Beranda / Romansa / Bad Duda / Bab 49. Bukan Orang Lain

Share

Bab 49. Bukan Orang Lain

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-26 02:23:21

Mata Elvis telah menusuk penuh kecurigaan terhadap Edeline yang merubah ekspresi. Pria itu memutuskan beranjak dari duduk di tepian ranjang, sementara kedua kaki langsung membawa diri untuk mendekati Edeline.

“Siapa yang meneleponmu?” Elvis merampas handphone yang masih menempel di sisi kiri telinga Edeline. “Sampai kau ketakutan seperti itu,” lanjutnya mengomentari.

Tidak usah ditanya bagaimana terkejutnya Edeline. Mata cantiknya telah membulat panik melihat Elvis segera melayangkan tatapan ke handphone miliknya. Dengan gerakan tak kalah cepat, Edeline merampas kembali hanphone miliknya.

“Dasar tidak sopan! Ini handphone milikku!” cetus Edeline penuh kekesalan setelah berhasil merampas handphone itu.

Edeline langsung memeriksa handphone-nya tanpa menunda. Dia cemas jika sambungan telepon itu masih terhubung. Betapa leganya Edeline setelah memastikan sambungan telepon itu sudah terputus. Namun, rasa kesal yang bertengger kokoh di jiwa masih belum lenyap. Edeline kembali melayangkan ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
12345
Thooor pinter banget sih mainin perasaan pembaca deg deg ser
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bad Duda   Bab 50. Berjanjilah untuk Baik-Baik Saja

    “Nyonya, aku perlu menyampaikan kebenaran agar Anda tidak salah paham.”Dahi Eva berkerut bersamaan dengan wajahnya bingung—tak memahami ucapan Edeline. “Kebenaran? Aku salah paham?”“Aku dan Dokter Elvis tidak menjalin hubungan apa pun.” Edeline sangat yakin pada keputusannya.Eva tertawa mengejek keseriusan Edeline. “Kau tidak usah takut untuk mengakui, Dokter Edeline. Sudah aku katakan di awal, jika aku tidak memiliki niat buruk padamu. Justru aku ke sini ingin meminta padamu.”“Tapi, Nyonya ... yang aku katakan—”“Aku juga sudah bertanya langsung pada Alex. Sebagai orang yang sering bersama putraku, dia mengakui hanya dirimu satu-satunya gadis yang dekat dengan putraku.”“Hubunganku dan Dokter Elvis tidak lebih dari profesional pekerjaan. Dokter Elvis adalah dokter pembimbingku,” jelas Edeline berusaha meyakinkan. Namun, penjelasannya itu belum diterima oleh Eva yang menggeleng-gelengkan kepala.“Tapi aku sangat memahami putraku satu-satunya itu. Dia tidak akan mengizinkan seorang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Bad Duda   Bab 51. Seperti Berpamitan

    Pakaian pasien yang sebelumnya dipakai telah diganti dengan pakaian steril berwarna hijau yang khas. Elvis—si pasien itu langsung merebahkan tubuhnya ke atas ranjang pasien. Selimut putih yang berada di ujung kaki tak lupa ditarik untuk menutupi tubuhnya sampai sampai perut.Langit-langit kamar berplafon putih ditatap lekat oleh kedua mata. Pria itu sedang memikirkan sesuatu yang mengusik pikiran sejak kemarin malam. Sampai-sampai Elvis tidak menyadari kapan kedua orang tuanya telah berada di sana, termasuk pada dua orang perawat yang kembali memeriksa tekanan darah.Ucapan Edeline kemarin malam benar-benar mengguncang perasaan Elvis. Pria itu semakin kesulitan beristirahat ketika Edeline memutuskan menginap di sana, gadis itu tertidur pulas pada sofa panjang yang berada di kamar itu.Hampir sepanjang malam Elvis menatap Edeline yang tertidur. Sepanjang itu pula Elvis menggali-gali senyar aneh yang menggetarkan jiwa.Elvis menyukai Edeline. Dia sangat yakin pada pemikiran. Hal itu bu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Bad Duda   Bab 52. Sebuah Keajaiban

