Share

Bab 215

Author: Levin Sergio
Terdengar nada bicara datar dari ruang VIP nomor satu.

"50,02 miliar. Maaf, aku barusan tertidur dan lupa menawar. Sudah membuat kalian menunggu begitu lama!"

Begitu kata-kata itu dilontarkan.

Semua tamu yang hadir mulanya tercengang, kemudian meledak dengan suara riuh dan tawa yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Dia hanya menambah dua ratus ribu? Hahaha. Tuan Nathan sepertinya sedang balas dendam karena kelakuan Edward barusan!"

"Siapa bilang tuan ini nggak berani menantang Keluarga Halim? Lihat, sekarang sudah terjadi, 'kan? Seperti kata pepatah, pembalasan mungkin terlambat, tapi pasti akan datang. Sialan! Edward kalah telak kali ini!"

"Seru, seru sekali! Keluarga Halim biasanya suka menindas orang lain dengan mengandalkan kekuatan mereka. Thomas juga sering bertindak semena-mena. Edward bahkan sengaja menaikkan harga untuk menimbulkan masalah sebelumnya. Kali ini, bisa dikatakan mereka menerima balasannya."

Penambahan harga yang ditawarkan Nathan bukan hanya mengejutkan para pen
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 216

    Edward merasa dadanya sudah hampir meledak karena emosi.Dia tidak menyangka Nathan akan memberikan pembalasan yang begitu kejam.Edward berteriak sambil menunjuk ruang VIP nomor satu, "Nathan, kalau kamu hebat, keluarlah dan tantang aku. Kita duel satu lawan satu."Bajingan ini keterlaluan.Semua orang memberi hormat pada Keluarga Halim. Dia malah sengaja merusak rencananya.Apalagi, dia juga terus mengincarnya tanpa henti. Yang jelas menunjukkan bahwa dia menganggap Keluarga Halim bukanlah apa-apa.Nathan tidak tergerak dan hanya tersenyum sinis. "Tuan Edward nggak menginginkan mahkota berlian lagi?""Atau Tuan Edward bersedia mengakui kekalahan dan memilih menjadi seorang pengecut?"Nathan sedang memprovokasinya!Beraninya Nathan memprovokasinya!Ekspresi wajah Edward langsung berubah.Tuan Edward berteriak keras, "200 miliar. Aku pasti menemanimu bermain sampai akhir malam ini."Dia sekarang sudah berada dalam situasi sulit, tetapi masih terus menawar sampai akhir.Karena mahkota b

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 217

    Lelang terus berlangsung hingga larut malam.Banyak tamu yang masih belum puas.Bahkan, setelah meninggalkan acara lelang, mereka masih mengenang dua pertarungan seru yang terjadi barusan.Apalagi, semua kejadian itu berhubungan dengan pria bernama Nathan itu.Liam menghibur Edward. "Tuan Edward, berpikirlah positif. Bagaimanapun juga, mahkota berlian sudah menjadi milikmu.""Meski Nathan itu menyebalkan, pada akhirnya dia tetap dikalahkan olehmu, 'kan? Dia bahkan nggak berani bersaing denganmu."Senyum Edward tampak canggung.Apa Nathan, si bajingan itu, benar-benar dikalahkan oleh dirinya?Edward tidak merasa begitu.Bajingan itu jelas-jelas mencelakainya. Dia benar-benar keji.Meski Edward sadar dengan semua itu, dia masih harus memaksakan senyuman saat menghadapi Liam dan yang lainnya. Dia harus bersikap seakan dirinya baik-baik saja.Nyatanya, hatinya sudah hancur berkeping-keping dan hampir berdarah.Julian mendengus dingin. "Bocah ini cukup sombong.""Dia bukan hanya menyinggung

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 218

    Nathan tentunya tidak tahu tentang percakapan antara Roland dengan Monika.Sekalipun tahu, dia mungkin juga tidak akan peduli."Begitu cepat keluar? Dokter Nathan, apa Nona Monika nggak mengajakmu berkencan?"Regina memperlihatkan tatapan ambigu. Dia terus mengedipkan matanya pada Nathan.Nathan merasa kepalanya berdenyut. "Aku nggak punya waktu."Regina berkata dengan nada tidak senang, "Jadi, gadis bernama Monika itu benar-benar mengajakmu, Dokter Nathan? Huh! Dia masih terlalu muda untuk bersaing denganku dalam mendapatkan pria."Tiara bertanya dengan penuh minat, "Nathan, Monika itu primadona Grup Valentino dan kecantikannya cukup populer di kalangan sosial kelas atas Beluno. Bahkan, banyak kepala keluarga bangsawan yang ingin menikahinya.""Kenapa kamu menolaknya?"Nathan mengangkat bahu dan berkata, "Aku nggak tertarik dengannya. Apalagi, kami juga nggak kenal, jadi aku menolaknya.""Kamu menolaknya dengan tegas, tapi kalau hal ini sempat ketahuan sama Liam, Julian, dan para play

