Sebagai seorang milyuner, hidup mewah nan bergelimangan harta telah menjadi hal yang biasa bagi Jeffrin.
Jeffrin Atharic Leonardo. Begitulah nama lengkap dari pewaris tunggal salah satu perusahaan properti terbesar di negaranya, Leonardo Group. Dua bulan lalu, sekretaris pribadinya mengundurkan diri dari perusahaannya karena memutuskan untuk mengabdi menjadi ibu rumah tangga. Jeffrin tak habis pikir, bisa-bisanya para wanita memilih melepaskan karirnya hanya untuk menjadi sosok pembantu yang berkedok ibu rumah tangga. Jalan pikiran wanita memang sulit ia mengerti. Baru sebulan setelah pengunduran diri Claire- sekretarisnya, pilihan Jeffrin jatuh pada sosok wanita yang memiliki pengalaman kerja luar biasa. Dalam CV yang ia ajukan, wanita itu memiliki track record yang bagus ketika menjadi karyawan di perusahaan lain. Bahkan si wanita ini pernah menjadi asisten direktur utama dari perusahaan ternama yang pernah menjalin kerjasama dengan Leonardo Group. Yang begini nih yang bikin silau mata seorang CEO intelektual seperti dirinya. Haus akan kepiawaian seorang karyawan dalam bekerja. Terbukti, baru sebulan menjadi sekretaris Jeff, wanita berusia seperempat abad itu mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik tanpa cacat sedikitpun. Tunggu dulu, Jeff memang seorang bos yang selektif dalam memilih karyawan bagi perusahaannya. Hal itu tak hanya berlaku dari segi akademik, tapi juga fisik. Haha, biasa lelaki. Yang cantik yang dilirik. Yang burik auto skip. Bicara soal cantik, wanita bernama Syahla Monique yang kini menjadi sekretaris pribadi Jeff ini tak begitu mencolok bila dilihat dari parasnya. Biasa saja, bahkan kalah dari para pelacur-pelacur sewaan Jeff dulu. Pun begitu postur tubuhnya. Mau tau? Lihat saja obrolan antara Jeffrin dengan orang kepercayaannya pagi ini. "Jangan begitu Bos! Aku yakin, bila dipoles sedikit saja, mungkin wanita itu akan membuatmu pangling," ucap Marco. Kening Jeff berkerut heran, "Pangling yang bagaimana maksudmu?" "Aku berani bertaruh, Syahla bisa saja menjelma menjadi wanita cantik bak bidadari kerajaan romawi hingga membuatmu terpana melihatnya. Sampai-sampai matamu hampir keluar dari tempatnya karena terus-menerus terjerumus dalam pesonanya." Jeffrin berdecih, "Bangun dari mimpimu, Marco! Aku tak punya waktu untuk meladeni khayalan konyolmu." Jeff bangkit dari kursi kebesarannya, sejurus kemudian menoyor kepala Marco yang lantas mendapat ocehan dari pria itu sambil mengelus kepalanya. "Kenapa bos? Aku serius! Mantan kekasihku dulu punya wajah pas-pasan seperti Syahla, ia juga tampak polos di luar. Dan ketika kubawa ia untuk di-make over atas sampai bawah, oh- betapa terkejutnya aku. Dia menjadi sosok yang luar biasa cantik bahkan mungkin dewi Yunani saja insecure melihatnya," Marco beranjak dari kursi lalu mengekori bosnya di sofa. "Saat itu aku merasa si jhony sesak di dalam sana. Ingin sekali aku menerobos liang surgawinya hingga menembus titik terdalam." "Bagaimana rasanya buka segel?" Marco terdiam sepersekian detik. Matanya mengerjap menatap mata elang Jeff. "Apa?" Si CEO tampan itu terlihat antusias menunggu jawaban Marco. Maklum, sejauh ia berkelana di dunia club malam, Jeffrin belum pernah menjebol perawan. Yah, dewi fortuna belum berpihak padanya. Pandangan Marco beralih menatap tumpukan rak buku di sudut ruangan. "Aku tak jadi menjebolnya." "Why?" Tatapan sendu dapat Jeff tangkap dari pancaran kedua bola mata Marco. "Sesaat sebelum main