    “Aku tidak bisa di sini terus seperti ini!” Eva tiba-tiba beranjak dari duduknya. Dia tidak tahan selama dua belas jam menderita kegelisahan. Sampai-sampai genggaman tangan, pelukan dan kalimat penghibur dari Peter tidak bisa mengusir perasaan gelisah yang menyiksa sekujur jiwa. Jiwa Eva seperti menerima sinyal dari putra satu-satunya yang kritis di meja operasi.“Kau mau ke mana?” Peter yang telah berdiri begitu cemas menatap istrinya.“Aku mau kapel yang di bawah. Hatiku akan lebih tenang menunggu sembari berdoa di sana.” Eva menjawab dengan wajah yang tak bisa tenang.“Tunggu di sini saja. Mungkin sebentar lagi operasi akan selesai.” Peter berusaha menahan istrinya yang memucat—gelisah.Eva menggeleng cepat. “Sudah lebih dari dua belas jam kita menunggu di sini. Tapi belum ada satu pun dari mereka yang keluar. Aku akan ke sana dan berdoa.”“Sayang—”“Aku merasakan sesuatu yang membuatku sangat gelisah. Seperti ada sesuatu buruk yang terjadi sampai jantungku begitu sakit.” Eva menan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • Bad Duda   Bab 53. Malaikatnya Shopia

    ~ Satu bulan kemudian ~Snelli yang menggantung di ruangan telah Edeline pakai ke tubuhnya—menggantikan coat cokelat yang dipakai dari rumah. Stetoskop yang menggantung pada gantungan pun tak luput dari perhatian Edeline, segera dia kalungkan di lehernya. Gadis cantik itu telah bersiap melakukan tugasnya di rumah sakit megah itu. Rutinitas harian yang jauh lebih tenang dibandingkan dulu sewaktu bertugas di IGD.Edeline tak pernah lagi melewatkan waktu makannya, pun tidak lagi menjalani hari-hari melelahkan yang menguras tenaga seperti di IGD. Hal yang dilakukan Edeline hanya memantau perkembangan kondisi Elvis dan membantu Nicho—melakukan observasi dari kondisi pasien-pasiennya.Roda kehidupan memang benar-benar berputar. Edeline merasakan kedamaian hidupnya setelah melalui badai kencang yang menguras emosional diri. Sempat terbersit di dalam pikirannya, apakah semua ini nyata dan abadi? Entahlah! Edeline ingin mengabaikan pemikiran itu. Ada keegoisan di dalam diri menasihatinya untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • Bad Duda   Bab 54. Sosok Asing yang Familiar

    Edeline benar-benar ingin kabur dan tak percaya diri untuk menunjukkan wajahnya pada siapapun. Sayangnya, dia tidak bisa melakukan hal itu di hadapan Eva yang tersenyum manis—berharap Edeline sepakat pada perkataannya.“Benarkah aku bisa memanggil Edeline ‘Mommy’?” Shopia sangat antusias.“Bisa! Shopia bisa memanggil Dokter Edeline—”“Shopia bisa memanggil seperti itu setelah Daddy yang akan memberi tahu.” Elvis terpaksa turun tangan ketika Eva bersemangat menghasut Shopia. Dia memahami situasi Edeline yang merona malu, pun tidak ingin Edeline menjadi bulan-bulanan dari ibunya.“Kapan Daddy akan memberitahuku?” Shopia begitu tak sabar.Ketika berdiri di sebelah Edeline, Elvis sudah tersenyum tampan menatap putri cantiknya itu. Jemarinya yang membelai di kepala turut menenangkan emosi Shopia yang bersungut tak sabar. “Shopia percaya pada Daddy, kan? Jadi Shopia harus bersabar! Oke?”“Aku percaya pada Daddy! Aku juga percaya pada Edeline!” sahut Shopia begitu naif.“Daddy permisi mau ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • Bad Duda   Bab 55. Calon Menantu

