Share

Bab 677

Author: Cahaya Suci
last update Last Updated: 2023-09-28 18:00:00
"Maaf." Evan kembali meminta maaf kepada Anisa. "Aku hanya berusaha melindungi kalian. dengan popularitas yang dimiliki Wilona sekarang, masyarakat dan wartawan pasti akan berusaha untuk mencari tahu latar belakang keluarganya. Daripada terbongkar nanti, lebih baik kita mengambil langkah duluan."

Anisa terdiam, dia tidak bisa berkata apa-apa.

"Sebentar lagi siaran langsungnya selesai. Kita bicarakan setelah kami pulang." Evan menutup teleponnya.

Anisa duduk di sofa sambil menggenggam ponselnya. Semenjak perut Anisa membesar, Wilona sering mengusap perutnya. Wilona juga sering berbaring di perut Anisa sambil berbicara kepada anak yang ada di dalam kandungan Anisa.

Oleh sebab itu Wilona menghafal bentuk pusar Anisa.

Anisa sendiri tidak menyadari hal ini, dia tidak memperhatikan pusar wanita yang ada di dalam video.

Anisa bangkit berdiri, lalu beranjak ke kamar.

Dua jam kemudian, Evan mengantar Wilona pulang.

Mike dan Sania berada di rumah Anisa.

"Paman Mike, hari ini kamu nggak ke kantor
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 678

    Anisa membuat keputusan ini setelah mempertimbangkannya secara serius.Sania tidak mungkin memaksa Anisa. Dia akan mendukung apa pun keputusan Anisa."Anisa, aku mendukung kamu. Kalau aku jadi kamu, aku juga malu menunjukkan perutku di hadapan orang asing. Kamu tidak bersalah, tidak ada yang perlu dibuktikan." Sania berpikir sebentar, lalu lanjut berkata, "Tapi kamu bisa lapor polisi. Biar polisi yang memberikan klarifikasi."Anisa menerima saran Sania.Pada sore hari, pihak kepolisian merilis pemberitaan bahwa pemeran adegan "video panas" yang akhir-akhir ini menghebohkan dunia maya bukanlah Anisa. Kepolisian masih menyelidiki pelaku yang menyebarkan fitnah ini.Begitu pihak kepolisian buka suara, Evan langsung menyalin berita tersebut dan mengunggahnya di sosial media.[ Kebenaran harus ditegakkan! Dunia maya bukanlah tempat untuk menyakiti orang lain. ]Para penggemarnya Evan langsung menyebarkan pemberitaan yang dirilis pihak kepolisian.Semua beban yang ada di pundak Anisa langsun

    Last Updated : 2023-09-28
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 679

    Kedatangan Sabai agak merusak suasana kebahagiaan di rumah Anisa.Sania masih marah setiap mengingat ucapan Sabai sebelumnya."Ngapain kamu ke sini? Mau ikut berpesta bersama kami?" tanya Sania dengan ketus.Vanzoe langsung menarik Sania dan menenangkannya. "Sania, Kak Sabai datang untuk meminta maaf kepada Anisa. Kamu jangan menghalanginya."Vanzoe menggendong Sania agar menyingkir.Sabai berjalan ke samping Anisa sambil berdeham. "Anisa, maafkan aku. Aku belajar banyak dari insiden ini. Aku tidak tahu ada keahlian meniru wajah bahkan suara orang lain. Maafkan aku yang telah menuduhmu. Aku juga mengancam Theo untuk meninggalkanmu, maafkan aku. Salahkan aku saja, jangan marahi Theo.""Dia yang menyuruhmu datang?" Anisa mengerutkan alis."Theo tidak tahu aku datang." Wajah Sabai tampak memerah. "Aku tidak tahu bagaimana menghadapi Theo, makanya aku datang meminta maaf kepadamu dulu.""Kamu tidak perlu meminta maaf," Anisa berbicara sambil menatap Sabai. "Aku tahu, kamu bukan sengaja ing