kuda-kudaan, ia mengakui suatu hal yang membuatku tercengang, terbengong, tertampar, terjungkal, terguling, ter--" "Terbacot-bacot. Langsung pada intinya saja, bodoh!" Bahaha, mampus! CEO tak sabaran macam Jeffrin memang sukar diajak bercanda kalau sedang dalam mode serius. "Ia mengaku sedang bunting 2 bulan dan parahnya ia tak tau kecebong milik siapa yang berhasil berenang hingga ke ovumnya." "Bahahahaha, sialan! Lelucon macam apa ini?!" Gelak tawa seketika dilontarkan Jeff akan cerita asisten bodohnya itu. Cerita dilanjutkan dengan Marco yang dimintai pertanggungjawaban oleh kekasihnya tersebut, padahal ia tak turut menyumbangkan kecebongnya pada si wanita. Hei, yang benar saja! Tak berbuat kok disuruh bertanggung jawab. Orang yang berbuat saja belum tentu mau bertanggung jawab. Manusia-manusia zaman sekarang banyak yang seperti itu, kan? Anyway, kecebong adalah sebutan lain untuk sperma bagi mereka saat sedang membahas hal kotor. Sebetulnya itu bahasa kasar dari Marco sih, hanya saja merembet mengontaminasi otak bosnya. Pun demikian dengan julukan si jhony. Itu adalah kata slang yang diciptakan Marco untuk menyebut aset keperjakaannya. "Terlepas dari itu semua, aku seakan masih terbius oleh bayang-bayang wajah ayunya setelah 2 bulan putus hubungan. Dan semenjak kejadian itu, aku yakin bahwa wanita pada dasarnya cantik. Kalau mereka mau memoles dirinya dengan full riasan make up. Hanya saja, beberapa dari mereka enggan dengan hal ribet seperti berdandan," Marco menatap dalam-dalam kedua mata elang Jeff. "Dan kurasa hal itu juga berlaku bagi Syahla yang berparas pas-pasan saat ini." Haha! Jeff tertawa dalam hati. Si tangan kanannya ini jago kalau untuk hal menasehati dan membaca orang lain. Tak salah lagi ia menjadikan Marco sebagai orang kepercayaan sekaligus asistennya selama kurun waktu hampir 5 tahun bekakangan. Jeff membenarkan argumen Marco yang mengatakan bahwa semua wanita itu cantik. Yayaya, dirinya sering mendengar kata-kata itu. Pada dasarnya semua wanita itu cantik jika berada di tangan yang tepat. Bagaimana diri kita, tergantung dari siapa yang membaca, bukan? Sebab masing-masing orang punya interpretasinya sendiri-sendiri dan orang lain tak berhak mencampuri. "Kamu tertarik padanya?" Marco terperangah, "What the hell?! Pertanyaan macam apa itu?" "Jangan mengumpatiku, bodoh!" "Astaga keceplosan, Bos. Ampun," sang asisten gelagapan sendiri. "Aku tak tertarik pada Syahla. Kalaupun iya, itu mungkin nanti jika bongkahan daging depan belakangnya sudah besar." Marco dan Jeffrin tertawa bersamaan. Ocehan vulgar ini akan selalu menghiasi obrolan keduanya jika membahas tentang wanita. "Aku hanya kasihan pada suaminya kelak. Apa yang bakal ia dapat jika menikahi wanita macam Syahla?" "Entahlah Bos, doakan saja semoga suaminya bisa puas menghadapi Kutilang Darat." "Kutilang Darat? Apa maksudnya?" "KUrus, TInggi, LANGsing, DAda RATa." "Hahahah, Marco si dajjal!" Keduanya kembali tertawa di dalam ruang pribadi Jeff. Si CEO tak henti-hentinya tertawa hingga ia hampir terjungkal dari sofa jika saja tak berpegangan pada nakas. "Lagi pula Bos, mengapa aku harus tertarik pada Syahla jika aku sudah punya Carmelia yang siap sedia melayaniku 24 jam kapanpun aku mau? Yang tentunya lebih seksi dibanding sekretaris barumu itu." Marco menyeringai puas. Tak lama kemudian, raut mukanya memerah seperti menahan sesuatu. "Ah shit man! Si jhony bangun gara-gara membayangkan Carmelia. Aku izin mau ke