Share

GODAAN DAN ANCAMAN

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-24 07:43:02

Paras Tante Putri terlihat seperti sangat terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Julie tadi.

Hingga, perempuan itu menatap gadis berambut pirang tersebut dengan tatapan mata serius.

"Kamu bercanda?" katanya pada Julie, dan Julie tersenyum mendengar pertanyaan sang calon mertua.

"Tentu saja tidak! Apakah selama ini aku sering bercanda pada Tante?"

"Wah, terimakasih. Karena kalian memang akan menikah nanti, jadi untuk permintaan kamu itu Tante rasa tidak akan jadi sebuah hal yang memberatkan bagi Pram, baiklah, Tante akan bantu, Tante akan bicara pada Pram, kau tunggu di sini."

"Tunggu!"

Langkah kaki Tante Putri terhenti saat Julie menahan perempuan itu seketika.

"Ya?" katanya sambil menatap ke arah Julie dengan penuh perasaan ingin tahu.

Julie beranjak mendekati ibunya Pram, dan berbisik ke salah satu telinga wanita itu dan wajah Tante Putri sedikit tegang saat menyimak hal itu dari Julie.

Namun, hanya sebentar, karena beberapa saat kemudian, senyum terukir di bibir Tante Putri s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    PRAM CEMBURU?

    Wajah Pram berubah mendengar ancaman yang diucapkan oleh Julie. Untuk sesaat, Pram berpikir keras apa yang harus ia lakukan untuk membuat dirinya tidak bertindak gegabah.Jika perempuan ini berteriak segala bahwa ia memperkosanya, bukankah itu sesuatu yang sangat buruk baginya?"Julie, tolong jangan seperti ini, aku tidak mau hubungan kita tidak sehat. Aku dan kamu masih dalam masa penjajakan, kenapa tidak perlahan saja? Agar kita bisa semakin memahami satu sama lain?"Pram akhirnya mencoba untuk membujuk Julie agar supaya wanita itu tidak sembarangan dalam bertindak."Aku enggak sabar menunggu, kamu bisa aja tertarik lagi dengan mantan istri kamu itu, terus aku gimana?""Lalu apakah dengan cara seperti ini, kau pikir bisa membuat hubungan kita semakin erat?""Setidaknya, kalau aku hamil, kamu enggak akan dijerat oleh wanita manapun, kan?"Pram mendorong tubuh Julie ketika Julie nekat merunduk untuk mencium bibirnya setelah perempuan itu usai bicara demikian pada dirinya.Julie tersun

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-25
  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    NASIHAT SAHABAT

    "Kenapa lu ngatain mantan bini lu pembawa sial? Masalah rezeki lu seret, apakah wajar lu nyalahin Shelin? Emang, lu keturunan keraton sampai lu ngatain bini lu macam itu?" Akhirnya, Wira bicara setelah sekian detik terdiam ketika Pram memberikan dirinya ultimatum seperti tadi.Wira tidak lagi bersikap formal, karena menurutnya, mantan suami Shelin tidak perlu diberikan sikap formal segala karena Wira berpikir, pria itu seenaknya juga mengatai Shelin."Lu kagak tau yang sebenarnya, jadi jangan bicara seolah-olah lu ini paling paham, gue mantan suaminya, gue yang paham dia bagaimana!"Mendengar Wira tidak lagi bersikap formal padanya Pram ikut melakukan hal yang sama, pria itu tidak lagi bersikap formal pula, dan bicara demikian dengan nada yang sedikit meninggi pertanda ia tidak suka dengan tanggapan Wira untuk peringatan yang diberikannya tadi."Lu masih suka sama Shelin?" tanya Wira dengan sorot mata menyelidik."Apa?"Wira tertawa melihat betapa pria di hadapannya terkejut dengan p

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-26
  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    IDE GILA GALIH?

    "Apa?" Galih tertawa melihat ekspresi Pram yang seperti menelan batu bata ketika ia mengucapkan kata-kata tersebut.Pram mencibir."Kenapa lu selalu bilang kalo gue masih suka sama Shelin?" katanya pada Galih, setelah melihat Galih cukup puas menertawakannya."Karena lu aneh, lu kagak mau pria lain kena sial karena Shelin pembawa sial, ngapain lu mikirin orang lain macam itu? Aneh, tau! Apalagi, lu bilang cowok yang demen sama Shelin itu kagak bener, biarin aja dia kena sial pula macam lu dulu, ngapain dipikirkan?" Pram mengacak rambutnya perlahan ketika mendengar apa yang dikatakan Galih cukup membuat hatinya tertohok.Benar kata sahabatnya, untuk apa dirinya jadi repot memikirkan masalah itu jika memang Shelin pembawa sial? Bukankah pria itu juga akan kena batunya? Tapi, itulah yang membuat Pram tidak nyaman. Ia tetap merasa sulit untuk merelakan jika pria itu bukan pria yang baik, padahal untuk apa juga dirinya peduli?"Pram, akui aja lu masih suka sama mantan bini lu, balik lagi

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-27
  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    WIRA TERJEBAK?

