Terdengar teriakan marah dari Kapolri di seberang sana, "Kurang ajar! Siapa namanya dan di mana ia bertugas, bang? Aku sendiri yang akan memecatnya langsung dan memberinya pelajaran."Deg!Evan semakin ketakutan.Kapolri bahkan tidak perlu bertanya apa kesalahannya terlebih dahulu dan dengan gamblangnya mengatakan akan memecatnya dan bahkan akan memberinya pelajaran.Dari kalimatnya saja, Evan sudah bisa menyimpulkan betapa tinggi status Titus yang membuat Kapolri begitu menghormatinya dan tanpa ragu menyingkirkan orang yang mencari masalah dengan majikan Titus.Plak!Titus lagi-lagi memukul belakang kepala Evan dan bertanya dengan dingin, "Siapa namamu?""Bang- bang, tolong jangan, bang! Aku tidak ingin dipecat dari pekerjaanku. Aku minta maaf kalau aku ada salah sama abang." Ujar Evan tidak menjawab pertanyaan Titus dan justru mulai menangis dan memohon agar Titus tidak melaporkannya pada Kapolri. Karena itu sama saja dengan Titus m
Mata Audy berkedut panik, dia hampir lupa kalau di sana masih ada Nala yang sedari awal sangat keras menentangnya. Ucapan Nala membuat Audy cemas kalau Adam akan menghukumnya lebih berat.Plak, plak, plak,Tidak ingin Adam mengambil keputusan yang kejam, Audy tanpa ragu menampar wajahnya sendiri sampai berulang kali dan menyebabkan wajahnya membengkak.Bagi Audy, itu lebih baik. Ia hanya perlu memulihkan diri selama beberapa minggu dan lukanya bisa sembuh. Daripada Adam berubah pikiran dan tidak hanya menyakitinya, tapi juga sampai menghancurkan karirnya. Itu jauh lebih buruk, Audy tidak akan bisa berkarir di dunia hiburan lagi selama hidupnya.Audy masih belum tahu, siapa Adam sesungguhnya. Namun, ia bisa menebak, bahwa pria yang bisa mempekerjakan pengawal elit seperti Titus, pasti memiliki status yang tidak biasa.Tidak ingin mendapat hukuman yang lebih berat dari Adam, Audy memilih untuk menghukum dirinya sendiri dan berharap pemuda
Hari ini adalah hari pernikahan Adam dan Nadya.Akad nikah mereka diselenggarakan di masjid Akbar dekat perumahan keluarga Adam. Bukan tanpa alasan masjid itu dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan akad nikah mereka, karena masjid ini merupakan salah masjid terbesar yang ada di ibu kota. Selain itu, salah satu arsitek yang mendesain masjid ini adalah Nadya dan merupakan master project Nadya, dalam satu tahun pertamanya bekerja di Widjaja Construction. Setelah beberapa hari terakhir, mereka melewati beberapa rangkaian acara sesuai adat sunda. Sekarang, masjid ini akan menjadi saksi pernikahan Adam dan Nadya. Sekaligus, menjadi saksi peresmian hubungan keduanya.Saat Nadya masuk ke dalam masjid dengan diiringi oleh ibunda Adam dan adiknya di kiri-kanannya dan juga teman-teman dekat Nadya dibelakangnya.Penampilan Nadya hari itu, seketika menjadi pusat perhatian.Dengan tambahan riasan tipis di wajahnya, serta gaun muslimahnya yang berwarna putih dengan manik-manik yang sangat indah,