apartemennya untuk menuntaskan ini dulu, Bos. Jika tidak, maka dipastikan pekerjaanku akan terkena imbasnya nanti." Pria setengah botak itu melenggang keluar dari ruang pribadi CEO di kantor Leonardo Group. Meninggalkan Jeffrin yang tak habis pikir akan kelakuan absurd orang kepercayaannya satu ini. "Punya burung suka berdiri tak tau tempat!" sungut Jeff setengah jengkel.Ketukan suara ujung highheels berirama konstan berdengung di indra pendengaran Jeff. Ah, itu pasti si Kutilang Darat.Memang bastard! Pukuli saja wajahnya yang seenaknya body shaming itu. Walau julukan tersebut tak salah jika disematkan pada sosok Syahla Monique, tetap saja mantan player sepertinya minim adab.Sementara si pemilik sepatu berirama itu menghela napas berkali-kali. Terhitung sudah 7 kali ia dipanggil oleh bos barunya hari ini. Padahal semua karyawan telah pulang ke hunian masing-masing lantaran jam kerja telah usai.Bukan Syahla yang tak beres dalam menyelesaikan berkas-berkas perusahaan, namun bosnyalah yang senantiasa memberi job tambahan baginya tiap kali ia selesai dengan berkas sebelumnya.Kelar, tambah, kelar, tambah. Begitu seterusnya.Wanita itu meyakinkan diri bahwa ini adalah ujian sementara baginya. Sesuai info dari karyawan senior di sini, bos barunya adalah orang yang disiplin, kaku, kritis, serta memiliki intelektual tinggi. Tak heran bila baru 5 tahun masa
Jacob De Gama Sota. Ialah sosok penting nan utama dibalik pesta jalang ini. Pria yang usianya sudah masuk kepala tiga itu mendekap hangat 2 sahabat karibnya sejak SMA.Dekapan ala pria tentunya."Gila memang, 3 tahun di London, pulang kemari langsung membangun club malam semeriah ini.""Tampaknya makin sukses saja dengan ternak pelacur yang kamu budidaya di sana hingga lupa untuk kembali ke negara asalmu, Man.""Ucapanmu memang tak berubah sejak dulu, Jeff. Selalu asal-asalan sesuai yang terlintas di kepalamu," Jacob terkekeh lantas melanjutkan kalimatnya."Well, dari pada membudidaya, aku lebih suka menyebutnya menikmati. C'mon, hidup cuma sekali, Man. Lestarikan dan syukuri saja apa yang ada di dunia. Oh- betapa banyak pahala yang kudapat dari Tuhan untuk itu."Oh, dasar pria sinting!"Apa melestarikan dan mensyukuri yang kamu maksud adalah menjadi maniak seks?""Alright.""Cih, mana ada melakukan maksiat tapi dapat pahala? Bangun dari tidurmu bodoh, ini bukan negeri dongeng!"Setel
"Dan apa kamu mau tau yang terjadi selanjutnya, Tuan Jac?""Apa?"Marco menyeringai. "Boss Jeff dihajar habis-habisan oleh suami Elena hingga wajahnya luluh lantah tak berbentuk. Bahkan pada saat kejadian, suami Elena ini membawa bodyguard yang tentunya turut memukuli Tuan Jeff membabi buta. Makian dan todongan pistol juga diberikan oleh suami Elena. Agaknya ia sudah mengendus perselingkuhan istrinya sebelum memutuskan menyusul Elena kemari dan mengungkap aksi perselingkuhan berkedok mencari gelar.""Wait, biar kutambahkan," Aldric tak mau kalah. "Entah bagian mana yang kena pukul paling berat, yang pasti akibat peristiwa itu Jeff mengalami gangguan alat vital yang katanya menurunkan kinerja bagian tersebut. Itu berdasarkan sumber medis. Sementara keterdiaman Jeff selama 3 bulan pasca kejadian, psikiaternya mengungkapkan bahwa Jeff impoten lantaran merasa trauma yang cukup mendalam akibat kekerasan yang ia alami.""Ah ya, jangan salahkan aku yang tak ada bersamanya saat itu. Aku ditug
