Sekarang, mendengar beberapa rekannya membicarakan Adam, Winda yang merupakan salah satu mantan Adam tampak bersemangat. Diam-diam, dia sudah berencana untuk menemui Adam hari itu.
Dia lupa, jika dirinya pernah memaki-maki dan menghina Adam beberapa waktu sebelumnya. Saat itu, Adam sedang menemani Gira belanja di mall dan hanya mengenakan pakaian biasa.
Selesai syuting, Winda coba menghubungi Adam untuk mencari tahu keberadaanya.
"Sialan, Adam sudah mengganti nomor." Gerutu Winda kesal, karena panggilannya tidak berhasil terhubung dengan Adam.
Tidak menyerah sampai di situ, Winda segera berinisiatif untuk menemui Adam di kantornya.
Winda tahu, bahwa Adam saat ini telah bekerja di perusahaan ayahnya. Hanya saja, Winda masih belum tahu Adam bekerja di bagian apa.
Jadi, setiba di kantor Widjaja Grup, Winda segera menanyakan tentang Adam pada customer service yang berjaga di lantai bawah.
Penampilan Winda yang modis, menarik p
Meski mendengar ada suara di belakangnya, Winda sama sekali tidak melepaskan pelukannya dan justru semakin bersemangat memeluk Adam lebih ketat lagi. Seolah ia ingin menunjukkan kalau dirinya memiliki Adam sepenuhnya.Sementara itu, Adam menjadi panik.Dia tidak ingin Nadya sampai salah paham dengannya. Apalagi, saat pernikahan mereka sebentar lagi akan ditentukan. Adam tidak ingin kejadian seperti di masa lalu terulang kembali dan membuat Nadya sampai terluka. Atau dirinya, benar-benar akan merasa bersalah dengan semua itu.Dari sekian banyak hari, Adam merasa hari ini adalah hari tersialnya. Entah angin apa yang membawa Winda ke kantornya hari ini dan bahkan nekat memeluknya secara tiba-tiba seperti sekarang. Meskipun dirinya tidak menginginkan pelukan seperti ini terjadi. Tapi, siapapun yang melihat posisi mereka saat itu, pasti akan salah paham dan mengira kalau mereka sedang bermesraan.Di sisi lain, Nadya segera tersadar dari keterkejutannya dan ingin melihat lebih jelas, siapa
"Selamat ya, Nadya!" Rianti dan yang lainnya segera mengerubungi Nadya, begitu mendapat undangan tentang pernikahan mereka. Hari itu, selain membagikan undangan pernikahannya, Nadya juga mengemas barang-barangnya. Karena mulai hari ini, ia sudah tidak bekerja lagi di Widjaja Constuction. Semua orang turut merasa bahagia dengan pernikahan Nadya dan Adam. Rena bahkan mengatakan kalau hubungan Adam dan Nadya bak cerita dongeng, di mana seorang pangeran kaya raya menikahi seorang bidadari yang berasal dari sebuah keluarga biasa. Tidak sedikit dari temannya yang merasa cemburu dengan keberuntungan Nadya. Tentunya cemburu dalam artian yang positif. Sehingga, saat mereka mendapat undangan pernikahan Nadya, perasaan mereka begitu haru dan bahagia. "Akhirnya, Nadya dan Adam akan segera menikah. Selamat ya, Nad." Ujar mereka bergantian menyalami dan memberi selamat pada Nadya. "Haaa, masa aku yang manasin Nadya buat nikah. Eh, orangnya mal
"Wow, ini sangat sempurna, kak." Puji Nala dengan mata berbinar ketika melihat Nadya mengenakan gaun pengantin yang kata Weni merupakan edisi khusus butik dan merupakan koleksi satu-satunya di butik mereka. Gaun itu merupakan masterpiece dari pemilik butik, Eva Aventie.Kecantikan Nadya dan bentuk tubuhnya yang proporsional, menjadikan gaun tersebut terlihat sempurna dikenakan olehnya. Beberapa pelanggan pria yang saat itu sedang menemani pasangan mereka belanja gaun pernikahahan di sana, sampai tak berkedip menatap Nadya dan membuat pasangan mereka menjadi cemburu.Terdengar beberapa teriakan marah dari beberapa wanita yang sedang memarahi pasangan mereka, karena kedapatan mencuri pandang pada Nadya.Nadya tersenyum bangga mendengar pujian adiknya dan juga sangat puas dengan gaun yang ia kenakan. Hanya saja, saat Nadya melihat label harga gaun tersebut, ekspresi Nadya seketika berubah sedikit muram."Kenapa, kak?"Nadya bicara setengah berbisik, "Harganya, dek!" Wajar saja Nadya ber
