Beranda / Pernikahan / BERGANTI PASANGAN / Sebegitu Parahnya Kah?

Share

Sebegitu Parahnya Kah?

Penulis: KHABAA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sebenarnya sepasang lutut Ya'qub bergetar hebat ketika matanya melihat tulisan dengan huruf kapital semua di depan sebuah gedung.

RUMAH SAKIT PELITA SEHAT. Begitulah tulisannya yang juga menyala terang karena mungkin terdapat lampu di setiap hurufnya. Sejatinya Ya'qub itu tidak sering datang ke rumah sakit ini, tetapi dia mengetahui dengan sangat jelas berbagai hal tentang bangunan dan apa saja yang terjadi di sana, Ya'qub memantaunya secara tidak langsung.

Namun, walaupun tidak sering datang, Ya'qub ingat dengan sangat jelas bagaimana pertemuannya dengan Medina di sini, sehingga membuatnya kagum dan tak elak menyimpan perasaan kepada gadis itu. Ya'qub datang lagi ke sini, membuat memori pertemuannya dengan Medina mau tidak mau diputar kembali oleh otaknya.

Dia memang gemetar hebat, tetapi kemampuannya mengendalikan dirinya sendiri membuat dia tampak berdiri tegak tanpa beban dan pikiran apapun. Langkahnya yang tegap membungkus sempurna, padahal dia tengah merasakan keraguan hebat.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BERGANTI PASANGAN   Jaga Hati, Ya'qub!

    "Baiklah, serahkan keselamatan orang tua anda kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, saya dan teman-teman hanya perantara dan tidak mampu melakukan apapun jika tidak diberi kekuatan oleh-Nya. Saya permisi," pamit dokter Mikail setelah melihat tepat di depan matanya sendiri sebuah lembaran yang dia harapkan segera ditanda tangani oleh seseorang, sekarang ini telah bertandatangan. Pria muda itu kemudian berlalu pergi dengan langkah kaki yang cepat, malahan terkesan buru-buru karena mungkin sejatinya dia memang berlari. Meski Mikail tahu orang yang menandatangani lembaran itu bukanlah orang yang sejak tadi berbicara kepadanya, tetapi wajah si penandatangan dengan wajah orang yang berdebat dengannya barusan sangatlah mirip, pasti mereka saudara atau bahkan kembar, membuat Mikail yakin si penandatangan ini jugalah tentunya bisa menjadi wali pasiennya ini juga. Sepeninggal dokter Mikail, Ya'qub langsung menatap tajam seorang pria di sampingnya, wajah pria itu yang sangat mirip dengannya malaha

  • BERGANTI PASANGAN   Ya'qub Semakin Tertutup

    Dorongan dilakukan oleh Ya'qub di dadanya sang kembaran, dia melakukan itu adalah agar kembarannya itu termundur ke belakang dan menjauh dari meja resepsionis. "Gak usah ngegas segala!" tegur Ya'qub mengingatkan setelah"Ya mana bisa! Denger kabar bini lo pernah pingsan adalah suatu hal yang sangat mengejutkan! Kok bisa lo lupa segala udah nikah?" heran Yusuf teramat sangat. "Harus gue ceritakan semuanya?" tawar Ya'qub terdengar mantap. Menghasilkan anggukan cepat tanpa ragu di diri Yusuf, pria itu merasa perlu tahu tentang kembarannya itu. Lagipula Ya'qub sendiri kan yang menawarkan, bukan dia yang memaksa di beri tahu. "Gak, lo tidak harus tahu semua nya, lo hanya perlu tahu beberapa di antaranya." Ya'qub menegaskan sembari bersedekap dada. Bugh... Gegara kalimat Ya'qub barusan pria itu pun sampai mendapatkan pukulan yang agak keras di bahunya, pelaku pemukulan nya adalah kembarannya sendiri yang merasa gemas bercampur kesal kepadanya, tidak ingin menahan makanya Yusuf memutus