"Apa kamar ini tidak terlalu mewah?" Tanya Nadya antara takjub dan khawatir saat Adam membawanya masuk ke dalam kamar.Keluarga Adam sengaja menyiapkan kamar presidential suite sebagai kamar bulan madu mereka. Namun, Nadya merasa bahwa kamar itu terlalu mewah baginya. Hal yang wajar, karena hotel yang mereka gunakan adalah hotel berbintang termewah di kota ini. Semua fasilitas di dalamnya kelas satu dan sudah mengikuti standar hotel-hotel mewah Eropa. Apalagi presidential suite-nya, jelas jauh lebih mewah dibanding kamar hotel berbintang pada umumnya.Adam hanya tertawa kecil mendengar pertanyaan polos Nadya dan dengan lembut menarik tangan Nadya dan membawanya ke ruang tengah. Di sana terdapat sebuah kursi malas yang posisinya menghadap ke jendela besar dengan pemandangan ibu kota Jakarta di luarnya. Pemandangan di sana, jauh lebih indah dan membuat mereka bisa menatap keindahan kota Jakarta di malam hari."Indah!" Ujar Nadya takjub melihat pamandangan di luar sana.Berada di atas s
Nadya tidak tahu, sejak kapan ia terlelap. Hanya saja, Nadya mulai terbangun saat merasakan ada tubuh yang menghimpitnya. Tidak hanya itu, Nadya merasa ada benda lunak dan basah yang sedang memagut bibir tipisnya."Hmnph?."Nadya mulai menggeliat dan perlahan membuka mata.Kesadarannya masih samar, saat menangkap ada bayangan seseorang sedang berada tepat di atas tubuhnya dengan posisi sedang menindihnya.Terkejut!Nadya mengira bahwa ada seseorang yang menyusup ke dalam kamarnya dan coba melecehkannya.Reflek, Nadya segera mendorong tubuh di atasnya dan langsung melayangkan tamparan ke pria tersebut.Plak!"Awww."Jerit pria yang mendindihnya dan langsung jatuh tersungkur ke bawah tempat tidur.Nadya yang masih terkejut segera bangun dan meringsut ke atas kepala tempat tidur, karena ketakutan. Saat itulah, kesadaran Nadya mulai pulih sepenuhnya dan ia merasa seperti familiar dengan suara teriakan barusan.Detik berikutnya, dengan hati-hati, Nadya coba melihat sosok pria yang baru saj
Seminggu sudah Adam dan Nadya menjalani biduk rumah tangga mereka. Selama itu pula, Adam melakukan pendekatan yang berbeda dengan istrinya. Adam menyadari ketakutan istrinya, setelah malam pertama mereka yang gagal.Tapi, sebagai seorang suami yang mencintai istrinya, Adam belajar menempatkan diri sebagai suami yang bisa memberi kenyamanan untuk istrinya. Yah, meski dengan begitu ia terpaksa harus menahan harat seksualnya terlebih dahulu.Namun, sisi positifnya, mereka bisa bercanda lepas seperti mereka berteman dulu dan perlahan, Nadya mulai lebih terbuka tentang dirinya.Hari itu, Adam dan Nadya akan pindah dan tinggal di rumah mereka sendiri.Rumah itu adalah hadiah pernikahan dari orang tua Adam. Menurut mereka, setelah menikah, Adam dan Nadya harus bisa hidup mandiri dan menikmati setiap momen dalam pernikahan mereka. Orang tua Adam tidak ingin, Nadya menjadi canggung jika seandainya harus tinggal bersama mertua.Hal yang umum bagi
Pernikahan ini rasanya masih seperti mimpi dan setiap pagi, aku bahkan masih terkejut dan harus membiasakan diri saat melihat wajah tampannya disampingku. Ya, dia adalah mantan sahabat yang kini menjadi suamiku, Adam Widjaja. Sepuluh hari pernikahan kami, membuatku mulai mengenal bagaimana karakter suamiku yang sebenarnya dan itu membuatku semakin jatuh hati dengannya. Aku tidak menyangka, jika Adam akan semanis dan seromantis ini.Adam dengan sabar memperhatikan segala kebutuhanku dan membuatku merasa seperti dilayani layaknya seorang ratu, tanpa ia mengeluh sedikitpun dengan sikap manjaku.Bahkan, saat aku masih belum bisa memenuhi kewajibanku sebagai seorang istri dalam melayaninya, Adam tidak pernah mengeluh ataupun menuntut lebih dan bisa mengerti dengan kondisiku.Pagi ini, adalah hari ke sepuluh pernikahan kami dan aku mulai terbiasa dengan salah satu kebiasaan Adam yang menurutku sangat unik, yaitu Adam susah bangun pagi.Adam kalau sudah tidur, kayak kebo!Dibangunkan seper