"Ini gara-gara mereka tidak mau memberikan gaun ini padaku. Karena itu, mereka berdua harus mengganti karena telah merusakkan gaun anda, madam Eva." Tunjuk Audy ke hidung Nala dan Nadya tanpa rasa bersalah. "Enak saja! Gaun ini sudah dikenakan kakak saya, sebelum kalian memilihnya. Jelas-jelas kamu yang coba merebut paksa gaun ini dari kakak saya. Betapa tidak tau malunya kamu, ya?" Balas Nala dengan nada tinggi. Nala sangat kesal, jelas-jelas Audy yang telah memaksa merebut paksa gaun tersebut dari kakaknya. Jika tidak, gaun tersebut tidak mungkin robek dan sekarang, Audy dengan seenaknya menyalahkan mereka atas kecelakaan itu. Bagaimana mungkin, Nala menerimanya begitu saja? "Oh, berani kamu menyalahkanku? Coba saja, kalian memberikan gaun ini baik-baik padaku sebelumnya. Hal seperti ini tidak akan pernah terjadi." "Aku dan sepupuku bahkan sudah berbaik hati memberi kalian kompensasi. Tapi kalian menolaknya!" "Jadi, ini adalah salah ka
Audy mendengus."Kalian beruntung, madam Eva ada di sini. Jika tidak, kalian akan berada dalam masalah, karena telah berani menyinggungku." Cibir Audy menertawakan penderitaan Nadya dan adiknya."Mbak, sebaiknya jangan terlalu keras pada mereka. Bagaimanapun ini masih di tempat umum." Ujar Wika mengingatkan sepupunya. Ia tidak mengasihani Nadya dan adiknya, melainkan lebih mengkhawatirkan reputasinya sendiri. Wika tidak ingin, aksi mereka sampai diketahui oleh orang lain dan lalu memviralkannya.Bagi seorang artis, reputasi adalah segalanya.Wika tidak ingin, citra dirinya jadi jatuh karena kedapatan menganiaya orang lain di tempat umum.Selain itu, Wika merasa cukup familiar dengan wajah Nadya. Hanya saja, ia lupa pernah bertemu dengannya di mana. Apalagi, Nadya yang sedang mengenakan gaun pengantin, membuat penampilannya terlihat berbeda dari kesehariannya. Bukan ia cemburu, karena Nadya memiliki kecantikan yang tidak kalah darinya. Karena
Beberapa jam sebelumnya.Adam tahu, bahwa siang itu Nadya akan pergi untuk membeli gaun pernikahan, setelah berpamitan pada teman-teman kantornya dan mengemasi barang-barangnya. Namun, karena Adam masih sibuk dengan pekerjaannya, jadi ia berencana untuk mengirim beberapa pengawal keluarganya untuk menjaga Nadya.Semakin dekat waktu pernikahan mereka, Adam tidak ingin kejadian buruk sekecil apapun menimpa calon istrinya itu.Namun, saat Adam datang ke ruangannya, Nadya ternyata sudah pergi meninggal kantor beberapa menit sebelum kedatangannya. "Memang pak Adam tidak dikabari Nadya sebelumnya?" Tanya Rianti melihat keheranan di wajah Adam.Saat itu, Adam baru teringat dengan ponselnya dan ketika ia memeriksanya, Adam membaca pesan Nadya yang terkirim tiga puluh menit sebelumnya dan mengabarkan kalau dirinya sudah pergi bersama Nala, adiknya.Seketika Adam menyesali kebodohannya kali ini. Seharusnya, ia bisa saja langsung memeriksa ponselnya tanpa perlu ke ruangan ini untuk mencari Nady