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 219

    "Edward, aku sungguh nggak bisa menikah denganmu."Ekspresi putra sulung Keluarga Halim tiba-tiba berubah.Tanpa disadari, tangannya yang memegang mahkota juga bergetar.Tamara dan Ken juga panik."Emilia, omong kosong apa yang kamu bicarakan? Itu mahkota senilai 200 miliar. Apa kamu pikir hadiah lamaran yang mahal itu nggak berharga? Cepat ambil dulu!""Benar, Kak. Setidaknya kamu terima lamarannya dulu dan ambil mahkota itu. Kalau kamu memang nggak menyukainya, kamu masih bisa menolaknya nanti!"Emilia mengabaikan keserakahan dan rasa tidak tahu malu ibu dan adiknya.Sambil menatap Edward, dia berkata dengan nada serius, "Edward, aku rasa kita benar-benar nggak cocok untuk menikah sekarang."Jadi, aku minta maaf. Aku benar-benar nggak bisa menerima mahkota ini!"Putra sulung Keluarga Halim akhirnya sadar bahwa dirinya telah ditolak."Emilia, aku akan beri kamu satu kesempatan lagi. Pilih kata-kata yang tepat dan jawab aku dengan benar."Penghinaan, kemarahan, kegilaan, semua itu memb

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 220

    "Siapa yang berani pergi? Aku akan membunuhnya."Melihat tiga anggota Keluarga Sebastian hendak pergi, Edward menjadi gila.Dia langsung memerintahkan dua puluh pengawal Keluarga Halim masuk ke dalam dan mengepung tiga anggota Keluarga Sebastian itu.Tamara ketakutan hingga hampir kehilangan keseimbangan. Dia gemetar dan berkata, "Edward, apa yang ingin kamu lakukan? Dasar bajingan! Apa kamu ingin Emilia membencimu?"Ken mengangkat tangannya dan berkata dengan arogan, "Kita lihat saja siapa yang berani bertindak? Sialan! Keluarga Halim kalian hebat, tapi memangnya kamu bisa memaksa orang menikah denganmu?"Mata Edward memerah. Dia maju ke depan dan menampar wajah Ken.Plak! Plak! Plak!Tamparan demi tamparan itu membuat mulut dan hidung Ken menyemburkan darah. Dia menjerit dan bersiap untuk balik melawan Edward.Salah seorang pengawal Keluarga Halim mendengus dingin dan langsung menendang pinggang Ken.Sembari berteriak histeris, Ken langsung berguling-guling di tanah sambil memegangi

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 221

    Nathan.Namun saat dia baru saja bersiap mengeluarkan ponselnya, tubuhnya langsung membeku.Jika dia meminta bantuan Nathan sat ini, bukankah itu sama dengan mengakui bahwa penilaiannya salah?Dia harus bagaimana menghadapi pria itu? Penilaiannya salah, harga dirinya hancur, dan reputasinya juga lenyap.Semua perkataan yang diucapkan Emilia saat itu berubah menjadi pisau tajam yang kembali mencabik-cabik dirinya sendiri.Melihat gerakannya, Edward menyeringai dan berkata, "Aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Kamu ingin Nathan si pecundang itu menyelamatkanmu, 'kan?""Emilia, kamu bukan hanya berlagak sok suci, tapi kamu juga ingin berperan menjadi gadis jalang secara bersamaan?""Dulu kamulah yang mencampakkan Nathan dan mendekatiku. Sekarang kamu masih mau pergi memohon padanya? Kamu nggak merasa malu? Kamu sungguh bisa membuka mulut padanya?"Kata-kata Edward yang tajam itu langsung membuat wajah Emilia berubah pucat pasi.Edward tertawa. "Begini baru benar. Jangan khawatir, aku

