Share

Bab 26B

Penulis: AirinNash
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Raisa dan Lastri kemudian pergi meninggalkan Kafe tersebut, setelah membayar mereka menggunakan taksi pergi ke Lapas untuk menjenguk Emran yang sudah lebih dulu ditetapkan sebagai narapidana dan ditahan di sana.

Sementara itu Faisal mengikuti ke mana mereka akan pergi. Laki-laki itu sengaja menggunakan topi dan jaket karena dia ingin tahu apa yang dilakukan Raisa selanjutnya. Mungkin terdengar konyol tetapi Faisal ingin dekat dengan Raisa dan menebus kesalahannya. Bisa dibilang dia sedikit memaksa dan terobsesi, Raisa sama sekali tidak menginginkan dirinya. Tetapi dengan segala upaya Faisal akan terus mengejar Raisa.

Raisa pun diperbolehkan menjenguk Emran setelah mendapat persetujuan pegawai Lapas. Sementara anaknya dan Lastri menunggu dan tidak ikut menjenguk Emran. Raisa duduk menunggu. Beberapa saat kemudian Emran datang. Laki-laki itu speechless karena Raisa datang menjenguknya.

Hidup di penjara rasanya tidak menyenangkan untuk Emran. Apalagi keluarganya Sudah jarang sekali menje
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 27A

    BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 27.**PoV AuthorEmran terkejut saat yang datang Faisal yang notabennya adalah mantan suami dari istrinya, Liana. Walaupun saat ini Emran membenci Liana. Tetap saja wanita itu masih istrinya.Kejadian yang tiba-tiba ini membuat Emran dan Liana tidak bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Emran juga shock ternyata istri yang dinikahinya secara siri setelah Liana berpisah dari Faisal berselingkuh dengan laki-laki lain.Yang lebih menyakitkan lagi, terdengar kabar kalau anak yang dikandung Liana, anak yang dicintai Emran yang seharusnya dilahirkan Liana. Ternyata bukan anaknya, namun anak laki-laki yang sudah menodai putrinya. Sangat sakit mengetahui kenyataan, Liana berselingkuh dengan laki-laki yang melecehkan putrinya.Mata Emran fokus ke Faisal, laki-laki itu duduk dengan tenang seolah-olah menyuruhnya juga duduk dengan tenang agar mereka bisa berbicara dengan nyaman."Kamu pasti tidak menyangkakan kalau aku bisa datang kemari untuk mengunjun

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 27B

    "Kamu pasti heran kenapa, aku mengatakan ini kepadamu? Aku memang sengaja mengatakan kepadamu agar nanti kamu tidak berharap lagi ketika keluar dari penjara. Toh, kamu juga dihukum penjara tidak terlalu lama. Empat tahun, walaupun sampai sekarang Raisa belum menerimaku, aku akan berjuang ketika kamu dalam penjara agar dia mau menjadi milikku. Kamu juga harus ingat satu hal kalau kamu sudah bercerai dari Raisa dan kamu tidak punya hak apa-apa lagi padanya, yang kamu miliki adalah hak untuk menafkahi Reyhan. Aku juga lupa kalau kamu menyiksa anakmu sendiri. Jadi mungkin tidak ada rasa kasih sayang dalam dirimu!""Tutup mulutmu!" kata Emran lagi emosi.Karena emran cukup kesal dan dia juga menarik kerah baju Faisal. Aksinya itu mendapat kecaman dari sipir penjara. Emran seharusnya bersikap ramah dan juga santai ketika ada pengunjung datang untuk menjenguknya."Baiklah untuk hari ini sepertinya cukup kunjungannya. Saudara Emran kurang mengontrol emosi!" kata salah satu sipir penjara."Wah

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 28A

    BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 28.**PoV Raisa.Aku kaget mendengar ucapan Lala yang mengatakan kalau Mas Emran masuk Rumah Sakit. Apalagi Lala mengatakan dia berkelahi dengan narapidana lainnya.Sebenarnya ini bukan urusanku. Aku sudah ketuk palu perceraian dengan Mas Emran. Sekarang, memandang wajahnya saja aku jijik. Kenapa dia masih terus saja mencari masalah denganku? Aku tidak ingin bertemu dengannya."Aku turut prihatin atas kondisi Mas Emran yang terluka, tapi aku tidak bisa datang ke sana," kataku pelan.Ku pandangi Lala yang berwajah sedih. Aku membalik badanku, tidak mau ada perasaan nggak tega, mendengar dia masuk Rumah Sakit.Aku hanya berpikir positif. Mungkin dia masuk Rumah Sakit akibat perbuatannya ke anak-anakku dan dia juga zolim kepadaku. Jadi wajar kalau dia masuk Rumah Sakit, itu yang ku pikirkan.Lala melangkahkan kakinya saat aku berpaling darinya. Sepertinya mantan adik iparku masih terus ingin memaksaku untuk datang menemui Mas Emran."Mbak, sebenarny

