Share

Bab 514

Penulis: Cahaya Suci
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-18 18:00:00
Meskipun tidak melakukan tes DNA, William memiliki kepribadian dan wajah yang mirip dengan Theo. Oleh sebab itu Theo sangat yakin bahwa William adalah anak kandungnya.

Sebelumnya, Anisa mengakui bahwa Wilona adalah anak kandungnya sendiri. Kenapa Anisa bisa memiliki kedua anak yang sangat mirip? Hanya ada 1 kemungkinan, William dan Wilona adalah anak kembar.

Ketika memikirkan kemungkinan ini, Theo penasaran sampai tidak bisa tidur.

Sebenarnya Theo sangat menyukai Wilona. Sejak pertama bertemu, Theo lebih menyukai Wilona daripada William.

Theo tidak peduli apakah Wilona adalah anak yang dihasilkan Anisa dengan pria lain, tetapi yang pasti Theo tidak pernah membenci Wilona. Mungkin Theo sangat menyukai Wilona karena anak ini memiliki wajah yang mirip dengan Anisa.

Ditambah, Wilona memiliki kepribadian yang unik. Walaupun wajahnya terlihat penurut, Wilona bukanlah anak yang patuh. Dia sangat lincah, periang, dan banyak akal.

"Anak kembar?" Wilona mengedipkan kedua matanya yang bulat dan i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 515

    "Theo pelakunya, dia mencium aku ...." Wilona menunjuk pipinya yang tembem.Perlahan-lahan, emosi Wilona mulai mereda. Dia berpikir, 'Kenapa Theo mencium aku? Apakah dia menyukai aku?'Namun Wilona belum memaafkan tindakan Theo.Theo berjalan ke depan Anisa dan meminta maaf dengan tulus. "Anisa, maafkan aku. Aku merasa putrimu sangat menggemaskan. Jadi aku refleks mencium pipinya."Ini adalah pertama kalinya Anisa melihat Theo meminta maaf dengan tulus."Aku tahu putriku sangat menggemaskan, tapi bukan berarti kamu boleh menciumnya sembarangan. Bagaimana kalau dia trauma?" Meskipun terdengar menyalahkan Theo, Anisa juga agak merasa bersalah.Theo bukanlah psikopat yang menyukai anak-anak. Dia mencium Wilona karena dia adalah ayah kandungnya Wilona. Walaupun Anisa menutupi rahasia ini, hubungan darah bukanlah sesuatu yang bisa dimanipulasi."Wilona, maaf." Theo kembali meminta maaf kepada Wilona. "Sebagai gantinya, kamu boleh memukul aku."Theo mengulurkan tangannya ke depan Wilona. Wil

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 516

    Walaupun Anisa menjawab dengan halus, Theo mengerti makna yang tersirat di balik ucapannya.Maksud Anisa, tidak peduli apakah William dan Wilona adalah anak kembar, tidak peduli apakah mereka adalah anaknya Theo. Yang jelas, Theo tidak boleh menyentuh William dan Wilona. Anisa hanya akan memberikan anak yang tengah dikandungnya kepada Theo.Theo yang dulu mungkin akan marah setelah mendengar jawaban Anisa, tetapi Theo yang sekarang jauh lebih bisa mengontrol emosinya. Setidaknya Anisa mengakui bahwa anak yang dikandungnya adalah anak Theo.Setelah selesai mengoleskan obat merah, Anisa berencana membungkus tangan Theo dengan perban, tetapi Theo malah menolaknya."Pakai plester saja." Theo merasa lukanya tidak terlalu parah sampai harus diperban. Yang ada orang-orang malah mengira luka Theo sangat serius sampai harus diperban.Anisa tidak menghiraukan Theo, dia tetap membungkus tangan Theo dengan menggunakan perban."Jangan sampai kena air." Anisa berpesan kepada Theo."Lalu bagaimana ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 517

    "Kok kalian tidur sekamar?" Sania langsung memahami inti cerita Anisa."Waktu itu hujan lebat, aku nggak mungkin mengusir dia," jawab Anisa."Oh, lalu kenapa kalian berbagi tempat tidur? Kenapa kamu mengizinkannya? Kamu membiarkan dia mengambil keuntungan begitu saja? Dia bahkan tidak melakukan apa-apa untukmu," Sania menggerutu.Anisa tersentak mendengar ucapan Sania. "Kami nggak melakukan apa pun. Emm, tapi nggak juga sih ....""Apa kataku, kalian pasti berhubungan, 'kan?" Sania menuduh Anisa.Anisa merasa pembicaraan telah melenceng terlalu jauh. "Sania, nggak kayak yang kamu bayangkan. Dia ... dia mencuci ... kakiku ...."Sebenarnya Anisa tidak mau menceritakannya, tetapi tatapan Sania membuat Anisa tertekan.Sania tertawa puas setelah mendengar jawaban Anisa. "Wah, Pak Theo memang hebat! Kedua tangannya nggak hanya bisa menghitung uang, tapi juga mencuci kaki wanita. Jangan-jangan, menahan rasa malu adalah rahasia kesuksesannya? Ah, tapi semua pebisnis hebat pasti sudah melewati b

