Beranda / Romansa / Bad Duda / Bab 43. Pagi yang Mengejutkan

Share

Bab 43. Pagi yang Mengejutkan

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-23 12:27:20

Sarah berusaha keluar dari keterkejutan yang tak mengenakkan jantung di pagi hari. Dia berusaha menyadarkan, mulai mencubit-cubit tangannya untuk menunjukkan semua itu hanya mimpi. Sayangnya, rasa sakit yang didapatkan sangat nyata dirasakan. Wanita itu bahkan mengerang lemah oleh nyeri sakit hasil dari cubitan.

“Yang kau lakukan itu begitu menghina harga diriku.”

Kesadaran Sarah tersentak oleh kehadiran Alex yang tanpa disadari telah berdiri di dekat ranjang. Spontanitas Sarah langsung mendongak, menatap Alex yang melayangkan tatapan dingin penuh rasa kecewa.

“Caramu bicara padaku yang tidak sopan itu juga menghina harga diriku!” Sarah memprotes Alex yang dengan mudah berbicara tak formal seperti biasa.

Wajah Alex langsung berubah kesal pada Sarah yang menatap sinis. Alex mengakui dirinya khilaf memanggil Sarah tanpa embel-embel ‘Nona’ di momen awal Sarah menggoyahkan iman Alex. Akan tetapi, pria itu hanya menuruti Sarah yang sepanjang percintaan nikmat kemarin telah merengek pada Al
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bad Duda   Bab 44. Percaya Padaku

    Tepat di depan pintu ruangan Elvis yang tertutup rapat, Edeline menenangkan jantungnya yang berdebar-debar. Situasi sunyi di mana tidak ada seorang pun di sana memudahkan Edeline untuk menenangkan diri sejenak.Edeline melepaskan napas kasar yang panjang sembari menyingkirkan segala gugup di jiwa. Perasaan gadis cantik itu sedikit goyah setelah mengetahui Elvis yang diam-diam memperhatikan dirinya.Apa yang terjadi dengan pria itu?Entahlah! Tidak ada waktu untuk serius memikirkan hal itu. Lebih baik Edeline segera masuk ke dalam ruangan dengan menyembunyikan perasaannya yang berkecamuk tak keruan.Selain menghindari mulut Nicho yang nantinya akan memprotes keterlambatannya, Edeline tertarik pada topik operasi transplantasi hati yang diucapkan Nicho. Itu artinya Edeline diberi lampu hijau bergabung ke dalam tim?!Udara sejuk yang mendominasi di ruangan telah menyapa Edeline yang masuk setelah mengetuk pintu. Gadis itu mengulas senyuman manis, berusaha ramah menyapa Elvis—selaku pemili

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Bad Duda   Bab 45. Sebuah Kecupan Hangat

    Edeline tenggelam dalam perasaan terkejut, sementara matanya tak berkedip menatap Elvis. Jiwa gadis cantik itu dipenuhi oleh segala pertanyaan. Dari mana Elvis mengetahui luka memar di lengannya? Apa Rebecca sudah menceritakan semua hal yang meluruskan pada Elvis?Batin Edeline mengomel sendirian, sibuk mencari kebenaran yang sama sekali tidak diketahui. Instingnya telah menerka-nerka, sudah pasti Rebecca yang memberitahu. Mengingat hanya wanita baik itu yang mengetahui segala hal kebenaran Edeline.Edeline sangat yakin, instingnya tidak akan keliru. Keputusan itu didukung kuat oleh perubahan sikap Elvis. Sudah pasti Rebecca memenuhi janji untuk turun tangan memperbaiki keadaaan antara Edeline dan Elvis.“Kenapa kau diam saja?” seru Elvis menegur Edeline dari lamunan.“Hah?!” Edeline tersentak gugup.“Di dalam bungkusan itu ada salep yang bisa ampuh menghilangkan memar. Mau aku bantu?”Tiba-tiba saja Elvis mengambil bungkusan putih itu dari tangan Edeline. Gerakan itu mengejutkan Edel

