Home / Romansa / BOS & HIS SECRETARY / 32. Bermain di Taman Bunga (2)

Share

32. Bermain di Taman Bunga (2)

last update Last Updated: 2023-11-26 12:58:42

Setelah berbaikan, Fara dan Kai memutuskan bermain bersama, sementara itu, Jennifer ---Ibu Kai yang baru Adora kenal--- mengajak Adora duduk bersama, tak jauh dari anak-anak, dan juga mengajak Adora mengobrol di tempat itu.

"Maaf ya kalau Kai tadi ngomongnya kasar ke kamu, Adora," ujar Jennifer sembari menyodorkan sebuah minuman kepada Adora, "Ini sebagai gantinya, aku berikan minuman permintaan maaf atas perbuatan anakku."

Adora tersenyum simpul, kemudian menerima uluran minuman dari Jennifer. Meski Adora sudah memaafkan Kai, Adora tetap menerima minuman dari Jennifer. Bagaimanapun juga Adora tak ingin menolak niat kebaikan yang diberikan Jennifer padanya.

"Enggak apa-apa kok, namanya juga anak-anak."

Jennifer tersenyum menanggapi perkataan Adora, "Enggak semua sikap anak-anak harus dimaklumi, Adora. Aku sebagai ibunya meminta maaf sekali lagi."

"Baiklah, Jennifer. Aku tak masalah. Kamu enggak perlu meminta maaf terus padaku."

Mendengar perkataan Adora, Jennifer pun tertawa kecil, ke
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • BOS & HIS SECRETARY   33. Bermain di Taman Bunga (3)

    Setelah berpisah dengan Kai beserta Jennifer, Benjamin juga Fara dan Adora memutuskan untuk mengitari taman bunga. Banyak bungacantik yang bermekaran, beberapa dari jenis mereka juga tak banyak ditemukan dalam kehidupan sekitar, membuat Adora ingin mengabdikan kecantikan mereka dalam sebuah foto."Fara, Fara, foto di sana. Pasti cantik deh," ujar Adora, mengarahkan tempat luang yang kebetulan tak ada orang yang berswafoto.Tempat itu adalah jalanan yang membentang dengan ditemani tanaman bunga berwarna ungu muda yang menjalar di pagar dekat jalan tersebut."Sama Kak Fai-Rina juga ya?" Fara menarik tangan Adora untuk mengajak foto bersama, sementara Adora melirik ke arah Benjamin."Iya biar Papa foto kalian berdua."Setelah mengantongi izin dari Benjamin, Adora pun ikut berfoto bersama Fara. Kedua gadis cantik itu dengan riang berfoto dalam berbagai gaya.Usai puas menikmati kecantikan bunga, Benjamin pun mengajak mereka ke taman

    Last Updated : 2023-11-27
  • BOS & HIS SECRETARY   34. Moira Diatmika

    Saat matahari perlahan terbenam di ufuk barat, Benjamin akhirnya memutuskan untuk membawa Adora dan Fara untuk kembali pulang. Fara yang tampak puas bermain dengan beberapa binatang di taman bunga pun tak kuasa menahan rasa lelahnya, hingga akhirnya anak manis itu pun jatuh terlelap di kursi belakang.Benjamin yang sadar bahwa Fara sudah tak lagi bersuara pun menoleh ke arah Adora. Laki-laki itu berbisik, "Fara sudah tidur, ya?"Mendengar pertanyaan Benjamin, Adora otomatis menoleh ke arah belakang, lantas menganggukkan kepalanya sedikit, "Iya, udah tidur."Sepanjang perjalanan, Benjamin dan Asora bertukar banyak cerita, hari itu benar-benar dipenuhi banyak cerita oleh mereka berdua."Kamu enggak apa-apa, kan, kalau kita ke rumahku dulu mengantar Fara, Adora?" tanya Benjamin memastikan.Pasalnya, rumah Benjamin dan apartemen Adora itu tidak satu arah, kedua tempat itu justru berlawanan arah. Benjamin hanya khawatir Adora tidak ingin pulang terlalu larut hari itu, apalagi Benjamin sud

    Last Updated : 2023-11-27
  • BOS & HIS SECRETARY   35. Moira Diatmika (2)