"Oh, jadi kacungnya sudah datang? Kamu pikir, dirimu siapa, hah?" "Jalang ini telah merusak gaun koleksi termahalnya madam Aventie, dia harus mengganti kerusakannya." "Kamu pasti calon suaminya. Kalau begitu, kamu harus ikut bertanggung jawab dan mengganti gaun ini." Ujar Audy berapi-api. Dengan adanya Evan bersamanya, Audy berpikir bahwa dia yang memegang kendali situasinya sekarang. Mendengar cercaan Audy yang menyudutkan Nadya, tatapan Adam berubah dingin. "Katakan, apa dia yang telah menamparmu?" Tanya Adam memastikan. Nadya melihat Adam dan tahu bahwa calon suaminya itu pasti sangat marah saat ini. Nadya tidak ingin Adam bertindak sembrono dan justru malah merugikan dirinya sendiri nantinya. Apalagi, di sana Audy membawa calon suaminya yang seorang polisi. Nadya tidak mau jika Adam sampai tersandung masalah hukum jika sampai berbuat kekerasan untuk membela dirinya. Nadya pernah diceritakan oleh ibunya Adam tentang bagaimana karakter Adam dulunya kalau sudah emosi. Sebagai
Terdengar teriakan marah dari Kapolri di seberang sana, "Kurang ajar! Siapa namanya dan di mana ia bertugas, bang? Aku sendiri yang akan memecatnya langsung dan memberinya pelajaran."Deg!Evan semakin ketakutan.Kapolri bahkan tidak perlu bertanya apa kesalahannya terlebih dahulu dan dengan gamblangnya mengatakan akan memecatnya dan bahkan akan memberinya pelajaran.Dari kalimatnya saja, Evan sudah bisa menyimpulkan betapa tinggi status Titus yang membuat Kapolri begitu menghormatinya dan tanpa ragu menyingkirkan orang yang mencari masalah dengan majikan Titus.Plak!Titus lagi-lagi memukul belakang kepala Evan dan bertanya dengan dingin, "Siapa namamu?""Bang- bang, tolong jangan, bang! Aku tidak ingin dipecat dari pekerjaanku. Aku minta maaf kalau aku ada salah sama abang." Ujar Evan tidak menjawab pertanyaan Titus dan justru mulai menangis dan memohon agar Titus tidak melaporkannya pada Kapolri. Karena itu sama saja dengan Titus m
Cara kejam Adam untuk membuat Silvi bicara, benar-benar efektif dan memberi tekanan piskologis yang besar terhadap mental Silvi. Dibanding rahasia yang dijaganya, kehormatannya jauh lebih penting. Silvi tidak bisa mebayangkan, jika dirinya akan diperkosa secara ramai-ramai oleh orang-orang brutal ini. Membayangkannya saja sudah membuatnya sangat ketakutan apalagi harus mengalaminya secara langsung?"Saya akan bicara, saya akan bicara!" Isak Silvi ketakutan. Bahkan, tanpa Adam perlu bertanya, Silvi dengan sukarela menceritakan semua yang ia ketahui dan tugasnya, adalah membuat nama dan citra Adam rusak di dalam perusahaan. Semua sudah direncanakan dengan sangat matang. Jika rencana mereka berhasil, nama Adam tidak hanya rusak di mata publik tapi juga internal perusahaannya. Jika begitu, tidak akan ada yang menghormati Adam jika ia memimpin perusahaan di masa depan nantinya.Meski menurut Adam, informasi yang diberikan oleh Silvi masih tidak lengkap dan banyak detail yang terlewatka
Jantung Silvi bergemuruh kencang, saat melihat Adam mulai masuk ke dalam ruangan. Padahal saat itu, Adam terlihat cuek, seperti tidak menganggapnya ada sama sekali di dalam ruangan itu.Tidak hanya itu, Adam dengan acuh tak acuh memperhatikan sekeliling ruangan tempat Silvi disekap.Tidak lama, seorang lelaki berbadan tegap menyusul masuk ke dalam ruangan dengan membawa sebuah kursi untuk Adam duduk.Saat itu, Silvi berusaha keras untuk menenangkan dirinya. Meski sebenarnya, ia ingin menanyakan tentang Andre dan yakin kalau supir tampan tersebut yang telah menculiknya. Namun, setelah melihat Adam muncul, ia langsung menebak, jika Andre adalah orang suruhan Adam untuk menjebaknya. "Pak- pak Adam, apa maksudnya semua ini? Kenapa saya disekap di sini? Apa salah saya?"Silvi bersikap seolah-olah dia tidak memiliki kesalahan apapun dan tidak layak diperlakukan seburuk itu. Dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri, jika penculikan dirinya adalah suatu kesalahan.Bukannya langsung menjawab p