    Keributan yang terjadi membuat suara Ibu Ani terdengar dari arah belakang. Tergopoh-gopoh, perempuan itu bergegas ke arah sumber keributan.Matanya melotot melihat sejumlah rantang miliknya berhamburan di lantai. Ia menatap Wira yang terpaku di tempatnya seperti tidak tahu harus berbuat apa, sementara Sumi? Sudah lenyap dari TKP sambil membawa sejumlah kangkung yang akan ia bersihkan. "Apa yang sedang kamu lakukan, Wira! Ada apa dengan kamu? Belakangan ini, kamu itu ngaco tahu! Kemarin kamu menumpahkan minyak, satu liter minyak, sekarang, rantang kamu obrak abrik, kamu kalau punya masalah jangan sampai mempengaruhi kinerja kamu, dong! Itu tidak baik!"Omelan Ibu Ani sudah membuat karyawan lain langsung menjadikan mereka pusat perhatian, terutama pada Wira. Mereka tidak paham, apa sebenarnya yang membuat Wira jadi ceroboh seperti itu, padahal yang mereka tahu, Wira termasuk karyawan yang hati-hati dalam bertindak."Kayaknya, semenjak Shelin masuk ke sini, kinerja Wira jadi amburadul

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-28
  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    PESAN DARI SHELIN

    "Apa yang sedang kau bicarakan? Kau menanyakan tentang masalah kenapa aku bercerai?"Shelin menanggapi perkataan Wira, dengan wajah tanpa ekspresi."Ya, aku hanya ingin tahu, apakah yang dikatakan mantan suamimu itu benar.""Apa?"Kali ini, Shelin tidak bisa menahan rasa terkejutnya, hingga ia berpaling dan pandangan mereka bersirobok.Wira jadi terpana, tanpa riasan yang cukup berarti saja, wajah Shelin sangat menarik di matanya, Shelin benar-benar perempuan yang mampu membuat dunianya jadi terhenti seketika hanya memandang perempuan itu saja."Mas, memangnya kamu pernah bertemu dengan mantan suami aku?" tanya Shelin dengan wajah penuh selidik."Tadi malam!""Hah?""Iya! Aku bertemu dengannya tadi malam, dia yang menyapaku lebih dulu dan ternyata dia tahu siapa aku.""Benarkah? Aku bahkan tidak tahu kalau dia kenal Mas Wira.""Aku juga cukup terkejut, ternyata aku cukup terkenal juga sampai bisa membuat mantan suamimu kenal denganku!"Sisi angkuh Wira kembali muncul, dan Shelin hanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-29
  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    PERMINTAAN ROXY

    Membaca pesan yang dikirimkan oleh Shelin, Galih langsung menyerahkan ponselnya pada Pram.Pram membaca pesan yang ditulis Shelin pada temannya itu segera lalu ia seperti termenung untuk sesaat."Pram, apa yang dikatakan Shelin itu benar, lu harus mikirin kondisi psikis anak lu, kesian, kalau anak lu denger masalah itu, sedih pasti."Galih mencoba untuk menasihati Pram karena ia merasa apa yang dikatakan oleh Shelin itu masuk akal."Ya, gue tahu, gue mungkin khilaf, tapi gue kagak suka pria bernama Wira itu demen sama Shelin, kalau emang dia pengen cari pengganti, jangan sama Wira, lah! Gue tau dia pria macam apa!"Pram bersungut-sungut saat mengucapkan kata-kata itu, hingga membuat Galih geleng-geleng kepala."Shelin pasti lebih selektif selama abis cerai sama lu, jadi lu harus percaya sama dia, kagak mungkin dia kagak mikir anak kalian.""Jadi, menurut lu, gue kagak usah khawatir soal itu?""Ya.""Heeem....""Kecuali, lu ngelarang dia dekat dengan pria lain karena lu sebenarnya deme

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-30
  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    KEBOHONGAN SANG IBU