    Rasa takut yang mengguncang telah menasihati Edeline untuk cepat-cepat menutup kotak paket. Tangannya yang gemetaran sampai bergerak panik, beberapa kali tangannya masuk ke dalam kotak itu.Tanpa membuang waktu pun Edeline segera menyingkirkan kotak paket itu dari meja kerjanya. Gadis cantik itu setengah melempar kotak paket itu ke sudut ruangannya.Edeline terduduk lemas di kursi. Kedua tangannya yang gemetaran telah meraup wajahnya yang memucat. Dia benar-benar tidak menduga atas isi di dalam kotak paket itu.Siapa yang mengirimkan kotak paket itu?Ketika diusir oleh ibunya, Edeline tidak membawa barang-barang kesayangannya. Kecuali pakaian yang melekat di tubuhnya. Boneka kelinci itu sudah lama tidak Edeline lihat bahkan tak pernah disentuh. Tidak mungkin itu ulah ibunya. Tidak mungkin juga itu ulah ayah tirinya yang kembali ingin mengancam. Keduanya masih mendekam di penjara sampai detik itu.Di dalam hati, Edeline sedikit mengeluh perihal kehidupannya. Tentang kehidupannya yang t

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • Bad Duda   Bab 56. Menginaplah

    Elvis berhasil merubah sudut santai dari kamar inap dengan dekorasi khas candle light dinner. Tentunya hal itu tidak dia kerjakan sendirian, ada Alex yang membantu. Lebih tepatnya Alex yang mengerjakan semuanya sesuai permintaan Elvis.Pria itu tersenyum bangga menatap sudut itu—di mana sebuah meja cantik telah terletak indah di sana. Dia juga terlihat tampan, piyama pasien yang sebelum dipakai telah berganti dengan setelan kemeja biru langit dipadukan celana putih.“Apa aku benar-benar tidak boleh ikut bergabung bersama Daddy dan Edeline?”Elvis menoleh pada Shopia yang duduk di kursi roda, sementara bibirnya mengembangkan senyuman manis berusaha menghibur Shopia yang merajuk.“Daddy janji, lain kali Tuan Putri boleh ikut bergabung.” Setelah berlutut, Elvis mengelus-elus kepala putri kecilnya.“Aku belum mengantuk, Daddy. Selain itu aku juga bosan sendirian di kamar.”Elvis menghela napas kasar. Usahanya membujuk Shopia untuk tidak mengganggu dirinya dan Edeline masih belum membuahka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-31
  • Bad Duda   Bab 57. Pelukan yang Menenangkan

    Pada akhirnya Edeline mau menginap di kamar Elvis. Gadis cantik itu memutuskan untuk membersihkan tubuh setelah Elvis memenuhi segala hal yang dibutuhkan. Dia menilai tidak ada salahnya menginap di sana. Hujan kembali mengguyur malam itu.Edeline tidak akan tenang sendirian. Edeline masih dihantui kegelisahan serta rasa takut yang mencekam jiwa sejak menerima paket ancaman pagi tadi. Dia juga tak akan aman berada di rumah sejak mengetahui office boy yang mengantarkan paket ancaman itu adalah orang asing yang menyamar.Mengingat tindakannya itu, pria itu bisa saja kembali mengganggu Edeline. Edeline juga menduga kuat jika pria itu sudah memantau Edeline. Apakah pria itu adalah ayah tirinya? Edeline menggelengkan kepala. Sangat mustahil rasanya pemikiran itu mengisi kepala.Ibu kandung dan ayah tirinya masih menjalani hukuman di penjara atas kasus yang menjeratnya. Baik Abraham sampai Rebecca pun tidak pernah menyinggung perihal keduanya yang sudah terbebas.Sudah pasti pria itu bukanla

