Saat aku kembali dengan baju tidurku, Tanka melihatku dari ujung kepala dan kakiku. Wujudku sekarang memang seperti orang yang telah di rampok. “Kau mabuk?” Mata Tanka melihatku dengan saksama. Kenapa dia harus menanyakannya sekarang? Ke mana saja dia semalam hingga tidak sadar aku telah hilang. “aku mengalami sesuatu yang cukup luar biasa.” Aku menyentuh keningku dan melewatinya begitu saja untuk masuk ke kamar mandi. “Apa?” tanya Tanka dengan tegas. Aku menyentuh bibirku, untuk mengatakan bahwa ini adalah sebuah rahasia yang tidak perlu dia ketahui. Akibatnya aku mendengar suara pekikkannya yang seperti ayam yang terjepit. Saat aku keluar sarapan telah tersedia di depanku dengan wangi yang sangat enak. Mereka menggunakan potongan paprika cukup besar untuk memberikan citra rasa pada daging tumis mereka. Aku memakannya. Sarapan selesai dan aku memutuskan untuk bertemu dengan para kesatriaku yang tidur di penginapan yang sama. Saat aku turun, mereka sedang berkumpul bersam
Aku melihat apa yang terjadi dari mata Sunny, dia baru saja menggulingkan batang pohon besar di gunung. Membuat para kesatriaku berlari-lari sangat kencang, untuk menghindari batang pohon tersebut yang bisa mengenai mereka. Ada yang membuatku terkejut, dia terlihat lelah harus berlari terus, karena itulah dia menguatkan kuda-kudanya dan menatap tajam batang pohon besar itu. Dengan sigap dia langsung membelah batang pohon tersebut menjadi dua bagian dan tidak menyentuhnya. Dia adalah Elda, kesatria yang berkepala botak yang pernah membuatku mabuk. “Lumayan,” ucapku sambil meminum tehku. Di cafe ini pun aku masih menjadi pusat perhatian orang-orang. Mungkin mereka mempertanyakan, berasal dari keluarga bangsawan mana aku. Pakaian yang bagus, wajah yang tampan serta etika makan yang baik. Para wanita itu bagaikan rubah yang lapar. Padahal aku telah menyembunyikan rambutku, kalau aku membiarkan rambutku terlihat, mereka pasti akan berlari ke sini. Aku meneguk tehku lagi. Setelah ti
Aku merasa tidak sia-sia dalam memberikan bantuan dana untuk menara sihir. Nyatanya mereka—Luke, berhasil membuat benda yang kuinginkan walaupun itu memakan waktu sedikit lama dari perjanjian. Ya, membuat sesuatu dengan konsep baru selalu membutuhkan waktu yang lama, dan ini saja sudah membuktikan kalau dia sangatlah jenius.“Apa kelemahan alat ini, Luke?” Aku menatap Luke dari alat pipih yang membentuk layar tak kasat mata bagi yang lainnya. Ini bukannya alat privasi yang sangat hebat, bukan? Tidak semua orang bisa melihat kecuali yang diizinkan. Ya, berbeda dengan menggunakan handphone, ini kombinasi teknologi dengan sihir. Ada rapalan tinggi di dalam benda pipi ink.Luar biasa, aku memang mengajukan membuat ini karena memikirkan tentang kerahasiaannya.“Dia menghabiskan banyak tenaga. Dengan batu sihirmu yang sudah kupipihkan dan padatkan, itu bisa bertahan hanya selama enam bulan saja.” Itu waktu yang lumayan lama. Dalam enam bulan saja aku tahu akan banyak kejadian yang memb