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 28B

    "Mas, aku bawa Mbak Raisa seperti yang Mas minta," kata Lala pelan berbisik ke telinga Mas Emran."Sudahlah nggak perlu dibangunkan. Mungkin saja dia sedang istirahat. Kalau seperti itu kami menunggu di luar saja ya," ucapku.Lala menganggukkan kepalanya. Mungkin saat ini kami datang di waktu yang tidak tepat. Lala tadi mengatakan Mas Emran memanggil namaku ingin membicarakan sesuatu. Kami akan menunggu. Saat ini dia sedang tertidur pulas karena kondisinya yang cukup memprihatinkan.Saat kami hendak beranjak, Mas Emran memegang tangan Lala. Itu membuat kami tidak jadi pergi, Mas Emran sadar perlahan-lahan. Dia membuka mata. Lala memandang ke arahnya kemudian dia perlahan menatap ke arah kami. Wajahnya sendu melihatku dan Reyhan yang sudah ada di sini."Alhamdulillah, Raisa. Kamu sudah ada sini. Terima kasih kamu sudah mau datang menjenguk Mas. Memang ada sesuatu hal yang penting yang ingin aku sampaikan kepadamu," katanya pelan."Ya, aku datang atas permintaan Lala, sepertinya kamu in

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 29A

    BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 29.**PoV Author.Emran tak dapat tidur. Dia menghembuskan napas gusar, teringat perkataan Raisa yang selalu memojokkannya. Emran merasa bersalah akibat perbuatannya yang menyebabkan Rumah Tangga mereka hancur.Emran flashback kebelakang, dia teringat akan masa lalu yang memporak-porandakan pernikahannya dengan Raisa. Kala itu Emran membantu Liana yang kesusahan mengangkat barang. Itulah awal mula hubungannya dengan Liana.Dari sana Emran dan Liana bertukar nomor telepon. Kemudian Liana sering sekali menghubunginya. Emran yang bodoh merasa nyaman karena dia bisa menjalin hubungan dengan wanita yang dekat dengannya.Saat itu Raisa pergi ke Hongkong untuk menjadi tulang punggung keluarga. Raisa jauh dari sang suami, lelaki itu menemukan lagi kehangatan dalam hubungan bersama Liana. Tanpa sadar, Emran dan Liana bagaikan remaja yang sedang di mabuk asmara.Cinta yang mendalam dalam diri mereka berdua dan perasaan yang bergejolak. Apalagi Liana sangat

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 29B

    Saat itu para narapidana sedang membersihkan Lembaga Pemasyarakatan. Mereka ada yang menyapu ada yang memotong rumput dan lain sebagainya. Hari ini Emran harus menuntaskan aksinya. Apapun yang terjadi dia nggak peduli. Mau dihukum lebih lama juga dia nggak peduli. Mungkin ini adalah imbas dari perbuatannya. Emran dengan cermat memperhatikan sipir penjara yang sibuk menjaga mereka. Beberapa saat kemudian sipir itu lengah. Mungkin sudah terbiasa dengan keadaan narapidana sekitar. Emran berpura-pura menyapu hingga sampailah di tempat Boni yang membersihkan rumput. "Apa hubunganmu dengan Liana. Kau selingkuhannya? Sejak kapan kalian berselingkuh? Dan apa motifmu melakukan pelecehan ke Rindu? Kau seorang psikopat dan pedofil!" kata Emran marah. Boni menghentikan pekerjaannya. Dia menatap Emran sesaat. Sepertinya laki-laki itu menyimpan dendam sekali kepadanya. Mungkin laki-laki itu ada hubungan khusus dengan Liana dan juga Rindu. tiba-tiba dia datang kemari dan mempertanyakan hal itu.

