Satria duduk sendiri di kursi yang ada di balkon tokonya. Tatapannya tertuju ke langit malam yang tampak dipenuhi oleh bintang. Secangkir teh tampak tersaji di meja yang ada di depan Satria. Tak lama kemudian Grey datang menghampirinya dari dalam rumah. Grey sejenak ikut mengalihkan pandangannya menatap langit malam, tampak rembulan sedang purnama malam ini.“Para tokoh mengatakan bahwa tidak ada pergerakan sama sekali dari pihak kerajaan, padahal mereka sudah siap jika pihak Kerajaan Doraka mengerahkan Pandora untuk menyerang Pulau Nayaga. Apakah kau sudah mengetahuinya sejak awal? Hanya kau saja yang terlihat lebih tenang dibandingkan yang lainnya,” tanya Grey.“Ya. Pandora pasti sudah dikerahkan untuk mengatasi masalah di pulau-pulau lain yang mulai bermunculan. Kerajaan akan berusaha agar kejadian di Pulau Nayaga tidak terjadi lagi di pulau lain, tentunya mereka akan memprioritaskan pasukan terbaiknya. Keadaan di pulau ini ibarat nasi sudah berubah menjadi bubur, mereka tidak akan
Dalam rapat darurat itu mereka sepakat untuk menarik seluruh Pandora yang tersebar di berbagai pulau. Mereka akan dikerahkan sepenuhnya untuk menangkap dalang dibalik bergolaknya suasana Pulau Doraka. Pergerakan Satria yang tidak dapat ditebak tentu membuat Vanzard tidak akan gegabah lagi.Dia sadar sudah kalah langkah, kalah cerdik dan kalah antisipasi. Kini satu-satunya pilihan sebelum terlambat adalah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menyerang. Satria sendiri sudah dapat menduganya. Dia yakin Vanzard akan memilih untuk fokus terhadapnya dibandingkan mengatasi pergolakan yang terjadi di seluruh pulau Kerajaan Doraka.Selagi pihak kerajaan sedang melakukan rapat darurat, Satria sudah mengambil langkah lain untuk menjegal rencana dari Vanzard. Dia sudah menyebarkan banyak surat ke berbagai pulau di Kerajaan Doraka. Bahkan Satria juga sudah menjalin kerja sama dengan para petualang lain di Pulau Doraka. Tidak sampai di situ saja, kini asosiasi petualang di seluruh Pulau Doraka sud
Semua bangsawan yang ada di sana semakin cemas saja. Mereka tidak pernah menyangka jika musuh akan dengan mudah menyusup ke istana kerajaan. Sementara itu teman-teman Andre mulai saling memandang satu sama lain. Mereka sekarang sadar bahwa saat ini di istana kerajaan saja sudah tidak terjamin keamanannya.“Tuan. Apa yang harus kita lakukan? Sekarang musuh sudah menyatakan perang kepada kita secara langsung,” tanya seorang bangsawan sambil terseda-seda seakan hendak menangis.“Sekarang kalian pulang saja, kita masih memiliki waktu sebelum mereka bergerak dalam tujuh hari lagi. Aku akan memikirkan rencana yang sempurna untuk menyelamatkan ibukota kerajaan. Tidak, bahkan rencanaku kali ini pasti dapat mengambil alih kendali seluruh kerajaan lagi,” kata Vanzard dengan tetap tenang.“Benarkah tuan?” tanya bangsawan lain dengan girang.“Tentu saja. Kalian sendiri sudah tahu kepintaranku selama ini, tapi untuk menyempurnakan rencana ini aku perlu waktu sendirian. Karena itu sebaiknya kalian