Syahla menghentakkan kakinya keras. Ia dongkol bukan main atas penuturan bos angkuhnya barusan.Bisa-bisanya si gay itu mengejek bentuk tubuhnya. Pakai sok ngatur untuk tak berpakaian ketat. Tak tau saja ia bahwa tubuh langsing inilah yang membuat barisan para mantan sukar move on darinya.Oh- betapa sombongnya gadis ini.Satu panggilan masuk menghiasi layar ponselnya.My Bf♡Syahla berdecak sebelum memutuskan untuk menerima panggilan itu."Sayang, maaf aku baru sempat memberi kabar. Semalam terlalu lelah mengurus beberapa berkas dari klien. Bahkan aku sampai rumah jam 11 malam dan langsung tertidur. Kamu tau kan klienku yang ini ribetnya minta ampun? Jadi, cukup menguras waktu, tenaga, dan pikiranku.""Seberapa hebat klienmu hingga berhasil mengusirku dari pikiranmu?" sungut Syahla minta penjelasan."Sayang, please. Jangan marah dulu, tadi--""Kamu pikir aku tak lelah menunggu kabar darimu yang katanya akan menjemputku jam 7 malam di rumah Alexa? Setelah 1 jam lamanya menunggu kamu m
Tubuh tinggi, perut rata, ramping kanan kiri, ah- orang-orang menyebutnya si kurus yang kekurangan gizi.Lalu bagaimana bisa wanita ini membangunkan junior Jeff yang telah lama tertidur di brankasnya.Jika dilihat dengan saksama, Syahla ini cantik, ada sisi manis di dalamnya. Tubuh putih meski tidak molek bak wanita kebanyakan, namun hal itu cukup membuat Jeff tercengang.Shit! Yang di bawah semakin sesak saja.Ingin sekali ia menegur sekretaris kurang ajarnya itu. Apa-apaan mandi di siang bolong di dalam bilik pribadi bosnya? Dengan pintu terbuka pula. Jika bukan wanita sinting, tentu tak akan melakukan hal gila semacam itu.Berkali-kali lidahnya serasa kelu untuk mengucap kata. Sang CEO meneguk ludahnya kasar. Entah mantra apa yang sudah Syahla berikan hingga berhasil membuat junior Jeff terusik dari tidur panjangnya.Tolong, pria mantan player itu makin berhasrat tak terkira. Keinginannya untuk menuntaskan sesuatu yang bangun sangat menggebu-gebu.Dada itu lagi. Sebetulnya milik Sya
Wanita itu menekan tombol on pada remote TV seraya meneguk French Martini, jenis koktail simpel yang banyak dijumpai di New York.Serial drama yang mengusung tema wilayah perkantoran menjadi pilihannya. Tak berselang lama, kedua pemeran utama dalam serial tersebut terlibat adegan berciuman di kantor tempat mereka bekerja.Tiba-tiba pikiran Syahla tertuju pada kejadian memalukan siang tadi. Terlanjur sakit hati akibat body shaming bosnya, ia sampai hilang akal dan menyalahi aturan yang ia buat sendiri.Syahla nekat mandi di ruang pribadi Jeff dan dengan sengaja tak menutup pintu. Hal itu ia lakukan semata ingin mengerjai bosnya yang bermulut pedas.Meski sedikit menggelikan, ia berhasil membuat Jeff naik pitam akibat perbuatannya. Selain itu, sebetulnya Syahla juga berniat ingin membuktikan rumor yang beredar di kantor bahwa Jeff adalah seorang gay. Dan kini Syahla mendapat jawabannya.Terbukti, Jeff yang katanya mantan hypersex itu tak menjamah dirinya ketika jelas-jelas telanjang bul
"Marco."Sebuah suara menghentikan langkahnya yang berjalan di koridor kantor. Batinnya menyeringai, untuk apa si kutilang ini memanggilnya?"Ya nona?""Apakah Tuan Jeff akan pergi hari ini?"Dahinya berkerut samar, "Kurasa tidak. Memangnya kenapa?""Aku hendak membahas agenda rapat eksekutif minggu ini. Tapi tadi pagi kulihat wajahnya murung, jadi aku urungkan."Marco mengangguk paham. Ya bagaimana tidak murung? Orang semalam bosnya begadang sebab overthinking atas tubuh Syahla yang membuatnya ereksi sejak hari itu."Dia tidak punya agenda keluar hari ini. Tapi jangan kamu datangi dulu, Nona. Siang nanti dia ada pertemuan dengan seseorang yang tidak ada hubungannya dengan perusahaan. Orang internal Tuan Jeff, jadi bukan tanggung jawabmu."Ah ya, bukan menjadi urusan Syahla juga. Setelahnya, Marco melanjutkan langkahnya ke arah exit.Bicara soal tanggung jawab, Syahla tau betul apa yang menjadi tugasnya sebagai seorang sekretaris pribadi CEO di perusahaan sebesar ini. Tugasnya tak mud