  • BERGANTI PASANGAN   Udah Sayang Nayyara

    "Lo pasti teringat Medina ya, Ya'qub?" tanya Yusuf tepat sasaran. Membuat Ya'qub terasa sulit menelan saliva nya, tanpa dia sangka ternyata Yusuf bisa menebak kondisi pikiran otaknya sekarang. "Tepatnya sangat disayangkan gue tidak pernah lupa padanya," imbuh Ya'qub ketir. Kikuk terasa di antara si kembar, situasi yang sangat jarang terjadi di antara mereka berdua, namun tidak elak pastinya pernah terjadi seperti sekarang ini contohnya. Beruntungnya Yusuf mendapatkan topik yang sepertinya agak bisa mencairkan suasana tidak nyaman sekarang ini. "Santai aja, Ya'qub. Gak usah terlalu dipikirin lagi, sini gue cariin topik pembahasan yang lain biar pikiran lo gak tertuju semata-mata kepada Medina." Yusuf berujar sembari menepuk-nepuk bahu sang kembaran menenangkan."Taufik temennya almarhumah kak Yumna," kata Ya'qub membalas. Semulanya Yusuf sempat tidak mengerti, tapi tidak lama, hanya sekitaran lima detik sahaja baginya untuk berpikir, setelahnya dia langsung singkron dengan maksud

  • BERGANTI PASANGAN   Pergi Tanpa Memberitahu

    Tatapan bertanya sekaligus berbinar di tampakkan Medina kepada Ansel, setelahnya gadis itu membuka mulut dan bertanya, "Aku boleh mengetahuinya? Siapa?""Emm." Ansel bergumam mempertimbangkan. "Ayolah katakan saja!" bujuk Medina tidak sabar. Pasalnya Ansel jugalah yang membuatnya penasaran berat, padahal tadinya dia tidak ingin kepo, karena bagaimana pun juga Medina ingin menghargai yang namanya privasi. Tetapi malah Ansel yang berniat membuka tabir privasi dirinya kepada Medina, Ansel sendiri yang memancing Medina untuk kepo. "Lagipula aku belum tentu atau malah mungkin tidak mengenalnya, toh lingkungan kita berbeda, Ansel. Sehingga orang yang ada di sekitar kita jugalah orang yang berbeda, biarkan aku mengetahui namanya sebab aku juga tidak mengenal orangnya," rengek Medina memberikan alasan agar Ansel tidak ragu lagi menyebutkan nama seseorang yang menurut pria itu adalah sosok pendengar yang baik. "Kamu.""Hah?" Medina sangat tidak mengerti sekarang ini. "Kamu adalah-" Ansel

  • BERGANTI PASANGAN   Takut Tidak Terselamatkan

    "Berisik!" ketus Ya'qub. Dia sangat tidak suka jika digoda dan di cie-ciein semakin dekat dengan Nayyara dan dikatakan sudah mulai mencintai gadis itu. Berbeda dengan dulu ketika dia bertunangan dengan Medina dan sering di cie-ciein dengan gadis itu oleh Yusuf juga, ketika itu Ya'qub justru sangatlah senang sebenarnya meski yang ia tampakkan selalu dengan malu-malu. Entah apakah nanti Nayyara akan seperti Medina, yakni membuat Ya'qub malu-malu kucing tatkala digoda kedekatannya."Back ke kejadian sekarang." Ya'qub mengingatkan agar mereka berdua tidak setenang dan sesantai sekarang. "Siapa yang menghubungi lo?" selidik Ya'qub bertanya kepada Yusuf, pasalnya setahunya pihak rumah sakit hanya menghubungi satu orang wali pasien korban kecelakaan yang ditangani rumah sakit mereka. Ya'qub kira hanya dia yang dihubungi oleh pihak resepsionis sehingga dia kira hanya dia yang akan datang, tetapi ternyata Yusuf juga datang ke sini tanpa dihubungi oleh Ya'qub, itu artinya Yusuf tau tanpa dibe

  • BERGANTI PASANGAN   Gelar Kedokteran

    "Hey!"Pekikan kaget barusan tidak keluar dari bibir si korban, melainkan dari bibir saudara kembarnya, manusia yang ikut merasakan sakit jika dia sakit karena ketulusan persaudaraan mereka serta ikatan batin yang tidak pernah bisa diingkari. Yusuf sebenarnya memekik bukan karena khawatir Ya'qub merasa sakit atas pukulan yang barusan di dapatkan pria itu, tetapi hanya semata-mata kaget belaka yang membuatnya memekik tidak tertahan. Khawatir dan rasa ingin saling melindungi tentunya ada di hati masing-masing manusia yang bersaudara, terlebih lagi mereka ini adalah kembar, ada ikatan batin yang tidak diragukan kekuatannya. Tetapi, sebagai kembar yang seiras membuat keduanya tak elak menyembunyikan kekhawatiran untuk satu sama lain itu dengan cukup rapat. Toh badan Ya'qub itu kekar, pria itu memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat dan tidak terlalu mengaduh pada luka nan sakit. Sebatas luka pukulan di pipi bagi Ya'qub tidak berarti apa-apa. Kontras dengan Yusuf yang heboh, Ya'qub j

  • BERGANTI PASANGAN   Siapa Kakak Perempuan Mikail?

