Share

Pengorbanan Willy

Penulis: Joya Janis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Terryn dan Deva tersentak kaget dengan apa yang didengarnya barusan dari mulut Willy. Deva menggelengkan kepalanya berharap Willy sedang bercanda seperti biasa.

“Will, kita bertiga emang doyan becanda tapi ini bukan saat yang tepat buat lu becandain gue dan Terryn.” Deva berjalan mendekati Willy sambil tersenyum canggung.

“Sorry, Bro, gue lagi gak becanda, penculikan Terryn sama manusia tolol ini di luar dari rencana gue. Gue emang jahat sama lu tapi gue gak ada niat mau jahatin Terryn dan seharusnya gak ada yang luka karena ini.” tangan Willy sedikit gemetar menodongkan pistol itu ke arah Deva yang berjalan mendekati Terryn.

“Dan, lu, Bagas! Karena otak lu yang lu taruh di selangkang lu rencana gue jadi berantakan!” bentak Willy pada Bagas yang sedang menyeka darah di sudut bibirnya.

Deva mendekati Terryn dan melihat baju Terryn yang sobek, dia pun melepas kemejanya dan memakaikan kemeja itu pada istrinya. Syukurnya di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Honey ... Honeymoon

    Ibu Imelda kembali murka karena menganggap Deva tidak bisa menjaga Terryn dengan baik. Wanita paruh baya itu tidak berhenti mengomeli putranya di rumah sakit.“Udah dong Bu, iyaa Deva ngaku salah karena sudah membuat Terryn celaka, Deva minta maaf. Jangan ngomel lagi yaa, yang ada malah Deva yang bakal dirawat di sini karena omelan Ibu. Kalau gak ada Deva sama Willy mungkin Terryn sudah dicelakai sama Bagas!”“Anak ini bener-bener yaa kalo dikasih tau! Proyek ini biar Ibu yang pegang untuk sementara waktu, kita harus bongkar ulang beberapa cottage itu dan kamu sama Terryn Ibu perintahkan untuk istirahat!”“Yin gak apa-apa kok, Bu, ini hanya luka gores aja, bentar lagi sembuh.” Terryn menyahuti ibu mertuanya dengan suara pelan sambil melihat ke arah Deva.“Pokoknya kali ini kalian berdua tidak usah bekerja dulu, kalian berangkat ke kampung Yin untuk istirahat dulu di sana beberapa waktu. Lama-lama Ibu bisa cepat ma

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Sunset's Loves Story

    Deva melongo saat melihat ke meja makan yang semuanya menu kerang dan teripang. Dia menarik kursi dan duduk dengan perlahan sambil memperhatikan tangan Terryn yang menyendokkan nasi ke piringnya.“Yin, ini dari ibu semua? Kok kerang sama teripang semua? Mana banyak banget lagi.” Deva pun teringat sesuatu yang membuatnya menahan nafas.“Yin, aku makan yang lain aja yaa? Ada gak ?” tanya Deva dengan wajah memelas, dia tahu apa yang sedang direncanakan ibunya. Namun, Deva merasa belum siap, justru kini dia yang merasa seperti gadis perawan yang hendak melewati malam pertama dengan penuh kegugupan.“Yaah … gak ada apa-apa ini, Kak. Biasanya ibu nyimpan telur di kulkas tapi sama sekali kulkas kosong.” Terryn menatap suaminya yang tampak gelisah, dia tahu sebenarnya kerang ini juga kesukaan Deva selain ikan kuah kuning.Jika apa yang dikatakan Ashiqa itu benar maka menu makanan ini lah yang membuat Deva mendadak ge

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Jawaban Misteri Di Balik Tirai

