Fara sangat kesal dengan sikap Raja, kekesalannya kini ditujukan pada Nura.“Nura, ini semua karena kamu,”gerutu kesal Fara, lalu berjalan menuju mobilnya.Fara kembali ke rumahnya, dengan wajah kesal dan cemberut, dengan kasar dibukanya pintu depan, dan itu membuat kaget Irfan.“Fara, kanapa kamu kesal, siapa yang membuatmu kesal”tanya Irfan“Nura, Pah, rencanaku gagal, pasti Mamah marah jika mendengar hal ini,”jawab Fara“Nura, gadis itu lagi yang membuatmu sedih, apa perlu Papah yang memberinya pelajaran.”“Apa papah mau melakukannya untukku?”“Tentu saja sayang, kamu adalah anakku satu satunya,”jawab Irfan sambil mengusap bahu Fara.Arnia datang dari arah luar, ia langsung menatap Fara.”Bagaimana dengan rencana kita, apa berhasil?”Fara mengeleng pelan.”Maaf Mah, lagi-lagi Nura menggagalkan rencanaku,”jawab pelan Fara“Halah ..kamu memang bodoh sekali Fara, hal mudah seperti itu saja kamu tidak bisa,”timpal geram Arnia sambil menatap tajam Fara.“Sudah , jangan kamu marahi Fara, b
Nura mengikuti dokter menuju ruang donor darah, setelah melakukan pemeriksaan ia pun siap memberikan darahnya pada Salma.Sementara itu Raja menuju ke kantor polisi, dan menanyakan tentang kecelakaan Salma, disana terlihat sang pengendara mobil diperiksa polisi.“Itu bukan salah saya, seorang wanita tiba –tiba berdiri melindungi seseorang jatuh di badan jalan,”ucap seorang pria.“Baik Pak, Anda harus tetap bertangung jawab pada korban, “jawab polisi“Saya keluarga korban,”sela RajaLalu perbincangan terjadi antara sang pengemudi dengan Raja.“Apa Anda benar tidak sengaja menabrak?”tanya Raja“Aku sudah memberi keterangan pada polisi, aku buru-bru akan pergi ke rumah sakit, karena mendapatkan kabar jika ibuku krstis, tiba-tiba seseorang ada di depanku, bagaimana aku bisa mengendalikan dalam hitungan detik. Dua wanita itu yang salah, jika kau tak percaya , ayo kita ke rumah sakit, aku sudah terlambat menemui ibuku , gara-gara kasus ini,”jelas pengemudi.Dan untuk memastikan kebenarnnya
Beberapa jam kemudian, Nura terbangun sudah berada disebuah kamar, ia berdiri perlahan karena kepalnya masih terasa pening.“Di mana aku, kenapa aku berada di kamar, apa aku diculik?”tanya Nura pada dirinya sendiri lalu ia beralih berjalan mendekati jendela, yang terpasang teralis, ia menatap hamapran hutan pinus, yang menjulang tinggi.“ini tempat yang berbeda, dimana ini?”Nura semakin cemas, dan ia menyadari jika dirinya dikelabuhi oleh wanita yang mengaku ibu kandungnya.“Buka pintunya, tolong biarkan aku pergi,”teriak Nura sambil mengedor pintu.Ceklek!pintu dibuka, seorang wanita yang sama menemuinya disampingnya berdiri pria kekar dengan wajah garangnya.“Diamlah, kau sudah dijual, aku membayarmu mahal, dan oleh sebab itu mulai sekarang kamu harus memenuhi perintahku!”bentak wanita tengah baya, dengan pakaian seksinya“Jadi kamu bukan ibuku?”“Ha..ha...tentu saja bukan, itu hanya untuk membawamu padaku, tanpa kekerasan dan tanpa dicurigai siapapun,”jawab wanita mucikari.“Siapa