Aku meminum tehku dengan tenang. Tapi yang ada di dekatku semuanya menegang. Sejak tadi August menatap mereka dengan sangat tajam, dengan tatapan seseram itu wajar saja kalau bawahannya menjadi takut. Tak!Aku meletakkan gelas tehku ke piring kecil yang ada di tanganku. Kemudian aku menatapnya mereka berdua dengan tajam. Satu kesatria itu adalah adala Harry dan satunya ada Evans“Ehm!”Aku sengaja berdehem dan membuat mereka berdua tersentak. Saat aku memandang mereka berdua dengan tenang, mereka sangat gelisah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. “Berapa banyak koin yang kalian habiskan?” Pertanyaan itu membuat mereka takut. “Saya seratus dua puluh tujuh koin emas, Tuan Akion.” Evans lebih dulu mengatakannya, kemudian aku melihat ke arah Harry. Tampangnya lebih kurus dibandingkan Evans. “Seratus ... Lima... Sembilan tujuh.” Aku menatapnya tajam, sedetik yang lalu dia ingin berbohong padaku. Kalau dia melakukan itu, aku bisa menjadi sangat marah padanya. Aku menghela nap
Aku dan yang lainnya masih menatap apa yang akan terjadi. Bahkan Tanka aku minta untuk tidak ikut campur pada pertarungan ini. Lidah besar itu keluar, menjulur dengan sangat panjang. Tubuh batunya itu kukira akan membuatnya kesulitan dalam bergerak. Nyatanya tidak. Tubuh ular itu melenting dan langsung menyerang Sunny dengan taringnya yang tiba-tiba muncul dari mulut bagian atas. Benar-benar terlihat seperti gigi portabel yang bisa dilepas pasang. Tapi bukan itu saja yang membuat ku menatapnya dengan seksama. Saat itu Sunny menggerakkan ekornya, dan pukulan kuat terjadi. Boom!Ular batu itu melanting ke arah gunung batu, asap tebal dari tabrakan itu menutupi sebagian penglihatan mereka. Tapi aku tahu dia masih hidup, aku masih bisa melihat bagian ekornya yang bergerak mengentak-ngentak tanah dengan sangat cepat. Saat Sunny mempercepat langkahnya untuk menghabisi ular batu tersebut, tiba tiba saja aku melihat dari bagian ekornya itu berkembang seperti lantang. Tiba-tiba terbentuk
Wilayah elf hitam melalui wilayah Vicount Fixkansoul, dan Countess Luvennard. singkatnya, wilayah itu ada di antara kedua wilayah bangsawan yang kukatakan tadi. Mereka seperti membentuk cawan dan pada bagian bawahnya yang seperti payung, itulah yang menjadi wilayah elf hitam yang tidak boleh diganggu oleh manusia.Secara alami mereka menghindari wilayah peri hitam, membuat sebagian hitam mereka yang ada di antara itu tidak terjamah. Orang-orang takut untuk bertemu dengan elf hitam. Dan ada beberapa kesatria yang akan berpatroli di sana, mereka akan mengeluh karena mengatakan itu adalah kesialan. Sejujurnya, sulit mengatakan kalau mereka adalah kesatria yang buruk. Karena semua orang tahu, kalau mereka bertatap mata langsung dengan Elf hitam, setidaknya mereka akan terkena sihir hitam, atau mereka akan terlihat linglung ketika mereka pulang. Aneh, karena Akion tidak merasakan apa pun saat bertemu dengan high elf hitam waktu itu. Dia bersikap apa pun dan mengingatnya dengan baik.Ke
Dame Genie memegang gelas tehnya sambil memutar-mutarkan gelasnya. Matanya terlihat begitu lemah. Bahkan ketika dia meminum teh di tangannya, itu terlihat begitu lemah. “Selama ini hanya bisa membuat mereka bertahan sedikit lebih lama. Saat mereka yang terindikasi terkena penyakit mengeluarkan darah hidung mereka. Maka, bisa dipastikan itu sudah masuk ke dalam tingkatan yang lebih parah. Aku telah memberikan mereka potion serta obat herbal dari penelitian yang kami lakukan, hasilnya hanya sedikit memperlambat kematian mereka untuk datang.”Aku mungkin terlihat kejam karena bertanya pada seorang lady yang terlihat seperti tidak punya kekuatan ini. Tapi aku ingin tahu seluruhnya, Tanka memasang telinganya dengan sangat baik, mencari tahu dari ilmu pengetahuannya yang luas. Karena semua informasi yang diketahui akan sangat berguna.“Berapa lama kematian terjadi tanpa obat anda dan potion?” tanyaku dengan tatapan yang begitu tajam. “Normalnya dari hidung mereka mengeluarkan dari mere
