Home / All / Bangkitnya Sang Ahli Pedang / Serangan Dari Dua Sosok Hebat

Share

Serangan Dari Dua Sosok Hebat

Author: Viens Aisling
last update Last Updated: 2022-07-08 23:40:12

Willian berlari sangat cepat, beberapa kertas yang dia pegang terbang karena dia begitu terburu-buru untuk segera menghampiriku yang telah bersiap untuk pergi.

Kemarin aku dan Levian mendatangi ruangannya dan meminta untuk bekerja dengan segera untuk membuat dua ratus selembaran yang akan kuberikan pada wilayah terluarku bagian timur, tempat aku menemukan bandit kemarin. Karena itulah Willian begitu terburu-buru, dia baru saja menyelesaikan pekerjaan yang aku berikan, dan dia menjadi gelisah. Melihat wajahnya yang berubah ekspresinya sangatlah bagus.

“Baron, ini lembar pemberitahuan yang anda inginkan.”

Levian mengambilnya dan kemudian memperlihatkan satu lembar padaku.

Aku mengangguk karena menyukai hasilnya, pilihanku pada dirinya memang sama sekali tidak salah. Dia mampu menyelesaikan pekerjaan dengan sangat cepat.

Aku naik di punggung Sunny bersama dengan Levian. Bastian ada bersama Willian dan dia melepaskan kami untuk melakukan pekerjaan sebelum aku pergi ke pusat kekaisaran
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aro
hampir 3minggu gak update?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Dia Belum Mati

    “Sampai bertemu di kapital, Luke.” Aku langsung mematikan Mana Contact dan kemudian melihat ke depan. Lingkaran besar di depan kami telah memancarkan kekuatan yang besar. Cahaya kebiruan dan putih bercampur di tengah-tengah, banyak batu Mana yang digunakan untuk menghidupkan portal sihir ini. Aku melihat Sunny, kemudian pada Eli dan Tanka. Kali ini aku dengan sengaja meninggalkan Eli, Sunny, dan Tanka untuk menjaga Sanktessy. Dengan kehadiran mereka, mereka bisa melindungi Sanktessy. Aku, Harzem, dan Levian akan meninggalkan Sanktessy selama satu Minggu saja untuk menerima gelar Baron secara sah dari kaisar. “Tanka, aku titip Renia dan Snktessy.” Tanka mengangguk. “Eli, aku juga titip Renia dan Sanktessy dan jangan selalu sering berkelahi dengan Tanka.” Ekspresi dari Eli sedikit berubah ketika aku mengatakan kata terakhir. Lalu, aku melihat Sunny, dia sebenarnya enggan untuk aku tinggalkan begitu saja, tapi kalau aku membawanya lagi, itu seperti ajakan perang secara langs

    Last Updated : 2022-07-11
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Penerimaan Gelar

    Aku mendatangi istana dengan wajahku yang terlihat dingin. Orang-orang yang ada di istana memandangku dengan tidak ramah, tidak pernah ramah seolah mereka adalah yang terbaik dibandingkan aku dan keluargaku. Sudut mata mereka dipenuhi kegelapan yang terasa di kulit ariku. Aku melangkah mengabaikan mereka. Pintu besar yang dibuka oleh dua prajurit yang berjaga, setidaknya mereka menundukkan kepala mereka ketika aku masuk ke dalam aula. Jalan merah selalu saja kulalui, seperti biasa dia menyilangkan kakinya, menggunakan seragam lengkap dengan mahkota di atas kepalanya, terlihat sangat berkuasa dan seperti sosok pelahap nyawa. “Akion Naal Sanktessy menghadap pada Kaisar Xavier El Eperanda.” Aku bersimpuh di depannya yang membuatnya tersenyum dengan sudut bibir yang dingin. “Kedatanganmu hari ini sebagai seseorang yang akan mendapatkan gelar Baron. Melihat reputasimu dan prestasi mu, aku tahu kalau kau akan menjadi Baron yang sangat hebat.” Ucapannya masuk ke telinga kananku dan kel

    Last Updated : 2022-07-24
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Lonceng Yang Berbunyi