    Ucapan yang dilontarkan oleh Roxy cukup membuat Shelin terkejut. Tentu saja, apa yang dikatakan oleh Ratna pada sang suami hingga membuat pria itu berpikir dirinya mengajak Ratna ikut bekerja?Banyak sekali pertanyaan di otak Shelin hingga ia berniat untuk menjelaskan semuanya, tapi niat itu diurungkannya saat Ratna muncul dan menatapnya tidak suka karena ia berinteraksi dengan sang suami. Shelin memilih untuk tidak mendekat."Ratna tidak kerja sama aku, Bang. Aku bahkan enggak tahu kalau Ratna juga kerja, jadi tanyakan saja sendiri, ya?"Shelin hanya sempat menjelaskan hal itu saja sebelum akhirnya ia pamit masuk ke dalam karena tidak mau membuat Ratna geram padanya."Yah! Kamu itu gimana, sih? Kenapa kamu begitu? Kamu suka sama dia?"Ratna mendamprat suaminya karena merasa tidak suka Shelin berinteraksi dengan sang suami seperti tadi. Roxy bangkit. Ia akhirnya masuk ke dalam rumah mereka, dan menatap sang isteri dengan tatapan mata menyelidik."Shelin bilang kamu tidak kerja sam

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-01
  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    SHELIN DIPECAT?

    Pram tidak bisa menjawab, karena apa yang dikatakan oleh ibunya memang benar. Ia merasakan sendiri kehidupannya anjlok ketika bersama dengan Shelin dan setiap kali Pram mencoba menanyakan masalah itu pada sang ibu, wanita itu hanya mengatakan bahwa, perhitungan nama antara Pram dengan Shelin tidaklah cocok hingga membuat kesialan hidup terjadi. Bagaimana ia bisa membantah sementara ia sendiri sudah merasakan bagaimana ia sangat menderita pada waktu bersama dengan Shelin?"Pram, kamu sudah merasakan bagaimana sulitnya saat kamu bersatu dengan mantan istri kamu itu, jadi, sudahlah, musnahkan dia dari otakmu, jangan berinteraksi dengan dia sedikitpun karena Mama tidak mau hal buruk yang kamu alami terulang kembali."Suara sang ibu terdengar, dan Pram hanya mengiyakan.Ia tidak bisa banyak membantah karena memang ia sudah merasakan sendiri. Jika membayangkan dirinya seperti dahulu lagi, tentu saja Pram tidak sanggup. Terlalu sakit dan terpuruk hingga ia tidak sanggup melalui kehidupan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02

Bab terbaru

  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    BUKAN PEMBAWA SIAL!

    Perasaan Shelin jadi tidak karuan ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Pram. Beberapa kali mantan suaminya itu bicara demikian tentang dirinya yang bukan pembawa sial, Pram selalu mengatakan, bahwa yang membawa sial itu dirinya sendiri."Masalah siapa yang sial, aku tidak mau tahu, karena bagiku, semua yang terjadi itu ada hikmahnya, kejadian buruk sekalipun, rasa trauma karena sudah membuat kehidupan orang lain jadi terpuruk membuat aku berpikir banyak tentang itu, dan yang mempermasalahkan ibu kamu....""Kita bahas ini di depan ibuku? Kamu mau?""Untuk apa?""Aku hanya ingin ibuku tahu aku yang ingin rujuk dengan kamu, bukan kamu, biar beliau tidak menyalahkan kamu."Shelin menghela napas. Ditatapnya Pram saat pria itu bicara demikian, hingga akhirnya perempuan itu setuju dengan apa yang diusulkan Pram, dan mereka melanjutkan perjalanan pulang khawatir Sheila mencari mereka karena sudah pergi terlalu lama.***"Julie?" Sumi terkejut ketika saat ia membuka pintu rumahnya, Julie

  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    SARAN DARI TEMAN....

    Sang ustadz menghela napas panjang mendengar isi pertanyaan Pram. Ia menatap Pram, Shelin dan Galih bergantian."Orang yang memberikan perintah pada seorang dukun untuk melakukan kejahatan, akan menerima balasannya sendiri, Nak. Jadi, lambat laun, Allah akan memberikan balasannya, kau tidak perlu repot untuk membalas.""Tidak perlu diperkarakan?" "Kamu memperkarakan dengan kondisi dia yang seperti itu, hukumannya juga tertunda, kepolisian akan membuat dia sembuh dulu baru proses dijalankan, biasanya hal-hal seperti itu tidak akan bisa sembuh kecuali ada mukjizat dari Allah dan orang itu sendiri bertobat, jika tidak entahlah....""Begitu, ya. Baiklah, terima kasih, Ustadz, kalau begitu kami pamit dulu, terima kasih sekali lagi." Pram, Shelin dan juga Galih akhirnya pamit dari hadapan ustadz tersebut. Mereka berpikir mungkin akan lebih baik ke rumah sakit untuk mengetahui bagaimana keadaan Ratna sebelum kembali ke kost Shelin. Shelin menghubungi Sumi untuk memastikan apakah sang ana

  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    MENJADI TUMBAL!