"Kapan kamu mengizinkanku berkunjung ke Las Vegas?"Syahla mendesah pelan, "Nic, tidak dalam waktu dekat. Jika kemarin aku menerima lamaranmu, itu tidak lantas harus segera digelar resepsi pernikahan kita. Aku ingin menjadi wanita karir dan independen lebih dulu sebelum diperistri orang. Kamu tau itu, kan?""Untuk apa menjadi wanita karir, Honey? Hartaku sanggup mencukupi kebutuhanmu hingga tua nanti. Cukup kamu selalu di sisiku dalam situasi apapun, menyambutku sepulang dari kantor, menyuguhkanku kopi setiap pagi, mengurus anak-anak kita nanti. Itu saja yang aku butuhkan."Huh, sayangnya Nicholas tak mengerti apa yang ada di pikiran kekasihnya. Syahla ingin terlihat sebagai wanita pekerja keras yang tidak hanya memanfaatkan harta keluarga Petra. Tapi juga menjadi wanita yang selalu bisa diandalkan bahkan dari segi keuangan.Memang begitu prinsipnya. Wanita kalau hanya bermodalkan cantik tapi tak punya kualitas diri, pasti akan dicap sebagai beban suami. Beda lagi dengan wanita yang j
"Sial! Bisa-bisanya aku lupa memasang alarm. Ah, si gay itu pasti akan marah-marah seperti manusia kesetanan setelah ini."Wanita itu tak berhenti mengumpat sejak 30 menit yang lalu. Pikirannya kacau apabila berada dalam keadaan panik seperti ini.Ayolah, sekretaris mana yang tidak panik jika terbangun kesiangan padahal sudah ada janji dengan bosnya?Oh- malangnya dia.Menunggangi KIA Picanto warna merah glossy yang dibelikan kekasihnya, Syahla menginjak gas bak sedang melakukan aksi balap Moto GP.Beberapa kali ia hampir menabrak kendaraan serupa yang juga tengah memadati ruas jalan bahkan hampir menghantam trotoar. Beruntung, wanita itu berhasil melakukan menuver dengan baik sehingga masih terselamatkan.Melirik arlojinya, Syahla berdecak sebal ketika komunitas sepeda bergabung ke ruas jalan utama sehingga menghambat laju mobilnya."Kenapa pula mereka melintasi jalan ini, huh?! Apa mereka tak tahu bahwa aku sedang terburu-buru mengejar waktu dan nyawaku bisa habis di tangan Jeff bil
"Kapan kamu mengizinkanku berkunjung ke Las Vegas?"Syahla mendesah pelan, "Nic, tidak dalam waktu dekat. Jika kemarin aku menerima lamaranmu, itu tidak lantas harus segera digelar resepsi pernikahan kita. Aku ingin menjadi wanita karir dan independen lebih dulu sebelum diperistri orang. Kamu tau itu, kan?""Untuk apa menjadi wanita karir, Honey? Hartaku sanggup mencukupi kebutuhanmu hingga tua nanti. Cukup kamu selalu di sisiku dalam situasi apapun, menyambutku sepulang dari kantor, menyuguhkanku kopi setiap pagi, mengurus anak-anak kita nanti. Itu saja yang aku butuhkan."Huh, sayangnya Nicholas tak mengerti apa yang ada di pikiran kekasihnya. Syahla ingin terlihat sebagai wanita pekerja keras yang tidak hanya memanfaatkan harta keluarga Petra. Tapi juga menjadi wanita yang selalu bisa diandalkan bahkan dari segi keuangan.Memang begitu prinsipnya. Wanita kalau hanya bermodalkan cantik tapi tak punya kualitas diri, pasti akan dicap sebagai beban suami. Beda lagi dengan wanita yang j