    Last Updated : 2023-09-28
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 680

    "Eh, itu mobilnya Theo, 'kan?" Sania bergumam sambil menatap mobil yang ada di halaman. "Mike, Eden memberikanmu laporan palsu."Mike menghela napas. "Theo benar-benar plin-plan. Kenapa tiba-tiba malah muncul di sini?""Anisa, jangan menemui dia. Biarkan dia tersiksa, biarkan dia gelisah, dan nggak bisa tidur. Aku ingin memberikannya pelajaran!" Sania memberikan ide.Mike setuju dengan Sania. Ketika Mike hendak menutup pintu rumah, Anisa malah menarik tangannya dan berkata, "Biarkan dia masuk."Sebentar lagi Anisa akan melahirkan. Masih ada 1 masalah yang harus Anisa bicarakan dengan Theo.Ini adalah kesempatan yang bagus. Anisa ingin memanfaatkan momentum ini untuk mengajak Theo berdiskusi."Anisa, kamu sudah lupa apa yang dia lakukan? Kalau kamu memaafkannya dengan mudah, dia nggak akan pernah belajar. Dia nggak akan pernah berubah." Mike menggelengkan kepala sambil menghela napas kesal."Mike, aku tahu apa yang sedang aku lakukan." Anisa menatap Mike dengan serius. "Tenang saja, aku

    Last Updated : 2023-09-28
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 681

    Theo sudah menduganya, Anisa tidak mungkin setenang ini.Anisa sudah memiliki 2 orang anak, kenapa dia masih mau merebut anak ketiga dari Theo? Kenapa Anisa tidak mau memberikan anak ketiga ini kepada Theo?Tega ...."Kamu tidak mau?" Anisa tidak ingin memberikan Theo terlalu banyak waktu untuk berpikir. "Theo, kalau kamu tidak mau, silakan pergi sekarang juga! Jangan muncul di hadapanku sebelum anak ini lahir."Ucapan Anisa terasa bagaikan pisau yang menikam dada Theo.Sebelum Anisa mengutarakan keinginannya, sebenarnya Theo ingin mengatakan, "Aku akan memberikan apa pun yang kamu inginkan.""Apakah kamu berpikir anak ini akan menderita kalau tinggal bersamaku?" Kedua mata Theo tampak memerah."Aku hanya ingin anakku tinggal di sisiku. Selama masih hidup, manusia pasti akan mengalami berbagai macam penderitaan. Aku tidak takut penderitaan, yang kutakutkan adalah kekurangan kasih sayang," Anisa tetap menjawab dengan tenang."Apa maksudmu? Dari mana kamu tahu kalau aku tidak menyayangi

    Last Updated : 2023-09-29
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 682

    Theo melirik Anisa dengan sinis, "Aku bisa membereskan masalah biologisku sendiri.""Lalu kenapa kamu tidak mau pulang ke rumahmu sendiri?" Anisa lega setelah mendengar jawaban Theo."Tidak mau." Theo beranjak ke tempat tidur dan duduk di samping Anisa. "Aku belajar banyak dari masalah kali ini."Seandainya Theo menghafal bentuk setiap bagian tubuh Anisa, dia tidak akan terpengaruh oleh desakan orang lain.Anisa tidak dapat menebak isi pikiran Theo, dia hanya menjawab dengan tenang, "Semua sudah berlalu.”"Aku tetap akan belajar dari masalah ini." Theo menundukkan kepalanya. "Aku belum cukup mengenal kamu."Anisa heran mendengar jawaban Theo. Ketika Anisa hendak membalikkan badan, Theo malah menahannya sambil berkata, "Jangan bergerak, nanti bayinya juga ikut berputar-putar."Anisa mengerutkan alis, dia makin tidak memahami maksud Theo."Aku mau melihat perutmu," pinta Theo.Melihat ekspresi Theo yang serius, Anisa pun tidak tega menolak permintaannya.Anisa berbaring, lalu membuka pon

    Last Updated : 2023-09-29
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 683