    Terryn segera bangun dari tempat tidur dan merapikan bajunya yang tersingkap serta beberapa kancing baju yang terbuka. Deva menghembuskan nafasnya dan mencoba mengatur pikirannya, dia pun menggeleng merasa ini tidak benar. Dia ingin melakukannya bukan karena dorongan sesuatu yang diberikan oleh ibunya. Sementara Terryn menerima Wiwi, Deva masuk ke kamar mandi dan memilih menyiram kepalanya lalu mendinginkan badannya.Samar terdengar suara percikan air di kamar mandi yang membuat Terryn mengernyitkan dahinya. Dia merasa heran mendengar suaminya mandi di malam-malam begini.“Kak, ibuku bilang, kakak Terryn dan tuan muda Deva diundang besok datang ke pernikahannya kak Wulan. Besok Kakak datang yaa?” gadis muda berusia enam belas tahun itu tersenyum manis membujuk Terryn. Bisik-bisik para ibu di dapur yang membantu acara pernikahan itu bergosip tentang ketampanan Deva dan kemujuran Terryn.Banyak yang penasaran dengan sosok Deva, anak juragan pemilik keb

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Menggali Kenangan

    Sepanjang perjalanan Deva hanya terdiam dan berkonsentrasi dengan motor yang dikendarainya. Terryn tidak terlalu memikirkannya karena menduga jika suaminya hanya kelelahan meladeni ramah tamah para penduduk di ruamh pengantin. Motor telah memasuki pekarangan rumah, hingga masuk ke dalam rumah pun Deva masih terdiam.Dia segera mandi dan berganti pakaian, juga Terryn melakukan hal yang sama.Deva berdiri memandangi foto Terryn semasa SMP itu, baju kaos lengan panjang dengan rambut kepang dua. Deva semakin yakin jika yang dilihatnya dalam mimpinya adalah Terryn, berarti dia tidak sedang berhalusinasi saat kecelakaan itu terjadi.Ada seorang anak perempuan yang membantunya keluar dari mobil dan menemaninya sesaat sebelum dia tidak sadarkan diri. Banyak hal yang Deva tidak ingat tentang kejadian itu karena kesedihannya yang sedemikian rupa atas kehilangan sosok ayahnya.“Sejak tadi Kak Deva diam aja, ada yang mengganggu pikiran Kak Deva selama kita di san

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Cinta Di Villa (21+)

    Dua sosok sedang memadu kasih di atas peraduan kayu jati di kamar milik Deva. Dengan penuh menggelora Deva dan Terryn saling memeluk erat dan berpagut dalam ciuman dan desahan yang panjang. Jemari Deva menelusuri punggung polos Terryn gadis itu hanya mampu memejamkan mata dan menikmati setiap sentuhan Deva di tiap inci kulitnya. Desahan Terryn yang tertahan semakin membuat Deva berhasrat padanya.Nafas mereka saling memburu diselingi kata cinta dan mesra Deva di telinga Terryn. Gadis itu menahan pekikannya ketika rasa sakit dirasakannya di bawah sana. Deva tak memaksa hingga Terryn siap, lalu mencoba lagi ketika istrinya menganggukkan kepalanya tanda dia menerima siap Deva. Keduanya berpeluh di balik selimut, Terryn menggigit bibirnya dan mencengkram bahu Deva dengan kuat untuk menahan rasa sakit itu. Deva membisikkan kata cinta lagi pada Terryn dan menciumnya dengan mesra agar sakit Terryn sedikit teralihkan.Keduanya pun saling berpelukan erat ketika hasrat mereka be

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Istri Bos Bucin

    Teryyn hampir tertidur separuh perjalanan mereka pulang ke kota, Deva memutuskan untuk menyetir sendirian tanpa supir mereka. Sesekali Deva melirik istrinya yang benar-benar tertidur pulas. Mereka sudah memasuki kota dan sebentar lagi tiba di rumah. Akhirnya lima belas menit kemudian mobil Deva masuk pekarangan dan mesin mobil pun dimatikan.“Yin, bangun, kita sudah sampai.” Deva mengelus pipi Terryn. Mata Terryn membuka dan badannya menggeliat pelan.“Home sweet home.” Ujar Terryn seraya tersenyum. Dia pun segera turun, dia ingin mengambil tas serta koper mereka tapi Deva mencegahnya.“Kayaknya kamu butuh tidur lagi deeh, biar aku yang bawa itu, kamu lanjutin istirahatnya.”Terryn tidak membantah badannya terasa sangat pegal dan dia merasa sangat kelelahan ditambah dengan nyeri di bagian bawahnya yang belum hilang.Rumah ternyata sedang kosong karena Aluna menginap di rumah ibunya untuk persiapan lamaran. Terryn tak