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Bad Duda   Bab 46. Romansa Pagi

    Suasana canggung menyiksa Edeline yang berdiri di sebelah Elvis. Gadis cantik itu masih berdebar-debar, semburat rona merah di pipi masih setia menyelimuti. Padahal mereka sudah beralih tempat—sudah berada di dalam lift untuk menjenguk Shopia.Berbeda dengan Edeline, Elvis terlihat tenang tanpa beban ataupun rasa bersalah. Namun, sikap dingin seolah acuh masih ditunjukkan oleh Elvis. Seolah-olah hal itu dijadikan branding dari seorang Elvis Dalton.“Kau benar-benar mengizinkan aku bertemu Shopia, kan?”Tiba-tiba Edeline memprotes. Dia menyadari lantai tujuan mereka bukanlah lantai di mana ruangan ICU berada.“Shopia sudah dipindahkan ke kamar inap karena kondisinya jauh lebih stabil.”Edeline mengangguk-angguk sebagai tanggapan dari penjelasan singkat Elvis. Gadis cantik itu merasa lega mengetahui keadaan Shopia yang jauh lebih baik. Di dalam hati dia juga berdoa, jangan beri lagi penderitaan kepada Shopia.Edeline sedikit tersentak dari lamunan singkat ketika pintu lift terbuka. Kaki

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Bad Duda   Bab 47. Memastikan

    Secangkir teh sangat intens ditatap oleh sepasang mata. Tak sedetik pun teralikan, seperti menatap lekat-lekat segala bentuk cangkir serta warna dari teh itu sendiri. Namun, sorot mata yang terpancar sangat kosong. Si pemilik mata hanya menatap lurus pada teh yang tak lagi hangat, sementara pikirannya telah terisi oleh hal-hal lain.Dia adalah Sarah—yang duduk termenung sendirian pada salah satu kursi sudut coffee shop. Wanita itu sudah bersikap sama sejak duduk di sana. Bahkan ketika waiters menghidangkan teh beserta dessert pilihannya, Sarah tak menggubris karena tenggelam dalam pikirannya.Sejak perdebatan yang menguras pikiran dengan Alex, Sarah menjadi tak fokus. Perkataan Alex cukup mengguncang perhatian dan pikirannya, sehingga Sarah terus-menerus memikirkan perkataan Alex.Bagaimana kalau nantinya hamil?“Sarah?!”Sarah tersentak dari lamunannya ketika suara tak asing menyapa—pun mengguncang lembut bahunya. Dengan gerak spontanitas Sarah menoleh. Matanya membulat panik ketika

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Bad Duda   Bab 48. Dituntut Patuh

    “Kekasih?” Shopia mengulangi dengan nada anak-anak kebingungan yang khas. “Kekasih itu apa, Grandma?”Eva memejam singkat kedua mata ketika menyadari diri yang melakukan kesalahan—lupa bahwa Shopia masih terlalu dini mengenal kata tersebut. Namun, Eva tidak mau menyerah begitu saja sehingga langsung memberi penjelasan mudah di pahami oleh Shopia.“Kekasih itu hubungan seperti teman antara wanita dan pria. Tapi lebih akrab dan romantis karena suatu hari akan menikah.”“Jadi, Daddy dan Edeline akan menikah?” Shopia menyahut cepat, begitu antusias mendengar penjelasan Eva.“Hm ... mungkin ... bisa jadi Daddy menikah dengan Dokter Edeline itu menikah.” Eva terbata menjelaskan karena kebingungan sendirian. “Berarti Daddy sudah mengenalkanmu dengan Dokter Edeline?” tanya Eva yang tiba-tiba tersentak oleh pemikiran yang terlintas.Shopia menggeleng lemah. “Aku dan Edeline itu teman, Grandma.”“Teman?!” Eva semakin bingung. “Maksudmu apa, Sayang?” rayu Eva manja.“Aku dan Edeline saling berke