    "Jadi gimana kencannya nih?" Ialah pertanyaan yang datang dari Irish saat melihat Adora masuk ke dalam apartemen."Apa deh, Rish. Gua enggak kencan, kok," sanggah Adora, kemudian ikut duduk bersama dengan Irish, menonton TV di ruang tengah."Ah, masa," ujar Irish menggoda, kemudian menopang dagunya. "Gimana anak bos? Baik-baik aja, kan, dia sama lu? Enggak lu apa-apain?"Adora mengambil cemilan kacang goreng yang juga sedang dimakan Irish, "Lu kira gua apaan. Ya jelas dia baik-baik aja.""Aman dong berarti ya," tukas Irish. "Tinggal tunggu undangan aja nih gua.""Apaan deh lu, undangan-undangan. Udah ah, ngomong sama lu makin ngawur. Gua mau mandi dulu, lengket banget nih badan." Adora kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan ke kamar mandi yang berada di kamarnya."Malah kabur dia," ujar Irish yang Adora abaikan.Adora memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan kata-kata Irish, dia harus terlebih dahulu menj

    Last Updated : 2023-11-29
  • BOS & HIS SECRETARY   36. Moira Diatmika (3)

    "Apa ini?" Adora mengangkat pandangannya saat Moira tiba-tiba saja mengulurkan satu kotak jus apel di hadapan Adora.Gadis bersurai ginger itu tersenyum malu di hadapan Adora. Sekilas Adora dapat melihat ujung-ujung jari Moira yang bergetar kala ia mengulurkan kotak jus itu kepada Adora."S-senior, aku ingin memberikan jus apel kepada senior sebagai ucapan terima kasih atas pertolongan senior kemarin."Adora mengerutkan keningnya saat mendengar perkataan Moira. Jujur, presensi Moira di pagi hari yang tiba-tiba saja menghampiri meja kerjanya membuat Adora tentu bertanya-tanya apa maksud gadis itu. Ternyata, Moira hanya ingin mengucapkan terima kasih kepadanya.Adora bersedekap dan menatap Moira penuh selidik, "Lu pikir gua semurah itu, ya, sampai bisa dibayar sama jus apel doang?" tanya Adora dengan nada tajam, membuat Moira salah tingkah.Dengan gugup, Moira berusaha menjelaskan, "T-tidak, maksud aku---""Ucapin terima kasih lu s

    Last Updated : 2023-11-30
  • BOS & HIS SECRETARY   37. Moira Diatmika (4)

    "Ini seriusan buat kita, Mo?" tanya Irish sembari memerhatikan tas kulit berwarna rose di tangannya itu. Pada makan siang berikutnya, Moira tiba-tiba memberikan satu paper bag pada Irish dan dua paper bag pada Adora."Iya, Kak," ujar Moira. "Ini oleh-oleh dari Mama. Kebetulan Mama beliinnya kebanyakan, jadi aku kasih ke Kakak sama Kak Adora."Adora melihat salah satu paper bag di tangannya. Sama seperti Irish, Adora juga mendapatkan amuse bag yang sama, hanya saja yang berada di tangan Adora berwarna biru langit.Adora kemudian melihat satu lagi paper bag di tangannya yang lain dan ia menemukan blouse yang digunakannya pada Moira dua hari lalu itu ada di sana, terlipat rapih dengan disisipi aroma manis yang sama seperti Moira."Ini mutemuse, kan? Harganya kan lumayan, Moira. Ngapain lu ngasih ini ke kita," ujar Irish kemudian menaruh kembali tas tersebut ke dalam paper bag nya."Enggak apa-apa kok, Kak. Ini bentuk terima kasihku sama Kak

    Last Updated : 2023-12-01
  • BOS & HIS SECRETARY   38. Akhir dari Pertemanan

    "Jadwal Bapak setelah penandatanganan berkas kerja sama dengan pihak Trust Company adalah makan malam dengan Direktur Won Real Corp," Adora menjabarkan kegiatan Benjamin yang akan dilakukan pada sisa hari ini.Sementara itu, Benjamin yang sibuk dengan berkas di atas mejanya hanya menganggukkan kepalanya sedikit. Pandangannya sama sekali tak lepas dari berkas di hadapannya. Benar-benar tidak mengindahkan keberadaan Adora yang berdiri di depannya.Saat itu Adora mengerti bahwa dirinya seharunya keluar dari ruangan Benjamin dan kembali ke mejanya, tetapi kakinya seakan tertanam di tempat. Ia tidak bisa pergi kemana-mana. Sorot mata Adora lantas mengamati diam-diam laki-laki dengan penampilan formal yang ada di depannya itu, sampai akhirnya subjek yang menjadi objek pandangan Adora mengangkat kepalanya---seperti menyadari tatapan Adora."Kenapa kamu masih di sini, Adora?"Adora mengulas senyum di bibirnya. Sebuah senyum profesional. Adora ta