"Marco."Sebuah suara menghentikan langkahnya yang berjalan di koridor kantor. Batinnya menyeringai, untuk apa si kutilang ini memanggilnya?"Ya nona?""Apakah Tuan Jeff akan pergi hari ini?"Dahinya berkerut samar, "Kurasa tidak. Memangnya kenapa?""Aku hendak membahas agenda rapat eksekutif minggu ini. Tapi tadi pagi kulihat wajahnya murung, jadi aku urungkan."Marco mengangguk paham. Ya bagaimana tidak murung? Orang semalam bosnya begadang sebab overthinking atas tubuh Syahla yang membuatnya ereksi sejak hari itu."Dia tidak punya agenda keluar hari ini. Tapi jangan kamu datangi dulu, Nona. Siang nanti dia ada pertemuan dengan seseorang yang tidak ada hubungannya dengan perusahaan. Orang internal Tuan Jeff, jadi bukan tanggung jawabmu."Ah ya, bukan menjadi urusan Syahla juga. Setelahnya, Marco melanjutkan langkahnya ke arah exit.Bicara soal tanggung jawab, Syahla tau betul apa yang menjadi tugasnya sebagai seorang sekretaris pribadi CEO di perusahaan sebesar ini. Tugasnya tak mud
Wanita itu menekan tombol on pada remote TV seraya meneguk French Martini, jenis koktail simpel yang banyak dijumpai di New York.Serial drama yang mengusung tema wilayah perkantoran menjadi pilihannya. Tak berselang lama, kedua pemeran utama dalam serial tersebut terlibat adegan berciuman di kantor tempat mereka bekerja.Tiba-tiba pikiran Syahla tertuju pada kejadian memalukan siang tadi. Terlanjur sakit hati akibat body shaming bosnya, ia sampai hilang akal dan menyalahi aturan yang ia buat sendiri.Syahla nekat mandi di ruang pribadi Jeff dan dengan sengaja tak menutup pintu. Hal itu ia lakukan semata ingin mengerjai bosnya yang bermulut pedas.Meski sedikit menggelikan, ia berhasil membuat Jeff naik pitam akibat perbuatannya. Selain itu, sebetulnya Syahla juga berniat ingin membuktikan rumor yang beredar di kantor bahwa Jeff adalah seorang gay. Dan kini Syahla mendapat jawabannya.Terbukti, Jeff yang katanya mantan hypersex itu tak menjamah dirinya ketika jelas-jelas telanjang bul
Tubuh tinggi, perut rata, ramping kanan kiri, ah- orang-orang menyebutnya si kurus yang kekurangan gizi.Lalu bagaimana bisa wanita ini membangunkan junior Jeff yang telah lama tertidur di brankasnya.Jika dilihat dengan saksama, Syahla ini cantik, ada sisi manis di dalamnya. Tubuh putih meski tidak molek bak wanita kebanyakan, namun hal itu cukup membuat Jeff tercengang.Shit! Yang di bawah semakin sesak saja.Ingin sekali ia menegur sekretaris kurang ajarnya itu. Apa-apaan mandi di siang bolong di dalam bilik pribadi bosnya? Dengan pintu terbuka pula. Jika bukan wanita sinting, tentu tak akan melakukan hal gila semacam itu.Berkali-kali lidahnya serasa kelu untuk mengucap kata. Sang CEO meneguk ludahnya kasar. Entah mantra apa yang sudah Syahla berikan hingga berhasil membuat junior Jeff terusik dari tidur panjangnya.Tolong, pria mantan player itu makin berhasrat tak terkira. Keinginannya untuk menuntaskan sesuatu yang bangun sangat menggebu-gebu.Dada itu lagi. Sebetulnya milik Sya
Syahla menghentakkan kakinya keras. Ia dongkol bukan main atas penuturan bos angkuhnya barusan.Bisa-bisanya si gay itu mengejek bentuk tubuhnya. Pakai sok ngatur untuk tak berpakaian ketat. Tak tau saja ia bahwa tubuh langsing inilah yang membuat barisan para mantan sukar move on darinya.Oh- betapa sombongnya gadis ini.Satu panggilan masuk menghiasi layar ponselnya.My Bf♡Syahla berdecak sebelum memutuskan untuk menerima panggilan itu."Sayang, maaf aku baru sempat memberi kabar. Semalam terlalu lelah mengurus beberapa berkas dari klien. Bahkan aku sampai rumah jam 11 malam dan langsung tertidur. Kamu tau kan klienku yang ini ribetnya minta ampun? Jadi, cukup menguras waktu, tenaga, dan pikiranku.""Seberapa hebat klienmu hingga berhasil mengusirku dari pikiranmu?" sungut Syahla minta penjelasan."Sayang, please. Jangan marah dulu, tadi--""Kamu pikir aku tak lelah menunggu kabar darimu yang katanya akan menjemputku jam 7 malam di rumah Alexa? Setelah 1 jam lamanya menunggu kamu m