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26
  • Bad Duda   Bab 49. Bukan Orang Lain

    Mata Elvis telah menusuk penuh kecurigaan terhadap Edeline yang merubah ekspresi. Pria itu memutuskan beranjak dari duduk di tepian ranjang, sementara kedua kaki langsung membawa diri untuk mendekati Edeline.“Siapa yang meneleponmu?” Elvis merampas handphone yang masih menempel di sisi kiri telinga Edeline. “Sampai kau ketakutan seperti itu,” lanjutnya mengomentari.Tidak usah ditanya bagaimana terkejutnya Edeline. Mata cantiknya telah membulat panik melihat Elvis segera melayangkan tatapan ke handphone miliknya. Dengan gerakan tak kalah cepat, Edeline merampas kembali hanphone miliknya.“Dasar tidak sopan! Ini handphone milikku!” cetus Edeline penuh kekesalan setelah berhasil merampas handphone itu.Edeline langsung memeriksa handphone-nya tanpa menunda. Dia cemas jika sambungan telepon itu masih terhubung. Betapa leganya Edeline setelah memastikan sambungan telepon itu sudah terputus. Namun, rasa kesal yang bertengger kokoh di jiwa masih belum lenyap. Edeline kembali melayangkan ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26
  • Bad Duda   Bab 50. Berjanjilah untuk Baik-Baik Saja

    “Nyonya, aku perlu menyampaikan kebenaran agar Anda tidak salah paham.”Dahi Eva berkerut bersamaan dengan wajahnya bingung—tak memahami ucapan Edeline. “Kebenaran? Aku salah paham?”“Aku dan Dokter Elvis tidak menjalin hubungan apa pun.” Edeline sangat yakin pada keputusannya.Eva tertawa mengejek keseriusan Edeline. “Kau tidak usah takut untuk mengakui, Dokter Edeline. Sudah aku katakan di awal, jika aku tidak memiliki niat buruk padamu. Justru aku ke sini ingin meminta padamu.”“Tapi, Nyonya ... yang aku katakan—”“Aku juga sudah bertanya langsung pada Alex. Sebagai orang yang sering bersama putraku, dia mengakui hanya dirimu satu-satunya gadis yang dekat dengan putraku.”“Hubunganku dan Dokter Elvis tidak lebih dari profesional pekerjaan. Dokter Elvis adalah dokter pembimbingku,” jelas Edeline berusaha meyakinkan. Namun, penjelasannya itu belum diterima oleh Eva yang menggeleng-gelengkan kepala.“Tapi aku sangat memahami putraku satu-satunya itu. Dia tidak akan mengizinkan seorang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Bad Duda   Bab 51. Seperti Berpamitan

    Pakaian pasien yang sebelumnya dipakai telah diganti dengan pakaian steril berwarna hijau yang khas. Elvis—si pasien itu langsung merebahkan tubuhnya ke atas ranjang pasien. Selimut putih yang berada di ujung kaki tak lupa ditarik untuk menutupi tubuhnya sampai sampai perut.Langit-langit kamar berplafon putih ditatap lekat oleh kedua mata. Pria itu sedang memikirkan sesuatu yang mengusik pikiran sejak kemarin malam. Sampai-sampai Elvis tidak menyadari kapan kedua orang tuanya telah berada di sana, termasuk pada dua orang perawat yang kembali memeriksa tekanan darah.Ucapan Edeline kemarin malam benar-benar mengguncang perasaan Elvis. Pria itu semakin kesulitan beristirahat ketika Edeline memutuskan menginap di sana, gadis itu tertidur pulas pada sofa panjang yang berada di kamar itu.Hampir sepanjang malam Elvis menatap Edeline yang tertidur. Sepanjang itu pula Elvis menggali-gali senyar aneh yang menggetarkan jiwa.Elvis menyukai Edeline. Dia sangat yakin pada pemikiran. Hal itu bu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27