    Last Updated : 2023-12-02
  • BOS & HIS SECRETARY   39. Akhir dari Pertemanan (2)

    Adora mengembuskan napasnya saat dirinya sedang duduk termenung di ruang pertemuan di lantai 1. Dirinya masih mengingat pertengkarannya dengan Benjamin tadi sore.Benjamin tidak berkata apa-apa lagi setelahnya. Tidak meminta maaf ataupun menjelaskan apa yang terjadi padanya, seakan membiarkan masalah itu berlalu begitu saja. Tentu hal itu membuat Adora semakin kesal dengan tindakan cuek Benjamin."Apa sebenarnya maunya?" Adora ngedumel sendiri saat mengingat ekspresi yang ditampakkan Benjamin terakhir kali. Untungnya, Adora lah yang lebih dulu memutuskan hubungan ini sebelum mereka terlibat semakin jauh.Tok, tok, tokSuara pintu yang terketuk menarik perhatian Adora yang masih terlarut dalam emosinya. Lantas Adora mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Pintu itu pun perlahan terbuka dan menampakkan Pak Krisna tengah melongokkan kepalanya ke dalam ruangan. Tak lama, pandangan Pak Krisna bertemu dengan kedua mata Adora."Permisi, Non, maa

    Last Updated : 2023-12-03
  • BOS & HIS SECRETARY   40. Akhir dari Pertemanan (3)

    ".... Cinderella kemudian hidup bahagia bersama dengan pangeran selama-lamanya." Setelah membacakan akhir dari kisah Cinderella, Moira lantas menutup buku dongeng di tangannya itu, kemudian menolehkan kepalanya ke arah Fara yang berada di sebelah kirinya seraya tersenyum manis.Malam ini Fara meminta Moira untuk membacakan kisah Cinderella sebagai pengantar tidurnya, tetapi anehnya, bukannya terlelap, Fara justru memperlihatkan gelagat aneh---Anak berusia 8 tahun itu merenggut sembari mencengkram selimut yang menutupi tubuhnya.Melihat hal itu, Moira kemudian mengusap pucuk kepala Fara, "Fara kenapa? Fara kangen Papa membacakan dongeng untuk Fara, ya?" tanya Moira pada Fara, berusaha menebak maksud dari gelagat Fara.Sementara itu, Fara yang terbaring di tempat tidurnya kemudian mengangkat pandangannya ke arah Moira yang terduduk di sebelahnya, "Kak Moira, kemana perginya ibu peri yang membantu Cinderella? Kenapa ibu peri tidak muncul setelah Cin

    Last Updated : 2023-12-04

Latest chapter

  • BOS & HIS SECRETARY   Epilog

    Diari FaraHari ini Fara tahu akhir cerita dari Peri dalam kisah dongeng CinderellaMereka tidak menghilangMereka justru mendapatkan kebahagiaan milik merekaHari ini Peri Fara, Kak Fai-Rina, berbahagia dengan PapaFara senang sekali karena Kak Fai-Rina menjadi Mama Fara"Fara!!"Fara menutup buku diarinya saat mendengar Thalita memanggil namanya."Iya, Nek!""Sini, Sayang! Kita foto bersama!"Mendengar hal itu Fara membawa kaki kecilnya ke luar kamar, sedikit berlari ke arah Adora dan Benjamin yang berada di tengah kapal. Fara kemudian berdiri di antara Benjamin dan Adora.Fotografer yang ada tepat di hadapan Fara pun mengambil jepret gambar. Dalam hitungan ketiga, gambar-gambar terus diambil. Tak ada satupun momen yang terlewati.Setelah beberapa menit kemudian, para keluarga berhamburan. Fara dapat melihat Nenek Thalita dan Nenek Yuni sedang bercengkrama. Mereka terlihat bahagia ketika melemparkan tawa."Fara! Ayok, main!"Kak Nindy menepuk bahu Fara menyadarkan Fara dari lamunann

  • BOS & HIS SECRETARY   80. Akhir - END

    Saat ini jam sudah menunjukkan pukul Sembilan malam, acara panggang dan makan bersama juga telah berakhir empat puluh menit lalu. Semua orang yang tadi berpartisipasi dalam acara tersebut juga sudah tertidur di kamar masing-masing dengan perut yang penuh dan perasaan gembira.Namun, hal itu justru berbeda dengan Benjamin dan Adora yang masih betah berada di luar. Keduanya duduk bersama di depan teras rumah Nenek Yuni, menikmati secangkir jahe panas untuk mengusir angin malam yang dingin.Benjamin lantas melirik ke arah Adora yang duduk di sebelahnya, tampak gadis itu sedang menikmati menyeruput jahe hangat yang ada di tangannya. Sesekali Benjamin juga mengedarkan matanya ke arah lain, memandangi langit malam yang kini berhamburan banyaknya bintang yang kelap-kelip, seakan mendukung keadaannya malam ini."Ini adalah malam terakhirku di sini," kata Benjamin yang berhasil menarik perhatian Adora.Adora memandang lirih ke arah Benjamin. Kedua tangannya menggenggam erat gelas, merasakan pa