Tengah malam telah tiba. Di bawah sorot sinar bulan yang sedang purnama, Vanzard, Andre, Maya bersama teman-temannya yang lain sudah bergerak menggunakan item gate of teleportation di istana. Mereka seketika keluar di sebuah gubuk yang ada di dekat pesisir pantai Pulau Doraka. Satu persatu teman-teman mereka keluar dari portal teleportasi sambil membawa kotak-kotak berisi harta kerajaan.Empat jenderal Pandora juga ikut bersama rombongan mereka. Dari kejauhan terlihat jelas kalau di pesisir pantai sudah ada bayangan sebuah kapal besar yang siap berlayar membawa mereka pergi menuju Kerajaan Muspleheim. Vanzard terlihat menatap sekelilingnya seakan ada yang dia cari. Andre tampak langsung mengernyitkan keningnya melihat sikap Vanzard seperti itu.“Ada apa?” tanya Andre.“Ini aneh. Tidak ada satupun prajurit yang menyambut kedatangan kita di sini. Selain itu keadaannya terlalu sepi dan gelap,” jawab Vanzard.“Mungkin saja mereka sedang bersiap-siap di kapal jadi tidak tahu kedatangan kit
Satria dengan gesit mengayunkan pukulan tangan kanannya mengincar tubuh Tov, tapi Mos dengan cepat datang menyambut pukulan Satria menggunakan bilah pedang miliknya. suara dentingan keras terdengar saat pedang Mos menghantam armor yang melindungi tangan Satria. Percikan bunga api kembali terpancar akibat gesekan bilah tajam pedang Mos dengan armor Satria.“Cih. Kelihatannya kualitas armornya sangatlah baik hingga pedangku tidak dapat menebasnya,” gerutu Mos.“Senjata kualitas R seperti ini tidak akan mampu menggores armor kualitas SSR milik ku!” tegas Satria sambil mengayunkan tendangannya mengarah ke leher Mos. Tapi Bot dengan lincah segera maju dengan mengayunkan tombaknya guna menahan tendangan Satria. Di sisi lain, Tov juga langsung melompat ke udara tepat di atas Satria.“Mythical punch!” teriak Tov langsung menggunakan skill fighter level 70 terkuat miliknya. Saat itu juga tangan kanan tov diselimuti oleh aura hitam pekat bersamaan dengan riuh angin yang mendadak bergemuruh kenc
“Ulur waktu selagi kami bersiap!” perintah Andre.“Tidak perlu!” balas Satria dari kejauhan.“Kalian bisa bersiap selama yang kalian mau. Nanti setelah siap baru bilang kepadaku, tidak perlu memerintahkan anak buah kalian untuk mengulur waktu sebab aku tidak akan menyerang kalian,” sambung Satria sambil tetap duduk bersila dan menopang dagunya dengan tangan kiri, seringai mengejek terhias di wajahnya.“Kau sudah bisa banyak omong rupanya! Baru dapat kekuatan sedikit saja sudah banyak bicara! Kau pikir dengan kekuatanmu itu dapat mengalahkan kami hah!” bentak Arga yang sudah melesat tanpa memakai armor apapun, dia dengan cepat mengayunkan pisau di tangannya dari belakang Satria mengarah ke lehernya.“Thunder slice!” ucap Arga menggunakan skill assassin miliknya untuk menebas leher Satria.“Guardian,” gumam Satria pelan mengubah job classnya.“Maksimal defend,” sambung Satria.‘Boomrr’Suara ledakan terdengar bersamaan dengan kilatan-kilatan petir saat pisau Arga menebas leher Satria. T
“Top tier magic: dragon lightning!” ucap Zeys dan Brian secara bersamaan menggunakan sihir tingkat tujuhnya.“Dimensional slash!” teriak Vanzard, Andre dan Mos yang menggunakan skill swordman terkuat mereka untuk menyerang Satria.Tanah kembali bergetar kuat layaknya gempa bumi, angin yang bertiup kencang juga terasa. Beberapa pepohonan bahkan mulai tumbang karena kuatnya hempasan angin. Gelombang ombak juga terus bergerak tak beraturan. Tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Zeys dan Brian. Pedang yang dipegang oleh Vanzard, Andre dan Mos juga mulai memancarkan aura hitam pekat layaknya api hitam.Senapan milik Damian mulai mengeluarkan cahaya gradasi berwarna hitam pekat. Tombak yang dipegang Bot dan Gilbert juga mulai memancarkan percikan air berwarna hitam legam. Tapi Satria yang masih menghalau serangan tingkat rendah lainnya tidak bergerak sedikitpun. Dia tetap berdiri di tempatnya.Dari langit mendadak muncul dua naga petir raksasa yang melesat turun mengarah kepad
