Home / All / Bangkitnya Sang Ahli Pedang / Ilmuwan Gila dan Makhluk Ciptaannya

Share

Ilmuwan Gila dan Makhluk Ciptaannya

Author: Viens Aisling
last update Last Updated: 2021-12-29 23:53:23

Kami bergerak cepat saat malam hari. Tidak ada yang mengetahui kami pergi meninggalkan desa. 

Verion membuat bola api kecil yang mengikutinya sebagai penerang. 

Tidak ada yang tahu makhluk apa itu sebenarnya, tapi dugaan Tanka bahwa itu adalah makhluk buatan manusia. 

Dia sebuah makhluk buatan. 

Itu hal yang umum. Manusia tidak bersikap lurus saja, mereka menginginkan kekuasaan. Terkadang mereka menciptakan penyakit mematikan, terkadang lagi mereka membuat monster yang mengerikan. Itu adalah sebuah sejarah manusia, di mana pun kita berada. Bahwa kekuatan membuat diri kita tenang untuk memegang kekuasaan dan mengatur yang di bawahnya. 

Membuat makhluk semacam itu bukanlah hal sulit jika dilakukan disin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Pilihan Terbaik

    “Tuan Akion dan Tuan Verion tidak ada di tenda!”Seorang keatria berlari panik menyampaikan pesan kepada Ksatria lainnya.Hal itu membuat mereka langsung buru-buru ingin memastikan apa berita itu benar. Tapi, kemudian aku dan Verion muncul di hadapan mereka dengan wajah polos.“Kami disini.”“Anda dari mana, Tuan Akion?” seorang kesatria tadi yang menyampaikan berita hilangnya aku memelas saat bertanya.“Mencari angin segar.” Alasanku yang sulit mereka Terima. Saat memandangi bungkusan besar yang kubawa.Aku meminta mengumpulkan warga. Setelah dua puluh menit, warga berkumpul, aku membuka bungkusan besar yang

    Last Updated : 2021-12-30
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Altair Dena Elbram

    Terakhir kali aku ke cafe saat itu bersama dengan Levian, dan sekarang aku bersama Verion.Dia sedang memakan pasta jamur dengan baik. Di tangan kirinya, novel romance sedang dia baca. Dia begitu menikmati keduanya, hingga sulit rasanya untuk mengajaknya berbicara.Kesempatan itu dimanfaatkan Tanka untuk memakan makanannya. Bistik ayam dengan asparagus yang sangat enak bagi Tanka. Di depannya juga telah datang es krim pancake pesanannya.Dia memakannya dengan tenang karena Verion tidak menyadarinya.Aku juga memakan ikan salmonku. Sejujurnya, saat begini tiba-tiba saja aku kangen dengan rasa nasi padang. Ah, kau tahu bahwa makanan itu adalah hal yang biasa yang orang Indonesia santap. Pada setiap tingkatan, nasi padang menjadi primadona, tidak ped

    Last Updated : 2022-01-04
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Namanya, Sunny

    “Apa yang kalian beli?”Itu adalah belanjaan yang cukup banyak. Di samping mereka aku melihat tiga tas berisi belanjaan berukuran sedang.Melihat semua kesatriaku setidaknya mempunyai satu tas belanjaan, dan mereka sedang berbaris menungguku, ini terlihat seperti kami sedang berlibur. Mereka tidak salah. Karna akulah yang memerintahkan mereka dan mengizinkannya.Menerima uang sebagai bonus kepada mereka, mereka akan senang berbelanja untuk orang terkasih di rumahnya.Dan mereka dengan sadar tidak berbelanja berlebihan agar dalam perjalanan tidak menjadi beban.Seorang kesatria tersenyum malu. “Aku membelikan istriku dres baru. Dia pasti akan menyukainya. Terima kasih, Tuan Akion

    Last Updated : 2022-01-04
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Makhluk Berumur Sehari yang Menakjubkan

    Kereta kuda kembali berhenti. Aku yang tertidur dengan posisi duduk langsung terbangun karena merasakan kereta tak berjalan lagi. Seorang swordmaster memiliki kepekaan yang tinggi.Matahari baru saja terbit, sehingga cahayanya tidak terlalu terang. Langit masih terlihat sedikit gelap, pada bagian pepohonan yang sedikit lebat masih hanya ada kegelapan disana.Sesuai rencana, saat subuh datang, kami akan beristirahat. Semua kesatriaku tidur selama beberapa jam untuk memulihkan stamina mereka.Ketua Ksatria kali ini adalah August, dia adalah kesatria senior, jauh lebih senior dibandingkan Levian. Dia adalah kesatria ayahku. Ayah yang memerintahkan August untuk bersamaku, dan Denran yang merupakan kesatria ayahku tetap bersamanya.Ini karena Levian ya