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Kesepakatan Rahasia Lainnya

    Aluna tampak anggun dan elegan dalam lamaran itu, semua orang bersuka cita menunggu hari dimana akad nikah dilaksanakan. Terryn pun tak kalah cantiknya dengan kebaya berwarna peach dan Deva yang mengenakan baju batik.Semua tampak bahagia, keluarga Roby pun sangat cepat akrab dengan keluarga Aluna seakan mereka sudah kenal dekat dalam waktu yang lama.Setelah melewati ramah tamah dua keluarga dan acara pun berakhir. Terryn membantu para asisten rumah tangga yang membersihkan dan merapikan rumah. Deva sudah melarangnya tapi Terryn beralasan hanya bantu-bantu urusan kecil saja.Terryn masuk ke kamar kerja ibu Imelda yang rupanya masih berantakan. Hanya asisten rumah tangga tertentu saja yang bisa masuk ke dalam sana dan Terryn salah satunya anggota rumah yang memiliki akses masuk ke sana.Dengan cekatan Terryn merapikan tumpukan kertas-kertas dan dokumen yang ada di meja ibu Imelda. Namun, sayang sikunya menyenggol salah satu map berisikan dokumen penting hin

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Sepenggal Kalimat Yang Mengubah Semuanya

    Aluna memeluk Terryn dengan sangat erat, akhirnya tiba juga hari keberangkatan Aluna dan Roby ke San Fransisco.“Jadi kapan kamu akan terbang ke Jerman,Yin?”tanya Aluna lagi, matanya sembab karena banyak menangis karena harus berpisah dengan keluarganya.“Seminggu lagi, Kak. Di sana nanti Yin akan dijemput sama senior Yin di kampus sini dulu. Ada beberapa senior Yin juga mengambil S-2 di Stuttgart.” Terryn tersenyum dengan penuh keyakinan.“Jaga diri baik-baik di sana yaa, di sana lagi musim dingin, jaga kesehatan kamu, apalagi kamu gak sama Deva.” Aluna melirik adiknya yang tengah bersandar di tiang rumah sambil melipat tangannya.“Iya, Kak, Yin akan jaga kesehatan, Kak Alu

Bab terbaru

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Takdir (Ending Season 1)

    Apapun bisa terjadi jika Tuhan berkehendak. Dalam kasus Terryn bisa saja dia tidak akan bisa punya bayi yang lucu dan sehat, kegigihannya untuk menjalani program hamil hanya butuh waktu yang singkat. Semua adalah kebesaran Tuhan yang tidak akan pernah berhenti disyukuri Terryn. Hidup dengan paru-paru baru juga merupakan kemurahan Tuhan lainnya, bahkan Deva suaminya yang sudah siap menjadi pendonor di detik-detik terakhir digantikan oleh pendonor lain. Manusia memang berencana dan rencana Tuhan yang akan tetap berlaku dalam hidup manusia. Terryn sedang memilihkan baju untuk Sheira, usianya kini enam bulan. Artinya sudah setengah tahun juga operasi besar yang dijalani Terryn sudah berlalu. Walaupun harus meminum obat seumur hidupnya, Terryn bisa beraktifitas seperti biasa. Hanya saja Deva mengawasi Terryn dengan ketat a