“Top tier magic: fire dragon!” ucap Brian kembali menggunakan sihir tingkat 7 miliknya.“Top tier magic: thunder dragon!” sambung Zeys yang juga menggunakan sihir tingkat 7 miliknya.“Dimensional slash!” ucap Mos, Andre dan Vanzard hampir bersamaan.“Ris flameris!” teriak Bot sambil mengambil ancang-ancang untuk melemparkan tombaknya.“Star electra!” timpal Gilbert yang juga siap menggunakan skill lancer level 70 miliknya.“Atomic blast!” tukas Damian sambil siap mengincar tubuh Satria dengan senapan di tangannya.Tanah lagi-lagi bergetar kuat disertai deru angin yang bertiup kencang. Ombak di lautan kembali bergolak tak stabil karena tekanan skill tingkat tinggi yang siap digunakan. tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sektiar tubuh Brian dan Zeys. Sementara itu tombak Bot dan Gilbert mulai memancarkan aura dari elemen dasar yang digunakan dalam skillnya.“Terimalah kematianmu,” tutur Arga sebelum tubuhnya lenyap dari dekat Satria untuk menghindari serangan teman-temannya. Di saat y
Beberapa kali bahkan serangan tak terlihat malah berhasil mengenai Beaster Master dan Whitesmith. CeukAing bahkan tidak mampu menangkis semua serangan yang mengarah kepada yang lainnya. Hanya Forestius, CND saja yang tampak belum terkena serangan sedikitpun karena kemampuan bertarung mereka yang mumpuni. Sementara itu tidak hanya serangan fisik saja yang mengincar Claudius dan CeukAing.“Mereka seakan sudah tahu kelemahan kami masing-masing. tapi apa yang sebenarnya terjadi? Bahkan serangan serasa datang dari tempat yang tidak ada orangnya,” gumam Claudius tatkala tidak ada satupun serangan sihir yang mengincarnya sebab hal itu malah akan memperkuat pertahanan dirinya dan undead miliknya.“Mereka bahkan tidak terlihat menggunakan skill. Tapi serangan skill terus datang menghujani kami. Tidak hanya itu saja, mereka benar-benar paham dengan cara kerja skill khusus milikku ini. Aku tahu Loner King pasti sudah memahaminya. Tapi diluar dugaan sejak tadi dia tidak menggunakan skillnya,” gum
Tujuh undead king milik Claudius dan tujuh spirit elemental milik Forestius yang ada di sana langsung lenyap secara mendadak. Alexa yakin kalau Claudius dan Forestius kembali memanggilnya di tempat pertarungan mereka melawan pasukan khusus yang dipimpin Anniel dan archer Heptagram. Kini perhatian semua anggota regu Satria tertuju kepada serangan satu Al Dragos.Di saat yang bersamaan setiap La Fire memanggil tujuh archangel sekaligus. Kini archangel berjumlah 42 buah seketika muncul dari lingkaran sihir yang ada di sekitar La Fire. Deru angin bertiup begitu kencang bersamaan dengan kemunculan mereka. Al Dragos yang tadi membuka mulutnya juga langsung melepaskan sihir api yang begitu panas mengarah kepada regu Satria.Regu Satria yang memiliki job class guardian langsung menggunakan skill pertahanan miliknya untuk menghalau sihir api yang digunakan Al Dragos. Suara dentuman kuat terdengar dengan jelas saat skill mereka beradu. Tanah kembali bergetar dengan kuatnya seirinng dengan gemur