Mobil taksi melaju kencang menuju hotel, hari sudah menjelang siang ketika taksi berhenti di depan hotel.Raja turun dari taksi dan langsung menemui Maya.“Mah,aku rasa Nura dalam bahaya,”ucap Raja“Apa maksudmu Raja?”“Nura kemarin pergi ke tempat lokalisasi, setelah itu dia menghilang,”jelas Raja“Kita harus lopor polisi,”balas Maya cemas“Percuma, jika dilihat dari rekaman cctv hotel dan rekaman dasbor taksi, Nura pergi sendiri tanpa paksaan, polisi pasti bilang jika Nura sengaja pergi, apalagi dia wanita dewasa ‘kan?”“Apa yang akan kita lakukan, Salma masih belum sadar dan kini Nura menghilang. Apa yang harus aku katakan pada Salma jika Ia sadar dan mencari Nura.Aku tak bisa menjaga putrinya.”Maya menitikan air mata.“Apa sih maksud Mamah, putri siapa?”Raja penasaran dengan pernyataan Maya.“Kamu harus tahu sebuah rahasia yang aku dan Salma sembunyikan.”Maya menjeda ucapannya, menarik napas dalam.”Nura adalah putri kandung Salma.”Raja mengerutkan dahi.”Mamah serius?”“Iya, Raja
Setelah kepergian Mawar dari kamar hotel, Maya dan Raja serta Topan merencanakan sesuatu.“Kita fokus pada Irfan, apa ada kemungkinan ia menemui Nura di tempat penyekapan?”tanya Maya“Aku rasa tidak ,kontak Irfan sudah selesai begitu Nura sampai ke tangan Mami Rita, “jawab Topan“Lalu apa yang kita lakukan?”tanya Raja“Aku akan mencari pria yang bernama Bang Sam,”sahut TopanSepanjang malam itu baik Raja dan Maya tak bisa memejamkan matanya, sementara keadaan Salma masih koma, Axel yang menungui ibunya karena ayahnya harus kambali ke Jakarta demi tugasSalma terlihat terbaring lemah di brankar dengan berbagai alat kesehatan di tubuhnya.“Nura...”Tiba-tiba terdengar suara lirih Salma, membuat Axel, terbangun dari tidurnya.“Ibu Salma sudah sadar,”ucap Axel lalu memanggil dokter jaga.Dokter memeriksa Salma.”Pasien nampaknya sudah sadar, tapi masih lemah, aku akan memberikan obat penenang,”ucap dokterAxel sedikit lega, tapi yang membuatnya heran, Salma selalu menyebutkan nama Nura,
Raja , Axel dan Topan kembali bertemu di kamar hotel, ketiganya tampak murung karena usaha sepanjang hari ini tidak membuahkan hasil.“Apa yang selanjutnya akan kita lakukan? sepertinya jika kita hanya menunggu dan mengamati mereka, terlalu menyita waktu,”ucap Raja“Kita harus umpan mereka, “saran Topan“Caranya?”tanya Axel mulai serius dengan rencana Topan“Kiat harus mengumpan seorang gadis untuk menjadi wanita penghibur, dengan begitu kita bisa tahu di mana Nura, kerena mungkin mereka akan di tampung di tempat yang sama,”jelas Topan“Siapa gadis yang mau dijadikan umpan ditempat seperti itu,”gumam Axel“Vanesa, kita bisa minta tolong Vanesa untuk menyamar dan masuk ke lingkungan itu,”Raja berucap denagn serius“Kamu benar Raja, saat ini Vanesa sudah sembuh dari kecanduan obat, kita bisa mengundangnya ke sini,”sahut Axel“Aku minta izin dulu pada Mamah Maya.”Raja pun meraih ponsel, dan menghubungi Maya. Di seberang ponsel, Maya setuju dengan rencana Raja, yang penting Raja bisa menj
Mobil Van putih melaju keluar dari komplek lokalisasi, beberapa meter mobil yang ditumpangi Raja, Axel, dan Topan melaju dibelakangnya“Hati-hati Topan, jangan sampai mereka tahu, jika kita mengikutinya, aku tak ingin kehilangan jejak,”suruh Raja“Oke, jangan khawatir, mereka tidak akan akan menyadarinya,”jawab Topan dengan serius.Sekitar setengah jam, tiba-tiba mobil Van berhenti, dan itu membuat Topan terkejut.“Kenapa mereka berhenti, apa mereka curiga kita mengikutinya, “ucap topan mulai panik“Teruslah berjalan, kita tak bisa ikut berhenti, nanti mereka curiga,“sahut Axel, juga mulai khawatir“Sial, kita mendahuluinya,bagaimana ini.”Raja pun cemas“Turukan aku di sini!”suruh Axel“Untuk apa?”“Aku tak mau kehilangan jejak, setidaknya aku bisa melihat ke mana van itu pergi,”pinta Axel“Baiklah, Axel, biar turun, kita sudah terlalu menjauh dari Van itu.”Topan pun menghentikan mobilnya lalu Axel keluar.Mobil Topan meninggalkan Axel, pria berbadan tegap itu melihat ke arah belakan