Aku duduk di kursi yang ada di tenda. Aku masih merasakan rasa yang tidak nyaman berada di sana. Walaupun aku menyandarkan punggungku ke kursi, aku masih merasakan kelelahan yang hebat.Tanka memperhatikanku, dia menggunakan kekuatannya untuk melindungiku, dan matanya masih terlihat begitu sedih. Apa yang dia lihat memang mempengaruhi psikologis, mereka yang memiliki hati tidak mungkin bisa biasa-biasa saja. “Kau tidak akan diam saja, kan?” tanyaku pada Tanka yang baru saja selesai merapalkan mantra padaku. “Ya, tentu saja. Kita mempunyai bahan-bahan yang hebat. Kau tahu kan.” Tanka tersenyum namun dengan lemah. Dia akan sangat sibuk untuk meracik bahan-bahan yang mahal dan sulit ditemukan, lalu menjadikannya obat bagi semuanya. Aku tidak menyangka kalau bahan yang baru kami dapatkan itu harus digunakan sekarang. Sungguh waktu yang tidak terduga.“Gunakanlah. Kalau bisa jangan sampai habis.” Tanka mengangguk. Setelah mendengar apa yang kukatakan, Tanka langsung keluar dengan seg
Ah, ini rasanya begitu nyaman. Begitu mengambang dan meragukan. Bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi karena seluruh tubuhku rasanya tidak merespons. Aku bisa merasakan kehampaan hingga aku terus memikirkan sebenarnya, apa yang sedang terjadi. Lalu, pedang dengan suhu yang lebih tinggi itu menusuk tubuhku. Darah termuntahkan dari mulutku dan mataku memerah, aku baru menyadari, iblis yang memiliki tentakel tadi telah mendekapku seolah dia adalah ibuku. “kau tidak sekuat apa yang dipikirkan. Sekarang hanya tinggal membunuhmu dan menurunkan sang kuasa di tanah ini.” Suaranya menggelegar, walaupun aku merasa begitu lemah dan seperti hampir kehilangan kesadaran, tapi aku tahu suara yang begitu percaya diri dan penuh kesombongan itu. Dia penuh dengan keburukan dan aku akan menyesali jika aku tidak mampu melakukan apa pun. Ujung-ujung jariku yang kaku akhirnya bisa bergerak walaupun gerakannya begitu samar, mirip seperti angin yang berhembus pelan dan menggerakan reru
Sunny terbang sangat cepat, aku tiba di dekat mereka. Dorongan kuat langsung terasa bagi orang-orang yang ada di sana. Harzem dan Altair kehilangan banyak tenaganya. Mereka berusaha untuk tetap berdiri tapi itu terlalu sulit. Setelah aku memukul mundur tentahmkel bewarna mersha itu, aku memberikan tanda agar Harzem bisa segera pergi dari sini. “Iblis ketiga. Sungguh tidak terduga.”Aku bicara sambil bersiap, iblis ini lebih kuat dibandingkan dua iblis lainnya. Dia terbang, dia memiliki delapan ekor besar berwarna merah. Wajahnya terlihat sangat angkuh, dia bahkan melipat kedua tangannya hanya dengan gerakan mata, ekor-ekor itu bergerak seperti semak belukar yang merambat sangat cepat. Mereka melilit, berpandu dengan gerakan yang rumit. Sunny mengambil tindakan lebih dulu dibandingkan aku. Sebuah ledakan besar menghancurkan ekor merah tersebut. Lalu terbentuk dengan kecepatan yang sangat ekstrim. Aku langsung menghilang, tiba di atasnya, saat hendak mengayunkan pedang untuk membel