Kami mengunjungi kedua rumah keluarga kami hari itu dan baru kembali sore harinya. Satu pertanyaan dari kedua keluarga kami yang membuatku merasa salah tingkah saat kungjungan kami hari ini adalah, "Kapan kalian punya momongan?" Hah? Menikah saja baru sepuluh hari dan kami bahkan belum melakukan hal 'itu'. Bagaimana bisa punya momongan? Pikirku. Adam bahkan juga mencandaiku dengan pertanyaan yang sama saat kami dalam perjalanan pulang, "Bikin dedek bayi yuk, sayang!" Pertanyaan yang hanya ku tanggapi dengan senyuman. Karena aku juga tidak tahu apa diriku benar-benar siap untuk melakukan 'itu', apalagi sampai punya momongan, seperti pertanyaan keluarga kami. "Ini kenapa bukan jalan ke rumah, Bee? Kita mau ke mana?" Tanyaku heran saat melihat mobil tidak menuju arah rumah kami. Adam tersenyum kecil dan berkata, "Ke suatu tempat yang sangat istimewa!" Ujar Adam tanpa mengucapkan ke mana tujuan kami sebenarnya. Adam bersikap begitu misterius saat itu dan di tengah perjalanan, ia ba
Cara kejam Adam untuk membuat Silvi bicara, benar-benar efektif dan memberi tekanan piskologis yang besar terhadap mental Silvi. Dibanding rahasia yang dijaganya, kehormatannya jauh lebih penting. Silvi tidak bisa mebayangkan, jika dirinya akan diperkosa secara ramai-ramai oleh orang-orang brutal ini. Membayangkannya saja sudah membuatnya sangat ketakutan apalagi harus mengalaminya secara langsung?"Saya akan bicara, saya akan bicara!" Isak Silvi ketakutan. Bahkan, tanpa Adam perlu bertanya, Silvi dengan sukarela menceritakan semua yang ia ketahui dan tugasnya, adalah membuat nama dan citra Adam rusak di dalam perusahaan. Semua sudah direncanakan dengan sangat matang. Jika rencana mereka berhasil, nama Adam tidak hanya rusak di mata publik tapi juga internal perusahaannya. Jika begitu, tidak akan ada yang menghormati Adam jika ia memimpin perusahaan di masa depan nantinya.Meski menurut Adam, informasi yang diberikan oleh Silvi masih tidak lengkap dan banyak detail yang terlewatka
Jantung Silvi bergemuruh kencang, saat melihat Adam mulai masuk ke dalam ruangan. Padahal saat itu, Adam terlihat cuek, seperti tidak menganggapnya ada sama sekali di dalam ruangan itu.Tidak hanya itu, Adam dengan acuh tak acuh memperhatikan sekeliling ruangan tempat Silvi disekap.Tidak lama, seorang lelaki berbadan tegap menyusul masuk ke dalam ruangan dengan membawa sebuah kursi untuk Adam duduk.Saat itu, Silvi berusaha keras untuk menenangkan dirinya. Meski sebenarnya, ia ingin menanyakan tentang Andre dan yakin kalau supir tampan tersebut yang telah menculiknya. Namun, setelah melihat Adam muncul, ia langsung menebak, jika Andre adalah orang suruhan Adam untuk menjebaknya. "Pak- pak Adam, apa maksudnya semua ini? Kenapa saya disekap di sini? Apa salah saya?"Silvi bersikap seolah-olah dia tidak memiliki kesalahan apapun dan tidak layak diperlakukan seburuk itu. Dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri, jika penculikan dirinya adalah suatu kesalahan.Bukannya langsung menjawab p
