Dalam perjalanan pulang Moes tidak mau dipangku sama Gemma, ia masih menatap wajahnya dengan bigung karena penampilan Gemma tiba-tiba berubah. Suaranya sama tapi penampilannya berubah itu yang membuat anak itu penasaran ia selalu menatap wajah Gemma dengan tatapan menyelidiki. “Sepertinya dia bigung denganku,” ucap Gemma setengah berbisik. “Nanti dia akan terbiasa denganmu jangan khawatir.” “Apa menurutmu dia akan mengetahui apa yang kita lakukan?” tanya Gemma khawatir. “Usianya belum genap tiga tahun Gemma, dia akan menceritakan apa yang kita ceritakan padanya,” ucap Zevandra. “Moes, ini Mami Gemma, istri Papi .” “Sus Hana …?” tanya anak lelaki itu menyelidiki wajah Gemma dengan teliti, tahi lalat dan bulu mata palsu itu sudah dilepaskan sama Gemma. “Dia sudah pulang kampung,” ujar Zevan. “Kenapa?” Ia bertanya lagi. “ Orangtuanya mendadak sakit jadi dia harus pulang. Sini di bangku di depan sama Mami Gemma,” bujuk Zevan. “Tidak mau.” “Andai kamu tahu kalau dia wanita yang
Gemma bagai hidup diantara kerumunan para singa yang kelaparan, melihat tatapan mereka semua pada istrinya Zevan merasa kasiha. Tapi Gemma sudah tinggal di sana selama satu bulan , jadi ia tidak begitu kaget lagi saat mereka semua bersikap seperti itu padanya. Malam itu Zevan bahkan tidak bisa tidur ia memikirkan bagaima nasip Gemma jika orang tua Zovanca tahu.“Apa kamu tidak bisa tidur?”“Aku khatir sama kamudan Moes.”Tiba-tiba ketukan pintu terdengar, saat Zevan membuka Moes dan Deyra berdiri di sana.“Mom …?”“Dia tidak mau tidur dengan pengasuh barunya, dan tidak mau tidur denganku. Dia ingin tidur dengan kamu,” ucap wanita itu menatap Gemma dengan sinis.“Baiklah Mom, biarkan dia tidur dengan kamii.”“Suruh wanita kampung itu tidur di lantai dan kalian tidur di ranjang.”“Mom, ayolah jangan bersikap seperti itu.” Zevan kesal.“Moes tidak biasa tidur dengan orang asing.”“Baiklah Bu, saya akan tidur di sofa,” sahut Gemma ia ikut berdiri di dekat pintu.“Baguslah, kalau perlu k
Gemma tinggal berdua dengan Zovanca, setelah mendapat pemukulan dan penghinaan dari keluarga Zovanca, ia masih takut untuk keluar dari kamat. Tapi demi Moes ia akan tetap bertahan . “Apa kamu takut?” tanya Zevan saat Gemma tidak mau keluar dari kamar. “Jujur aku tidak takut pada Zovanca maupun seppupumu. Tapi aku takut dengan ibumu, aku takut melukai hati mereka.” “Kenapa dengan Mommy. Apa dia mengatakan sesuatu?” “Sepertinya Ibu tahu kalau aku tidak hamil.” ‘Apa benar kamu tidak bisa punya anak?’ Gemma menatap wajah Zevan dengan perasaan campur aduk. Antara tidak percaya dan percaya. “Itu artinya kita harus kerja keras membuat kamu hamil,” ucap Zevan santai. Saat mereka berdua sedang mengobrol, tiba-tiba Zovanca masuk tanpa mengetuk pintu membuat Gemma kaget. “Kenapa melonggo? Aku istri pertama, aku yang mengatur semuanya. Aku ingin tidur di kamar ini dengan Zevan.” ‘Di masa lalu aku sudah ditindas istri pertama , aku tidak mau ditindas untuk kedua kalinya’ tegas Gemma da