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-31

Bab terbaru

  • Bad Duda   Bab 78. Ending Scene (TAMAT)

    ~ Enam tahun kemudian ~Pandangan mata Edeline teralihkan pada bocah tampan berusia empat tahun. Edeline yang semula fokus di meja kerjanya telah beranjak menghampiri bocah tampan itu.“Hello, Dwayne.” Edeline berjongkok di depannya.“Apa Dokter akan menyuntikku lagi?” tanya bocah itu takut.Edeline tertawa lemah. “Aku tidak menyuntikmu. Aku hanya memberikan vitamin agar kau kuat seperti Superman!”“Aku mau kuat seperti Hulk, Dokter!” seru Dwayne—pasien Edeline sangat antusias.“Oke! Kalau begitu aku akan berikan vitamin agar kau kuat seperti Hulk!” sahut Edeline tak kalah antusias dari Dwayne.Dia adalah Edeline—dokter spesialis anak yang banyak disayangi oleh pasiennya. Edeline selalu bersikap sama kepada anak-anak yang datang kepadanya. Dia menganggap semua pasiennya seperti anaknya sendiri.Dokter cantik itu akan memberikan hadiah, entah itu berupa mainan atau permen kepada pasiennya. Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa bersalah dan perhatian Edeline. Bersama Lina—yang menjadi p

  • Bad Duda   Bab 77. Extra Part VI

    ~ Beberapa bulan kemudian ~Aktivitas Edeline menjadi terbatas sejak memasuki usia kehamilan matang. Wanita cantik itu tidak bebas bergerak karena mengalami keluhan dari kehamilan mengandung anak kembar. Kakinya membengkak sejak memasuki usia 30 minggu. Kondisi itu semakin memprihatinkan saat kini—kehamilan Edeline telah memasuki usia 37 minggu.Bukan hanya keluhan itu dirasakan oleh Edeline. Setiap malam Edeline cukup tersiksa pada betisnya yang kram. Sebuah pijatan di kedua betisnya menjadi penghibur terbaik yang Edeline terima. Pinggangnya sering sakit, seperti akan patah.Ritme pernapasan pun ikut terganggu karena kondisi perut Edeline yang membesar karena mengandung dua anak-anaknya yang tumbuh baik dan sempurna. Tidak usah ditanya bagaimana kualitas tidur Edeline. Wanita cantik itu sudah tak lagi bisa tidur nyenyak sejak usia kehamilan 28 minggu.Namun, semua keluhan itu tidak mengurangi antusias Edeline menyambut kelahiran kedua anaknya. Wajah cantiknya selalu berseri-seri, au

  • Bad Duda   Bab 76. Extra Part V

    Setibanya di apartemen, Alex langsung menidurkan Asha yang sudah lelap dalam dunia mimpi. Seperti biasa—tanpa canggung Alex mengganti pakaian putri kecilnya itu dengan piyama yang menghangatkan.Sikap sigap Alex sangat membantu Sarah. Sejak Asha hadir di hidup mereka, keduanya kompak bekerjasama dalam kehidupan rumah tangga maupun pekerjaan. Seperti yang sudah terjadi, Alex tak sungkan mengambil peran Sarah. Dengan senang hati Alex memperhatikan putri mereka ketika Sarah membersihkan diri dan mengganti pakaian.Sarah sendiri sudah tulus menatap Alex. Hatinya masih diselimuti perasaan yang sama, bahkan saat itu perasaan cinta semakin memenuhi jiwa. Batinnya tak henti-henti merasa bersyukur memiliki pria yang sangat peduli itu. Alex selalu menomorsatukan Sarah dan Asha. Kebahagiaan dan kenyamanan keduanya merupakan prioritas utama.Samar-samar Sarah berpikir, jika saja waktu itu takdir tidak mendorongnya pada Alex entah bagaimana Sarah saat ini.“Biar aku yang berganti memindahkan Asha