  • BOS & HIS SECRETARY   79. Saingan Cinta (2)

    Selama dua hari belakang ini, Jason baru merasa untuk pertama kalinya tidak aman di rumahnya sendiri. Bukan karena apa-apa, keberadaan Benjamin begitu mengintimidasinya. Benjamin kerap kali memandangi wajah Jason, bahkan juga tubuh ataupun otot lengan Jason. Jason pikir Jason salah mengira atau sudah melakukan kesalahan kepada Benjamin, maka dari itu Jason menegur Benjamin saat Benjamin sibuk memandanginya."Kenapa? Ada yang salah?"Benjamin hanya memalingkan wajahnya, bersikap seperti ia tidak pernah memandangi tubuh Jason, tetapi beberapa detik setelahnya Benjamin akan kembali sibuk memandangi Jason.Pertama, kedua, ketiga, masih oke. Tapi, kejadian itu terus berulang dalam rentan waktu yang sering, membuat Jason nyaris gila karenanya. Satu-satunya cara hanyalah Jason tidak mengacuhkan keberadaan Benjamin, tetapi Nenek Yuni yang mampir ke toko menegur menarik perhatian Benjamin."Nak Jason, apa boleh Nenek minta tolong untuk membawakan

  • BOS & HIS SECRETARY   78. Rival Cinta

    Benjamin berjalan beriringan dengan Adora. Cuaca siang itu tidak begitu terik sebab pepohonan besar yang menjulang ada di sepanjang bahu jalan, dedaunan yang rimbun dari pohon-pohon itu tentu tidak memberikan celah untuk sinar mentari menembus kulit.Musim panas membiarkan semilir angin menerpa wajah Benjamin, terkadang juga memainkan surai panjang milik Adora, sehingga mereka berkibar di udara—menggoda Benjamin dengan aroma sampo yang digunakan Adora.Lamunan Benjamin buyar kala Adora menghentikan langkahnya di depan sebuah toko. Benjamin melirik sebentar ke arah toko itu. Sekilas toko itu memiliki penampilan toko yang sederhana, tetapi berhasil menciptakan kesan khas keluarga. Adora lantas masuk ke dalam toko bertuliskan Toko Keluarga Jun itu yang tentunya diikuti Benjamin di belakangnya."Permisi~~" Adora menyapa saat tidak ada seorang pun di balik meja kasir.Butuh beberapa menit bagi Benjamin dan Adora menunggu sampai akhirnya figure seorang

  • BOS & HIS SECRETARY   77. Kesempatan (3)

    "Oh iya—" Nenek Yuni melirik ke arah Adora, berusaha mengamati reaksi Adora. Adora memiliki reaksi yang sebelas dua belas dengan milik Nenek Yuni. Keduanya sama-sama bingung ketika menemukan keberadaan Benjamin yang begitu tiba-tiba di hadapan mereka.Akan tetapi, Nenek Yuni menutupi kebingungannya dengan menyambut hangat kedatangan Benjamin."—silakan duduk, Nak Benjamin."Mendengar Nenek Yuni mempersilakannya, Benjamin kemudian menuntun Fara untuk duduk berdekatan dengan Jason yang juga berada di rumah Nenek Yuni. Semua orang di rumah Nenek Yuni menampakkan ekspresi bingung, kecuali Benjamin, Fara, dan Nindy.Adora yang merasa atmosfer canggung pun mendekat ke arah Nenek Yuni dan berbisik, "... Nek, Adora mau ngomong dulu bentar ya sama Pak Benjamin.""Iya."Adora segera berjalan mendekati Benjamin, kemudian melingkarkan tangannya ke lengan Benjamin. Benjamin tampak tersentak sejenak sebelum akhirnya ia menerima sentu

  • BOS & HIS SECRETARY   76. Kesempatan (2)