Audy tampak begitu senang, ketika membaca pesan yang baru saja masuk ke dalam ponselnya. Ia bahkan segera menunjukkan isi pesan tersebut pada sepupunya, Wika."Ka, lihat deh! Si Silvi baru saja dapat promosi kenaikan jabatan dan juga kenaikan gaji. Hahaha, udah berhasil jadi mata-mata kita di perusahaannya Adam. Kini, ia malah dapat penghargaan! Beruntung banget anak itu!"Silvi adalah sepupu jauh Audy dan sekaligus menjadi perpanjangan mata Audy untuk mengawasi Adam. Itu sebabnya, ia bisa tahu setiap kegiatan Adam di perusahaan dan juga, jadwalnya di Bali.Dengan bantuan Silvi juga, Audy bisa dengan mulus memasang jebakannya untuk Adam. Sekarang, Audy merasa telah menjadi pemenang dengan berhasil membalaskan dendamnya pada Adam dan Nadya.Bagaimana tidak?Dengan adanya isu skandal ini, nama Adam telah tercoreng tinta hitam dan secara tidak langsung, ikut mencoreng reputasi perusahaan Widjaja di mata publik.Hanhya dengan sedikit gorengan isu untuk memanaskan situasi, berita ini sema
Staf Adam harus pulang terlebih dahulu, begitu urusan bisnis mereka di pulau Bali rampung. Perjalanan bisnis mereka kali ini, membawa banyak pengalaman baik dan buruk sekaligus. Baik karena urusan bisnis mereka yang berjalan lancar dan bisa dikatakan sukses. Mereka berhasil mengunci transaksi untuk pembelian tanah yang akan menjadi cabang dari perusahaan Widjaja Grup nantinya, khususnya untuk wilayah Timur.Dan berita buruknya, atasan mereka justru tersandung kasus negatif yang sedikit mencoreng nama perusahaan dan semua itu semakin diperparah oleh media yang membuat noda hitam di atas nama Adam semakin tebal. Hanya saja, setelah seminggu berlalu dan respons cepat perusahaan, membuat berita tentang Adam menghilang dengan sendirinya.Begitu para staf ini menginjakan kaki di Bandara, masing-masing mereka mendapat notifikasi pesan di ponsel mereka."Eh, ini beneran?" Teriak salah seorang staf wanita yang pertama kali membaca isi pesan tersebut melonjak senang, penuh suka cita."Beneran
"Sis, semua- semua ini tidak seperti yang kamu lihat!" Jelas Nadya dengan suara sedikit gugup saat hanya tinggal mereka berdua. Ia khawatir, jika Siska salah paham terhadapnya. Kenyataannya, tidak ada sesuatu istimewa yang terjadi antara dirinya dengan Andre, selain hubungan pekerjaan. Sebelum Siska datang, kebetulan Nadya sedang curhat tentang masalah yang sedang ia hadapi dan mereka larut dengan suasana saat itu dan entah kapan, tangan mereka sudah bertaut tanpa Nadya sadari.Siska hanya tersenyum tipis dan terkesan acuh tak acuh saat melihat kegugupan Nadya, "Memangnya, apa yang aku lihat?""Hmn, itu..." Nadya terlihat bingung bagaimana menjelaskan situasinya tanpa terlihat ada masalah yang coba ia sembunyikan.Mau tidak mau, Nadya harus menjelaskan dari awal, kenapa ia bisa berada bersama Andre siang itu. Semua itu, hanya kebetulan. Karena tujuan mereka sebenarnya hanya membicarakan urusan bisnis semata. Nadya lalu, menjelaskan jika Andre adalah kakak tingkatnya waktu di universi