Gemma masih bersembunyi di balik tembok. “Sayang percaya padaku, kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan,” ucap Zovanca. “Apa kamu anak lelaki itu berguna?” “Mahesa akan menyerahkan hartanya atas nama Moes, karena dia putra dari Zevan makanya aku harus menjaga anak itu dengan baik.” “Apa kamu yakin?” “Yakin sebagai ibu Moes dan istri pertama Zevan aku yang mengendalikannya semuanya. Aku ingin kamu menyelidiki wanita itu dan lenyapkan tanpa jejak. Aku akan kirim fotonya,” ujar Zovanca. Mendengar semua itu Gemma menghela napas. Apa yang dikatakan Zevan benar, Zovanca wanita bermuka dua di depan orang tua Zevan ia berpura-pura baik, ternyata di balik itu ada keinginan terselubung. Setelah mengetahui rencana busuk Zovanca Gemma harus lebih hati-hati lagi , ia memikirkan cara bagaimana mengaml hati kedua orang tua Zevan terlebih kakek Zevan. Saat ia berjalan ke samping rumah ia melihat kakek suaminya sedang berjemur . "Untuk menumbangkan semua penjahat ini, aku harus bisa mend
“Apa yang kamu tau. Memangnya apa yang sudah dia lakukan padaku?” tanya Mahesa dengan leher mengeras, ia kaget sebab seseorang ingin mencelakai dirinya di rumahnya sendiri.“Tadi saya melihat dia memasukkan sebuah cairan ke dalam makanan Kakek, saat saya periksa bungkusnya dari tempat sampah aku menemukan ini.” Gemma menunjukkan sebuah kapsul kosong.“Ini apa?” tanya lelaki utu dengan marah.“ Sebagai dokter kakek pasti sudah tahu . Obat itu mengandung selmefida, efeknya bisa menimbulkan pemekuan darah, jika dikomsumsi dalam waktu jangka panjang. Seseorang ingin kamu mati secara perlahan-lahan, dengan cara membuat sakit.”“Kurang ajar, aku akan membunuh wanita itu.” Mahesa ingin berdiri.“Kek, jangan! Kita harus tahu siapa orang yang ingin mencelakai Kakek. Saya punya rencana.”Gemma memberikan ide. Ia tidak ingin orang yang menyuruh perawat itu curiga, jadi, Gemma meminta Mahesa lebih baik memecat perawat tersebut. Tidak diduga Mahesa langsung setuju. Kalau biasanya lelaki t
Mengetahui Gemma rahasianya Zovanca hanya diam, mereka berdua masih berdiri di samping halaman.“Jangan hanya menghinaku. Kamu berselingkuh dengan Zevan saat kamu masih status istri seseorang,” ujar Zovanca.“Aku memang sengaja. Aku sangat membenci pria pembohong itu di masa lalu. Apa kamu tahu? Akulah yang terlebih dulu mengoda Zevan tidur denganku. Dari sana aku tahu, betapa dia sangat sama wanita yang bernama Zovanca, dalam keadaan setengah sadar ia selalu menyebut namamu.”“Tidak seharusnya kamu mengoda pria yang sudah ber istri,” ujar Zovanca.“Lalu bagaimana dengan kamu?” Gemma menatapnya dengan tajam.“Awalnya aku hanya kesepian Zevan tidak pernah menyentuhku setelah kematian kakanya, aku juga manusia biasa yang menginginkan hubungan ranjang tapi dia selalu mengabaikanku.”“Saat itu kakak perempuanya meninggal dan dia dituduh penyebab kematianya. Semua orang menuduhnya dan salah satunya kamu. Lalu bagaimana dia melayanimu di ranjang sedangkan kamu menyebabkan kamatian kakak
Saat Zevan meninggalkan kamar Zovanca masih duduk di sisi ranjang. “Kamu mau tidur denganku? Atau kamu mau mencoba gaya ranjang dengan wanita?” tanya Gemma. “Sory, aku tidak suka dengan wanita kampung.” “Itu artinya kamu pernah mencoba dengan wanita juga? Wah, kamu wanita hebat ya … suka dengan gaya bercinta dengan kekerasan. Ternyata kamu juga lesbong? Mungkin kamu suka dengan berbagai rasa ya?” Gemma tertawa meledek “Jangan asal menuduh. Memangnya kamu pernah melihatku sama wanita?” Zovanca menatap Gemma dengan sinis. “Tidak apa-apa. Mungkin kamu bisa mengajariku bagaimana caranya permainan ranjang dengan banyak gaya,” ucap Gemma. “Dasar wanita kampung. Awas saja kamu nanti aku akan memberimu pelajaran.” Wanita itu mendumal marah-marah, lalu keluar dari kamar Gemma. Sementara Zevan mengunci pintu kamar Moes dan memutuskan tidur di sana. * Saat pagi tiba Gemma kembali ke dapur membantu asistern rumah tangga mempersiapkan serapan untuk keluarga besar m