    Aku sedang membaca buku di ruangan ku bersama Harzem dan Verion saat itu. Lonceng di menara tertinggi istana berbunyi sebanyak empat kali, dan aku berjalan melihat ke arah jendela, melihat ke arah istana yang tampaknya hari ini akan sangat sibuk. “Akhirnya tiba, seperti yang aku yakini.” Aku menatap dengan dingin, bayanganku terpantul di kaca dan aku tidak memperdulikannya. Semua yang ada di sana juga berwajah dingin. Kami semua telah bersiap, dengan menggunakan pakaian berwarna hitam, kami tiba di istana kekaisaran. Semua bangsawna telah tiba di sana, mereka memasang wajah muram seolah mereka sungguh bersimpati atas apa yang terjadi. “Pangeran Louis meninggal. Aku tidak percaya ini ….” Seorang wanita bangsawan menangi karena hal itu, pangeran Louis tentu saja memiliki penggemar wanita dan kematiannya telah memukul perasaan mereka mengenai itu. Aku mengabaikannya dan kami masuk ke dalam aula dengan tempat duduk yang telah disiapkan dengan rapi. Aku melihat kaisar, Pangeran Allo

    Last Updated : 2022-07-24
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Jadi Milikku

    “Adikku ini memang sungguh luar biasa.” Harzem memujiku, dia bahkan memukul pundakku beberaoa kali karena melihat sesuatu yang luar biasa seperti ini. Aku tahu kalau hewan mistik memiliki ikatan yang kuat dengan penetasnya atau disebut tuan mereka, dan karena mereka makan aura tuan mereka. Bisa dikatakan juga kalau tuan mereka sama saja seperti orang tua bagi mereka, karena itukah Sunny memanggilku ayah. “Bukankah dia lucu kak?” tanyaku sambil menunjuk max yang tersudut di tengah ruangan, karena aku belum kembali ke tempatku, aku belum bisa membawa Max untuk ke wilayahku sekarang. Aku memandang Max, harimau hitam itu terlihat luar biasa dengan mata yang menyala, hanya saja aku berpikir untuk memberikannya pada Sunny, pasti Sunny akan sangat menyukainya dan akan menjadi lebih kuat. “Kau akan kuberikan pada Sunny, membunuhmu sekarang bukanlah sebuah masalah.” Aku mengeluarkan onagku dan itu membuat Max semakin ketakutan, dia mencoba melawan tapi percuma karena dengan auraku saja d

    Last Updated : 2022-07-27
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Kucing Besar

    Dia bagaikan anjing yang jinak, matanya bersinar terang ketika menatapku. Ketika aku dengan sengaja memiringkan kepalaku, dia juga ikut memiringkan kepalanya. “kau memperlakukannya seolah itu adalah kucing, Akion.” Aku melihat ke arah Harzem yang sibuk memainkan rubik di tangannya. Di dunia ini juga ada rubik yang pernah kukuasai di dunia asliku. Harzem memiliki kemampuan yang hebat walaupun dia tidak bisa mengungguli kemampuan Akion. Aku pikir kalau dalam darah keluarga Sanktessy tentu saja mengalir deras kemampuan yang bagaikan anugrah. Ayahku tidak menyadari itu, dia kalah akan tekanan sehingga bakat tersembunyi ayahku tidak keluar dengan dominan. Padahal aku dengar dari Bastian, ayah memiliki ketertarikan dalam seni, mungkin sebenarnya bakat terpendam ayahku itu di bidang seni dan jika memang diasah dengan baik, Ayah bisa menjadi salah satu master sini di kekiasaran Elperanda. Aku selalu mengenangnya, tidak bisa dipungkiri kalau aku berpikir kalau aku dan Einsh adalah ayah dan

    Last Updated : 2022-09-03
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Guild

    Di bagian ujung bawah jalanan ini, terdapat tempat yang digunakan untuk berkumpul. Itu adalah guild star, dari namanya sangat tidak sesuai. Tempat ini terlalu gelap dan tidak menyenangkan. Kami masuk ke dalam sana dan suasana semakin tidak menyenangkan, mereka terlihat sangat waspada dan aku menyadari beberapa dari mereka telah mengeluarkan senjata mereka. Di depan meja bar seorang pria berambut panjang menyambut kami dengan wajah penuh senyum dan ketenangan. Dibandingkan semua orang yang aku lihat di sini, pria berambut panjang inilah yang harus diwaspadai. “Kami ingin melakukan permintaan pada guild star. “ Aku bicara, ekspresi santia yang membuatnya diam beberapa saat sama sepertiku yang melakukan penilaian, aku tahu dia juga melakukan penilaian. “Apa yang kau inginkan?” pertanyaan itu telah aku nantikan dan memunculkan senyum lebar di wajahku. “Katakan kalau orang yang dia incar telah mengincarnya.” Pria tadi langsung menempelkan pedangnya ke leherku, Altair dan Veri