"Saya menduga, jika Silvi mengetahui tentang wanita yang menjebak pak Adam kemarin."Kening Adam berkerut dan rasa penasarannya terusik, "Bagaimana kamu tahu?"Ani menjelaskan, jika setelah Adam memanggil mereka semua untuk ditanyai pada siang sebelumnya. Silvi berkata pada Ani dan rekan-rekannya yang lain, jika Adam adalah seorang penjahat wanita alias playboy. Ia juga mengatakan, jika Adam pernah dipenjara karena kasus yang melibatkan wanita di masa lalu. Silvi bahkan juga menyebutkan nama mantan Adam yang berprofesi sebagai artis.Tidak hanya satu kasus, Silvi dengan gamblang menceritakan semua kasus yang pernah menyeret Adam berurusan dengan hukum di masa lalu."Jadi, tidak heran jika bapak sampai tersandung kasus seperti ini. Begitu kata Silvi, pak." Jelas Ani dengan eskpresi yang terlihat rumit. Sama seperti rekannya yang lain, Ani tidak percaya dengan gosip yang ditebar oleh Silvi. Karena selama ini, ia mengenal Adam sebagai karakter pemimpin yang baik hati.Ani menduga, jika S
Efek dari beredarnya video pelecehan tersebut mulai meluas, setelah beberapa media mulai memberitakannya. Karena keesokan harinya, kantor Widjaja Grup dan beberapa anak perusahaan mereka mulai didemo oleh banyak orang, mulai dari beberapa LSM, masyarakat hingga mahasiswa yang mengutuk keras pelecehan yang dilakukan Adam dan menuntut Adam dihukum berat.Berbagai macam cercaan dan tuduhan ditujukan pada Adam dan membuat citra Adam semakin buruk dimata publik.Hal ini memaksa Eka Widjaja mengambil langkah antisipasi dengan mengumumkan, bahwa perusahaan sedang menyelidiki masalah ini hingga tuntas dan untuk meredakan kemarahan publik, Adam untuk sementara waktu terpaksa di nonaktifkan dari perusahaan.Sementara itu, di hotel tempat Adam menginap.Adam dan sekelompok tim pengawal sedang terlibat diskusi serius tentang kasus yang menimpa Adam saat ini.Tim keamanan Adam, dibantu oleh tim yang dikirim oleh ayahnya, bekerja keras untuk mengungk
Nadya begitu syok saat menerima kiriman video dari sebuah nomor tidak dikenal. Pertama, ia coba mengabaikannya, karena merasa tidak kenal dengan si pemilik nomor. Apalagi nomor tersebut tidak ada di dalam daftar kontaknya.Namun, saat Nadya bermaksud menghapus dan memblokir nomor tersebut, ia dikejutkan dengan thumbnail video yang menunjukkan gambar suaminya."Video mas Adam?" Gumam Nadya penasaran dan akhirnya, ia memutar video tersebut.Baru melihat tampilan pertama dari video tersebut, Nadya langsung syok.Nadya merasakan dunia seakan berputar lebih kencang dan membuat pijakannya menjadi goyah."Astaga! Ini- ini tidak mungkin mas Adam." Ujar Nadya coba menyangkalnya.Namun, semakin lama ia menonton video tersebut, ia semakin tidak bisa membantah jika pria yang di dalam video tersebut adalah benar suaminya.Nadya kalut, ia merasa asing dengan sosok Adam yang ada di dalam video. Perasaannya begitu hancur pa
Adam bangun keesokan harinya, menjelang subuh dengan kepala sedikit berat. Ini pertama kalinya Adam minum sampai semabuk ini, setelah masa jahilnya dulu. Ternyata dirinya tidak sekuat dulu, baru beberapa gelas dan ia sudah begitu pusing. Adam tidak ingat apa yang terjadi setelah ia meninggalkan diskotik. "huft, sepertinya aku memang tidak cocok minum alkohol lagi!" Keluh Adam sambil mengusap wajahnya. Seelah itu, Adam coba bangun dan ia terkejut saat mendapati dirinya sudah mengenakan kimono. "Siapa yang mengganti pakaianku?" Gumam Adam heran. Tubuhnya juga sudah bersih, tidak ada lagi aroma alkohol yang menempel dibadannya. Adam memutuskan untuk mengabaikannya untuk sementara waktu dan menanyakannya pada pengawal pribadinya setelah mandi. Tidak lama kemudian, setelah Adam selesai mandi dan mengganti pakaian, ia memanggil dua pengawal pribadinya ke ruangannya. "Terimakasih, kalian telah mengganti pakaianku! Aku benar-benar mabuk semalam dan tidak ingat apa yang terjadi. Kala