Bab terbaru

  • Bad Duda   Bab 78. Ending Scene (TAMAT)

    ~ Enam tahun kemudian ~Pandangan mata Edeline teralihkan pada bocah tampan berusia empat tahun. Edeline yang semula fokus di meja kerjanya telah beranjak menghampiri bocah tampan itu.“Hello, Dwayne.” Edeline berjongkok di depannya.“Apa Dokter akan menyuntikku lagi?” tanya bocah itu takut.Edeline tertawa lemah. “Aku tidak menyuntikmu. Aku hanya memberikan vitamin agar kau kuat seperti Superman!”“Aku mau kuat seperti Hulk, Dokter!” seru Dwayne—pasien Edeline sangat antusias.“Oke! Kalau begitu aku akan berikan vitamin agar kau kuat seperti Hulk!” sahut Edeline tak kalah antusias dari Dwayne.Dia adalah Edeline—dokter spesialis anak yang banyak disayangi oleh pasiennya. Edeline selalu bersikap sama kepada anak-anak yang datang kepadanya. Dia menganggap semua pasiennya seperti anaknya sendiri.Dokter cantik itu akan memberikan hadiah, entah itu berupa mainan atau permen kepada pasiennya. Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa bersalah dan perhatian Edeline. Bersama Lina—yang menjadi p

  • Bad Duda   Bab 77. Extra Part VI

    ~ Beberapa bulan kemudian ~Aktivitas Edeline menjadi terbatas sejak memasuki usia kehamilan matang. Wanita cantik itu tidak bebas bergerak karena mengalami keluhan dari kehamilan mengandung anak kembar. Kakinya membengkak sejak memasuki usia 30 minggu. Kondisi itu semakin memprihatinkan saat kini—kehamilan Edeline telah memasuki usia 37 minggu.Bukan hanya keluhan itu dirasakan oleh Edeline. Setiap malam Edeline cukup tersiksa pada betisnya yang kram. Sebuah pijatan di kedua betisnya menjadi penghibur terbaik yang Edeline terima. Pinggangnya sering sakit, seperti akan patah.Ritme pernapasan pun ikut terganggu karena kondisi perut Edeline yang membesar karena mengandung dua anak-anaknya yang tumbuh baik dan sempurna. Tidak usah ditanya bagaimana kualitas tidur Edeline. Wanita cantik itu sudah tak lagi bisa tidur nyenyak sejak usia kehamilan 28 minggu.Namun, semua keluhan itu tidak mengurangi antusias Edeline menyambut kelahiran kedua anaknya. Wajah cantiknya selalu berseri-seri, au

  • Bad Duda   Bab 76. Extra Part V

    Setibanya di apartemen, Alex langsung menidurkan Asha yang sudah lelap dalam dunia mimpi. Seperti biasa—tanpa canggung Alex mengganti pakaian putri kecilnya itu dengan piyama yang menghangatkan.Sikap sigap Alex sangat membantu Sarah. Sejak Asha hadir di hidup mereka, keduanya kompak bekerjasama dalam kehidupan rumah tangga maupun pekerjaan. Seperti yang sudah terjadi, Alex tak sungkan mengambil peran Sarah. Dengan senang hati Alex memperhatikan putri mereka ketika Sarah membersihkan diri dan mengganti pakaian.Sarah sendiri sudah tulus menatap Alex. Hatinya masih diselimuti perasaan yang sama, bahkan saat itu perasaan cinta semakin memenuhi jiwa. Batinnya tak henti-henti merasa bersyukur memiliki pria yang sangat peduli itu. Alex selalu menomorsatukan Sarah dan Asha. Kebahagiaan dan kenyamanan keduanya merupakan prioritas utama.Samar-samar Sarah berpikir, jika saja waktu itu takdir tidak mendorongnya pada Alex entah bagaimana Sarah saat ini.“Biar aku yang berganti memindahkan Asha