  • Bad Duda   Bab 75. Extra Part IV

    Hunian mewah di depan mata ditatap tak berkedip oleh Edeline. Dia benar-benar tidak menyangka Elvis akan membawanya dan Shopia ke hunian mewah yang akan menjadi tempat tinggal baru mereka.Hunian mewah itu terlihat berbeda dari rumah Elvis. Lebih tepatnya itu adalah mansion mewah berlantai dua yang berdiri di tengah-tengah lahan luas, berdiri di tengah-tengah halaman yang dilengkapi tanaman beserta pepohonan hijau menyejukkan.“Ini hadiah pernikahan dari diriku,” Elvis berbisik lembut.Edeline tersentak dari rasa takjubnya, kemudian menoleh pada Elvis. “Kapan kau menyiapkan ini? Aku sampai tidak tahu!”“Saat sibuk menyiapkan pernikahan kita, aku sudah membeli mansion ini. Aku langsung minta merenovasi beberapa sudut dan baru selesai bulan lalu. Furniture dan yang lainnya sudah tersedia sehingga kita bisa pindah ke sini secepatnya.”Sungguh, Edeline tidak bisa menyembunyikan rasa kagumnya pada Elvis. Suaminya itu selalu memiliki cara membuat Edeline terkejut bahagia. Sayangnya, ada kek

  • Bad Duda   Bab 74. Extra Part III

    Setelah selesai menjalani pemeriksaan USG, Edeline beranjak turun dari ranjang dengan dibantu oleh Elvis. Dia dirangkul mesra oleh Elvis saat bersama duduk pada kursi kosong di depan dokter wanita itu.“Syukurlah tidak ada keluhan atau kondisi yang mengkhawatirkan pada kehamilan Edeline. Baik Edeline dan kedua anak kalian tumbuh dengan sehat.” Leyla—dokter wanita itu menyampaikan hasil pemeriksaan pada Elvis dan Edeline. “Aku akan meresepkan beberapa vitamin dan obat untuk Edeline. Jangan lupa untuk rutin mengkonsumsi susu ibu hamil,” sambungnya yang tertuju hanya pada Elvis.Elvis berdecih ringan. “Aku adalah dokter! Sudah pasti aku tahu apa pun yang baik dikonsumsi untuk istriku.”“Kalau kau memang dokter, kau harusnya tahu apapun yang baik untuk tubuhmu! Bukan meminum alkohol dengan perut kosong! Bergadang semalaman hanya demi hal yang tidak penting,” balas Leyla dengan ekspresi mencela nyata.Edeline tampak kebingungan melihat Elvis dan Leyla yang bereaksi akrab seperti sudah lama

  • Bad Duda   Bab 73. Extra Part II

    Edeline telah bergoyang di atas Elvis. Wajahnya yang merona merah terlihat seksi, sangat erotis seperti pinggulnya yang bergoyang-goyang mengocok kejantanan Elvis yang terbenam sempurna di surgawinya.Posisi itu sangat sempurna, membuat Edeline kelimpungan dalam kenikmatan yang memanjakan nafsu. Jemarinya pun tidak dibuat menganggur. Edeline sudah meremas dada bidang Elvis sembari berpegangan di sana.Elvis sendiri sudah berkali-kali memuji Edeline yang memiliki perkembangan dalam bercinta. Pria itu terpesona menatap Edeline yang telah bergerak naik-turun menimbulkan dan menenggelamkan kejantanan Elvis di lubang intimnya. Dalam benaknya Elvis benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan kebahagiaan erotis seperti itu.“Nikmat, Sayang. Nikmat sekali,” erangnya memuji sembari meremas gemas pinggul Edeline.Elvis benar-benar sudah tidak tahan. Dia sudah sedikit frustrasi oleh birahi terdorong dalam puncak klimaks. Akan tetapi, Elvis belum mau cepat-cepat menyudahi kenikmatan itu. Tidak a