    Galih, Pram dan juga Shelin manggut-manggut mendengar penjelasan pria tersebut. Lalu, mereka mempersilahkan orang itu untuk memanggil seorang ustadz terdekat agar bisa memeriksa keadaan pemilik rumah yang dibayar Ratna untuk praktik ilmu tak lazimnya. Beberapa saat kemudian, orang itu sudah kembali bersama ustadz yang dimaksud dan mereka langsung masuk ke rumah dukun yang dibayar Ratna untuk memeriksa apa yang terjadi, akan tetapi, ketika mereka baru saja sampai di ambang pintu, dukun itu berteriak agar mereka tidak masuk.Ustadz itu meminta yang lain untuk tetap di luar, karena pria pemilik rumah itu menatap tajam ke arahnya dengan mata yang merah entah karena apa."Pergilah kamu dari raga orang itu, jangan mengganggu manusia, kau punya dunia sendiri, jangan mengacaukan kehidupan manusia!"Ustadz itu bicara dan Pram, Galih, Shelin serta laki-laki yang memanggil ustadz itu memperhatikan dengan raut wajah yang demikian tegang. "Aku tidak akan pergi! Dia harus bertanggung jawab atas k

  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    DISERANG MAKHLUK SENDIRI!

    Pendapat Galih akhirnya diterima oleh Pram. Shelin meminta maaf pada Sumi karena sudah merepotkan wanita itu untuk membuatnya menjaga Sheila, namun Sumi meyakinkan pada Shelin bahwa ia tidak keberatan sama sekali untuk menjaga anak temannya tersebut. Alhasil, mereka segera berangkat ke tempat di mana Pram mendapatkan informasi tentang dukun yang dimaksud. Mereka berharap, informasi itu benar, karena mereka ingin masalah bisa selesai secepatnya.Setelah menempuh perjalanan yang lumayan melelahkan lantaran terjebak macet, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang dikatakan rumah di mana Ratna sering terlihat datang di waktu waktu yang tidak biasa. Saat mereka mengetuk pintu rumah tersebut, cukup lama mereka menunggu pintu itu dibuka, sampai akhirnya, seseorang membukakan pintu dan terlihat heran melihat beberapa orang berdiri di depannya seperti itu. "Ada perlu apa kalian ke sini?" tanyanya dengan wajah kurang bersahabat."Ada perlu untuk mengetahui apa yang dilakukan seseorang yan

  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    MENCARI SANG DUKUN

    Sang ibu terenyuh mendengar apa yang diucapkan oleh sang anak angkat, ia tidak bisa berkata-kata, meskipun ada kekhawatiran yang ia simpan di dasar hati jika nanti Prima justru kembali pada keluarga aslinya, namun wanita itu tidak bisa melarang apa yang diinginkan oleh sang anak. Karena baginya, kebahagiaan Prima yang terpenting."Jaga anakku dengan baik, Julie, apapun kesalahan yang pernah kau lakukan, aku harap kau tidak melakukannya kembali terlebih pada putraku, kalau kau menyakitinya, aku orang pertama yang sangat ingin memberikan kamu pelajaran, ingat itu."Begitu pesan ibunya Prima pada Julie sebelum akhirnya perempuan itu keluar dari ruangan untuk mengurus administrasi perawatan Prima.***"Selamat ya, aku ikut senang ternyata kalian itu berjodoh, jangan ditunda untuk menikah, kalian cocok!" Shelin bicara demikian ketika mengetahui Galih dan Sumi akhirnya resmi berpacaran dan sebentar lagi akan menikah setelah meyakini kasus Pram dan juga Shelin yang terbelit masalah berkaita