    "Lalu apa maksudmu?" tanya Theo."Sepertinya kamu datang untuk bertengkar denganku, ya?" Anisa mengangkat kakinya dan menendang Theo. "Geser, jangan dekat-dekat! Sempit!""Aku sudah di ujung tempat tidur, sedikit lagi jatuh." Theo protes.Anisa bangkit, lalu mengulurkan tangannya untuk memeriksa seberapa besar tempat yang dikuasai Theo. Ketika Anisa mengulurkan tangan, Theo langsung memeluknya. "Anisa, aku akan memberikan semua yang kamu mau. Apa lagi yang kamu inginkan? Katakan saja ....""Aku tidak mau apa-apa lagi." Anisa dapat merasakan kehangatan tubuh Theo.Anisa berusaha memberontak dan melepaskan pelukannya, tetapi Anisa tidak berdaya karena Theo mendekapnya dengan sangat erat."Aku mau tidur sambil memelukmu." Theo melepaskan tubuh Anisa secara perlahan-lahan dan berkata, "Anisa, aku tidak mengharapkan apa-apa, aku hanya ingin kamu dan anak ini sehat.""Oh ya?" Wajah Anisa terasa panas, jantungnya pun berdegup kencang. "Kamu jadi tidak tahu malu saat lampu dipadamkan, ya?""Pl

    Last Updated : 2023-09-29
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 684

    Dada Clara terasa sesak, hatinya seperti dihancurkan sampai berkeping-keping.Walaupun nama baik Anisa sudah dibersihkan, bagaimana mungkin Theo dan Anisa berbaikan dalam waktu satu malam?Apakah Theo yang pergi menemui Anisa? Sebenarnya, Theo memedulikan Anisa atau anak yang dikandung Anisa?Clara tidak dapat memahami pikiran Theo.Setelah semua pengorbanan dan usaha yang dilakukan Clara, pada akhirnya Anisa dan Theo malah kembali bersama. Hal ini membuat Clara merasa seperti orang bodoh.Clara sudah menguburkan harapannya untuk bisa bersanding dengan Theo. Namun jika Clara tidak bisa mendapatkan Theo, tidak ada wanita lain yang boleh memiliki Theo.Clara mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Malia. "Malia, kamu sudah mendapatkan orang yang bisa kita pekerjakan?""Kamu mau bergerak sekarang? Kamu sudah membuat rencana baru?" tanya Malia."Kamu hanya perlu mencari orangnya, tidak perlu memedulikan yang lain. Aku sudah tidak bisa bersabar," jawab Clara."Oh, aku akan menghubungi orangn

    Last Updated : 2023-09-29
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 685

    "Belum. Kamu sudah menemukan nama yang bagus?" tanya Theo.Anisa menjawab dengan gugup, "Wilson Kintara.""Kamu serius?" Theo mengangkat kepalanya dan menatap Anisa dengan tajam."William dan Wilona menggunakan nama belakang Kintara. Kalau nama belakang adiknya berbeda, mereka pasti bingung." Wajah Anisa tampak memerah. "Tapi kalau kamu keberatan, aku tidak akan memaksa.""Kalau kamu takut William dan Wilona bingung, aku tidak keberatan mereka menggunakan nama belakangku. Kamu ubah saja nama mereka," jawab Theo seperti sedang bercanda.Setelah memesan hidangannya, Theo mengembalikan buku menu kepada pelayan."Kalau kamu tidak setuju, aku tidak akan memaksa. Bagaimana kalau dikasih nama Wilson Pratama? Bagaimana menurutmu?" Anisa mengalah, dia sudah cukup puas bisa mendapatkan hak asuh anak."Aku tidak keberatan." Theo mengangkat kedua alisnya. "Silakan menggunakan nama belakangmu.""Kamu serius? Kamu tidak bercanda?" Anisa memperhatikan ekspresi Theo dengan serius.Theo sama sekali tid

    Last Updated : 2023-09-30

Latest chapter

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status