Aku mendekati Ierlae, napasnya terasa berat. Keringat ada di wajahnya. Tanpa sadar aku menyentuh pundaknya, memberikan tatapan khawatir padanya. “Bagaimana keadaanmu, Ierlae? Apa kau mengalami luka?” tanyaku padanya. Sunny baru saja mendarat di dekat kami hingga rambut Ierlae yang berwarna jingga berkibar. “Aku baik-baik saja. Kau memang sangat hebat seperti rumor yang tersebar“Ierlae memberikan senyuman yang manis. Cukup beberapa detik membuatku sedikit merasa aneh. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Dan di langit, aku melihat lingkaran sihir berukuran kecil muncul, dari rune berwarna biru muda mengeluarkan panah kecil. Sebelum kami masuk ke wilayah musuh, aku memberikan saintess authority. Artinya aku memberikan Harzem sedikit kekuatanku, untuk menjaga sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan saintess authority, dia bisa disembuhkan dengan cepat dan mendapatkan perlindungan seperti aku ada di sana. Saintess authority juga menjaga kekuatannya lebih seimbang. Mengeluarkan ba
Eganor memiliki penampilan yang menekan, dia mengayunkan pedangnya sekali. Itu bukanlah ayunan pedang yang kuat, seperti mengayunkan pedang biasa tapi kekuatan yang muncul sangat besar. Angin akibat kibasan pedangnya itu membuat para iblis dan Ierlae bergerak dari tempat mereka berdiri, beberapa bangunsn yang ada di sekitarnya runtuh. Belum lagi aku mengambil pedangku, dia tiba-tiba saja muncul di depanku. Ayunan pedangnya yang tajam itu menebas tepat ke arah kepalaku. Aku menunduk sambil menarik pedang dengan sangat cepat. Walaupun pedangnya berukuran besar, dia memiliki kelincahan yang sangat luar biasa. Pedangnya telah berbalik dengan sangat cepat, berayun ke bawah, ke arahku yang menunduk. Aku mencabut pedang. Clank!Suara benturan pedang besar terdengar, hal itu membuat dia menyeringai. Energi kegelapan miliknya semakin besar, senjatanya seakan memakan senjataku. Aku mundur. “Kau memang sangat luar biasa. Pantas dia tidak menyukaimu, bahkan sebelum kau bangkit kembali.” Egan
Kami akhirnya maju untuk melakukan serangan. Iblis wanita itu tidak turun dari singgasananya yang terbang. Dia memandang kami dan para iblis yang mirip seperti di menara muncul dari belakangnya. Mereka memiliki senjata besar di tangan mereka. Aku sangat mengetahui kalah Ierlae tidak bisa melawan iblis wanita di depanku. Dia seperti pengendali boneka yang memasuki jiwa dan mengambilnya dari dalam. Slash!Ierlae mendapatkan serangan dari sampingnya dan dia dengan cepat menghadapi mereka, dengan menggunakan rapier yang dia gerakan dengan cara menusuk, dia membuat serangan yang tepat sasaran. Gerakannya terlihat ringan tapi efeknya sangat besar, dia menyerang pada titik vital pasukan iblis itu, tubuh mereka menghilang ketika mereka telah mati di tangan Ierlae, sedangkan aku menghadapi serangan dari depan. Dari depan, iblis wanita yang duduk tadi mengerjakan kedua tangannya, jari telunjuk dan jempolnya mengacung, dia bagaikan membuat kurungan yang tidak terlihat karena seluruh tubuhku
Seperti yang sudah rencanakan, kami membagi dua kelompok menjadi orang yang akan mencoba menyerang secara diam-diam dan satu kelompok lagi akan menjadi pusat keributan. Kerakusan akan memecah konsentrasi dan hal sederhana itu yang aku gunakan. Tentunya yang paling cocok menjadi pusat keributan adalah aku. Saat kami sudah berada di depan wilayah yang terkontaminasi itu. Bersama dengan pasukan yang aku pimpin, aku maju. Mereka bergerak dengan sangat cepat, mencoba menyesuaikan kecepatan mereka denganku. Saat aku membelah langit dengan menggunakan Sunny, di depanku ada Ierlae yang menaiki naga untuk pertama kali, aku melihat istana besar bewarna hitam. Suasana sangat mengerikan dan beberapa iblis bersayap berukuran kecil berterbangan dan menghinggapi istana. Ini mirip film horor yang pernah aku tonton dulu, ketika kami semakin dekat, sebuah Tombang raksasa hitam melesat sangat cepat. “Sunny!” Aku berteriak dan Sunny langsung menyingkir, kecepatannya membuat guncangan. Ierlae menguatk