Forestius kali ini berusaha mengayunkan tongkat sihirnya untuk menyerang Satria, tapi dengan lincah Satria bisa menghindar sambil membalas dengan tendangannya. Forestius juga menunduk, tapi sejak awal Satria tidak berniat menyerang sebab dia tidak memiliki statistik untuk serangan saat ini hingga tidak akan memberikan damage apapun kepada lawannya.Satria hanya mengecoh saja agar Forestius menunduk dan langsung menempelkan kertas dari Sherry ke pelipis kiri Forestius. Tapi meski begitu Forestius juga berhasil menghantam kaki kiri Satria menggunakan tongkat sihirnya. Satria terlihat kesakitan seiring dengan suara benturan keras yang terjadi.Satria segera menghentakan kaki kanannya ke tubuh undead yang dinaiki Forestius. Sekejap mata saja tubuh Satria yang masih diselimuti aura kuning melesat cepat menuju CND. Namun CND tampak sudah menduga bahwa dia juga akan didekati oleh Satria. dengan cepat CND menggunakan sihir healingnya kepada Satria.Aura ungu mendadak menyelimuti tubuh Satria,
Asap hitam yang membumbung tinggi juga perlahan terlihat mulai bergerak. dari balik asap hitam itu langsung muncul tujuh naga hitam besar yang sekujur tubuhnya dilapisi oleh lava membentuk pola retakan-retakan. Tak hanya tujuh naga lava saja, diantara tujuh naga hitam itu juga terlihat ada enam sosok elf yang terbang dengan sayap api di punggungnya.“Itulah naga yang aku maksud!” ucap Grey dengan wajah cemas.“Mustahil,” ujar para elf di regu Satria.“Tidak mungkin,” kata para dragonoid di regu Satria.“Ada apa?” tanya Noir saat melihat ekspresi para elf dan dragonoid yang tergabung dalam regu Satria.“Menurut legenda, dulu kala leluhur para elf memiliki sayap api yang panasnya mampu mendidihkan sungai. Kisah itu tertuang sebagai dongeng belaka, tapi kami tidak mengira jika ternyata elf bersayap api memanglah ada,” jawab seorang elf dengan wajah pucat.“True volcanic dragon lord. Aku tidak mengira bahwa sosoknya memang ada di dunia ini,” ujar seorang dragonoid assassin.“Apa yang kali
“Sekarang!” teriak Satria dengan lantang. “Fusion!” ucap para blacksmith, semua item yang Satria lemparkan ke arah sepuluh Sliz tadi langsung menyatu dengan armor di tubuh Sliz berkat skill para blacksmith. “Explode item!” teriak para blacksmith langsung menggunakan skillnya. “Yang lain maju bersama!” tambah Satria. ‘Dhoomrr’ Suara ledakan hebat terdengar saat armor tiruan di tubuh Sliz langsung meledak terkena efek skill yang digunakan para blacksmith. Sementara itu wizard, sorcerer, archer dan ranger segera melepaskan serangan terkuat mereka secara bersamaan mengarah kepada Sliz. Para blacksmith yang dapat menggunakan skill giga impact juga seketika mengacungkan tangan kanannya ke udara. Suara dentuman demi dentuman hebat langsung terdengar saat serangan regu Satria dengan telak mengenai sepuluh Sliz. Bongkahan tanah seketika berhamburan ke udara seiring permukaan tanah yang bergetar dan riuh angin yang menderu. Sosok sepuluh Sliz langsung hancur karena pertahanan seorang alche
“Aku ingin kalian fokus kepada Glace de Rouge seperti yang direncanakan. Sisanya bantu aku menghadapi para slime yang menyerupai diriku itu, sebagai pembeda aku akan memakai kain ini di lengan kiriku,” kata Satria seraya mengikatkan kain di lengan kirinya.“Para blacksmith pinjamkan aku item milik kalian masing-masing. lemparkan saja ke permukaan tanah biar nanti aku akan mengambilnya sendiri. Jika aku meminta kalian menghancurkan itemnya maka langsung bersamaan menggunakan skill explode item. Jika ada dari kalian yang menguasai giga impact maka acungkan tangan kalian,” tambah Satria.“Baik!” jawab regu Satria serentak.Saat itu juga sepuluh peniru Satria melesat menyerang mereka semua dalam kecepatan tinggi. Namun Noir dengan cepat menggunakan skill khususnya menciptakan penghalang yang terbuat dari akar-akar dan rumput untuk mengelilingi mereka. Namun dengan mudah sepuluh Sliz menembus penghalang yang dibuat oleh Noir.Tapi ternyata ranger di regu Satria sudah menggunakan skillnya h