    Last Updated : 2022-09-03
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Menjadi Lebih Kuat

    “Hewan ini hanya menurut padamu.” Harzem kesal dengan Max yang hampir saja menggigit tangannya. Walaupun Harzem sekarang menjadi cukup hebat, tobi digigit oleh hewan mistik seperti Max tetap akan membuatnya mengalami rasa sakit. “Dia baru kutundukkan dan dia belum bisa menerima sentuhan banyak orang.” Aku membaca koran di tanganku dan memikirkan tentang informasi yang sebelumnya kami dengar, sebentar lagi kami akan bergerak untuk ke kuil, Luke tidak akan ikut karena dia tidak bisa meninggalkan menara sihirnya, dengan kata lain dia sebenarnya malas untuk bergerak. “Kau menyadarinya kan kalau warna Max mengalami perubahan.”Aku melihat ke arah Harzem. Tentu saja aku menyadari hal itu. Warnanya sekarang bercampur dengan abu-abu yang membuatku heran. Tapi karena kata Tanka penundukan bisa terjadi, tentu saja pergantian Mana dasarnya juga bisa tergantikan. “Kak, kau bisa berlatih tanding dengannya kalau mau atau bertanding bersama Levian juga aku izinkan. Sekarang pergilah ke luar dari

    Last Updated : 2022-09-10
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Pergi ke Kuil

    Udara musim panas di kapital sama sekali tidak menyakitiku, aku yang sudah lama berada di Sanktessy menganggap kalau ini termasuk dingin. Kami berangkat ketika kami telah menyelesaikan sarapan mansionku. Kami saling menatap karena ini adalah sebuah perburuan. Yang akan membawaku ke tempat yang bisa membuatku lega, markas yang berisi bos dari black ring dan menghancurkannya.“Bukankah seharusnya masalah seperti ini akan diurus oleh para pendeta? Para ksatria suci pasti tidak menerima hak ini terjadi begitu saja.”Altair bicara ketika kami memilih untuk berlari dengan sangat cepat menuju kuil kuno di bagian jauh dari pusat ibu kota, dia berada di dekat pinggiran dan dikepung oleh hutan belantara, awalnya kuil itu tidak terpinggirkan begitu, dirawat dengan baik dan hutan-hutan tidak selebat itu. “jangan mengharapkan mereka, itu tidak berguna sekali karena mereka hanya akan menjadi penghalang untuk kita.” Aku melompat dengan cepat, lebih cepat dari yang lainnya setelah mengatakan itu.

    Last Updated : 2022-09-10

Latest chapter

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Burung Orang Suci

    Ah, ini rasanya begitu nyaman. Begitu mengambang dan meragukan. Bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi karena seluruh tubuhku rasanya tidak merespons. Aku bisa merasakan kehampaan hingga aku terus memikirkan sebenarnya, apa yang sedang terjadi. Lalu, pedang dengan suhu yang lebih tinggi itu menusuk tubuhku. Darah termuntahkan dari mulutku dan mataku memerah, aku baru menyadari, iblis yang memiliki tentakel tadi telah mendekapku seolah dia adalah ibuku. “kau tidak sekuat apa yang dipikirkan. Sekarang hanya tinggal membunuhmu dan menurunkan sang kuasa di tanah ini.” Suaranya menggelegar, walaupun aku merasa begitu lemah dan seperti hampir kehilangan kesadaran, tapi aku tahu suara yang begitu percaya diri dan penuh kesombongan itu. Dia penuh dengan keburukan dan aku akan menyesali jika aku tidak mampu melakukan apa pun. Ujung-ujung jariku yang kaku akhirnya bisa bergerak walaupun gerakannya begitu samar, mirip seperti angin yang berhembus pelan dan menggerakan reru

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Iblis Sombong

    Sunny terbang sangat cepat, aku tiba di dekat mereka. Dorongan kuat langsung terasa bagi orang-orang yang ada di sana. Harzem dan Altair kehilangan banyak tenaganya. Mereka berusaha untuk tetap berdiri tapi itu terlalu sulit. Setelah aku memukul mundur tentahmkel bewarna mersha itu, aku memberikan tanda agar Harzem bisa segera pergi dari sini. “Iblis ketiga. Sungguh tidak terduga.”Aku bicara sambil bersiap, iblis ini lebih kuat dibandingkan dua iblis lainnya. Dia terbang, dia memiliki delapan ekor besar berwarna merah. Wajahnya terlihat sangat angkuh, dia bahkan melipat kedua tangannya hanya dengan gerakan mata, ekor-ekor itu bergerak seperti semak belukar yang merambat sangat cepat. Mereka melilit, berpandu dengan gerakan yang rumit. Sunny mengambil tindakan lebih dulu dibandingkan aku. Sebuah ledakan besar menghancurkan ekor merah tersebut. Lalu terbentuk dengan kecepatan yang sangat ekstrim. Aku langsung menghilang, tiba di atasnya, saat hendak mengayunkan pedang untuk membel

