“Apa, polisi akan menangkapku dalam waktu dekat ini?”“Jika korban membuat laporan mungkin anda akan ditahan sampai persidangan berlangsung,”jawab pengacara membuat geram Ambar“Aku akan berbicara dengan Maya, dia harus ada dipihakku,”sahut Ambar“Itu lebih baik ,”saran pengacara yang tampak serius mencermati rekaman yang ada dihadapannya.Maya dan Fardian sudah berada di kantor polisi, dan melaporkan tentang upaya pelenyapan dirinya, semua bukti diserahkan pada polisi“Jadi Anda menyamar sebagai pelaku kebakaran untuk mengetahui otak dari kebakaran vila?”tanya polisi“Benar , dan jasad yang ditemukan adalah jasad preman yang diperintahkan Bu Ambar,”jawab Fardian“Baiklah, kami akan menangakap Bu Ambar dan mengadakan penyelidikan.”“Kami juga akan menyerahkan catatan buku besar yayasan Mery Gold, di sana terlihat jika Bu Ambar selama ini memanipulasi angka sebenarnya dan sebagian uang donatur masuk ke rekening pribadinya.”Fardian menyerahkan catatat buku besar pada polisi.Staf penga
Dalam hati Maya tersenyum puas, satu langkah lagi, ia akan bisa merebut RSC dan Mery Gold dari tangan Bu Ambar dan Rendra.Surat kuasa telah di dapat Maya, dengan cepat ia menemui Rendra. Di sebuah rumah sakit, kini Maya melangkahkan kakinya menuju ruang perawatan Rendra.Ceklek! dibukanya pelan pintu kamar, dan disana terlihat Rendra sedang berbaring di brankar, wajahnya terlihat senang, ketika Maya masuk dan berjalan ke arahnya.“Kamu sudah bertemu pengacaraku?”tanya Rendra“Sudah, kenapa Mas Rendra memberiku surat kuasa untuk memimpin RSC?”tanya Maya.“Siapa lagi jika bukan dirimu, kamu satu-satunya yang aku percaya. Arnia bahkan membohongiku dan berselingkuh dengan Irfan.”Rendra terlihat kecewa.“Bagaimana keadaan Mas Rendra?”“Kakiku tidak bisa digerakan dan kata Dokter butuh terapi, aku akan berobat ke Singapura,”jawab Rendra“Lalu , bagaimana dengan kasus Bu Ambar, aku dengar ia mengalami depresi berat dan dirawat di rumah sakit?”“Ibu saat ini satu rumah sakit denganku, aku
Arnia berdecak kesal, ia kini bisa berbuat apapun, penghianatanya telah diketahui Rendra dan Ambar, dan kini ia tak akan mendapatkan apapun, jika menolak menandatangani berkas perceraian, maka Rendra akan menuntutnya, dan itu akan memperburuk keadaanya yang saat ini sedang hamil“Baiklah, aku setuju dengan perceraian ini,”ucap Arnia pasrah, lalu membubuhkan tanda tangannya di berkas perceraian.Setelah mendapatkan tanda tangan Arnia, pengacarapun pergi meningalkan rumah Arnia. Kini wanita betubuh sintal, itu hanya bisa meratapi nasibnya, tapi ada satu hal yang tak akan dimaafkan yaitu tentang kematian sang ayah, yang merupakan konspirasi Ambar, wajah Arnia terlihat menahan amarah ketika mengingat itu, batinnya tak terima, dan ingin rasanya membalas dendam, pada Ambar.Bunyi bell pintu rumahnya membuat Arnia tersentak dari pikirannya, dengan pelan ia melangkahkan kaki membuka pintu.Ceklek! “Maya , untuk apa kamu datang kesini?”tanya ArniaMaya masuk ke dalam rumah, lalu tanpa diminta