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 30A

    BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 30.**PoV Author."Mas, kenapa kamu nekat nyaris membunuh lelaki itu? Kamu tahu gak kalau hukuman kamu bisa lebih di beratkan!" kata Lala saat mengunjungi Emran.Dokter mengatakan kondisi Emran sudah jauh lebih baik dan dia dipulangkan lagi ke sel tahanan. Lala mengunjungi di Lapas. Ternyata mengunjungi di Rumah Sakit tidak boleh terlalu sering, dibatasi, akhirnya dia kembali lagi ke lapas untuk mengunjungi Emran setelah mengetahui Emran sudah berada kembali di tahanan."Mas sudah tahu konsekuensinya makanya melakukan ini. Ini terpaksa ku lakukan. Mas tidak tahu lagi apa yang bisa Mas lakukan untuk keluarga, untuk Raisa dan untuk Reyhan. Mas benar-benar menjadi suami yang tidak bertanggung jawab untuk mereka dan ayah yang tidak baik untuk kedua anak-anak. Bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur dan tidak ada lagi gunanya hanya ini bisa Mas lakukan untuk mereka."Lala mendesah menatap Emran, Abang kandungnya. Mungkin benar apa yang dikatakan Emra

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 30B

    Tak lama berselang keluarlah perempuan tersebut yang seakan-akan dari rautnya dia tidak menunjuk rasa bersalah sama sekali atas apa yang sudah dilakukannya ke Abang kandungnya, Emran dan secara tidak langsung membunuh Rindu.Liana membunuh dengan cara perlahan yaitu menyiksa perlahan-lahan. Hal itu lebih menyakitkan daripada dia membunuh secara langsung dan di akhir gejolak yang ada. Dia membenturkan kepala Rindu dengan cukup keras, sehingga mengakibatkan keponakannya itu koma. Beberapa waktu tak sadarkan diri hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Lala mendengar juga berita kalau keponakannya itu dilecehkan orang terdekat Liana yaitu kekasih gelapnya. Liana bukan lagi manusia tapi jelmaan Iblis yang gak punya rasa bersalah."Ada keperluan apalah kamu datang mengunjungiku? Tidak mungkin kamu datang kemari mengunjungiku tanpa sesuatu yang ingin kamu sampaikan.""Aku juga sebenarnya nggak mau datang mengunjungimu. Tetapi aku terpaksa datang kemari atas perintah dari Mas Emran, ja

Bab terbaru

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 41B

    Dahi Bu Husna berkerut ketika Arjuna mengatakan itu. Arjuna buru-buru mengubah mindset wanita paruh baya itu agar tidak berpikir macam-macam."Begini maksud saya, Bu. Namira beberapa kali main kemari dan juga belajar mengaji saya berpikir ingin Bu Raisa juga bisa mengajarkan anak Saya mengaji di rumah secara privat. Tidak rame-rame jadi ilmunya lebih sampai seperti itu makanya saya bertanya ke Ibu. Apakah dia berkompeten untuk mengajari Namira menurut pendapat Ibu bagaimana?" tanya Arjuna meringis."Oh begitu."Arjuna membuang napas kasar ketika Bu Husna sepertinya tidak salah paham dengan pertanyaan dan ucapannya."Alhamdulillah. Bu Raisa sungguh berkompeten apalagi Namira akrab sama dia. Dia juga suka membuat kue menjualkannya dan sebagian uangnya kadang diberikan kepada anak-anak Panti. Sebagian lagi akan diberikan Bu Raisa kepada putranya yang ada di pondok."Arjuna menganggukkan kepalanya Karena dia sudah tahu kalau Raisa punya anak di pondok pesantren seorang anak laki-laki yang

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 41A

    BUNDA PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 41.**PoV AuthorBerhari-hari Arjuna berpikir terus tentang mimpinya. Bukan cuma sekali saja mimpi itu datang tetapi sampai tiga kali. Dia heran kenapa dia harus bermimpi seperti ini. Pasti ada makna dalam mimpinya.Perasaan Arjuna gelisah. Entah kenapa dia ingin melihat seseorang yang bermain dalam mimpinya. Hari ini akan mengajak anaknya untuk mengunjungi Panti Asuhan. Sekaligus mencari tahu bagaimana perasaannya dan apa yang dirasakannya setelah beberapa kali mimpi seperti ini."Jadi Papa mau nemenin Nami lagi ke panti? Kenapa tiba-tiba Papa jadi suka ke Panti? Biasanya Papa nggak suka Nami sering-sering main ke sana?" tanya Nami penuh selidik."Iya sekarang Papa suka dan senang kamu main di sana. Ternyata di sana banyak memberikan dampak positif untukmu. Kamu jadi sering belajar, kamu jadi rajin mengaji tambah pintar dan tambah semangat," ucap Arjuna ke Namira sekaligus pengacak rambut Putri kecilnya itu."Serius hanya karena itu? Bukan karena