Gemma duduk sendiri di bangku taman melihat Moes yang sedang bermain bola dengan penagusuh barunya. Malam itu saat Gemma menawarkan diri ingin merawat Moes ibu mertunya langsung mendatangkan pengasuh. ‘Aku berharap kamu baik-baik saja Nak. Saat ini kita berdua hidup dengan serogobolan orang-orang yang haus dengan kekuasan, Aku dan kamu tidak membutuhkan itu. Mama juga punya penghasilan sendiri. Aku ingin kamu dan aku keluar dari rumah ini, bersabarlah Nak’ ucap Gemma dalam hati. “Kenapa kamu duduk sendiri di sini?” Zevan duduk di samping Gemma. “Kalian berdua di panggil ke ruangan Kakek . Apa yang dikatakan Kakek?” “Tidak ada hanya memberi nasihat saja.” “Apa hanya itu saja?” tanya Gemma menatap Zevan dengan serius. “Ya.” “Lalu kenapa kamu tidak tidur denganku?” “Aku tidur dengan Moes. Aku tidak ingin pertengkaran .” “Oh, baiklah.” Gemma mencoba percaya. Zevan pamit kerja, ia mengatakan ada janji dengan pasiennya di rumah sakit. Setelah Zevan berangkat, Zovanca datang lagi
Semua keluarga syok dan sedih melihat kemarahan Gemma, mereka bisa mengerti kemarahan sang menantu, dibohongin suami selama empat tahun itu tidak mudah. Deyra hanya bisa mengusap dada.Besok harinya setelah Gemma merasa sedikit tenang, ia menemui Zevan di ruang kerjanya Zevan duduk melamun. Sepanjang malam, ia bahkan tidak bisa memejamkan mata ia juga tidak makan. Gemma mengetuk pintu.“Masuk!”“Boleh aku bicara?”“Gemma ….” Zevan langsung berdiri dengan wajah khawatir.“Aku sudah memikirkannya. Saat di tenda penampungan kamu pernah bertanya apa hukumannya kalau aku tidak jujur. Aku ingin memberi jawabannya sekarang,” ucap Gemma.“Gemma … kamu terlihat sangat pucat kita ke dokter ya,” bujuk Zevan.“Aku ingin memberikan jawaban Zevan.”“Baiklah.”“Mari kita berpisah.”Zevan langsung mematung menatap Gemma dengan mata berkaca-kaca, ia mengeleng sambil mengusap air matanya.“Jangan lakukan itu Gemma, aku memang salah, tapi aku akan memperbaiki dan tidak melakukannya.”“Kamu yang menga
Beberapa Minggu kemudianSemua orang masih suasana bahagia.Deyra mengajak Gemma berbelanja dan kesalon kecantikan."Bu, kalau ibu ulang tahun kado apa yang ingin kamu minta?" tanya Gemma."Aku ingin cucu kembar," ucap Deyra tertawa."Baiklah. bagaimana kalau aku bilang Ibu sudah punya cucu." Deyra hanya tertawa ia berpikir kalau Gemma akan mengungkapkan tengtang Moes anaknya. Deyra tidak ingin salah, jadia ia mengalihkan pembicaraan.Saat tiba di rumah Gemma membawa kotak di tangannya, tapi ia ragu-ragu menunjukkanya pada Zevan dan Deyra, karena di sana ada Mahesa dan keluarga yang lain.Setelah rumah sakit berjalan normal , Mahesa mengmpulkan anak-anaknyanya. Ia mengumumkan menyerahkan rumah sakit secara resmi secara tertulis pada Zevan. Ia juga mewariskan hartanya dalam jumlah besar pada Moes Mahesa. Hal itu menimbulkan kemarahan pada kedua putri Mahesa, karena Moes bukan darah daging Zevan. Dalam rapat keluarga besar itu hadir juga pengacara dan saksi yang akan melihat.“Dia cucu