    "Siapkan alat pacu jantung!" Keringat dingin tidak henti-hentinya membasahi wajah seorang pria yang mana hidung hingga dagunya tertutup masker medis yang digunakan khas untuk operasi. Kacamata juga terpasang demi menghindari adanya cipratan darah pasien yang mengenai kedua matanya dan nantinya akan mengganggu. Perasaan khawatirnya tertutup sempurna dengan karakter tegasnya yang nampak di garis wajahnya. Bertindak semaksimal mungkin dia lakukan dalam menangani pasien di depannya ini dan di ruangan sebelah. Dia memang selalu melakukan tugasnya dengan maksimal, hanya saja inilah yang paling maksimal, mungkin jika bisa ditukar Ya'qub sangatlah rela menukar nyawanya demi keselamatan dua pasiennya ini. Bukan hanya tentang mempertaruhkan gelar kedokteran seperti ketika dia melakukan operasi-operasi sebelum ini, tetapi terkhusus untuk operasi kali ini bahkan Ya'qub ikhlas nyawanya saja yang terancam atau langsung diambil saja dia sangatlah rela asalkan dua pasien yang statusnya tengah dia

  • BERGANTI PASANGAN   Nay, Are You Okay?

    Siapa bilang perjalanan Ya'qub ke rumah sakit tempatnya bekerja penuh dengan mulus? Memang tidak ada yang menghambat secara langsung, tetapi pikirannya sedang sangat sibuk memikirkan. Jalanan yang sepi mendukungnya untuk melamunkan kakak perempuannya Mikail, lebih tepatnya Ya'qub tengah berpikir-pikir siapa sih kakaknya Mikail sehingga membuat Ya'qub merasa aneh setelah pria itu mengatakannya. Satu nama saja sebenarnya yang sejak tadi terngiang-ngiang di pikiran Ya'qub tatkala mengaitkannya dengan kakak perempuan Mikail, yakni mantan calon istrinya sendiri, Medina Angkara namanya. Tidak tahu mengapa harus Medina yang Ya'qub rasa adalah kakaknya Mikail. Semoga saja ini hanyalah praduga Ya'qub, bukan kebenarannya, pasalnya kan tidak ada alasan yang jelas mengapa Medina yang Ya'qub tebak adalah kakak perempuannya Mikail. Lagipula setahu Ya'qub, Medina hanya punya abang, tidak pernah ada yang menceritakan kepada Ya'qub bahwasanya Medina punya adik. Jadi sepertinya perasaan Ya'qub ini mem

Bab terbaru

  • BERGANTI PASANGAN   THE END

    Beberapa bulan kemudian... "Mama, umi? Ini bagusnya yang mana ya?" tanya Nayyara menunjuk sebuah rak yang tersusun beberapa baju bayi. "Kalau bayi baru lahir, baiknya gak usah pake baju yang begini," timpal umi Yasmin. "Bener, memakaikannya susah," sahut mamanya Nayyara menanggapi. Tiga orang wanita yang memiliki usia berbeda itu sedang recok di salah satu toko perlengkapan bayi di sebuah mall, usia kandungan Nayyara yang sudah memasuki tiga puluh minggu membuatnya dan para ibunya harus berbelanja kebutuhan bayinya dan Ya'qub. "Astaghfirullah!" pekik Nayyara kaget melihat keranjang belanja miliknya sudah berisi setengah penuh perlengkapan si kecil. "Kok udah penuh ya? Mama, umi! Ini keranjang kita kan, ya? Atau bukan? Kok udah berisi banyak banget?" tanyanya mencolek wanita paruh baya di sisinya agar memperhatikan sesuatu yang ia maksud. Tepat ketika dua wanita ibunya itu membalikkan badan tuk melihat keranjang, seorang pria berambut hitam ikal datang dengan tangan penuh barang