  • Bad Duda   Bab 72. Extra Part

    ~ Lima bulan kemudian ~Dari duduknya di tepian ranjang tidur, pandangan kedua mata Edeline terlempar ke arah jendela ketika mendengar suara mobil di depan kediaman mewah itu. Kedua kakinya bergegas mendekat ke arah jendela, mengintip dari balik tirai untuk memastikan seseorang yang tiba di bawah sana.Bibir wanita cantik menipis oleh senyuman manis yang terulas, sementara matanya telah berbinar bahagia melihat seseorang yang tiba itu adalah Elvis. Suaminya itu baru saja kembali dari kepentingan bisnis di Amerika. Sudah lima hari mereka terpisah jarak. Selain itu, tepat di tengah malam itu adalah momen hari kelahiran Elvis.Lebih dahulu Edeline menyimpan sebuah benda seperti sebuah stik di laci meja nakas, lalu setelahnya Edeline bergegas keluar kamar untuk menyambut kepulangan suami tercinta.Di depan kamar ternyata Shopia telah menanti kehadiran Edeline. Keduanya telah bekerja sama memberikan kejutan ulang tahun pada Elvis. Beruntung saat itu Liz ikut andil membantu Edeline dan Shop

  • Bad Duda   Bab 71. Perfect Ending

    Cincin berlian yang melingkar cantik di jari manis masih terus Edeline pandangi. Edeline merasa seperti bermimpi. Ah, tidak! Edeline tidak pernah memimpikan akan mendapatkan hal semanis dan mewah seperti yang didapatkan.Namun semuanya terlalu mustahil untuk dinyatakan sebagai mimpi. Pria yang memeluknya dari belakang telah menyadarkan Edeline. Gadis itu tak bisa memberontak pada Elvis menciumi lekukan lehernya. Matanya terpejam, Edeline tak lagi fokus pada cincin berlian. Melainkan pada Elvis yang menghujani lekukan leher Edeline dengan ciuman sensual.“Aku merindukanmu. Jangan takut padaku, Edeline,” Elvis berbisik menggoda di telinga Edeline.Edeline tak takut, karena dia telah percaya pada Elvis. Dia juga sudah menduga akan berakhir seperti itu setelah Elvis mengajak dirinya beristirahat di kamar yang sama.Elvis menuntun Edeline untuk beralih ke ranjang tidur. Dengan cara yang sama pula Edeline didudukkan pada tepian ranjang tidur. Namun anehnya, Elvis memilih berlutut di hadapan

  • Bad Duda   Bab 70. Pria yang Sempurna

    Mata cokelat Eva tak bisa menyembunyikan kekecewaan mendalam melihat hanya Elvis dan Shopia saja yang datang ke Edinburgh. Eva begitu tak mempercayai Edeline yang tidak ada, sampai-sampai dia fokus menatap ke arah pintu mobil Elvis demi mengharapkan kehadiran Edeline.“Edeline tidak ikut bersama kami, Mom.” Elvis menyadarkan Eva yang mencari-cari Edeline. “Edeline sedang berada di London. Dia memiliki urusan di sana,” jelas Elvis.“Sebaiknya kita masuk ke dalam jika ingin berbicara serius. Salju semakin turun dengan deras, udara dinginnya tidak baik untuk Shopia.” Peter menginterupsi istrinya yang sudah membuka mulut. Pria itu sudah fokus pada Shopia yang berada di gendongannya.Eva segera menyetujui dan membiarkan semuanya masuk ke dalam mansion mewah itu. Dia mengajak suami, anak beserta cucu kesayangannya untuk menghangatkan tubuh di ruangan santai keluarga.“Apa Edeline masih bersedih?” Eva mencecar Elvis yang baru saja duduk di sofa. Dia mengabaikan putranya yang cukup lelah mene

DMCA.com Protection Status