    Last Updated : 2022-01-05
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Berburu dan Keputusan

    Kau tahu betapa menyakitkannya telingaku mendengar semua ocehan Tanka sejak pagi?Mendengar semua penentangannya membuat telingaku panas. Bahkan sekarang rasanya aku ingin secara terang-terangan memarahinya. Karena kau tahu, berbicara menggunakan telepati dan secara nyata sangat berbeda.Aku ingin memberitahukan pada semua orang mengenai Tanka agar aku tidak uring-uringan seperti orang stres. Ini bermula karena aku mengatakan pada Verion akan mengirim Sunny ke hutan kegelapan.Tanka menginginkan bersama Sunny lebih lama lagi. Akhirnya aku menunda mengirim Sunny.Tentu saja Tanka senang.Tapi yang membuatku menunda keberangkatan Sunny adalah perkataan Tqnka yang mengatakan kami berdua membutuhkan

    Last Updated : 2022-01-05
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Arachne dan Mengambil Keuntungan

    “Sunny, apa kau tidak masalah tidak kutemani?”Aku melirik ke arah Sunny. Sebuah gua besar yang tampak seram di depan kami dengan jaringan laba-laba itu sudah pasti sarang Arachne.“Tidak apa, Ayah. Percayalah padaku ““Baiklah.”Sebelum Sunny masuk ke dalam gua, aku mengusap kepalanya beberapa kali, lalu dia terbang ke dalam gua bersama dengan Tanka di atasnya.Aku menatap gua itu walaupun Sunny dan Tanka telah menghilang. Pendengaranku belum ada menangkap suara keributan.“Mari kita latihan.”Mendengar hal itu, Verion bersiap-siap untuk bermeditasi. Tapi aku memandang&

    Last Updated : 2022-01-07
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Wilayah Vernanses

    Beberapa jam lagi kami tiba di Vernanses. Verion mengatakan untuk berangkat bersama sebagai rombongan, tapi aku tertawa menanggapinya.Verion akan melakukan perjalanan dengan sedikit memutar, karna ada urusan keluarganya yang harus diselesaikan. Sedangkan aku harus seperti tujuan semula.Krieeet!Kereta kami berhenti.Ada masalah apa lagi? Seharusnya tidak ada masalah yang butuhkan tenaga, karena jika begitu, mereka cukup berani menyerang di dekat area masuk yang banyak prajuritnya.Tapi pikiranku tidaklah salah. Mereka adalah perampok yang sedikit gila.Apakah mereka kuat hingga berani melakukan ini?&ldq

    Last Updated : 2022-01-13
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Jaga Dirimu, Sunny

    Sebelum matahari menunjukkan dirinya, aku sudah bangun dan menuju ke teras untuk melamun sebentar di tengah dinginnya udara pagi.Aku tidak mengantuk. Kemudian aku merenggangkan badan dan mengambil pedangku untuk berlatih. Yang namanya kebiasaan memang susah diubah.Ketika aku telah berada di tempat latihan, ada seseorang yang telah berlatih. Itu adalah Verion.Aku tersenyum melihat hal itu.“Apa kau tidak bisa tidur?”Aku sengaja tidak memujinya. Tapi kemudian dia membalikkan kata-kataku.“Bukannya kau yang tidak bisa tidur, Akion?”Sunny dan Tanka yang mengikutiku kembali tidur di bawah

    Last Updated : 2022-01-13

Latest chapter

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Burung Orang Suci

    Ah, ini rasanya begitu nyaman. Begitu mengambang dan meragukan. Bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi karena seluruh tubuhku rasanya tidak merespons. Aku bisa merasakan kehampaan hingga aku terus memikirkan sebenarnya, apa yang sedang terjadi. Lalu, pedang dengan suhu yang lebih tinggi itu menusuk tubuhku. Darah termuntahkan dari mulutku dan mataku memerah, aku baru menyadari, iblis yang memiliki tentakel tadi telah mendekapku seolah dia adalah ibuku. “kau tidak sekuat apa yang dipikirkan. Sekarang hanya tinggal membunuhmu dan menurunkan sang kuasa di tanah ini.” Suaranya menggelegar, walaupun aku merasa begitu lemah dan seperti hampir kehilangan kesadaran, tapi aku tahu suara yang begitu percaya diri dan penuh kesombongan itu. Dia penuh dengan keburukan dan aku akan menyesali jika aku tidak mampu melakukan apa pun. Ujung-ujung jariku yang kaku akhirnya bisa bergerak walaupun gerakannya begitu samar, mirip seperti angin yang berhembus pelan dan menggerakan reru