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Papa Teladan

    Jantung Terryn berdegup kencang ketika mobil sudah terhenti tepat di halaman rumah, Deva membukakan pintu mobil untuknya dan membimbingnya keluar dari mobil. Ibu Asih dan ibu Imelda sudah menyambut kedatangannya dengan penuh sukacita. Dalam gendongan ibu Asih tampak bayi Sheira yang menatap ke arahnya. Mata Terryn berkaca-kaca ketika tangan Sheira bergerak-gerak seakan ingin menggapainya. “Hey … Baby Sheira, Mama kangen banget Sayang….” Terryn mengambil tangan mungil itu dan mengecupnya, apalah daya Terryn belum bisa menggendong Sheira karena bekas operasi di dadanya itu. “Selamat datang kembali, Nak.” sambut ibu Asih sambil membelai kepala Terryn lembut. Bergantian dengan Ibu Asih kini Ibu Imelda yang hati-hati memeluknya dan mencium dahi Terryn lembut. Deva masih sibuk membawakan barang-barang Terryn dan memasukkannya ke kamar mereka. Matanya hanya mampu membaca betapa bahagianya kedua ibunya menyambut kepulangan Terryn dan betapa berbahagianya pula Terryn melihat putrinya. “Y

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Pulang Ke Rumah

    Terryn tertawa kecil mendengar lelucon Ashiqa sahabatnya, setelah melahirkan Sheira Terryn baru sekali saja melihatnya. Selebihnya Sheira dirawat di ruang khusus anak dan dirinya pun terkulai tak berdaya di kamar ini.“Jika jodoh mereka tak akan kemana.” Terryn menyunggingkan senyumnya.“Oh yaa Yin, aku dengar dari ibu Asih kalau kak Deva nyaris saja jadi pendonor paru untukmu, gak nyangka banget kalau perjuangan cinta kak Deva memang benar-benar total sama kamu. Untungnya kakak ipar kamu, mba Aluna menemukan donor yang tepat lebih cepat hingga dia meyakinkan adiknya kalau dia tidak perlu jadi donor.” Ashiqa memandang wajah Terryn yang tiba-tiba menegang. Tentunya Terryn tidak pernah tahu tentang rencana suaminya untuk menjadi pendonor baginya.

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Menjelang Hari Baru Bahagia

    “Sudah berapa lama Deva tertidur, Bu?” Deva kembali memungut botol minuman yang terlepas dari tangannya. Dengan kegusaran dia menghela nafas berharap mimpinya tadi bukan pertanda buruk.“Sekitar hampir sejam, kau pastinya kelelahan, Nak. Tentang Terryn jangan khawatir, Aluna dan rekan dokter lainnya sedang mengusahakan yang terbaik untuk istrimu.” Ibu Imelda mengusap bahu anaknya dengan lembut. Deva mengangguk perlahan, dengan kekuatan yang tersisa di dalam dirinya dia berusaha untuk tetap tenang.Tak lama kemudian Aluna muncul dan Deva berdiri untuk menyambutnya serta bersiap mendengarkan apa kata kakak perempuannya itu.“Kak ….” Deva hanya mampu menyapanya pendek tak mampu untuk menanyakan lebih lanjut kondisi Te

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Jangan Tinggalkan Aku, Yin

    Deva bergegas menyusuri lorong rumah sakit, jantungnya berdegup tidak karuan. Selain memikirkan operasi Terryn tentunya dia juga gugup dengan operasinya sendiri yang dimajukan lebih cepat dari jadwalnya. Willy tetap berusaha menenangkan Deva yang jelas terlihat cemas.Di ujung selasar matanya menangkap sosok perempuan yang sangat dikenalinya, Aluna. Kakak perempuan Deva itu merentangkan tangannya, jauh-jauh dia terbang dari San Fransisco untuk mendampingi adik dan adik iparnya yang tengah dalam masa sulit. Aluna memeluk erat Deva sambil terisak, dia tidak menyangka jika adik ipar kesayangannya itu akan terbaring dengan kondisi yang memprihatinkan.Aluna berbisik-bisik mengatakan sesuatu pada Deva yang membuatnya tersentak dan melepas pelukan Aluna sambil memandang heran.