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 40B

    Dia merasa nggak enak anaknya nggak bisa lepas dari Panti dan selalu saja membicarakan Raisa. Apalagi memakan makanan Raisa dan tidak pernah membayar mungkin Raisa merasa di rugikan. Mereka juga kekurangan tapi harus berbagi. "Gak apa, Pak. Saya juga sedekahin. Bagi-bagi, alhamdulillah rezeki selalu lancar. Ada aja yang beli," kata Raisa."Terima kasih, Mbak. Anda sudah baik dengan anak saya," ucap Arjuna. Akhirnya mereka tiba di Panti. Raisa bersama Namira langsung bergandengan tangan masuk ke dalam Panti. Arjuna melihat pemandangan itu. Dia teringat ketika masih ada istrinya. Nami pasti sangat bahagia sekali dengan ibunya kalau masih hidup tapi sekarang dia juga terlihat ceria dengan perempuan bernama Raisa.Teringat perkataan Faisal kalau Raisa memiliki masa lalu yang kelam. Terpaksa datang kemari untuk melupakan anaknya yang menjadi korban kekerasan oleh suami dan selingkuhan suaminya.Arjuna memperhatikan kegiatan mereka seakan-akan dia nggak ada pekerjaan. Dia sudah menangguhk

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 40A

    BUNDA PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 40.**POV AUTHORRaisa sengaja datang ke pondok pesantren untuk mengunjungi anaknya. Dia juga membawakan makanan buat anaknya. Reyhan pasti senang dengan masakan yang dimasaknya.Raisa juga akan bercerita ke anaknya kalau dia sekarang sudah tinggal di Panti, sesekali hanya ke rumah sewa mereka karena memang belum habis sewanya. Nanti sewanya mungkin tidak akan dilanjutkan lagi. Raisa betah tinggal di sana. Dia merasa tidak sendirian lagi. Ada banyak orang yang menghiburnya. Ada anak-anak yang menyenangkan hatinya."Bunda ..."Reyhan menggunakan kopiahnya dan pakaian khas santri berjalan ke arah Raisa sambil tersenyum. Raisa juga mengulas senyum semringah menatap anaknya. Anaknya sudah semakin segar saja tidak seperti dulu yang terlihat layu ketika mereka menghadapi banyak masalah dan persoalan.Anaknya terlihat bahagia tinggal di pondok pesantren yang memang harganya cukup mahal. Tidak mengapa buat Raisa, dia akan bekerja keras dan menyisihkan tab

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 39B

    Faisal juga merasa nggak enak kenapa dia tiba-tiba jadi menceritakan masalah Raisa. Tapi memang itu apa adanya. Bosnya bertanya dan dia menceritakan secara gamblang saja. Sebenarnya Faisal juga males mau bercerita. Namun memang Raisa cukup akrab dengan anaknya. Faisal terbersit rasa tidak suka juga. Faisal juga nggak bisa memaksa hati Raisa untuk bisa menerimanya semuanya. Butuh waktu dan proses."Astaga saya sama sekali menyangka kalau ini yang terjadi dengan dia.""Begitulah, Pak, ceritanya. Tapi tolong jangan katakan ini ke Raisa dari saya karena dia pasti akan marah sekali kalau saya cerita masa lalunya. Dia kemari untuk melupakan segalanya. Tolong jangan buka luka lamanya lagi.""Iya tentu saja aku tidak akan bercerita secara gamblang ke dia. Tapi saya heran kenapa tiba-tiba dia ada di daerah ini. Kenapa bisa terpikir kemari? Mungkin dia punya saudara di sini?" tanya Arjuna."Saya nggak tahu dia punya saudara atau tidak. Saya juga nggak tahu kenapa dia tiba-tiba bisa bekerja di P