Tidak ingin terjadi hal buruk pada Gemma, Zevan meminta kakeknya mengirim helikopter. Namun, cuaca buruk tidak memungkinkan helikopter bisa datang.Saat Zevan bondar bandir, Kai datang.“Dok, Istrinya ditempatkan saja di tenda saya,” usul Kai.Zevan memincingkan kedua alis matanya saat Kai menyebut istri.“Apa Bapak tahu dia istriku?”“Dia mengatakannya. Oh jangan salah paham. Leo memang rada gila karena menjodohkan aku dengan istrimu, tapi aku dan Gemma sudah sepakat untuk berteman,” tutur Kai.Rasa panas dalam hati Zevan sedikit berkurang saat Kai memgatakan hal seperti itu, ia mengendong Gemma ke dalam tenda milik Kai, di sana lebih nyaman karena ada kasur lipat, setelah memberi infus dan pengobatan pada sang istri Zevan keluar. Ia dan Kai duduk mengobrol diluar tenda."Gemms wanita yang baik Pak, saya tidak begitu mengenalnya, tapi saya berteman sama Lian saudara laki-laki Gemma."Setelah mendengar langsung dari Kai tidak ada lagi kesalapahaman.“Besok pagi-pagi sekali saya akan
Karena Zevan masih marah padanya, Gemma akhirnya menghidari Zevan. Setiap kali ia melihat Zevan datang mendekat ia akan menjauh“Tidak seharusnya aku marah padanya, aku marah karena khawatir.” Zevan ingin mengajak Gemma pulang bersamanya. Tapi sayang setiap kali ia datang Gemma akan menghilang, akhirnya ia tidak melihat Gemma selama berjam-jam.Zevan panik mencari ke semua tempat, saat itu sedang hujan lebat di lokasi penampungan tenda-tenda pada bocor semua orang sibuk membantu. Sonia bersembunyi di dalam mobil petugas, Zevan juga tidak tahu harus berbuat apa, dia berteduh di dalam mesjid. Matanya sibuk mencari Gemma, ia sangat khawatir.“Gemma kamu dimana kamu membuatku gila,” ucap Zevan mencari ke dalam mesjid. Ia melihat Gemma dan team dokter dan para tentara menyelamatkan obat-obatan dan persedian makanan dari tenda yang bocor. Tanpa pikir panjang Zevan ikut menerobos hujan dan ikut membantu menyelamatkan persedian obat-obatan menyimpan di dalam mesjid. Setelah selesai Gemma
Zevan dan Deyra baru saja turun dari parkiran, tapi suasana berbeda terlihat dari rumah sakit. Semua orang tampak sibuk. Padahal beberapa minggu belakangan rumah sakit itu nyaris tutup karena kehabisan stok obat-obatan. Zevan harus mengimpor obat-obatan dari luar negeri dengan harga dua kali lipat agar rumah sakit bisa beroperasi. Namun, saat barang dalam pengiriman kembali terjadi masalah dibeacukai . Zevan dan kakeknya kehabian ide.Tapi kali ini, rumah sakit terlihat sangat sibuk .“Ada apa?” tanya Zevan.‘ Apa Gemma berhasil membujuk saudaranya untuk memasukkan pasokan obat?’ Deyra tersenyum.“Mari kita cari tahu.” Ibu anak itu berjalan ke lobby, parkiran pasien VIP yang tadinya kosong kini berisi walau tidak penuh.“Dok, selamat pagi.” Simon muncul dengan wajah sumbringah, dokter bertubuh tambun itu batal cari pekerjaan baru.“Ada apa?” tanya Zevan.“Kita dapat pasokan obat lagi,” ucapnya dengan senyum lebar.“Dari mana?”“Ceo baru Filan Farma setuju menjalin kerja sama dengan
Gemma menatap wajah sang suami, ingin rasanya ia memeluk Zevan dan meluapkan semua perasaannya, tapi Gemma takut iditolak lagi. Hanya menatap bebera denit ia kembali menunduk dan meremas jemari tangannya“Kenapa?” tanya Zevan, kali ini ia menatap Gemma dengan tatapan lembut.“Zevan, a-apa kamu masih percaya padaku kalau aku bicara terus terang?” tanya Gemma semakin meremas jemarinya. Gemma bukan tipe wanita yang lemah ataupun manja, ia wanita kuat, bahkan keras tetapi kali ini ia terlihat sangat takut bahkan tidak berani menatap Zevan.‘Apa yang sebenarnya yang kamu lakukan Gemma kenapa kamu ketakutan begitu’“Baiklah katakan.”“Sebenarnya-”“Gemma! Katanya mau bicara sama Ibu.” Deyra tiba-tiba datang membuyarkan semuanya.Gemma berdiri. “ Nanti saja, aku bicara sama ibu dulu.” Ia berjalan menghampiri Deyra dan meninggalkan Zevan.Zevan masih duduk di bangku taman, ia penasarn kenapa Gemma tiba-tiba bersikap aneh dan takut padanya. *Gemma duduk bersama ibu mer
