Share

Bab. 87

"Nyonya, saya aja yang nganterin NonaQiara, ya? " kata Via dengan nada khawatir. "Saya takut kalau terjadi sesuatu terhadap Nona Qiara."

Oma Hesty mengangguk pelan. "Ya sudah, biar sana nunggu di mobil."

Qiara menggeleng cepat, matanya berkaca-kaca. "Nggak usah, Oma. Aku bisa sendiri kok. Aku nggak mau merepotkan kalian." Dia berusaha tersenyum, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit pucat.

Via menatap Qiara dengan penuh perhatian. “Tapi, Non, tadi kan Nona sempat kontraksi."

Qiara menggeleng pelan. "Ya, aku yakin. Cuma kebelet pipis aja kok. Nggak apa-apa, Via." Dia berusaha meyakinkan Via dengan nada lembut.

Oma Hesty mengusap kepala Qiara dengan lembut. "Yaudah, kalau kamu yakin. Nggak usah lama-lama ya, Qiara."

Qiara mengangguk, lalu berlari kecil menuju toilet, matanya berkaca-kaca. Dia ingin terlihat kuat, tapi rasa sakit dan kesal masih menghantuinya.

Qiara melangkah dengan tergesa-gesa menuju toilet, melewati dua orang pria yang tengah berdiri sambil membaca koran. Seiri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status