Share

Kegenitan Rio

Amara berkali-kali mendapat pesan dari Haris. Namun, tidak satu pun dari pesan itu yang ia buka. Muak. Ingin sekali Amara memblokir nomornya. Akan tetapi, ia takut jika tiba-tiba Haris datang ke rumahnya.

"Ra, aku berangkat dulu. Kamu jaga Kayla!" ucap Rio.

"Iya. Hati-hati."

Sepeninggal Rio, Amara menelpon Haris. 

[Halo? Tumben kamu menelponku? Kangen?], tanya Haris di seberang telepon.

[Jangan GR! Kamu gak bisa apa gak ngirim pesan terus-terusan! Nanti kalau Rio curiga gimana?!], omel Amara.

[Lebih baik begitu, kan? Oh, ya Rio sudah berangkat, kan?]

[Ya. Dia baru aja berangkat. Kenapa?], tanya Amara yang mencium ketidak beresan.

[Aku ke rumahmu sekarang], ucapnya seketika membuat Amara membelalak sempurna.

[Jangan gila
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status