    Keesokkan harinya,Setelah menempuh enam jam perjalanan, mobil yang kini membawa Benjamin sudah memasuki area pedesaan yang terasa asing bagi Benjamin dan Fara. Dari dalam mobil, Benjamin dapat melihat beberapa anak-anak yang sedang bermain di jalanan memutuskan untuk menepi kala mobil Benjamin menyusuri jalanan. Anak-anak itu memandang bingung saat melihat mobil Benjamin melintas melewati mereka.Fara yang duduk di sebelah Benjamin pun terpukau saat melihat anak-anak yang tengah bermain di jalanan desa. Kisaran usia anak-anak itu beragam, mulai dari remaja dewasa sampai juga seusia Fara. Mereka tampak senang bermain permainan sederhana. Pemandangan yang jauh berbeda dengan teman sebaya Fara di sekolah yang sibuk dengan gadget masing-masing ataupun berkutat dengan buku teks yang sangat tebal."Papa, lihat," tunjuk Fara. Benjamin mengikuti arah pandang Fara. "Fara nanti boleh main ya Pah?"Benjamin terdiam sebentar, menimang-nimang sebelum akhirnya

  • BOS & HIS SECRETARY   75. Kesempatan

    Irish sebenarnya malas sekali menghampiri meja Benjamin saat ini, tetapi mau bagaimana lagi, kalau tidak karena Benjamin kemarin, mungkin hubungan Irish dan Noah tidak akan membaik dengan cepat, ditambah karena jasa Benjamin juga lah Noah melamar Irish kemarin. Ya, Irish memang tidak bisa menyangkal adanya tangan Benjamin yang kemarin membantu kisah asmaranya. Jadi, sebagai balasan dari utang budinya, Irish bermaksud mengundang Benjamin ke pernikahannya, meski dalam hati Irish sudah dongkol setengah mati pada atasannya itu.Saat jam istirahat, dengan setengah terpaksa Irish mendekati meja tempat Benjamin makan siang. Benjamin yang menyadari keberadaan Irish pun mengangkat pandangannya, membuat Irish sedikit tersentak kala menemukan pandangan Benjamin begitu datar seakan tidak memiliki kehidupan."P-permisi, Pak—saya ingin memberikan ini," ujar Irish sembari mengulurkan undangan yang ada di tangannya ke Benjamin.Benjamin hanya melirik tanpa penuh

  • BOS & HIS SECRETARY   74. Bunga yang Mengering

    Dua minggu telah berlalu, tentunya banyak hal yang telah berubah seiring berjalannya waktu, tetapi Adora merasa dirinya masih tetap sama. Pikirannya masih jauh nan di sana, meski raganya berada di tempat lain. Adora terus memikirkan kejadian yang sudah lama berlalu. Kejadian yang membuatnya sedikit bingung harus membawa kemana hatinya pergi dan berlabuh."Adora."Di tengah lamunannya yang tak berujung, Adora tersadarkan oleh suara sang nenek yang memanggil namanya.Adora menoleh dan mengulas senyum tipis ke arah neneknya, "Iya, Nek."Nenek Yuni yang baru keluar dari ruang peristirahatannya pun ikut duduk bergabung dengan Adora di depan teras rumah. Sore hari kala itu Adora dan Neneknya memilih untuk menikmati waktu santainya dengan melihat anak-anak yang tengah bermain di jalanan. Anak-anak itu bercanda, berlari, dan berbagi tawa satu sama lain. Adora dapat melihat masa kecil yang indah tercetak jelas pada wajah anak-anak itu."Nenek perh

  • BOS & HIS SECRETARY   73. Akhir dari Segalanya (2)

    Malam harinya,Adora memandangi ponsel di tangannya dengan tatapan gelisah. Berjam-jam sudah berlalu dari kejadian siang tadi, tetapi belum ada satu pun panggilan yang datang dari Benjamin. Jangankan panggilan, pesan pun tidak ada. Hal ini tentu membuat Adora merasa tak karuan. Dadanya berdegup kencang hanya untuk menunggu Benjamin menghubunginya.Kriet ..."Ngapain lo?" Tanya Irish, menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Adora menoleh sebentar sebelum akhirnya melambaikan tangannya, mengusir keberadaan Irish dari kamarnya."Yeh, ya udah gua keluar dulu. Mau ngedate sama Noah. Hati-hati lho sendirian di apartemen, hiiihhh~~ ada hantuu, tatut!"Alih-alih ketakutan dengan jokes receh yang dilempar oleh Irish, Adora lebih memilih mengambil bantal dan melemparnya ke pintu.Duk!Bunyi bantal jatuh diiringi suara pintu ditutup kencang menyambut telinga Adora. Sudah tidak kena Irish, Adora juga harus memungut kembali bantalny

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status