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Iblis Ketiga

    Aku mendekati Ierlae, napasnya terasa berat. Keringat ada di wajahnya. Tanpa sadar aku menyentuh pundaknya, memberikan tatapan khawatir padanya. “Bagaimana keadaanmu, Ierlae? Apa kau mengalami luka?” tanyaku padanya. Sunny baru saja mendarat di dekat kami hingga rambut Ierlae yang berwarna jingga berkibar. “Aku baik-baik saja. Kau memang sangat hebat seperti rumor yang tersebar“Ierlae memberikan senyuman yang manis. Cukup beberapa detik membuatku sedikit merasa aneh. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Dan di langit, aku melihat lingkaran sihir berukuran kecil muncul, dari rune berwarna biru muda mengeluarkan panah kecil. Sebelum kami masuk ke wilayah musuh, aku memberikan saintess authority. Artinya aku memberikan Harzem sedikit kekuatanku, untuk menjaga sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan saintess authority, dia bisa disembuhkan dengan cepat dan mendapatkan perlindungan seperti aku ada di sana. Saintess authority juga menjaga kekuatannya lebih seimbang. Mengeluarkan ba

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Whits Hole

    Eganor memiliki penampilan yang menekan, dia mengayunkan pedangnya sekali. Itu bukanlah ayunan pedang yang kuat, seperti mengayunkan pedang biasa tapi kekuatan yang muncul sangat besar. Angin akibat kibasan pedangnya itu membuat para iblis dan Ierlae bergerak dari tempat mereka berdiri, beberapa bangunsn yang ada di sekitarnya runtuh. Belum lagi aku mengambil pedangku, dia tiba-tiba saja muncul di depanku. Ayunan pedangnya yang tajam itu menebas tepat ke arah kepalaku. Aku menunduk sambil menarik pedang dengan sangat cepat. Walaupun pedangnya berukuran besar, dia memiliki kelincahan yang sangat luar biasa. Pedangnya telah berbalik dengan sangat cepat, berayun ke bawah, ke arahku yang menunduk. Aku mencabut pedang. Clank!Suara benturan pedang besar terdengar, hal itu membuat dia menyeringai. Energi kegelapan miliknya semakin besar, senjatanya seakan memakan senjataku. Aku mundur. “Kau memang sangat luar biasa. Pantas dia tidak menyukaimu, bahkan sebelum kau bangkit kembali.” Egan

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Eganor

    Kami akhirnya maju untuk melakukan serangan. Iblis wanita itu tidak turun dari singgasananya yang terbang. Dia memandang kami dan para iblis yang mirip seperti di menara muncul dari belakangnya. Mereka memiliki senjata besar di tangan mereka. Aku sangat mengetahui kalah Ierlae tidak bisa melawan iblis wanita di depanku. Dia seperti pengendali boneka yang memasuki jiwa dan mengambilnya dari dalam. Slash!Ierlae mendapatkan serangan dari sampingnya dan dia dengan cepat menghadapi mereka, dengan menggunakan rapier yang dia gerakan dengan cara menusuk, dia membuat serangan yang tepat sasaran. Gerakannya terlihat ringan tapi efeknya sangat besar, dia menyerang pada titik vital pasukan iblis itu, tubuh mereka menghilang ketika mereka telah mati di tangan Ierlae, sedangkan aku menghadapi serangan dari depan. Dari depan, iblis wanita yang duduk tadi mengerjakan kedua tangannya, jari telunjuk dan jempolnya mengacung, dia bagaikan membuat kurungan yang tidak terlihat karena seluruh tubuhku