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 39A

    BUNDA PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 39.**PoV Author.Arjuna tidak konsentrasi bekerja seharian ini berpikir tentang ucapan Nami yang menjodohkannya dengan Raisa. Padahal selama ini anaknya itu tidak pernah menyukai siapapun wanita yang akan dijadikan mamanya. Tapi entah kenapa dengan Raisa tiba-tiba Nami klik saja dan ingin dijadikan mamanya.Selama ini ibu kandung Arjuna, Bu Ani, dia yang paling sering menjodohkan Arjuna dengan perempuan-perempuan pilihannya. Apalagi mamanya itu kan wanita sosialita. Jadi selalu saja mencari wanita yang akan dijodohkan dengan Arjuna. Walaupun putranya itu belum siap untuk menikah lagi.Arjuna adalah lelaki sibuk, ketika istrinya meninggal beberapa tahun yang lalu karena sakit. Arjuna memang belum membuka diri. Saat itu Namira masih kecil sudah kehilangan ibunya tetapi Arjuna jadi garda terdepan untuk mengasuh anaknya dibantu juga dengan mamanya dan pengasuh Namira. Walau terkadang sering lalai juga karena kesibukan di Kantor, tapi, Namira tidak pe

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 38B

    "Untuk apa kita harus selalu bertemu. Kita tidak punya hubungan apa-apa. Kita memang saling mengenal tapi hubungan kita tidak lebih dari memang saling mengenal. Tolong permasalahan dulu jangan kamu ungkit. Dulu aku memang menyukaimu tapi itu dulu. Sekarang semuanya udah berubah. Aku sudah mengubur segalanya. Aku juga tidak ingin menjalin hubungan dengan laki-laki manapun sekarang jadi tolong hormati dan hargai Aku!" kata Raisa serius. Raisa berlalu darinya. Faisal seakan-akan belum mengerti juga dengan ucapan yang keluar dari bibir Raisa. Dia terus berjalan di samping sang wanita mengejar langkahnya. "Raisa. Aku mengerti perasaanmu. Aku tahu kamu marah sekali. Baiklah mungkin kamu butuh waktu. Tapi kita masih bisa tetap berteman, 'kan?" "Untuk berteman sudah pasti kita memang masih tetap berteman tetapi tolong jangan meminta yang lebih. Aku meminta kamu menghargai perasaanku." "Ya, Aku akan terus menunggumu Raisa semoga hati kamu tidak terpaut ke laki-laki lain." Tidak mengurus p

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 38A

    BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 38.**PoV Author Terpaksa Raisa ikut naik mobil dengan Arjuna dan juga anaknya, Namira. Ketika berada di mobil lelaki itu, Raisa merasa nggak nyaman sama sekali. Dia ingin bersama dengan yang lainnya naik bus saja. Mau bagaimana lagi. Nami selalu memaksa agar dia ikut bersama dalam mobil Papanya. Nami terlihat ceria. Beberapa kali dia bersandar di lengan Raisa dia juga menunjukkan foto-foto liburannya ke Raisa melalui ponsel Papanya. Raisa bersama Nami duduk di belakang sementara Arjuna dengan Faisal duduk di depan. rasa nggak nyaman itu terasa juga ketika Faisal beberapa kali melihat lewat kaca spion ke arah Raisa. Raisa benar-benar tidak menyukai Faisal. Faisal memaksa Raisa harus menerimanya lagi. Tapi, tidak masalah untuk sebuah persahabatan bukan untuk persoalan asmara sebab masa lalunya dengan Faisal sudah selesai. Dia tidak ingin menambah beban pikiran lagi. Raisa ingin melupakan semuanya tentang Faisal di masa lalu. Kematian Rindu mem

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 37B

    "Raisa ... tidak menyangka aku menemukan kamu lagi." "Mas, kamu kok ada di sini?" tanya Raisa bingung. "Aku diterima bekerja sebagai sopir pribadi Pak Arjuna." "Bukannya kamu kerja di desa?" tanya Raisa heran. "Ya, sebelumnya aku bekerja di desa tetapi ketika kamu pergi aku merasa hampa. Apalagi ada lowongan pekerjaan dan aku nekat saja pergi ke kota. Tak sangka bisa bekerja dengan Pak Arjuna dan akhirnya kita bertemu. Bagaimana kabar kamu, Raisa? Apakah baik-baik saja? Sekarang di mana anak kamu? Apakah dia sudah masuk pesantren? Masuk sekolah seperti yang kamu katakan?" tanya Faisal dengan banyak pertanyaan yang membuat Raisa pusing menjawabnya. "Iya, aku baik aja dan sekarang Reyhan sudah sekolah kembali. Aku menjadi jauh lebih tenang." "Syukurlah, Raisa. Sebagai orang tua kamu sudah menjalankan peran orang tua yang baik." "Siapa bilang aku sudah menjadi orang tua yang baik. Aku kehilangan putriku dan aku harus menerima semua ini. Ini semua luka yang harus dikubur dalam-dala

DMCA.com Protection Status