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 222

    Ibu tirinya Edward tersenyum dingin dan berkata, "Nona Emilia memang hebat. Kamu bukan hanya berani menolak calon kepala Keluarga Halim secara terang-terangan.""Sekarang kamu juga berani mengabaikan perkataan kepala keluarga kami. Apa kamu pikir Keluarga Sebastian sekarang sanggup melawan Keluarga Halim?"Ekspresi Emilia sedikit berubah.Namun sebelum dia menjawab, Thomas sudah lebih dulu menampar wajah wanita cantik di sebelahnya."Tutup mulutmu. Sejak kapan wanita sepertimu boleh ikut campur dalam masalah keluarga? Minggir."Setelah melihat istrinya mundur, Thomas masih terus tersenyum ramah dan berkata, "Emilia, kamu dan Edward juga sudah lama berpacaran.""Mana ada pasangan yang nggak bertengkar? Tapi belum sampai tahap putus. Begini saja. Kamu kembali dan istirahat dulu. Nanti aku akan suruh Edward mengunjungimu dan minta maaf padamu."Emilia menggelengkan kepalanya. Dia sudah sangat muak dengan Edward."Maaf, Pak Thomas. Aku nggak bisa melakukannya. Sebaiknya akhiri sampai di si

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 223

    Edward berkata dengan ekspresi tidak senang, "Aku tahu semua yang Ayah katakan. Tapi masalahnya, aku nggak membeli mahkota ini dengan harga 40 miliar."Thomas mengerutkan kening. "Apa kamu bilang?"Jelas-jelas dia pergi ke acara lelang Grup Valentino dan langsung menekan situasi tersebut secara terang-terangan.Apa Roland berani tidak menunjukkan rasa hormat pada Keluarga Halim?Edward berkata sambil memasang ekspresi serba salah, "Sebenarnya, aku sudah bisa mendapatkan mahkota berlian itu dengan harga 40 miliar.""Tapi tiba-tiba ada bajingan yang muncul dan menantangku sampai akhir. Alhasil, harganya naik menjadi 200 miliar lebih. Jadi aku, aku ...."Tanpa menunggu Edward selesai berbicara.Wajah Thomas tiba-tiba berubah pucat. Dia menunjuk putranya dengan jari gemetar. "Apa yang kamu katakan? Kamu menghabiskan lebih dari 200 miliar lagi?""Anak durhaka! Bukankah aku sudah memperingatkanmu kalau harganya nggak boleh melebihi 100 miliar? Kamu ... kamu ingin menghancurkan kondisi keuang

Latest chapter

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 316

    Menjelaskan begitu banyak dalam satu tarikan napas telah membuat mulut Nona Regina terasa kering. Dia segera mengambil gelas berisi air dan meneguknya habis.Melihat Regina masih belum puas, Nathan tampak menggelengkan kepalanya.Dia sekarang yakin bahwa spekulasi Regina sepenuhnya disebabkan karena dia terlalu banyak membaca novel romantis atau terlalu sering menonton drama idola.Seperti yang kita ketahui, melodrama seperti itu telah menimbulkan banyak dampak buruk terhadap wanita dan mengakar dalam.Setelah keduanya selesai makan, mereka pun membawa piring-piring kembali ke dapur dan mencucinya.Waktu menunjukkan jam tujuh malam. Setelah berpikir sejenak, Nathan pun berkata, "Nona Regina, ini pertama kalinya kamu datang ke sini. Bagaimana kalau aku ajak kamu berkeliling?"Regina berkata, "Lain kali saja, Dokter Nathan. Aku harus pulang."Melihat wanita itu memutar jari-jarinya, tampak enggan untuk pergi, Nathan pun berkata dengan heran, "Sekarang masih awal. Kalau Nona Regina masih

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 315

    Nathan hampir tersedak. "Bukan, kamu ...."Dia mengira Nona Regina sudah menyadari sesuatu atau mungkin telah menemukan beberapa petunjuk.Tak disangka, wanita itu malah mengucapkan kata-kata konyol seperti itu.Regina memasang ekspresi seakan dia memahami segalanya, lalu berkata sambil tersenyum, "Bima sekarang sudah hampir berusia enam puluh tahun. Dia belum pernah menikah. Ini juga bukan lagi rahasia di antara orang-orang kaya di Beluno!""Lelaki tua ini bukan hanya nggak menikah, dia juga nggak pernah mencari wanita di luar. Banyak orang yang terkejut dan bingung.""Dia punya kekayaan sebanyak itu, tapi nggak punya penerus. Bukankah itu aneh sekali?""Sebenarnya, banyak orang berspekulasi bahwa Bima pasti punya wanita di luar.""Hanya saja, dia nggak pernah mempublikasikannya, jadi nggak ada yang berani menyebarkan rumor.""Aku juga pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Tuan Bima pasti punya keluarga, tapi dia menyembunyikannya dengan baik.""Sampai aku bertemu denganmu, Dokter Nat