Vanesa semakin cemas, bahkan merasa bersalah, karena tidak cepat menolong Nura.Sekitar satu jam, Fardian yang menyamar sebagai kurir pun datang, dan sang penjaga memangil Vanesa.Vanesa memberikan beberapa lembar uang dan memberikannya pada Fardian“Terima kasih ya pak,”ucap Vanesa.Fardian hanya mengangguk, lalu pergi. Fardian menuju vila, pengintaian?”Raja sudah tak sabar“Bagaimana Pah?”tanya Raja“Sebentar.“Fardian meraih lembaran uang yang diberikan Vanesa, disana tulisan pesan dari Vanesa{Aku kehilangan Nura, ia sudah dibawa pergi bang Sam, aku dengar dari penjaga, ada seseorang yang memboking Nura dengan harga tinggi yaitu 500 juta}Mendapat pesan dari Venesa seketika Raja marah, ia menendang kursi“Sialan,kita kehilangan Nura,”ucap Raja“Seharausnya semalam kita bertindak, “tukas Axel“Tenanglah, kita harus cepat berpikir, ke mana Nura dibawa,”sela Topan dengan serius.“Kita tarik saja, Venesa, aku mengkhawatirkannya.”Fardian berucap dengan cemas“Aku rasa Vanesa, adala
“Fara, kenapa diam-diam bertemu Nova, kamu tahu ‘kan Nova mencoba melawanku?”“A..aku hanya makan malam saja,”jawab Fara semakin cemas“Makan malam di private room, sepertinya ada yang kalian rencanakan,”timpal Nura tegas“Keluarlah, aku tidak mengundangmu makan malam!”suruh Nova dengan tatapan marah“Aku tahu, kalian menunggu Risa ‘kan?”Nova dan Fara terkejut, Nura melangkah mendekati meja, dan duduk di kursi, menatap menu hidangan yang sudah tersaji.“Tampaknya kalian, akan merayakan sesuatu.” Nura menatap satu persatu Fara dan Nova.“Itu bukan urusanmu, pergi sebelum aku memanggil security untuk menyeretmu!”bentak NovaNura tidak peduli dengan ancaman Nova, ia menuang minuman di gelas kosong dan meneguknya.”Aku sedang merayakan kemenanganku, bagaimana kondisi tanganmu Nova, apa sudah mulai susah digerakkan?”Pertanyaan Nura membuat Nova terkejut, ia mulai merasakan sesuatu yang tak beres sedang terjadi.Lalu terdengar suara Nura lagi, kali ia menatap Fara.”Akhir-akhir ini banya
Nura mengerutkan dahi, lalu berjalan cepat menuju kamarnya dan menatap cermin, matanya memindai tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu melangkah menuju almari pakaiannya disana masih tersimpan baju-baju yang dibelikan Jho untuknya, lalu ia meraih salah satu baju berwarna pink lembut, dengan kerah sabrina, lalu mengenakannya di tubuhnya.‘Apa berlebihan ya,’batin Nura sambil menatap tubuhnya di cermin, lalu senyum mengembang di bibirnya,”Ahh demi pria yang kucinta dan demi pernikahan bertingkah konyol pun tak apa, semoga kak Raja senang,”gumam NuraSekitar tiga puluh menit berlalu, terdengar bunyi bel pintu depan, lalu Nura berjalan untuk membukanya.Ceklek! Sebuah boneka tedy bear besar ada dihadapannya, lalu terlihat Raja, ada dibalik boneka itu“Kak Raja, bikin kaget, aku kira siapa?”basa-basi Nura“Emangnya kamu menunggu siapa lagi selain aku,”sahut RajaNura hanya tersenyum, lalu meraih boneka yang masih di tangan Raja.”Ini untuk aku ‘kan?”“Siapa lagi jika bukan unt