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Iblis Sombong

    Sunny terbang sangat cepat, aku tiba di dekat mereka. Dorongan kuat langsung terasa bagi orang-orang yang ada di sana. Harzem dan Altair kehilangan banyak tenaganya. Mereka berusaha untuk tetap berdiri tapi itu terlalu sulit. Setelah aku memukul mundur tentahmkel bewarna mersha itu, aku memberikan tanda agar Harzem bisa segera pergi dari sini. “Iblis ketiga. Sungguh tidak terduga.”Aku bicara sambil bersiap, iblis ini lebih kuat dibandingkan dua iblis lainnya. Dia terbang, dia memiliki delapan ekor besar berwarna merah. Wajahnya terlihat sangat angkuh, dia bahkan melipat kedua tangannya hanya dengan gerakan mata, ekor-ekor itu bergerak seperti semak belukar yang merambat sangat cepat. Mereka melilit, berpandu dengan gerakan yang rumit. Sunny mengambil tindakan lebih dulu dibandingkan aku. Sebuah ledakan besar menghancurkan ekor merah tersebut. Lalu terbentuk dengan kecepatan yang sangat ekstrim. Aku langsung menghilang, tiba di atasnya, saat hendak mengayunkan pedang untuk membel

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Iblis Ketiga

    Aku mendekati Ierlae, napasnya terasa berat. Keringat ada di wajahnya. Tanpa sadar aku menyentuh pundaknya, memberikan tatapan khawatir padanya. “Bagaimana keadaanmu, Ierlae? Apa kau mengalami luka?” tanyaku padanya. Sunny baru saja mendarat di dekat kami hingga rambut Ierlae yang berwarna jingga berkibar. “Aku baik-baik saja. Kau memang sangat hebat seperti rumor yang tersebar“Ierlae memberikan senyuman yang manis. Cukup beberapa detik membuatku sedikit merasa aneh. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Dan di langit, aku melihat lingkaran sihir berukuran kecil muncul, dari rune berwarna biru muda mengeluarkan panah kecil. Sebelum kami masuk ke wilayah musuh, aku memberikan saintess authority. Artinya aku memberikan Harzem sedikit kekuatanku, untuk menjaga sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan saintess authority, dia bisa disembuhkan dengan cepat dan mendapatkan perlindungan seperti aku ada di sana. Saintess authority juga menjaga kekuatannya lebih seimbang. Mengeluarkan ba

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Whits Hole

    Eganor memiliki penampilan yang menekan, dia mengayunkan pedangnya sekali. Itu bukanlah ayunan pedang yang kuat, seperti mengayunkan pedang biasa tapi kekuatan yang muncul sangat besar. Angin akibat kibasan pedangnya itu membuat para iblis dan Ierlae bergerak dari tempat mereka berdiri, beberapa bangunsn yang ada di sekitarnya runtuh. Belum lagi aku mengambil pedangku, dia tiba-tiba saja muncul di depanku. Ayunan pedangnya yang tajam itu menebas tepat ke arah kepalaku. Aku menunduk sambil menarik pedang dengan sangat cepat. Walaupun pedangnya berukuran besar, dia memiliki kelincahan yang sangat luar biasa. Pedangnya telah berbalik dengan sangat cepat, berayun ke bawah, ke arahku yang menunduk. Aku mencabut pedang. Clank!Suara benturan pedang besar terdengar, hal itu membuat dia menyeringai. Energi kegelapan miliknya semakin besar, senjatanya seakan memakan senjataku. Aku mundur. “Kau memang sangat luar biasa. Pantas dia tidak menyukaimu, bahkan sebelum kau bangkit kembali.” Egan

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Eganor

    Kami akhirnya maju untuk melakukan serangan. Iblis wanita itu tidak turun dari singgasananya yang terbang. Dia memandang kami dan para iblis yang mirip seperti di menara muncul dari belakangnya. Mereka memiliki senjata besar di tangan mereka. Aku sangat mengetahui kalah Ierlae tidak bisa melawan iblis wanita di depanku. Dia seperti pengendali boneka yang memasuki jiwa dan mengambilnya dari dalam. Slash!Ierlae mendapatkan serangan dari sampingnya dan dia dengan cepat menghadapi mereka, dengan menggunakan rapier yang dia gerakan dengan cara menusuk, dia membuat serangan yang tepat sasaran. Gerakannya terlihat ringan tapi efeknya sangat besar, dia menyerang pada titik vital pasukan iblis itu, tubuh mereka menghilang ketika mereka telah mati di tangan Ierlae, sedangkan aku menghadapi serangan dari depan. Dari depan, iblis wanita yang duduk tadi mengerjakan kedua tangannya, jari telunjuk dan jempolnya mengacung, dia bagaikan membuat kurungan yang tidak terlihat karena seluruh tubuhku