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 314

    Arjun mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, seolah-olah ingin mengatakan, setidaknya dia sudah mencoba membujuknya.Jika Nayana masih tidak mau dengar, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi.Bisa terlihat bahwa Tuan Nathan mengalah pada janda ini.Kalau saja orang seperti Liam berani bersikap kasar kepada Tuan Nathan, mereka pasti sudah ditampar berkali-kali.Setelah sampai di Cusio, hari sudah malam.Nathan mendorong pintu halaman rumahnya.Dia menemukan Bima sedang duduk di meja batu di bawah pohon sambil menikmati anggur dengan tenang.Selain Anggur Abadi milik Nathan, juga ada beberapa hidangan di atas meja itu.Bima tampak menikmati kacang goreng dan juga hidangan lainnya sambil menyesap anggur.Nathan berjalan mendekatinya, lalu meliriknya, dan berkata dengan tidak senang, "Sejak kapan lelaki tua sepertimu belajar menikmati kehidupan?""Tuan Muda, kamu sudah terlalu memujiku. Hidangan lezat seperti ini bukanlah hal yang bisa aku buat."Sembari berbicara, Bima pun menunjuk ke d

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 313

    Nathan, Nayana, Arjun, dan juga anak buah mereka juga bergegas kembali ke Analin."Kak Arjun, Nyonya Nayana, aku hanya bisa membantu kalian sampai di sini saja."Tujuan provokasi telah tercapai, jadi Nathan tidak berniat mencampuri urusan dunia bawah tanah lagi."Tuan Nathan, Anda sudah banyak membantu kami," ucap Arjun."Saya juga nggak berani merepotkan Anda lagi. Biarlah Nayana dan saya yang menyelesaikan sisanya."Nayana tersenyum dan berkata, "Sayangku, kamu sudah membantu kami membuat Simon dengan Julian berselisih.""Bagaimana kalau kamu bantu kami sampai akhir dan menyingkirkan Simon untuk kami?"Tanpa perlu berpikir dua kali, Nathan langsung menolak. "Nyonya Nayana, kamu juga tahu aku punya aturan dalam bertindak.""Yang aku lakukan sudah jauh melampaui balasan ramuan legendaris yang akan kamu berikan padaku.""Sekarang, Nyonya Nayana masih mengajukan permintaan. Kamu nggak merasa itu sudah kelewat batas?""Benar, Nayana. Tuan Nathan sudah banyak membantu kita," seru Arjun."K

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 312

    Tawa menghina Simon terdengar dari jauh. "Julian, sebelum kamu datang ke Beluno, Sirion-ku selalu jadi yang paling berkuasa.""Ada nggak-nya kamu di sini, sudah nggak penting lagi. Julian, aku beri tahu kamu, aku sudah lama bersabar padamu!""Enyahlah dari sini, dasar bajingan!"Julian yang ditinggal begitu saja tampak marah. Tatapan matanya seakan-akan ingin membunuh seseorang.Lantaran Simon telah menamparnya dan memutuskan hubungan dengannya.Julian juga tidak perlu merasa bersalah lagi. Hanya bisa dikatakan, Simon, penguasa Sirion, sudah salah membuat keputusan.Demi seorang wanita, Simon memilih untuk bermusuhan dengannya.Orang berpikiran sempit seperti itu tidak layak mendapatkan bantuan Julian.Arjun dan Nayana saling berpandangan saat ini. Keduanya seakan bisa melihat kegembiraan yang terpancar dari mata mereka masing-masing.Akhirnya dua musuh Sirion mereka, Simon dan Julian, berselisih juga.Kalau begitu, ini saatnya mereka tampil.Keduanya memandang Nathan secara bersamaan.