Maya terlihat sibuk di dengan poselnya, setelah itu, ia pergi ke rumah kaca Bu Ambar , wanita itu menatap dinding di mana lukisan tergantung di sana. Berberapa menit kemudian, datanglah dua orang bertubuh kekar dengan membawa perlengkapan pertukangan, dan siap menghancurkan dinding rahasia rumah kaca Ambar.“Sebelah mana Bu, dinding yang akan di bongkar?”tanya pria yang berprofesi sebagai pekerja bangunan“Sebelah sini, Pak, di balik lukisan itu!”perintah MayaLalu dengan cepat para pekerja itu menurunkan lukisan, dan mulai menghancurkan dinding.Brak! Dug!...suara kegaduhan terjadi, Siti dan security tidak bisa berbuat apapun , karena Maya sudah membawa surat kuasa dari Rendra.“Siti, apa sebaiknya kita lapor Nyonya Ambar?”tanya Security“Kamu belum lama bekerja di sini, aku sudah lama bekerja di sini, lebih baik kamu diam, apalagi Tuan Rendra sudah mempercayakan semuanya pada Non Maya,”bisik Siti menyakinkan security supaya diam.Maya menatap dengan serius dan jantung berdebar m
Rendra tampak lesu, ia dan pengacaranya tak kuasa merebut kembali RSC, karena ternyata memang dokumen yang ada pada Rendra dinyatakan palsu.Maya menatap Rendra, dengan tatapan nanar, setidaknya pria yang saat ini tak berdaya di kusrsi roda pernah menikahinya dan pernah mengisi hatinya.“Jika dulu, seandainya kamu tidak menghianati pernikahan kita, mungkin ini tidak akan terjadi Mas. Nasi sudah menjadi bubur, kamu dan ibumu saat ini menuai semua keburukan yang kalian lakukan padaku,”ucap Maya“Aku terlalu meremehkanmu Maya, benar kata ibu, seharusnya aku tidak terlalu mencintaimu, aku tidak akan melupakan kejadian hari ini, dimana semua usahaku selama dua puluh tahun ini kamu rampas dengan begitu saja,”sarkas Rendra lalu mengarahkan kursi rodanya menuju luar gedung.Maya hanya menatap kepergian Rendra, dan beralih menatap Fardian lalu meraih tangan Fardian.“Kapan, Ayah Rama Widata dibebaskan dan dibersihkan nama baiknya?”tanya Maya dengan melempar senyum.“Secepatnya akan dibuka pers
Maya dan Fardian berjalan cepat menuju rumah yang dinyakini rumah Sumi, dengan jantung berdetak, Maya, tak sabar ingin menemui wanita yang dulu pernah menjadi pengasuhnya. Sampailah langkah mereka di sebuah rumah sederhana, bercat dinding putih yang mulai memudar, disana Maya melihat seorang wanita berusia 50 tahunan sedang duduk melamun, bahkan kehadiran Maya dan Fardian tidak dihiraukannya, seakan sibuk dengan dunianya sendiri.“Ibu...”bibir Maya bergetar, wanita itu mirip dengan foto Rika yang pernah ia temukan.“Apa kamu yakin itu, ibu Rika?”tanya Fardian menatap wanita di depannya dengan pakaian yang lusuh dan wajah kusam tak terawat.“Aku yakin, Mas...dia, ibu Rika,”jawab Maya, dengan air mata menetesTak berselang lama, seorang wanita berusia 40 tahunan muncul, dan terkejut melihat kedatangan Maya dan Fardian.“Mbak Sumi,”sapa Maya“Siapa kalian?”Sumi terlihat bingung“Aku, Maya, putri Agam Dirgantara dan Rika,”jawab MayaMembuat wanita itu membelakan mata dan terkejut hingga
Melihat kebahagian Maya dan Fardian, membuat Rendra berpikir untuk menghancurkan kebahagian mereka, kini pria itu berdiri dan tampak serius mengamati acara pesta. Langkah kaki Rendra menuju dalam rumah mewah, kerena ramenya pesta, dan penjagaan yang kurang ketat, menyebabkan Rendra bisa leluasa masuk ke dalam rumah, ia mencari sesuatu dan akhirnya timbul ide ketika melihat beberapa botol cairan pengencer cat, dengan cepat diraihnya cairan itu dan menuangkan keseluruh sudut rumah, saat itu suasana di dalam rumah sepi, karena fokus pesta di halaman belakang rumah, hingga beberapa menit kemudian kobaran api sudah terlihat, membuat pesta yang yang tadinya penuh tawa, berubah teriakkan histeris, dan tamu serta staf berlarian berusaha keluar halaman.“Mas Fardian...di mana Raja?”tanya Maya cemas“Maya, tinggalkan tempat ini, aku akan mencari Raja,”suruh Fardian“Aku ikut.”Maya sangat mengkhawatirkan Raja.“Jangan Maya, terlalu beresiko!”Fardian berusaha menghalangi Maya yang nekat menca
