Share

Bab. 79 Ide Hana

“Bagus. Ini sudah cukup. Silakan pergi.” Denis menurunkan kakinya yang menyilang. Ia menyeripit kopi hitamnya perlahan, lantas meletakkan cangkir keramik itu lagi pada tatakkannya.

“Minggir, saya ada perlu dengan Denis.” Hana tampak mengusir dua pria yang duduk di depan Denis.

Denis memberikan arahan dengan anggukan kepada dua anak buahnya. Dua pria bertubuh kekar itu langsung pergi.

“Kenapa mukamu kesal?” tanya Denis yang mencoba memperhatikan kemasaman wajah Hana.

Hana tampak tersungut-sungut. Ia meraih cangkir kopi milik Denis dan menenggak cairan hitam yang sudah tak terasa begitu panas itu. Membuat sang empunya membelalakan mata.

“Aku kesal!” sungut Hana lantas meletakkan cangkir keramik yang hanya menyisakan ampas kopinya saja.

“Kesal kenapa?”

“Cewek sialan itu.” Hana melirik Denis yang tampak mengerutkan dahi. Ia tahu, jika Denis tak suka, Qiara disebut dengan sebutan sialan. Ia berusaha meralatnya, “ maksudku, Qiara. Dia …”

“Dia kenapa?” tanya Denis begitu penasaran. Menginga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status