Raja meraih telapak tangan Nura, lalu mengecupnya dengan lembut, seraya berbisik,”Maafkan aku, Nura.”“Apa itu berarti kita punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya?”tanya Nura“Aku akan memperbaiki kesalahanku, aku akan menjadi suami yang sempurna untukmu, berikan kesempatan itu,”pinta RajaNura menatap dalam wajah tampan yang ada dihadapannya, seakan tak percaya jika pria egois itu kini bisa luluh menyatakan cinta.“Tak perlu menjadi sempurna, cukup cintai aku dengan tulus. Aku juga minta maaf, beberapa minggu ini aku bersikap egois padamu, “jawab NuraMalam itu hampir semalaman mereka berbincang hingga memutuskan kembali ke kamar masing-masing karena masih canggung.“Istirahatlah, besok setelah perkerjaan kita selesai, aku akan mengajakmu jalan-jalan,”suruh Raja, mengantarkan Nura sampai di depan pintu kamarnya“Oke,”jawab Nura sambil tersenyum hangat***Risa mencari tahu di mana Nova tinggal selama di Bali, dan akhirnya Risa pun berhasil.‘Jadi Nova tinggal sendiri di rumah s
Risa meningalkan kamar dengan perasaan tenang, kini ia tak harus menuruti petintah Nova. Sementara Nura masih menatap botol obat ditanganya sesekali menyuap menu makan malam sambil berpikir apa yang akan dia lakukan pada Nova.‘Ah..kenapa wanita itu harus mencari masalah denganku,’batin NuraMalam berganti pagi yang cerah, Fara sudah menunggu di depan kantor Nura“Fara, ada apa? Akhir-akhir ini kamu sering menemuiku?”tanya Nura“Apa kakimu sudah membaik?”basa –basi Fara“Kamu lihat ‘kan, aku bisa berjalan,”jawab Nura lalu membuka pintu kantornyaFara mengikuti langkah Nura, lalu duduk di sofa di sudut ruangan, Nura menatap Fara dari tempat kursi kerjanya.“Kamu belum menjawab pertanyaanku, kenapa kamu sering menemuiku, pasti ada sesuatu yang kamu harapkan dariku?”tanya Nura tegas“Aku membutuhkan pekerjaan, dan aku rasa kamu bisa membantuku.”Fara menjawab pertanyaan Nura“Sayangnya tidak ada lowongan di J hotel.”“Kenapa kamu tidak menjadikan aku sekertaris pribadimu Nura, kita bersau
Sementara itu Fara yang berdiri tak jauh dari Raja dan Nura yang terjatuh dalam posisi berpelukan, berdecak kesal karena rencananya gagal, gara-gara Raja menyelamatkan Nura lebih dulu.‘Ck...kenapa ada Raja sih...rencanaku gagal,’batin Fara lalu melangkah mendekati keduanya.“Kalian tidak ada apa-apa ‘kan, atau aku panggilkan ambulance,”tawar Fara“Fara, kami baik-baik saja,”balas Nura , lalu berlahan bangkit berdiri, diikuti Raja“Pengendara tidak waras, ia hampir menabrakmu tadi, “ujar Raja kesal“Mungkin pengendaranya mabuk, jadi mengendalikan mobil asal-asalan,”sahut Fara“Sudahlah yang penting aku selamat,terima kasih kak Raja,”ucap NuraBaru saja berdiri beberapa menit , Nura merasakan kesakitan, dan waktu akan berjalan, ia kehilangan keseimbangan karena kaki kanannya terkilir.“Aoww,”jerit Nura menahan sakit“Apa kamu bisa berjalan,”“Kakiku sakit, mungkin terkilir,”sahut Nura sambil menahan sakitTanpa diminta Raja, langsung membopong Nura dan berjalan menuju J hotel, banyak
“Lalu bagaimana cara kita membuat Nura, gila?”Fara penasaran tatapannya serius“Heumm.. aku mengenal dokter psikiater, ia bisa diajak kerjasama, kita cari tahu dulu tentang Nura, baru kita pikirkan cara yang tepat,”suruh Nova.“Aku akan menemui Nura,”jawab Fara“Oke, kamu harus mendekati Nura, berpura-puralah kamu mulai menyadari kesalahanmu dan senang memiliki saudara Nura,”saran Nova“Walau sebenarnya aku muak dengannya,”gerutu Fara sambil cemberut.“Ingat tujuan kita Fara.”“Okelah, aku akan mencoba mendekatinya,”jawab FaraFara dan Nova tersenyum licik dibalik rencananya untuk merebut kedudukan Nura.Saat ini Nova sudah mendapatkan informasi, jika Nura tinggal di J Hotel. Tanpa membuang waktu wanita cantik keturunan indo, mencari obat jenis anti psikotik, Nova mendatangi sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter jiwa.“kamu tahu ‘kan aku sekarang dibatasi karena beberapa kasus yang aku lakukan,”ucap seorang wanita tengah baya.“Carikan aku obat yang dapat membuat gangguan jiwa,”