  • BERGANTI PASANGAN   Mengidam

    Beberapa hari kemudian... Rumah abi Yasser dan umi Yasmin sedang sepi-sepinya karena waktu memang menunjukkan tengah malam, kecuali sebuah kamar di lantai atas milik sang putra pertama, di sana cerocosan uring-uringan dari seorang perempuan memenuhi isi kamar. "Ihhh gak suka, ganti ganti!" suruh Nayyara kepada suaminya yang baru saja membalikkan badan ke arahnya. Perempuan berambut coklat terurai itu tengah duduk di sofa dengan bersedekap dada, posisi kakinya sekejap-sekejap berganti, kadang bersila kadang diluruskan. Sementara Ya'qub suaminya berdiri di depan lemari yang pintunya terbuka tidak kunjung ditutup sejak satu jam yang lalu. "Yang mana lagi, Nayya?" tanya Ya'qub bingung. Tepat tengah malam tadi, Nayyara membangunkan dirinya memintanya untuk memakai baju-bajunya, katanya Nayyara menginginkan melihat suaminya ini memakai pakaian yang beragam. "Baju kamu banyak tauk, cobalah pakai semuanya, aku mau liat!" Nyaris saja Ya'qub menganga mendengar penuturannya Nayyara, memak

  • BERGANTI PASANGAN   Kamu Benar Mencintainya

    Perasaan Nayyara campur aduk saat ini, biarpun sesuatu yang sudah lama dia inginkan, yakni bergenggaman tangan dengan Ya'qub suaminya sendiri, sudah tercapai, tetap saja ada suatu perkara lain yang membuatnya belum bisa untuk benar-benar senang. Bagaimana jika... Bagaimana jika... Sejak tadi kalimat berawalan dua kata diatas selalu terlintas di benaknya, ketimbang terpikir semua pertanyaan ketakutannya itu Nayyara ingin mencoba berfokus pada bagaimana caranya dia untuk tidak merisaukan semua itu. "Tenang, bumil tidak seharusnya risau," celetuk Ya'qub tiba-tiba membuka obrolan, membuat Nayyara segera menolehkan kepala ke arahnya. "Gak bisa," ungkap Nayyara jujur. "Tarik nafas, buang, lakukan beberapa kali sampai tenang." Ya'qub memberikan arahan berharap bisa menjadi solusi. Sesuai petunjuk dari suaminya, Nayyara pun melakukannya, setelah mulai tenang dia menimpali, "Kayak mau lahiran aja di suruh tarik dan buang nafas!""Emang mau lahiran sekarang?" tawar Ya'qub asal, moodnya s

  • BERGANTI PASANGAN   Mau Lihat Anakku

    "Kira-kira anak siapa itu?"Mendengar pertanyaan barusan membuat Nayyara menarik kemudian menghela nafasnya panjang, ia tidak diperkenankan untuk sakit hati atas pertanyaan itu, sebab ulahnya sendirilah yang memancing suaminya bisa bertanya demikian. Lalu, sebuah iPad mini dilemparkan Nayyara asal tetapi dia yakin akan mendarat di pahanya Ya'qub yang memang berposisi duduk. Di layar iPad itu sudah tampak suatu gambar yang ingin Nayyara tunjukkan pada Ya'qub, dia yakin pria itu bisa memahaminya sendiri tanpa harus dia jelaskan, sekarang mood Nayyara kembali berubah jadi malas bicara meniru Ya'qub. "Mengapa membuat drama ini?" tanya Ya'qub heran, sembari menscroll layar iPad tersebut. "Karena aku kesal," judes Nayyara. Krik... Krik... Setengah menit terjadi hening di ruang tamu apartemen itu, Nayyara enggan memulai pembicaraan lagi, dia ingin menunggu pria dingin ini lebih dulu bersuara. Bahkan, Nayyara juga membuang muka mengalihkan tatapannya dari sang suami. "Eh!" pekik Nayyar

  • BERGANTI PASANGAN   Apakah Nayyara Hamil?

    "Kenapa mama biarin pria ini masuk sih, ma?" keluh Nayyara ketika melihat seorang pria muda berambut ikal berdiri di belakang mamanya. "Kalian harus bicara tau, Nay," sahut sang mama enteng. "Udah, ma, kita udah-""Belum semuanya," potong pria itu yang tidak lain adalah Ya'qub Lutfi Al Lathif. Dua kata yang Nayyara dengar itu sontak saja membuat hatinya bergetar, malangnya bukan bergetar karena baper ataupun bahagia, tetapi karena tegang takut Ya'qub menyampaikan sesuatu yang tidak dia inginkan. Bagaimana jika dia membicarakan tentang perceraian? batin Nayyara ketakutan. Jujur saja Nayyara belum siap tentang itu, sama sekali, di samping ada seseorang ini yang kehadirannya belum diketahui seorang pun terkecuali dirinya dan Allah Ta'ala. "Yasudah mama tinggal dulu, mama tau kalian berdua sudah dewasa, sudah bisa mengambil keputusan dengan bijak seharusnya, jangan sampai salah mengambil keputusan, itu saja pesan mama," timpal mamanya Nayyara, kemudian berlalu pergi. Tidak akan, ma,

  • BERGANTI PASANGAN   Ngejar Cewek?

