Share

46. Panggilan Sayang

Farrel membuka kotak itu dan benar saja, sebuah kalung berlian yang sangat cantik dan mahal itu kini kembali bertengger di hadapan Dinara.

“Waktu itu kamu bertanya ini milik siapa, aku menjawabnya kalau kalung ini adalah milikmu. Ini hadiah dari pernikahan kita. Aku harap kamu bersedia menerimanya.” Farrel menatap dalam dan serius.

Dinara terpukau.

Kalung itu berkilau di bawah sinar lampu yang benderang. Farrel kemudian berdiri dan berpindah posisi ke arah Dinara. Dia berdiri di belakangnya lalu menyibak lembut rambut sang istri lalu memakaikan kalung tersebut. Meski satu tangan kirinya sedang di gips, dan terapinya berangsur baik, jadi masih bisa digunakan untuk memakaikan kalung.

Dinara berdebar-debar dalam hati. Ini kali pertama ia dipakaikan sebuah kalung berlian dari seorang lelaki. Sebenarnya ini hal yang lumrah untuk semua orang, namun bagi Dinara perlakuan seperti ini sangatlah langka sepanjang hidupnya dan rasanya sungguh mendesirkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status