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Serangan Kejutan

    Seperti yang sudah rencanakan, kami membagi dua kelompok menjadi orang yang akan mencoba menyerang secara diam-diam dan satu kelompok lagi akan menjadi pusat keributan. Kerakusan akan memecah konsentrasi dan hal sederhana itu yang aku gunakan. Tentunya yang paling cocok menjadi pusat keributan adalah aku. Saat kami sudah berada di depan wilayah yang terkontaminasi itu. Bersama dengan pasukan yang aku pimpin, aku maju. Mereka bergerak dengan sangat cepat, mencoba menyesuaikan kecepatan mereka denganku. Saat aku membelah langit dengan menggunakan Sunny, di depanku ada Ierlae yang menaiki naga untuk pertama kali, aku melihat istana besar bewarna hitam. Suasana sangat mengerikan dan beberapa iblis bersayap berukuran kecil berterbangan dan menghinggapi istana. Ini mirip film horor yang pernah aku tonton dulu, ketika kami semakin dekat, sebuah Tombang raksasa hitam melesat sangat cepat. “Sunny!” Aku berteriak dan Sunny langsung menyingkir, kecepatannya membuat guncangan. Ierlae menguatk

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Countess

    Terbang di langit yang luas, melihat sekelilingku yang berubah menjadi sangat mencekam. Semakin kami dekat dengan pusat kerajaan, itu sangat mengerikan sekali. Banyak orang yang berusaha untuk kabur, dan sepanjang perjalanan, ada pemandangan yang sangat buruk sekali. Tujuh bagian yang merupakan bagian dari Beill jelas membuat kekacauan ini. Dua di antara mereka telah lenyap, dan di depan kami adalah kawasan yang lebih buruk. Tempat itu dilingkupi kekuatan yang gelap. Langit berwarna hitam yang sangat pekat dan ada perut yang menyambar-menyambar, membuat keadaan di sana sangat mencekam sekali. Bersama sunny, aku menukik dengan sangat tajam saat melihat rombongan para ksatria yang membawa bendera lambang singa berwarna oren. Bam!Aku mendarat dan getaran serta apa yang aku lakukan tidak membuat sosok didepanku terkejut, malah akulah yang sangat terkejut. Ini sangat tidak terduga. “Luvennard,” ucapku tanpa sadar. Wanita berambut panjang indah itu melihatku sambil tersenyum. Sudah c

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Kami Juga Berkembang

    Gemuruh terjadi, tanah gemetar dengan hebat. Sesuatu yang diam dan membuat orang lain berpikir ini berakhir mulai menjadi sesuatu yang lebih besar. Ekor Duke Lexier yang tajam masuk ke dalam tanah. Dia muncul di bagian belakang Harzem yang melayang di udara, ingin menyerang dan membunuhnya dalam serangan yang tajam. Harzem ternyata memiliki kepekaan yang lebih tinggi sekarang. Dengan cepat tanpa menoleh dia telah membuat tembok besar yang menghalangi ekor Duke Lexier menyentuh tubuhnya. “Apa kalian berdua membutuhkan bantuanku?” tanyaku berteriak pada Altair dan Harzem. Mereka berdua menoleh ke arahku, wajah mereka yang tadi terlihat serius malah menjadi lebih santai. Mereka tersenyum. “Tampaknya mereka menikmati pertarungan ini, Sunny.” Aku mengusap kepala Sunny yang menunduk. Aku hanya bisa bersantai sambil terus memperhatikan mereka.Altair menghembuskan napasnya dari mulut, dia melakukannya sangat baik, saat aku melihatnya, dia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandi

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Kau Diam Saja!

    Semua tombak es yang dibuat oleh Harzem bergerak dengan sangat cepat. Lalu menusuk sasarannya yang telah dia tandai dengan sihir air, membuat titik koordinat yang tidak akan bisa membuat sasarannya meleset. Satu panah bergerak dan semuanya bergerak, tubuh mereka terjatuh ke tanah bahkan tidak terdengar sama sekali suara dari mulut mereka. Dalam hitungan detik musuh telah tumbang, dan darah merembes ke tanah dan kering dengan cepat. Sesuatu yang aneh terjadi, suara ketenangan itu telah berubah menjadi situasi yang mencekam. Sosok yang besar muncul, dia memiliki sisik yang berkilau dan berwarna hitam. Bagian atasnya masih memiliki tubuh manusia. “Menjijikan sekali!” Altair berpura-pura muntah karena melihat pemandangan di depan kami. Tubuh besar berisik itu memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang lancip. Dia adalah Duke Lexier yang berubah menjadi setengah ular. Mirip seperti Kakinya yang pernah aku kalahkan. “Itu wujud sebenarnya?” Harzem bicara dengan suara yang berat. Ekornya

DMCA.com Protection Status