjadi apa-apa. Padahal di hatinya, Lionny sangat benci dengan orang tua tidak tahu diri ini. Jika mencongkel biji mata orang tidak berdosa dan tidak kena hukum pidana, sudah dari tadi dia akan mencocol kedua biji mata Tuan Stone agar segera berhenti memilih-milih wanita yang bakal ditidurinya.Stefan tidak gegabah dan seolah-olah dia dan Tuan Stone belum pernah bertemu sebelumnya. Stefan menyambut kedatangan Tuan Stone dengan begi

  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 118

    Nama perusahaan milik Tuan Stone adalah SG9 Enterprise. Setelah dilakukan pendalaman tentang profil SG9 Enterprise beserta Dave Stone sendiri, ternyata bermasalah. Sejumlah perusahaan di dalam negeri sempat membatalkan sejumlah tawaran dari Tuan Stone karena syarat yang dia beri terbilang aneh.Contoh kasus, Tuan Stone akan memberikan dana investasi apabila wanita yang disukainya, misalkan sekretaris ataupun staf biasa yang menarik perhatiannya, mau diajaknya tidur satu malam. Jika bos perusahaan tersebut bersedia, barulah Tuan Stone akan memberikan suntikan dana investasi. Tuan Stone licik. Dia sengaja mencari perusahaan yang baru didirikan atau yang baru saja berkembang, terutama perusahaan yang memang sedang kekurangan dana, dengan alasan investasi yang dia tawarkan akan lebih cepat diterima. Namun, tidak semua bos perusahaan setuju dengan syarat gila yang ditawarkan oleh Tuan Stone.Pernah suatu ketika, ada sebuah start up di Thailand yang sedang membutuhkan dana sebanyak 10 jut

  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 117

    Dada Tuan Dave Stone tiba-tiba berdebar. “Stefan, apa profesimu?”Stefan segera beranjak meninggalkan tempat ini. “Sebentar lagi akan malam. Awas, kami mau pulang,” Stefan menatap Tuan Stone cukup lama.Tatapan itu semakin membuat Tuan Stone bertanya-tanya. “Hm. Aku menarik lagi omonganku barusan, Stefan. Maafkan aku,” tiba-tiba Tuan Stone melempem seperti kerupuk kena air. “Kami tadi hanya bercanda.Stefan memasukkan dua kartu sakti miliknya ke dalam dompet kembali. “Minta maaflah pada calon istriku!” berang Stefan. Melihat adanya perubahan ekspresi dan sikap dari lawan bicaranya, Stefan bisa menguasai panggung. “Cepat!”Tuan Stone tidak berani menatap Lionny karena saking kikuk. “M-maafkan aku, Nona Lionny. Tadi aku cuma berpura-pura. Maafkan aku dan anak buahku.”Lionny menatap heran. Ada apa dengan Tuan Stone? Dia menjawab ragu, “Ya sudah, aku maafkan. Pergilah dari sini!”Terus Stefan membaca ratu wajah Tuan Stone. Sepertinya ada yang aneh setelah Tuan Stone tahu namanya. Karena

  • Bangkitnya sang Menantu Benalu   Bab 116

    Tuan Stone merupakan pria dominan sejati. Asal orang lain tahu, Bugatti miliknya tersebut baru dibeli beberapa hari yang lalu di Jakarta hanya untuk berkeliling kota, bersenang-senang mencari wanita, dan terakhir mengurus beberapa bisnisnya.Meski bisnisnya merupakan prioritas, wanita baginya tetap nomor satu. Itulah uniknya orang kaya. Dia menatap sangar ke arah Stefan dan berkata, “Jika kau punya penawaran, silakan katakan. Mari kita bicarakan dan akan aku pertimbangkan dengan bijak.” Kemudian, Tuan Stone menyombongkan kekayaannya. Dia bercerita panjang soal bisnis investasinya yang cukup mengagumkan. Katanya, dia akan memperluas bisnisnya tersebut di Jakarta. “Aku akan berinvestasi di dua perusahaan besar di Indonesia. Aku orang kaya. Ha-ha.”Asap cerutu pun mengepul dan membumbung ke langit. Lalu Tuan Stone tersenyum sangat lebar hingga tampaklah emas di giginya yang berkilau. Dia merupakan orang yang tipikal, jika di letakkan di kerumuan orang, semua orang pasti akan memusatkan

DMCA.com Protection Status