  • Bad Duda   Bab 75. Extra Part IV

    Hunian mewah di depan mata ditatap tak berkedip oleh Edeline. Dia benar-benar tidak menyangka Elvis akan membawanya dan Shopia ke hunian mewah yang akan menjadi tempat tinggal baru mereka.Hunian mewah itu terlihat berbeda dari rumah Elvis. Lebih tepatnya itu adalah mansion mewah berlantai dua yang berdiri di tengah-tengah lahan luas, berdiri di tengah-tengah halaman yang dilengkapi tanaman beserta pepohonan hijau menyejukkan.“Ini hadiah pernikahan dari diriku,” Elvis berbisik lembut.Edeline tersentak dari rasa takjubnya, kemudian menoleh pada Elvis. “Kapan kau menyiapkan ini? Aku sampai tidak tahu!”“Saat sibuk menyiapkan pernikahan kita, aku sudah membeli mansion ini. Aku langsung minta merenovasi beberapa sudut dan baru selesai bulan lalu. Furniture dan yang lainnya sudah tersedia sehingga kita bisa pindah ke sini secepatnya.”Sungguh, Edeline tidak bisa menyembunyikan rasa kagumnya pada Elvis. Suaminya itu selalu memiliki cara membuat Edeline terkejut bahagia. Sayangnya, ada kek

  • Bad Duda   Bab 74. Extra Part III

    Setelah selesai menjalani pemeriksaan USG, Edeline beranjak turun dari ranjang dengan dibantu oleh Elvis. Dia dirangkul mesra oleh Elvis saat bersama duduk pada kursi kosong di depan dokter wanita itu.“Syukurlah tidak ada keluhan atau kondisi yang mengkhawatirkan pada kehamilan Edeline. Baik Edeline dan kedua anak kalian tumbuh dengan sehat.” Leyla—dokter wanita itu menyampaikan hasil pemeriksaan pada Elvis dan Edeline. “Aku akan meresepkan beberapa vitamin dan obat untuk Edeline. Jangan lupa untuk rutin mengkonsumsi susu ibu hamil,” sambungnya yang tertuju hanya pada Elvis.Elvis berdecih ringan. “Aku adalah dokter! Sudah pasti aku tahu apa pun yang baik dikonsumsi untuk istriku.”“Kalau kau memang dokter, kau harusnya tahu apapun yang baik untuk tubuhmu! Bukan meminum alkohol dengan perut kosong! Bergadang semalaman hanya demi hal yang tidak penting,” balas Leyla dengan ekspresi mencela nyata.Edeline tampak kebingungan melihat Elvis dan Leyla yang bereaksi akrab seperti sudah lama

  • Bad Duda   Bab 73. Extra Part II

    Edeline telah bergoyang di atas Elvis. Wajahnya yang merona merah terlihat seksi, sangat erotis seperti pinggulnya yang bergoyang-goyang mengocok kejantanan Elvis yang terbenam sempurna di surgawinya.Posisi itu sangat sempurna, membuat Edeline kelimpungan dalam kenikmatan yang memanjakan nafsu. Jemarinya pun tidak dibuat menganggur. Edeline sudah meremas dada bidang Elvis sembari berpegangan di sana.Elvis sendiri sudah berkali-kali memuji Edeline yang memiliki perkembangan dalam bercinta. Pria itu terpesona menatap Edeline yang telah bergerak naik-turun menimbulkan dan menenggelamkan kejantanan Elvis di lubang intimnya. Dalam benaknya Elvis benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan kebahagiaan erotis seperti itu.“Nikmat, Sayang. Nikmat sekali,” erangnya memuji sembari meremas gemas pinggul Edeline.Elvis benar-benar sudah tidak tahan. Dia sudah sedikit frustrasi oleh birahi terdorong dalam puncak klimaks. Akan tetapi, Elvis belum mau cepat-cepat menyudahi kenikmatan itu. Tidak a