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 311

    Nathan tersenyum dan berkata, "Tuan Simon sangat mendominasi. Sikap nggak goyah seperti itu sungguh mengagumkan.""Nak, jangan banyak omong lagi. Cepat katakanlah," seru Simon dengan tidak sabar."Jangan kira aku nggak tahu. Nayana dan Arjun sekarang memilih untuk mengikuti kata-katamu.""Dalam hal menggunakan taktik, kamulah yang paling hebat.""Aku nggak pantas menerima pujian seperti itu," seru Nathan dengan cepat."Sebenarnya, aku hanya ingin memberitahumu sedikit informasi saja, Tuan Simon. Saat berada di ruang tunggu Vila Analin, aku menemukan barang bagus di dalam gelas anggur Tuan Julian dan Nona Vilda.""Barang bagus ini sangat langka. Namanya Bubuk Albunus. Dengar-dengar, kalau obat ini dikonsumsi oleh pria atau wanita sebelum berhubungan badan, bisa meningkatkan gairah dan juga bisa bersenang-senang dalam waktu yang lama ....""Cukup hentikan! Jangan dilanjutkan lagi."Sebelum Nathan selesai berbicara, Simon sudah tidak sanggup mendengarnya lagi.Rasa marah yang baru saja be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 310

    Julian berkata pada Simon dengan penuh tulus, "Kak Simon, tolong beri aku kesempatan sekali lagi.""Kali ini memang aku yang salah, tapi jangan khawatir. Aku pasti akan berjuang keras untuk Sirion demi menebus kesalahanku."Wajah Simon menegang. Dia jelas masih marah.Beberapa master Sirion maju ke depan, lalu mengepalkan tangan mereka, sambil berkata, "Tuan Simon, Tuan Julian sudah mengakui kesalahannya. Anda lihat, bukankah kita harus memaafkannya?""Benar, Tuan Simon. Tuan Julian hanya khilaf sesaat. Tapi bukankah dia bilang dia akan menebus dosanya? Aku rasa kita harus memberinya kesempatan.""Tuan Simon juga termasuk orang yang punya pemikiran terbuka. Bukankah hanya seorang wanita murahan saja? Campakkan saja."Simon menarik napas dalam-dalam. Dia sudah hampir berhasil dibujuk oleh saudara-saudaranya.Dia memang masih perlu mengandalkan Julian sekarang.Walau pria mesum ini sudah kelewat batas dan membuatnya ingin menamparnya sampai mati.Namun, dibandingkan dengan bantuan yang a

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 309

    Simon merebut barang dari tangan anak buahnya dan melemparkannya ke wajah Julian."Julian, kamu bilang kamu dan Vilda, si jalang, itu datang ke sini hanya untuk beristirahat. Nggak terjadi apa pun ya, 'kan?"Simon menatap Julian dan berkata dengan nada ganas, "Kalau begitu, buka matamu dan lihat, apa yang ada di tanganku ini?"Julian mengambil barang yang dilemparkan Simon barusan dan melihatnya. Wajahnya seketika memerah. Dia merasa malu dan tidak tahu harus mencari alasan apa lagi.Karena itu adalah dua pasang pakaian dalam, yang dia dan Vilda tidak sempat kenakan barusan. Lantaran sibuk melarikan diri, mereka pun meninggalkannya di kamar.Simon menggertakkan giginya dan melemparkan salah satu sepatu kulit merah milik Julian yang hilang dan gulungan tisu bekas ke kepala Julian.Bukan hanya itu saja, Simon juga melemparkan kondom bekas ke kepala Julian sambil memasang ekspresi jijik dan benci.Julian tidak tahan menghadapi benda kotor seperti itu dan segera menghindarinya.Para master

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 308

    Plak!Simon langsung menamparnya dengan keras."Dasar jalang! Kamu masih berani berkelit sekarang? Akan kuhabisi kamu!"Simon menamparnya dengan penuh benci.Vilda menjerit. Tubuhnya seketika terlempar sejauh empat hingga lima meter. Dia langsung menyemburkan darah. Kondisinya tampak sekarat.Kelopak mata Liam berkedut. Dia merasa ada hawa dingin yang menyelimuti hatinya.Sepertinya Simon bertekad membunuh Vilda!"Tuan Liam, bukankah kamu terus menekankan bahwa pasangan hina ini nggak ada di hotelmu?"Tepat di saat nyali Liam makin menciut, Simon langsung menatapnya dengan ekspresi datar.Liam terkejut. "Tuan Simon, sebenarnya aku ...."Simon tidak berniat mendengar penjelasannya sama sekali. Dia melambaikan tangannya dan berkata, "Bawa bajingan ini keluar dari sini. Jangan habisi dia. Kalau nggak, Keluarga Suteja akan datang mencari masalah.""Tapi aku mau dia merasakan apa yang namanya sengsara dan juga hidup menderita!"Dua lelaki kekar dari Sirion bergegas maju ke depan, kemudian m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status