"Dan apa kamu mau tau yang terjadi selanjutnya, Tuan Jac?""Apa?"Marco menyeringai. "Boss Jeff dihajar habis-habisan oleh suami Elena hingga wajahnya luluh lantah tak berbentuk. Bahkan pada saat kejadian, suami Elena ini membawa bodyguard yang tentunya turut memukuli Tuan Jeff membabi buta. Makian dan todongan pistol juga diberikan oleh suami Elena. Agaknya ia sudah mengendus perselingkuhan istrinya sebelum memutuskan menyusul Elena kemari dan mengungkap aksi perselingkuhan berkedok mencari gelar.""Wait, biar kutambahkan," Aldric tak mau kalah. "Entah bagian mana yang kena pukul paling berat, yang pasti akibat peristiwa itu Jeff mengalami gangguan alat vital yang katanya menurunkan kinerja bagian tersebut. Itu berdasarkan sumber medis. Sementara keterdiaman Jeff selama 3 bulan pasca kejadian, psikiaternya mengungkapkan bahwa Jeff impoten lantaran merasa trauma yang cukup mendalam akibat kekerasan yang ia alami.""Ah ya, jangan salahkan aku yang tak ada bersamanya saat itu. Aku ditug
Jacob De Gama Sota. Ialah sosok penting nan utama dibalik pesta jalang ini. Pria yang usianya sudah masuk kepala tiga itu mendekap hangat 2 sahabat karibnya sejak SMA.Dekapan ala pria tentunya."Gila memang, 3 tahun di London, pulang kemari langsung membangun club malam semeriah ini.""Tampaknya makin sukses saja dengan ternak pelacur yang kamu budidaya di sana hingga lupa untuk kembali ke negara asalmu, Man.""Ucapanmu memang tak berubah sejak dulu, Jeff. Selalu asal-asalan sesuai yang terlintas di kepalamu," Jacob terkekeh lantas melanjutkan kalimatnya."Well, dari pada membudidaya, aku lebih suka menyebutnya menikmati. C'mon, hidup cuma sekali, Man. Lestarikan dan syukuri saja apa yang ada di dunia. Oh- betapa banyak pahala yang kudapat dari Tuhan untuk itu."Oh, dasar pria sinting!"Apa melestarikan dan mensyukuri yang kamu maksud adalah menjadi maniak seks?""Alright.""Cih, mana ada melakukan maksiat tapi dapat pahala? Bangun dari tidurmu bodoh, ini bukan negeri dongeng!"Setel
Ketukan suara ujung highheels berirama konstan berdengung di indra pendengaran Jeff. Ah, itu pasti si Kutilang Darat.Memang bastard! Pukuli saja wajahnya yang seenaknya body shaming itu. Walau julukan tersebut tak salah jika disematkan pada sosok Syahla Monique, tetap saja mantan player sepertinya minim adab.Sementara si pemilik sepatu berirama itu menghela napas berkali-kali. Terhitung sudah 7 kali ia dipanggil oleh bos barunya hari ini. Padahal semua karyawan telah pulang ke hunian masing-masing lantaran jam kerja telah usai.Bukan Syahla yang tak beres dalam menyelesaikan berkas-berkas perusahaan, namun bosnyalah yang senantiasa memberi job tambahan baginya tiap kali ia selesai dengan berkas sebelumnya.Kelar, tambah, kelar, tambah. Begitu seterusnya.Wanita itu meyakinkan diri bahwa ini adalah ujian sementara baginya. Sesuai info dari karyawan senior di sini, bos barunya adalah orang yang disiplin, kaku, kritis, serta memiliki intelektual tinggi. Tak heran bila baru 5 tahun masa