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Serangan Kejutan

    Seperti yang sudah rencanakan, kami membagi dua kelompok menjadi orang yang akan mencoba menyerang secara diam-diam dan satu kelompok lagi akan menjadi pusat keributan. Kerakusan akan memecah konsentrasi dan hal sederhana itu yang aku gunakan. Tentunya yang paling cocok menjadi pusat keributan adalah aku. Saat kami sudah berada di depan wilayah yang terkontaminasi itu. Bersama dengan pasukan yang aku pimpin, aku maju. Mereka bergerak dengan sangat cepat, mencoba menyesuaikan kecepatan mereka denganku. Saat aku membelah langit dengan menggunakan Sunny, di depanku ada Ierlae yang menaiki naga untuk pertama kali, aku melihat istana besar bewarna hitam. Suasana sangat mengerikan dan beberapa iblis bersayap berukuran kecil berterbangan dan menghinggapi istana. Ini mirip film horor yang pernah aku tonton dulu, ketika kami semakin dekat, sebuah Tombang raksasa hitam melesat sangat cepat. “Sunny!” Aku berteriak dan Sunny langsung menyingkir, kecepatannya membuat guncangan. Ierlae menguatk

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Countess

    Terbang di langit yang luas, melihat sekelilingku yang berubah menjadi sangat mencekam. Semakin kami dekat dengan pusat kerajaan, itu sangat mengerikan sekali. Banyak orang yang berusaha untuk kabur, dan sepanjang perjalanan, ada pemandangan yang sangat buruk sekali. Tujuh bagian yang merupakan bagian dari Beill jelas membuat kekacauan ini. Dua di antara mereka telah lenyap, dan di depan kami adalah kawasan yang lebih buruk. Tempat itu dilingkupi kekuatan yang gelap. Langit berwarna hitam yang sangat pekat dan ada perut yang menyambar-menyambar, membuat keadaan di sana sangat mencekam sekali. Bersama sunny, aku menukik dengan sangat tajam saat melihat rombongan para ksatria yang membawa bendera lambang singa berwarna oren. Bam!Aku mendarat dan getaran serta apa yang aku lakukan tidak membuat sosok didepanku terkejut, malah akulah yang sangat terkejut. Ini sangat tidak terduga. “Luvennard,” ucapku tanpa sadar. Wanita berambut panjang indah itu melihatku sambil tersenyum. Sudah c

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Kami Juga Berkembang

    Gemuruh terjadi, tanah gemetar dengan hebat. Sesuatu yang diam dan membuat orang lain berpikir ini berakhir mulai menjadi sesuatu yang lebih besar. Ekor Duke Lexier yang tajam masuk ke dalam tanah. Dia muncul di bagian belakang Harzem yang melayang di udara, ingin menyerang dan membunuhnya dalam serangan yang tajam. Harzem ternyata memiliki kepekaan yang lebih tinggi sekarang. Dengan cepat tanpa menoleh dia telah membuat tembok besar yang menghalangi ekor Duke Lexier menyentuh tubuhnya. “Apa kalian berdua membutuhkan bantuanku?” tanyaku berteriak pada Altair dan Harzem. Mereka berdua menoleh ke arahku, wajah mereka yang tadi terlihat serius malah menjadi lebih santai. Mereka tersenyum. “Tampaknya mereka menikmati pertarungan ini, Sunny.” Aku mengusap kepala Sunny yang menunduk. Aku hanya bisa bersantai sambil terus memperhatikan mereka.Altair menghembuskan napasnya dari mulut, dia melakukannya sangat baik, saat aku melihatnya, dia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandi

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Kau Diam Saja!

    Semua tombak es yang dibuat oleh Harzem bergerak dengan sangat cepat. Lalu menusuk sasarannya yang telah dia tandai dengan sihir air, membuat titik koordinat yang tidak akan bisa membuat sasarannya meleset. Satu panah bergerak dan semuanya bergerak, tubuh mereka terjatuh ke tanah bahkan tidak terdengar sama sekali suara dari mulut mereka. Dalam hitungan detik musuh telah tumbang, dan darah merembes ke tanah dan kering dengan cepat. Sesuatu yang aneh terjadi, suara ketenangan itu telah berubah menjadi situasi yang mencekam. Sosok yang besar muncul, dia memiliki sisik yang berkilau dan berwarna hitam. Bagian atasnya masih memiliki tubuh manusia. “Menjijikan sekali!” Altair berpura-pura muntah karena melihat pemandangan di depan kami. Tubuh besar berisik itu memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang lancip. Dia adalah Duke Lexier yang berubah menjadi setengah ular. Mirip seperti Kakinya yang pernah aku kalahkan. “Itu wujud sebenarnya?” Harzem bicara dengan suara yang berat. Ekornya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status