Audy tampak begitu senang, ketika membaca pesan yang baru saja masuk ke dalam ponselnya. Ia bahkan segera menunjukkan isi pesan tersebut pada sepupunya, Wika."Ka, lihat deh! Si Silvi baru saja dapat promosi kenaikan jabatan dan juga kenaikan gaji. Hahaha, udah berhasil jadi mata-mata kita di perusahaannya Adam. Kini, ia malah dapat penghargaan! Beruntung banget anak itu!"Silvi adalah sepupu jauh Audy dan sekaligus menjadi perpanjangan mata Audy untuk mengawasi Adam. Itu sebabnya, ia bisa tahu setiap kegiatan Adam di perusahaan dan juga, jadwalnya di Bali.Dengan bantuan Silvi juga, Audy bisa dengan mulus memasang jebakannya untuk Adam. Sekarang, Audy merasa telah menjadi pemenang dengan berhasil membalaskan dendamnya pada Adam dan Nadya.Bagaimana tidak?Dengan adanya isu skandal ini, nama Adam telah tercoreng tinta hitam dan secara tidak langsung, ikut mencoreng reputasi perusahaan Widjaja di mata publik.Hanhya dengan sedikit gorengan isu untuk memanaskan situasi, berita ini sema
Staf Adam harus pulang terlebih dahulu, begitu urusan bisnis mereka di pulau Bali rampung. Perjalanan bisnis mereka kali ini, membawa banyak pengalaman baik dan buruk sekaligus. Baik karena urusan bisnis mereka yang berjalan lancar dan bisa dikatakan sukses. Mereka berhasil mengunci transaksi untuk pembelian tanah yang akan menjadi cabang dari perusahaan Widjaja Grup nantinya, khususnya untuk wilayah Timur.Dan berita buruknya, atasan mereka justru tersandung kasus negatif yang sedikit mencoreng nama perusahaan dan semua itu semakin diperparah oleh media yang membuat noda hitam di atas nama Adam semakin tebal. Hanya saja, setelah seminggu berlalu dan respons cepat perusahaan, membuat berita tentang Adam menghilang dengan sendirinya.Begitu para staf ini menginjakan kaki di Bandara, masing-masing mereka mendapat notifikasi pesan di ponsel mereka."Eh, ini beneran?" Teriak salah seorang staf wanita yang pertama kali membaca isi pesan tersebut melonjak senang, penuh suka cita."Beneran
"Sis, semua- semua ini tidak seperti yang kamu lihat!" Jelas Nadya dengan suara sedikit gugup saat hanya tinggal mereka berdua. Ia khawatir, jika Siska salah paham terhadapnya. Kenyataannya, tidak ada sesuatu istimewa yang terjadi antara dirinya dengan Andre, selain hubungan pekerjaan. Sebelum Siska datang, kebetulan Nadya sedang curhat tentang masalah yang sedang ia hadapi dan mereka larut dengan suasana saat itu dan entah kapan, tangan mereka sudah bertaut tanpa Nadya sadari.Siska hanya tersenyum tipis dan terkesan acuh tak acuh saat melihat kegugupan Nadya, "Memangnya, apa yang aku lihat?""Hmn, itu..." Nadya terlihat bingung bagaimana menjelaskan situasinya tanpa terlihat ada masalah yang coba ia sembunyikan.Mau tidak mau, Nadya harus menjelaskan dari awal, kenapa ia bisa berada bersama Andre siang itu. Semua itu, hanya kebetulan. Karena tujuan mereka sebenarnya hanya membicarakan urusan bisnis semata. Nadya lalu, menjelaskan jika Andre adalah kakak tingkatnya waktu di universi
"Saya menduga, jika Silvi mengetahui tentang wanita yang menjebak pak Adam kemarin."Kening Adam berkerut dan rasa penasarannya terusik, "Bagaimana kamu tahu?"Ani menjelaskan, jika setelah Adam memanggil mereka semua untuk ditanyai pada siang sebelumnya. Silvi berkata pada Ani dan rekan-rekannya yang lain, jika Adam adalah seorang penjahat wanita alias playboy. Ia juga mengatakan, jika Adam pernah dipenjara karena kasus yang melibatkan wanita di masa lalu. Silvi bahkan juga menyebutkan nama mantan Adam yang berprofesi sebagai artis.Tidak hanya satu kasus, Silvi dengan gamblang menceritakan semua kasus yang pernah menyeret Adam berurusan dengan hukum di masa lalu."Jadi, tidak heran jika bapak sampai tersandung kasus seperti ini. Begitu kata Silvi, pak." Jelas Ani dengan eskpresi yang terlihat rumit. Sama seperti rekannya yang lain, Ani tidak percaya dengan gosip yang ditebar oleh Silvi. Karena selama ini, ia mengenal Adam sebagai karakter pemimpin yang baik hati.Ani menduga, jika S