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 518

    Theo menatap wajah Wilona yang menggemaskan, lalu bertanya, "Kenapa kamu memanggilku dengan sebutan nama? Tidak sopan."Wilona mendengus ketus. "Karena kamu orang jahat!""Ibumu yang mengatakan aku orang jahat?" Theo bertanya dengan tenang, dia sama sekali tidak marah. Bagaimanapun Wilona masih kecil, dia tidak mengerti apa-apa.Biasanya, anak kecil bersikap dengan cara mencontoh orang dewasa. Jadi Theo yakin bahwa Wilona pasti dipengaruhi seseorang, makanya anak ini begitu membenci Theo."Ibuku nggak pernah menjelek-jelekkan orang lain." Wilona tidak mungkin mengatakan William yang mengajarinya.Untungnya Wilona pintar, dia bergegas mengubah topik pembicaraan. "Kamu masak apa?""Iga asam manis." Theo memperlihat iga yang sedang dimarinasi. "Ibumu paling suka iga asam manis. Oh iya, kamu ingin makan apa?"Wilona menjawab dengan lantang, "Aku mau makan coklat, tapi juga ingin makan daging. Kamu bisa memasak coklat dengan daging? Tapi jangan sampai ketahuan ibuku."Theo berpikir sejenak,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 519

    Setelah Anisa pergi, Sania tersenyum canggung dan berkata, "Aku salah bicara, ya?"Sabai menegur Sania, "Kamu tahu sendiri Theo memberikan uang triliunan kepada Nara. Theo juga bisa memberikan uang sebanyak itu kepada Anisa, tapi maknanya jelas berbeda.""Oh iya! Kalau kamu nggak mengungkit Nara, aku bahkan sudah melupakan dia." Sania baru menyadari kesalahannya."Kali ini Theo dan Anisa juga bertengkar gara-gara Nara. Kamu nggak peka!" kata Sabai."Benar, aku salah bicara. Ditambah, Anisa juga sedang mengandung, emosinya jadi lebih sensitif. Tapi melihat Anisa yang bersedia menerima kedatangan Theo, sepertinya Anisa mulai bisa menerima Theo." Sebenarnya Sania tidak bisa menebak isi pikiran Anisa."Hanya mereka berdua yang tahu. Sebagai teman yang baik, aku cukup menonton saja," kata Sabai sambil merenggangkan tubuhnya.....Di lantai dua.Sesaat membuka pintu kamar, Anisa menatap pria yang sedang berbaring di atas tempat tidur. Theo tampak tertidur pulas, matahari yang menyilaukan ser

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 520

    Anisa sedang memikirkan kalimat yang hendak diucapkan, tetapi hatinya luluh saat melihat kedua mata Theo yang berkaca-kaca dan sedih."Theo ...," Anisa memanggil nama Theo secara spontan.Anisa ingin bertanya, 'Kamu kenapa?'Namun sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, Theo menarik tangan Anisa dan memeluknya. Anisa mengedipkan mata, dia tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Theo.Wajah Theo dan Anisa hanya berjarak beberapa sentimeter. Anisa bisa melihat jelas emosi yang terpancar di kedua mata Theo."Theo, ada apa?" tanya Anisa dengan lembut. Hatinya terasa berkecamuk saat melihat ekspresi Theo."Aku mimpi buruk, aku mimpi kamu meninggalkan aku." Tenggorokan Theo bergulir, suaranya terdengar serak. "Kamu pergi bersama pria lain."Seketika tenggorokan Anisa terasa seperti dicekik, dia tak bisa berkata-kata. Ketika Theo menjalin hubungan dengan Nara, Anisa juga sering bermimpi buruk. Anisa bermimpi Theo dan Nara menikah.Anisa bermimpi buruk karena dia mencintai dan memedulikan The

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 521

    "Oh, baiklah. Kak, ayo kita ajak Thea main." Wilona mengajak William untuk menghampiri Thea. "Thea mau mengajak kita main di luar. Ada pengawalnya yang menyetir."Pukul 5 sore.Theo beranjak turun sambil merangkul Anisa.Sania dan yang lainnya saling bertukar pandangan saat melihat keharmonisan Theo dan Anisa. Bagi orang dewasa, tidur satu jam sudah cukup, 2 jam kelamaan, tetapi Anisa dan Theo tidur sampai berjam-jam.Semua yang ada di ruang tamu adalah orang dewasa. Bagaimana mungkin orang dewasa tidur siang sampai berjam-jam?Meskipun Theo dan Anisa tidak mengatakannya secara frontal, semua orang tahu apa yang mereka lakukan."Kalian sudah selesai main?" Anisa sengaja mencari bahan obrolan saat melihat beberapa pasang mata yang menatapnya dengan aneh."Kami sudah berhenti main sejak tadi. Eden lagi menyiapkan makan malam. Hmm, memangnya kalian benaran tidur siang? Kalian tidak dengar suara apa-apa?" Sania melirik Anisa dengan curiga.Wajah Anisa makin memerah. "Iya, kami tidur. Meman

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 522

    Setelah makan malam, Wilona yang kelelahan pun menggandeng tangan Anisa. "Bu, aku mau tidur. Aku mau mandi ...."Pelayan datang untuk memandikan Wilona, tetapi Wilona yang mengantuk malah marah-marah. "Aku mau Ibu yang mandiin. Huhuhu ...."Sania tersenyum sambil menghibur Wilona. "Wilo, sebentar lagi perut ibumu akan membesar. Kalau perutnya sudah membesar, ibumu nggak akan bisa memandikan kamu lagi."Wilona tercengang, lalu mengulurkan tangannya dan mengusap perut Anisa."Nanti perut ibumu akan membesar kayak gini." Sania memperagakannya.Wilona terkejut sampai menganga, dia tampak tak percaya.Sania menggendong Wilona naik ke atas sambil berbicara kepada Anisa, "Anisa, kamu istirahat saja."Anisa mengkhawatirkan Wilona. Ketika Anisa hendak menyusul ke atas, Theo malah menarik lengan Anisa dan berkata, "Ayo, keluar.""Mau ngapain?" Anisa kebingungan melihat Theo yang menarik tangannya. "Thea pasti juga capek, kalian pulang saja.""Ada pengawal yang mengantarnya pulang." Theo menarik

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20

Bab terbaru

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status