Beberapa bulan berlalu, Maya menikmati kebahagiannya, saat ini hamil dan perutnya sudah terlihat membuncit, dengan penuh kasih sayang Fardian selalu memperhatikan Maya.“Mas...jika anak kita lahir, masih sama rasa cintamu pada Raja?”tanya Maya sambil menatap sendu ke arah Fardian“Raja, adalah anakku Maya, kenapa kamu mempertanyakan kasih sayang seorang ayah pada anaknya, dalam akta kehairan Raja, juga sudah aku ubah lagi namamu dan namaku, sebagai orang tuanya, lagipula Raja lahir setelah kamu bercerai dengan Rendra,”jawab Fardian menyakinkan Maya atas keraguannya.Maya melempar senyum, kebahagian mereka lengkap sudah, Maya dan Fardian bersam –sama mengelola RSC, Mery Gold, dan juga MY kosmetik, Sedangkan Rama Widata, mendirikan firma hukum, dan bekerjasam dengan Fardian.Sementara Rika masih dalam perawatan, keadaan semakin membaik, Maya dan Fardian juga Raja, sering mengunjungi Rika di klinik.Seperti saat ini, Maya pergi menenui sang ibu.“Bu..apakah ibu sudah mengenalku?”“May
Polisi menangkap Irfan, Sam dan dua orang lainnya, semuanya dibawa ke kantor polisi. Fardian juga melaporkan jika Irfan menjual Nura. Tapi pria itu menyangkalnya“Mana buktinya jika aku menjual Nura, haa!”bentak Irfan“Kami memang tidak punya bukti, tapi kesaksian Nura , akan membuatmu lebih lama di penjara,”balas Fardian“Gadis-gadis yang aku bawa atas kemauanya sendiri, “ucap Irfan pada polisi.“Atas kemauan sendiri atau tidak , ini termasuk tindak kriminal, menyelundupkan orang!”tegas polisiVanesa, memberi kesaksian, pada polisi.Setelah itu ia menemui Fardian, Axel Raja dan Topan.“Apa dalam rekaman dasbord mobil Sam, tidak ada petunjuk tentang keberadaan Nura?”tanya Vanesa“Tidak ada rekaman itu berakhir di bawah jalan tol, Nura dibawa oleh dua orang pria, tapi sayang mobil yang membawa mereka, tidak terekam kamera,”jawab Topan“Ah...setidakanya kita bisa menangkap Irfan dan komplotannya,”timpal Axel“Mami Rita pasti tahu, dimana Nura sekarang, kita harus meminta tolong polisi u
Sedangkan di tempat lain lebih tepatnya disebuah rumah mewah yang megah, di tepi pantai. Nura terdiam tertunduk dihadapan seorang pria berwajah bule, pria yang berusia 35 tahun itu menatap lekat Nura.“Kamu tenyata lebih cantik, ketimbang di media sosial, tersenyumlah, aku sudah membayarmu mahal, untuk menjadi wanita simpananku, setidaknya untuk satu bulan ke depan,”ucap pria berperawakan tinggi dengan rambut ikal“Aku tidak bisa , jangan paksa aku. Aku memiliki suami, aku dipaksa untuk kesini,”balas Nura sambil menangis“Aku tidak perduli Nura, wajahmu sudah terpasang di portitusi online, dan aku langsung tertarik karena aku mengikutimu media sosialmu, aku senang sekali dengan cara memasakmu, dan menu yang kamu hidangkan terlihat nikmat, aku tak menyangka bisa membawamu kesini,”sahut pria itu“Aku akan masak apa saja yang kamu mau, tapi jangan paksa aku berbuat mesum, “pinta Nura dengan penuh permohonan.Pria bule itu terdiam, dan tampak berpikr. “Aku akan pertimbangkan permintaan