Efek dari beredarnya video pelecehan tersebut mulai meluas, setelah beberapa media mulai memberitakannya. Karena keesokan harinya, kantor Widjaja Grup dan beberapa anak perusahaan mereka mulai didemo oleh banyak orang, mulai dari beberapa LSM, masyarakat hingga mahasiswa yang mengutuk keras pelecehan yang dilakukan Adam dan menuntut Adam dihukum berat.Berbagai macam cercaan dan tuduhan ditujukan pada Adam dan membuat citra Adam semakin buruk dimata publik.Hal ini memaksa Eka Widjaja mengambil langkah antisipasi dengan mengumumkan, bahwa perusahaan sedang menyelidiki masalah ini hingga tuntas dan untuk meredakan kemarahan publik, Adam untuk sementara waktu terpaksa di nonaktifkan dari perusahaan.Sementara itu, di hotel tempat Adam menginap.Adam dan sekelompok tim pengawal sedang terlibat diskusi serius tentang kasus yang menimpa Adam saat ini.Tim keamanan Adam, dibantu oleh tim yang dikirim oleh ayahnya, bekerja keras untuk mengungk
Nadya begitu syok saat menerima kiriman video dari sebuah nomor tidak dikenal. Pertama, ia coba mengabaikannya, karena merasa tidak kenal dengan si pemilik nomor. Apalagi nomor tersebut tidak ada di dalam daftar kontaknya.Namun, saat Nadya bermaksud menghapus dan memblokir nomor tersebut, ia dikejutkan dengan thumbnail video yang menunjukkan gambar suaminya."Video mas Adam?" Gumam Nadya penasaran dan akhirnya, ia memutar video tersebut.Baru melihat tampilan pertama dari video tersebut, Nadya langsung syok.Nadya merasakan dunia seakan berputar lebih kencang dan membuat pijakannya menjadi goyah."Astaga! Ini- ini tidak mungkin mas Adam." Ujar Nadya coba menyangkalnya.Namun, semakin lama ia menonton video tersebut, ia semakin tidak bisa membantah jika pria yang di dalam video tersebut adalah benar suaminya.Nadya kalut, ia merasa asing dengan sosok Adam yang ada di dalam video. Perasaannya begitu hancur pa
Adam bangun keesokan harinya, menjelang subuh dengan kepala sedikit berat. Ini pertama kalinya Adam minum sampai semabuk ini, setelah masa jahilnya dulu. Ternyata dirinya tidak sekuat dulu, baru beberapa gelas dan ia sudah begitu pusing. Adam tidak ingat apa yang terjadi setelah ia meninggalkan diskotik. "huft, sepertinya aku memang tidak cocok minum alkohol lagi!" Keluh Adam sambil mengusap wajahnya. Seelah itu, Adam coba bangun dan ia terkejut saat mendapati dirinya sudah mengenakan kimono. "Siapa yang mengganti pakaianku?" Gumam Adam heran. Tubuhnya juga sudah bersih, tidak ada lagi aroma alkohol yang menempel dibadannya. Adam memutuskan untuk mengabaikannya untuk sementara waktu dan menanyakannya pada pengawal pribadinya setelah mandi. Tidak lama kemudian, setelah Adam selesai mandi dan mengganti pakaian, ia memanggil dua pengawal pribadinya ke ruangannya. "Terimakasih, kalian telah mengganti pakaianku! Aku benar-benar mabuk semalam dan tidak ingat apa yang terjadi. Kala