Terbang di langit yang luas, melihat sekelilingku yang berubah menjadi sangat mencekam. Semakin kami dekat dengan pusat kerajaan, itu sangat mengerikan sekali. Banyak orang yang berusaha untuk kabur, dan sepanjang perjalanan, ada pemandangan yang sangat buruk sekali. Tujuh bagian yang merupakan bagian dari Beill jelas membuat kekacauan ini. Dua di antara mereka telah lenyap, dan di depan kami adalah kawasan yang lebih buruk. Tempat itu dilingkupi kekuatan yang gelap. Langit berwarna hitam yang sangat pekat dan ada perut yang menyambar-menyambar, membuat keadaan di sana sangat mencekam sekali. Bersama sunny, aku menukik dengan sangat tajam saat melihat rombongan para ksatria yang membawa bendera lambang singa berwarna oren. Bam!Aku mendarat dan getaran serta apa yang aku lakukan tidak membuat sosok didepanku terkejut, malah akulah yang sangat terkejut. Ini sangat tidak terduga. “Luvennard,” ucapku tanpa sadar. Wanita berambut panjang indah itu melihatku sambil tersenyum. Sudah c
Gemuruh terjadi, tanah gemetar dengan hebat. Sesuatu yang diam dan membuat orang lain berpikir ini berakhir mulai menjadi sesuatu yang lebih besar. Ekor Duke Lexier yang tajam masuk ke dalam tanah. Dia muncul di bagian belakang Harzem yang melayang di udara, ingin menyerang dan membunuhnya dalam serangan yang tajam. Harzem ternyata memiliki kepekaan yang lebih tinggi sekarang. Dengan cepat tanpa menoleh dia telah membuat tembok besar yang menghalangi ekor Duke Lexier menyentuh tubuhnya. “Apa kalian berdua membutuhkan bantuanku?” tanyaku berteriak pada Altair dan Harzem. Mereka berdua menoleh ke arahku, wajah mereka yang tadi terlihat serius malah menjadi lebih santai. Mereka tersenyum. “Tampaknya mereka menikmati pertarungan ini, Sunny.” Aku mengusap kepala Sunny yang menunduk. Aku hanya bisa bersantai sambil terus memperhatikan mereka.Altair menghembuskan napasnya dari mulut, dia melakukannya sangat baik, saat aku melihatnya, dia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandi
Semua tombak es yang dibuat oleh Harzem bergerak dengan sangat cepat. Lalu menusuk sasarannya yang telah dia tandai dengan sihir air, membuat titik koordinat yang tidak akan bisa membuat sasarannya meleset. Satu panah bergerak dan semuanya bergerak, tubuh mereka terjatuh ke tanah bahkan tidak terdengar sama sekali suara dari mulut mereka. Dalam hitungan detik musuh telah tumbang, dan darah merembes ke tanah dan kering dengan cepat. Sesuatu yang aneh terjadi, suara ketenangan itu telah berubah menjadi situasi yang mencekam. Sosok yang besar muncul, dia memiliki sisik yang berkilau dan berwarna hitam. Bagian atasnya masih memiliki tubuh manusia. “Menjijikan sekali!” Altair berpura-pura muntah karena melihat pemandangan di depan kami. Tubuh besar berisik itu memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang lancip. Dia adalah Duke Lexier yang berubah menjadi setengah ular. Mirip seperti Kakinya yang pernah aku kalahkan. “Itu wujud sebenarnya?” Harzem bicara dengan suara yang berat. Ekornya