Vanesa semakin cemas, bahkan merasa bersalah, karena tidak cepat menolong Nura.Sekitar satu jam, Fardian yang menyamar sebagai kurir pun datang, dan sang penjaga memangil Vanesa.Vanesa memberikan beberapa lembar uang dan memberikannya pada Fardian“Terima kasih ya pak,”ucap Vanesa.Fardian hanya mengangguk, lalu pergi. Fardian menuju vila, pengintaian?”Raja sudah tak sabar“Bagaimana Pah?”tanya Raja“Sebentar.“Fardian meraih lembaran uang yang diberikan Vanesa, disana tulisan pesan dari Vanesa{Aku kehilangan Nura, ia sudah dibawa pergi bang Sam, aku dengar dari penjaga, ada seseorang yang memboking Nura dengan harga tinggi yaitu 500 juta}Mendapat pesan dari Venesa seketika Raja marah, ia menendang kursi“Sialan,kita kehilangan Nura,”ucap Raja“Seharausnya semalam kita bertindak, “tukas Axel“Tenanglah, kita harus cepat berpikir, ke mana Nura dibawa,”sela Topan dengan serius.“Kita tarik saja, Venesa, aku mengkhawatirkannya.”Fardian berucap dengan cemas“Aku rasa Vanesa, adala
Mobil Van putih melaju keluar dari komplek lokalisasi, beberapa meter mobil yang ditumpangi Raja, Axel, dan Topan melaju dibelakangnya“Hati-hati Topan, jangan sampai mereka tahu, jika kita mengikutinya, aku tak ingin kehilangan jejak,”suruh Raja“Oke, jangan khawatir, mereka tidak akan akan menyadarinya,”jawab Topan dengan serius.Sekitar setengah jam, tiba-tiba mobil Van berhenti, dan itu membuat Topan terkejut.“Kenapa mereka berhenti, apa mereka curiga kita mengikutinya, “ucap topan mulai panik“Teruslah berjalan, kita tak bisa ikut berhenti, nanti mereka curiga,“sahut Axel, juga mulai khawatir“Sial, kita mendahuluinya,bagaimana ini.”Raja pun cemas“Turukan aku di sini!”suruh Axel“Untuk apa?”“Aku tak mau kehilangan jejak, setidaknya aku bisa melihat ke mana van itu pergi,”pinta Axel“Baiklah, Axel, biar turun, kita sudah terlalu menjauh dari Van itu.”Topan pun menghentikan mobilnya lalu Axel keluar.Mobil Topan meninggalkan Axel, pria berbadan tegap itu melihat ke arah belakan
Raja , Axel dan Topan kembali bertemu di kamar hotel, ketiganya tampak murung karena usaha sepanjang hari ini tidak membuahkan hasil.“Apa yang selanjutnya akan kita lakukan? sepertinya jika kita hanya menunggu dan mengamati mereka, terlalu menyita waktu,”ucap Raja“Kita harus umpan mereka, “saran Topan“Caranya?”tanya Axel mulai serius dengan rencana Topan“Kiat harus mengumpan seorang gadis untuk menjadi wanita penghibur, dengan begitu kita bisa tahu di mana Nura, kerena mungkin mereka akan di tampung di tempat yang sama,”jelas Topan“Siapa gadis yang mau dijadikan umpan ditempat seperti itu,”gumam Axel“Vanesa, kita bisa minta tolong Vanesa untuk menyamar dan masuk ke lingkungan itu,”Raja berucap denagn serius“Kamu benar Raja, saat ini Vanesa sudah sembuh dari kecanduan obat, kita bisa mengundangnya ke sini,”sahut Axel“Aku minta izin dulu pada Mamah Maya.”Raja pun meraih ponsel, dan menghubungi Maya. Di seberang ponsel, Maya setuju dengan rencana Raja, yang penting Raja bisa menj
Setelah kepergian Mawar dari kamar hotel, Maya dan Raja serta Topan merencanakan sesuatu.“Kita fokus pada Irfan, apa ada kemungkinan ia menemui Nura di tempat penyekapan?”tanya Maya“Aku rasa tidak ,kontak Irfan sudah selesai begitu Nura sampai ke tangan Mami Rita, “jawab Topan“Lalu apa yang kita lakukan?”tanya Raja“Aku akan mencari pria yang bernama Bang Sam,”sahut TopanSepanjang malam itu baik Raja dan Maya tak bisa memejamkan matanya, sementara keadaan Salma masih koma, Axel yang menungui ibunya karena ayahnya harus kambali ke Jakarta demi tugasSalma terlihat terbaring lemah di brankar dengan berbagai alat kesehatan di tubuhnya.“Nura...”Tiba-tiba terdengar suara lirih Salma, membuat Axel, terbangun dari tidurnya.“Ibu Salma sudah sadar,”ucap Axel lalu memanggil dokter jaga.Dokter memeriksa Salma.”Pasien nampaknya sudah sadar, tapi masih lemah, aku akan memberikan obat penenang,”ucap dokterAxel sedikit lega, tapi yang membuatnya heran, Salma selalu menyebutkan nama Nura,