Setelah bicara dengan Zevan Gemma tidak banyak bicara lagi, ia lebih banyak diam.“Aku ingin ke kamar dulu.”“Apa kamu tidak akan mengatakan apa-apa?”“Tidak ada.”Zevan langsung diam, Zevan menyadari setelah penolakan malam itu Gemma banyak berubah.“Lalu bagaimana dengan paspor di tanganmu?””Itu milik teman. Aku mau ke kamar dulu.”Gemma masuk ke dalam kamar, ia membuka laci dan membawa beberapa berkas, saat memasukkan ke dalam tas Zevan masuk.“Aku akan tidur di restoran,” ucap Gemma sembari melepaskan penutup kepala yang ia pakai.“ Itu artinya kamu sudah menyerah?”Gemma hanya terseyum kecil tidak menjawab pertanyaan Zevan, sikap diam Gemma membuat Zevan merasa gelisah.“Aku sudah mengatakan padamu jangan membuang-buang waktu, kamu tidak percaya.”‘Setidaknya aku berusaha’ balas Gemma dalam hati.Saat sedang mengobrol dengan Zevan Leo menelepon, raut wajah Gemma berubah. Ia menjauh dari Zevan sembari mengangkat telepon.“Apa kamu gila?” Apa maksudnya?”Terdengar suara tawa meng
Setelah kejadian itu Gemma tidak pulang ke rumah Zevan, ia memilih tidur di restoran miliknya, di sana ia jauh lebih tenang tidak ada yang mengusik tidak ada yang menatapnya dengan tatapan dingin.Pagi itu Zevan masuk ke kamar mereka, tempat tidur masih rapi, Gemma sudah dua hari tidak pulang ke rumahnya.“Baiklah itu lebih baik, pergilah itu jauh lebih baik untuk kita berdua,” ucap Zevan. Mulut bicara tidak tetapi hatinya sedih karena tidak melihat Gemma.Saat ingin berangkat ke rumah sakit Zevan sengaja mampir ke restorannya, ia menoleh ke lantai dua, di sana duduk seorang wanita cantik, duduk melamun menatap jalanan ibu kota.“Akhirnya kamu menyerah juga.” Zevan menghidupkan mobilnya kembali dan meninggalkan restoran Gemma. Di rumah sakit ia banyak melamun dan pikirannya kemana-mana.Setelah semua yang terjadi pada keluarganya Zevan memutuskan kembali bekerja di rumah sakit keluarganya, setelah dr. Deyra berangkat ke luar negeri bersama suaminya Zevan yang mengantikan posisi sang i
Mata Gemma melotot kaget mendengar kata-kata penghinaan itu. Ia menahan rasa sesak di dada, Gemma tidak mau menangis di depan Zevan. Ia berdiri lalu memungut dan mengenakan piyama tidurnya.“Baiklah terimakasih untuk malam ini, selamat malam.” Gemma bergegas lalu kembali ke kamarnya.Zevan mengepal tangannya dengan kuat, Gemma masuk ke kamar mandi dan menangis keras di sana, ia merasa seperti jalang yang meminta dipuaskan sama seorang pria. Zevan datang ia mendengar Gemma menangis di kamar mandi. Ia tidak tahan mendengar Gemma menangis, ia kembali ke kamar Moes dan memukul dinding kamar itu beberapa kali, saat Gemma menangis seperti itu ia juga merasa terluka, tapi kekecewaan masih menyelimuti hatinya, ia masih marah sama Gemma.“Kenapa? Kenapa harus ada seperti ini. Aku berharap kamu pergi biar kamu tidak terluka,” ucap Zevan. *Saat Gemma bangun pagi, ia merasa tubuhnya terasa remuk, Zevan benar-benar menghajarnya malam itu. Ia malas bangun dari tempat tidur, melihat