  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    PERMINTAAN PRIMA

    Karena terkejut dengan apa yang menimpa Prima, Julie berteriak minta tolong. Ibunya Prima yang kebetulan ada di rumah segera ke ruang tamu. Tanpa berpikir panjang, ia berteriak memanggil tukang kebun agar bisa membantunya untuk membawa Prima ke rumah sakit. Julie menawarkan bantuan untuk memakai mobilnya saja. Ibunya Prima mengiyakan, dibantu tukang kebun, mereka segera membawa Prima ke mobil milik Julie dan setelah memasukkan tubuh Prima ke mobil, Julie dan wanita itu segera masuk pula ke dalam mobil. Sesampainya di rumah sakit terdekat, mereka meminta bantuan para petugas medis untuk membawa Prima ke IGD.Wajah ibunya Prima tidak tenang meskipun anak angkatnya itu sudah ditangani oleh dokter yang bertugas. "Apa yang kau lakukan pada anakku?" tanya wanita itu pada Julie. Mereka sedang menunggu dokter yang memeriksa Prima, hingga perempuan itu memutuskan untuk mengintrogasi Julie. "Aku minta maaf, Tante. Aku tidak bermaksud membuat Prima seperti itu, aku hanya ingin meluruskan se

  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    PRIMA PINGSAN!

    "Benarkah? Masalah apa itu?" Raut wajah Prima semakin terlihat penasaran mendengar apa yang diucapkan oleh perempuan berambut pirang tersebut. "Kamu benar-benar tidak ingat lagi saat masa kuliah kamu dulu?" tanya Julie hati-hati, sekedar untuk memastikan, Prima masih ingat saat ia masih kuliah atau tidak."Tidak ingat."Dia benar-benar amnesia, ingatannya dihapus menggunakan ilmu kah, sampai ia tidak bisa ingat semuanya? Hati Julie bicara demikian. "Dulu, ada seorang wanita yang memperhatikan kamu secara diam-diam...."Julie mulai bercerita. Dan Prima menyimaknya dengan baik."Wanita itu tidak bisa mendekati, karena kamu sangat selektif dengan siapapun yang dekat denganmu, entah karena apa.""Lalu?""Seiring waktu, kamu yang seperti itu makin tenggelam dalam kesendirian, kamu sibuk dengan duniamu sendiri, tidak peduli dengan orang lain, hingga saat semua sibuk berpacaran, kamu justru tidak pernah suka dengan wanita sama sekali.""Kurasa aku memang orang yang seperti itu, karena ak

  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    AIR MATA TANTE PUTRI

    "Keterlaluan! Jadi, Mama melakukan ini hanya mengejar harta dan kedudukan?" Pram benar-benar tidak bisa menahan perasaannya sekarang hingga emosinya kembali tersulut meskipun Shelin memintanya untuk sabar karena mereka harus mendengarkan secara tuntas apa yang ingin diceritakan oleh Tante Putri pada mereka."Maaf, Pram, Mama yang salah, Mama memang takut hidup kita miskin, apalagi saat kamu menikah dengan Shelin, kamu itu bangkrut, Mama semakin sulit untuk menerima semuanya, Mama-""Aku yang membuat Pram bangkrut karena aku pembawa sial?" potong Shelin. "Sebenarnya, aku juga tidak tahu pasti, itu hanya pendapatku saja, karena setelah kamu dengan Pram, hidup Pram itu berantakan, aku membencimu, Shelin, lalu aku mendengar tentang nama kalian yang tidak cocok jika bersama, disitulah aku punya cara untuk membuat Pram percaya bahwa kamu pembawa sial!""Jangan salahkan Tante Putri, khusus untuk memisahkan kalian, aku juga ikut andil, aku terobsesi dengan Pram, jadi aku menerima tawaran Ra

  • BUKAN PEMBAWA SIAL!    PENGAKUAN TANTE PUTRI

    Apa yang dikatakan oleh Sumi disetujui oleh Galih. Meskipun sekarang tidak bisa dipungkiri ia bahagia lantaran tidak menyangka ternyata ia dan Sumi berjodoh, tapi memikirkan sahabatnya, Pram yang sekarang sedang masa terpuruk, mau tidak mau membuat kebahagiaan Galih belum lengkap.Sementara itu, Shelin, Julie, Pram dan juga Sheila sudah saling berhadapan dengan Tante Putri yang masih belum dipastikan akan masuk penjara kapan karena kasus yang melibatkan dirinya masih diselidiki secara menyeluruh.Melihat kedatangan semuanya, Tante Putri tertunduk dalam. Perempuan itu merasa terpuruk sekarang dengan apa yang sudah terjadi padanya. "Tante, untuk masalah Wira dan apa yang sudah aku terima, aku tidak akan menuntut Tante asalkan Tante mau bicara apa yang sebenarnya terjadi selama ini, aku berjanji tidak akan menuntut Tante dengan alasan karena aku korban, tapi, aku harap, Tante bisa mengatakan semuanya pada kami semuanya. Tanpa bersisa."Shelin yang lebih dulu bicara, dan Tante Putri terd

DMCA.com Protection Status