  • Bad Duda   Bab 72. Extra Part

    ~ Lima bulan kemudian ~Dari duduknya di tepian ranjang tidur, pandangan kedua mata Edeline terlempar ke arah jendela ketika mendengar suara mobil di depan kediaman mewah itu. Kedua kakinya bergegas mendekat ke arah jendela, mengintip dari balik tirai untuk memastikan seseorang yang tiba di bawah sana.Bibir wanita cantik menipis oleh senyuman manis yang terulas, sementara matanya telah berbinar bahagia melihat seseorang yang tiba itu adalah Elvis. Suaminya itu baru saja kembali dari kepentingan bisnis di Amerika. Sudah lima hari mereka terpisah jarak. Selain itu, tepat di tengah malam itu adalah momen hari kelahiran Elvis.Lebih dahulu Edeline menyimpan sebuah benda seperti sebuah stik di laci meja nakas, lalu setelahnya Edeline bergegas keluar kamar untuk menyambut kepulangan suami tercinta.Di depan kamar ternyata Shopia telah menanti kehadiran Edeline. Keduanya telah bekerja sama memberikan kejutan ulang tahun pada Elvis. Beruntung saat itu Liz ikut andil membantu Edeline dan Shop

  • Bad Duda   Bab 71. Perfect Ending

    Cincin berlian yang melingkar cantik di jari manis masih terus Edeline pandangi. Edeline merasa seperti bermimpi. Ah, tidak! Edeline tidak pernah memimpikan akan mendapatkan hal semanis dan mewah seperti yang didapatkan.Namun semuanya terlalu mustahil untuk dinyatakan sebagai mimpi. Pria yang memeluknya dari belakang telah menyadarkan Edeline. Gadis itu tak bisa memberontak pada Elvis menciumi lekukan lehernya. Matanya terpejam, Edeline tak lagi fokus pada cincin berlian. Melainkan pada Elvis yang menghujani lekukan leher Edeline dengan ciuman sensual.“Aku merindukanmu. Jangan takut padaku, Edeline,” Elvis berbisik menggoda di telinga Edeline.Edeline tak takut, karena dia telah percaya pada Elvis. Dia juga sudah menduga akan berakhir seperti itu setelah Elvis mengajak dirinya beristirahat di kamar yang sama.Elvis menuntun Edeline untuk beralih ke ranjang tidur. Dengan cara yang sama pula Edeline didudukkan pada tepian ranjang tidur. Namun anehnya, Elvis memilih berlutut di hadapan

  • Bad Duda   Bab 70. Pria yang Sempurna

    Mata cokelat Eva tak bisa menyembunyikan kekecewaan mendalam melihat hanya Elvis dan Shopia saja yang datang ke Edinburgh. Eva begitu tak mempercayai Edeline yang tidak ada, sampai-sampai dia fokus menatap ke arah pintu mobil Elvis demi mengharapkan kehadiran Edeline.“Edeline tidak ikut bersama kami, Mom.” Elvis menyadarkan Eva yang mencari-cari Edeline. “Edeline sedang berada di London. Dia memiliki urusan di sana,” jelas Elvis.“Sebaiknya kita masuk ke dalam jika ingin berbicara serius. Salju semakin turun dengan deras, udara dinginnya tidak baik untuk Shopia.” Peter menginterupsi istrinya yang sudah membuka mulut. Pria itu sudah fokus pada Shopia yang berada di gendongannya.Eva segera menyetujui dan membiarkan semuanya masuk ke dalam mansion mewah itu. Dia mengajak suami, anak beserta cucu kesayangannya untuk menghangatkan tubuh di ruangan santai keluarga.“Apa Edeline masih bersedih?” Eva mencecar Elvis yang baru saja duduk di sofa. Dia mengabaikan putranya yang cukup lelah mene

DMCA.com Protection Status