“Ya. Tuan Loner King selalu bilang bahwa musuh tipe yang sangat waspada. Dia mungkin sadar dengan kecerdasan tuan Loner King, karena itulah dia tidak akan berani menurunkan pasukan terkuatnya dari dungeon. Sebab dia pasti khawatir kalau tuan Loner King akan dengan bebas mengamuk di medan perang dan mengincarnya nanti,” tukas Irishviel.“Terlebih tuan Loner King telah membuktikan bahwa dirinya yang berada di urutan sepuluh petualang legendaris nyatanya mampu mengalahkan petualang legendaris yang ada di urutan kedua terkuat. Yah, sebenarnya tuan Loner King juga telah menyiapkan rencana walaupun pada akhirnya musuh menurunkan pasukan terkuatnya untuk menyerang kota lewat dungeon. Karena itu kalian tidak perlu cemas,” sambung Irishviel sambil tersenyum.Terlihat jelas bahwa Irishviel tidak ada keraguan sedikitpun terhadap Satria. melihat reaksi Irishviel seperti itu membuat pemimpin Luxurie kembali terdiam. Sementara itu Foxi tampak tidak bisa tenang dan beberapa kali terus mondar mandir
Sementara itu di sisi medan perang lain kini perang juga sudah pecah. Para petualang dan prajurit aliansi mulai melesat ke barisan monster yang datang. Suara dentuman, ledakan dan riuh angin yang bergemuruh mulai terdengar bersahutan. Percikan-percikan bunga api dan elemen lainnya mulai terlihat menyambar di berbagai titik dari skill yang mereka gunakan.Senjata-senjata pelempar batu, pelempar tombak api dan jenis senjata berat lainnya mulai digunakan untuk menghujani monster yang mendekat. Serangan sihir dan skill jarak jauh juga terus terlihat secara beruntun tanpa henti. Sesekali dentuman keras dan getaran tanah juga terasa tatkala serangan tingkat tinggi digunakan oleh mereka.Monster-monster tingkat rendah dapat dengan mudahnya dihancurkan tanpa perlawanan. Meskipun begitu, jumlah mereka yang sangat banyak tetap membuat pasukan aliansi harus waspada. Beberapa petualang dan prajurit yang ceroboh dan terlalu meremehkan lawan bahkan tewas dikepung puluhan monster tingkat rendah yang
Tak lama kemudian terdengar suara dentuman dahsyat tatkala tujuh sihir tingkat tujuh milik Carmilla beradu dengan skill pertahanan dan sihir balasan yang digunakan oleh para prajurit aliansi. Tanah mulai bergetar kuat dikala sambaran-sambaran petir menyebar ke berbagai arah. Tak lama kemudian terdengar suara lantang Durrandal yang memberikan komando untuk menyerang.“Perang telah dimulai! Angkat senjata kalian! Demi seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini, demi leluhur kita dan demi masa depan anak cucu kita. Maju! Sambutlah kematian kalian dengan penuh kebanggaan! Buktikan bahwa kebenaran tidak akan pernah tunduk kepada kejahatan!” teriak Durrandal hingga suaranya menggema di seantero hutan.“Ya!” sahut seluruh pasukan aliansi tanpa ada rasa ragu sedikitpun.Di depan regu Satria kini sudah terlihat jelas pasukan skeleton, orc, goblin dan monster level rendah lainnya melesat mengarah kepada pasukan aliansi. Jumlah mereka sangatlah banyak hingga terlihat seperti hamparan sejauh mat