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Harapan Hidup Terryn

    Wanita itu tak pernah menduga jika suatu saat nanti putranya adalah seorang laki-laki luar biasa yang melakukan pengorbanan untuk perempuan yang dicintai oleh anaknya. Tidak ada pilihan terbaik selain menyerahkan keputusan kepada Deva sendiri untuk menjadi donor paru bagi Terryn. Ibu Imelda hanya sanggup memeluk putranya itu dan merapalkan doa-doa serta harapan terbaik untuk anak dan menantunya.Senyum Terryn mengembang ketika melihat Deva masuk ke kamarnya, tangannya terulur untuk memegang tangan Deva. Wajahnya pucat dengan bibir yang keunguan, terdengar berat di setiap tarikan nafasnya meski sudah dibantu dengan tabung oksigen.“Bagaimana kondisi anak kita, Kak? Apa dia baik-baik saja?” tanya Terryn dengan suaranya yang parau nyaris seperti tercekik.

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Pendonor Organ

    Hari yang ditentukan akhirnya tiba, Terryn harus masuk ke ruang operasi untuk melahirkan bayinya. Seorang bayi perempuan yang cantik, tapi bayi mungil itu harus mendapatkan perawatan intensif karena usianya yang lahir prematur. Deva mencium kening Terryn yang masih tak sadarkan diri di ruang perawatannya setelah dipindahkan dari ruang operasi. Berbagai alat penopang kehidupannya membalut tubuhnya yang ringkih. Nyaris tak ada lagi cahaya kehidupan di sana, Deva menahan sesak melihat wanita yang telah menjadi ibu dari putrinya itu terbaring lemah tanpa daya.“Cepatlah kembali Yin, putri kita cantik sekali, jangan iri yaa … Kata dokter dan suster putri kita sangat mirip denganku.” Deva menarik senyumnya dengan terpaksa untuk mengimbangi matanya yang basah. Dikecupnya ujung jemari Terryn lalu Deva berbalik meninggalkan ruangan Terryn untuk melihat putrinya yang juga sedan

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Ada Aku, Yin

    “Home sweet home ….” bisik Terryn ketika sudah sampai di rumahnya bersama Deva di kota. Rumah yang dikiranya tidak akan ada jalan pulang kembali ke sana.“Tunggu jangan turun dulu.” Bergegas Deva turun dari mobil dan membuka pintu untuk Terryn. Laki-laki itu pun meraih tubuh Terryn agar digendongnya masuk ke dalam rumah.“A-aku bisa jalan sendiri, Kak!” seru Terryn terkejut melihat apa yang dilakukan Deva. Terryn menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan jika aksi Deva ini tidak dilihat oleh siapapun.“Diam, tidak usah bergerak dan banyak bicara.” perintah Deva lagi sambil mempererat gendongannya. Deva membawanya masuk ke kamar tidurnya bukan di kamar Terryn seperti biasa.

  • Babu Kumal VS CEO Kutub Utara   Rencana Kembali Ke Kota

    Ibu Asih dan ibu Imelda terlihat sangat senang datang berkunjung ke rumah Terryn. Mereka datang membawakan buah-buahan serta stok cemilan untuk Terryn. keduanya masih berbincang dengan seru ketika turun dari mobil.Bergantian mereka mengucapkan salam, ibu Asih dan ibu Imelda saling bertukar pandangan ketika pintu rumah terbuka dengan lebar tapi tak satu pun ada yang menyahuti salam mereka.“Yiiin … Ini Ibu datang, kamu di mana, Nak?” ibu Asih mengetuk pintu kamarnya dan membukanya sedikit , tidak ada sosok Terryn maupun Deva di dalam sana. Ibu Imelda menuju dapur memanggil bi Ira dan Terryn tapi tak ada sahutan juga. Ibu Imelda mencoba menelpon Deva tapi tidak diangkat, lalu mencoba menelpon Terryn. Bahunya cukup tersentak ketika mendengar dering ponsel Terryn di atas meja makan.

DMCA.com Protection Status