Langkah kaki Salma memasuki sebuah ruang kerja, setelah pintu dibukakan oleh sang resepsionis.“Silahkan Bu Salma , Bu Nura sudah menunggu di dalam,”ucap sang resepsionis, setelah Salma masuk pintu ditutup kembali.“Masuklah Bu,”suruh NuraSalma melempar senyum.”Apa kamu memaafkan ibumu ini Nur?”Salma berkata sambil duduk di sofa di mana Nura juga duduk di sana.“Ibu punya alasan yang kuat , menaruhku di Mery Gold, aku mengerti jika berada di posisi Ibu, yang tidak bisa aku maafkan adalah perbuatan Irfan, sampai kapanpun aku tak akan pernah mengkuinya sebagai ayahku,”jawab Nura“Kamu benar, pria seperti itu tidak usah diakui sebagai ayah, aku sendiri belum puas melihatnya di penjara, aku akan puas jika dia di hukum mati,”balas Salma.“Dia tidak akan tenang hidup di penjara, ibu tak usah risau,”sahut Nura“Nura, bagaimana bisa kamu menjadi pemlik J hotel, katanya kamu mengantikan, Jho?”“Iya Bu, Jho telah meninggal dan dia memberikan J hotel dan vila padaku, aku sendiri tak menya
Wanita berusia 30 tahunan itu geram, mengetahui jika Jho, mengubah surat wasiatnya, apalagi yang namanya digantikan oleh Nura, wanita yang bahkan tidak memilki hubungan apapun dengan Jho.“Brengsek, Jho, aku mantan istrinya setidaknya aku pernah menemainya selama 5 tahun dalam pernikahan, bisa-bisanya ia memberikan kekayaan pada Nura, aku tidak terima , Nura harus menyerahkannya padaku,”gerutu Nova dibalik stir mobilnya.Hari berganti malam, Nura akhirnya tinggal di vila, seperti yang diinginkan Jho, tiba-tiba ia ingin bertemu Salma, rasa sepi menyelimuti hatinya, di dalam vila yang mewah dan besar itu ia sendirian, ia membutuhkan seseorang dan yang dalam pikirannya Salma, ada yang ingin Nura bicarakan pada wanita yang mengaku sebagai ibu kandungnya itu.Tapi rasa kecewa membuatnya mengurungkan niatnya, akhirnya Nura memilih untuk mengetahui sisi kehidupan Jho. Ia penasaran dengan mantan istri Jho yang bernama Nova, kenapa Badi juga terkesan enggan berurusan dengan Nova. Langkah kaki
Nura dan asistennya Jho menyiapkan pemakaman, sesuai permintaan Jho, jika ia meninggal, jenazahnya dikremasi. Jenazahpun dibawa ke krematorium. Para pelayat yang kebanyakan rekan bisnis dan kolega Jho hadir, mereka berbisik-bisk, tentang kelanjutan usaha Jho dan siapa penganti Jho dalam memegang kendali dibeberapa usahanya itu.Nura tampak sedih, ia duduk bersimpuh di depan foto Jho, kremasi jenazah berlangsung beberapa jam, hingga akhirnya selesai dan abu sudah dimasukan ke dalam wadah khusus.“Aku akan menebarkan abu jenazah jho di laut sesuai permintaanya,”ucap Nura“Baik Nona, saya akan siapkan mobil untuk Nona Nura,”ucap asisten JhoHari menjelang malam ketika Nura sampai di dermaga, sebuah kapal very telah disiapkan untuk membawa Nura ke tengah lautan, Nura menaburkan abu jenazah Jho di laut lepas.“Selamat jalan Jho, semoga kamu tenang di surga, aku senang menjadi temanmu,”ucap Nura.***Beberapa hari berlalu setelah kematian Jho, Nura mulai berkemas kan meninggalkan vila, sa