Mobil taksi melaju kencang menuju hotel, hari sudah menjelang siang ketika taksi berhenti di depan hotel.Raja turun dari taksi dan langsung menemui Maya.“Mah,aku rasa Nura dalam bahaya,”ucap Raja“Apa maksudmu Raja?”“Nura kemarin pergi ke tempat lokalisasi, setelah itu dia menghilang,”jelas Raja“Kita harus lopor polisi,”balas Maya cemas“Percuma, jika dilihat dari rekaman cctv hotel dan rekaman dasbor taksi, Nura pergi sendiri tanpa paksaan, polisi pasti bilang jika Nura sengaja pergi, apalagi dia wanita dewasa ‘kan?”“Apa yang akan kita lakukan, Salma masih belum sadar dan kini Nura menghilang. Apa yang harus aku katakan pada Salma jika Ia sadar dan mencari Nura.Aku tak bisa menjaga putrinya.”Maya menitikan air mata.“Apa sih maksud Mamah, putri siapa?”Raja penasaran dengan pernyataan Maya.“Kamu harus tahu sebuah rahasia yang aku dan Salma sembunyikan.”Maya menjeda ucapannya, menarik napas dalam.”Nura adalah putri kandung Salma.”Raja mengerutkan dahi.”Mamah serius?”“Iya, Raja
Beberapa jam kemudian, Nura terbangun sudah berada disebuah kamar, ia berdiri perlahan karena kepalnya masih terasa pening.“Di mana aku, kenapa aku berada di kamar, apa aku diculik?”tanya Nura pada dirinya sendiri lalu ia beralih berjalan mendekati jendela, yang terpasang teralis, ia menatap hamapran hutan pinus, yang menjulang tinggi.“ini tempat yang berbeda, dimana ini?”Nura semakin cemas, dan ia menyadari jika dirinya dikelabuhi oleh wanita yang mengaku ibu kandungnya.“Buka pintunya, tolong biarkan aku pergi,”teriak Nura sambil mengedor pintu.Ceklek!pintu dibuka, seorang wanita yang sama menemuinya disampingnya berdiri pria kekar dengan wajah garangnya.“Diamlah, kau sudah dijual, aku membayarmu mahal, dan oleh sebab itu mulai sekarang kamu harus memenuhi perintahku!”bentak wanita tengah baya, dengan pakaian seksinya“Jadi kamu bukan ibuku?”“Ha..ha...tentu saja bukan, itu hanya untuk membawamu padaku, tanpa kekerasan dan tanpa dicurigai siapapun,”jawab wanita mucikari.“Siapa
Nura mengikuti dokter menuju ruang donor darah, setelah melakukan pemeriksaan ia pun siap memberikan darahnya pada Salma.Sementara itu Raja menuju ke kantor polisi, dan menanyakan tentang kecelakaan Salma, disana terlihat sang pengendara mobil diperiksa polisi.“Itu bukan salah saya, seorang wanita tiba –tiba berdiri melindungi seseorang jatuh di badan jalan,”ucap seorang pria.“Baik Pak, Anda harus tetap bertangung jawab pada korban, “jawab polisi“Saya keluarga korban,”sela RajaLalu perbincangan terjadi antara sang pengemudi dengan Raja.“Apa Anda benar tidak sengaja menabrak?”tanya Raja“Aku sudah memberi keterangan pada polisi, aku buru-bru akan pergi ke rumah sakit, karena mendapatkan kabar jika ibuku krstis, tiba-tiba seseorang ada di depanku, bagaimana aku bisa mengendalikan dalam hitungan detik. Dua wanita itu yang salah, jika kau tak percaya , ayo kita ke rumah sakit, aku sudah terlambat menemui ibuku , gara-gara kasus ini,”jelas pengemudi.Dan untuk memastikan kebenarnnya