    Nayyara menggigit bibirnya sekuat mungkin agar suara tangisnya tidak terdengar, air matanya mungkin tidak akan sederas ini seandainya tidak mendengar satu kalimat lirih barusan, sekalipun dia dan suaminya terhalang sebuah pagar taman tidak membuat Nayyara tuli akan kalimat yang terucap dari bibirnya Ya'qub ternyata. Akhir-akhir ini Nayyara juga cukup moodyan, moodnya bisa berubah secepat dia mengedipkan mata, dan Nayyara tau kok mengapa dia begitu. Ternyata bawaan... Dengan segera dia menggelengkan kepala enggan semakin mengingat perkara itu lagi, ia tidak seharusnya terlalu bahagia takut nantinya akan jatuh pada relung kesedihan saja.Tidak seharusnya terlalu lama berada di sini takut nantinya malah diketahui pria yang dia hindari, Nayyara pun segera mengetikkan pesan kepada sopirnya untuk menjemputnya di taman ini. Posisi Ya'qub yang duduk di pinggiran jalan yang mana jalan tersebut mau tak mau harus dilewati Nayyara untuk pulang, membuat Nayyara kebingungan apakah dia harus menut

  • BERGANTI PASANGAN   Alhamdulillah Tidak Nayyara

    "Salah satu kewajiban seorang suami adalah memaafkan kesalahan istrinya, jika sang istri melakukan kesalahan maka seharusnya seorang suami menegurnya dan menasehatinya terlebih dahulu, jika tidak berdampak juga maka boleh memukulnya, dengan catatan tidak boleh memukul yang keras hingga memar dan menyakiti, ingat! Benar-benar tidak boleh! Pukulan yang dimaksudkan di sini pun tidak menggunakan telapak tangan, melainkan memakai benda berupa sikat gigi misalnya, nah itu dipukulkan ringan saja kepada istri, bukan dengan niatan menyakiti, tetapi niatan mendidik. Jadi ingat ya, semua ada tahapannya, pertama-tama ditegur, jika tidak mau juga kemudian dinasehati, masih tidak mempan baru dipukul yang sangat-sangat ringan!"Jleb... Semua kalimat dari seorang pria yang duduk di barisan terdepan dan menghadap ke arahnya serta seluruh jemaah yang lain membuat Ya'qub tertohok, hatinya tersentil dan dibuat bergetar, ia dibuat sadar akan kesalahannya. Saat ini pria itu sedang berada di sebuah masjid

  • BERGANTI PASANGAN   Dituntut Membuat Nayyara Kembali

    Beberapa hari kemudian... Siang ataupun malam terasa begitu lambat berlalu dan juga seperti sangat monoton, seakan-akan tidak ada yang begitu menarik sejak hari itu, semenjak hari di mana Nayyara pergi darinya, dunia Ya'qub seperti dingin lagi, tampak tidak berwarna, bahkan akan terasa sangat membosankan juga seandainya Ya'qub tidak menyibukkan diri dengan fokus kepada pekerjaannya dan mengambil shift lebih banyak dari biasa. Nasehat ataupun semangat dari Yusuf, abi, dan umi pun tidak berdampak banyak pada Ya'qub, bukan nasehat mereka yang tidak bagus, tetapi mood Ya'qub saja yang amburadul sejak hari itu, dia belum siap melakukan perubahan karena bimbang harus melakukan perubahannya dari sisi mana terlebih dahulu, sekaligus takut juga salah berbuat. Ya'qub sedang lelah, sungguh, fisiknya tidak terlalu, tetapi hati dan pikirannya rasanya benar-benar semrawut, kalau dia sedang lelah ya biarpun satu dunia menyemangatinya tetap saja dia ingin beristirahat. Jadilah akhir-akhir ini Ya'q

  • BERGANTI PASANGAN   Teramat Kelewatan!

    "Foto apa ini? Siapa ini?" tanya Ya'qub to the point, begitu dia masuk ke kamarnya dan mendapati seorang perempuan yang jelas ia kenali berdiri di depan jendela. Perempuan itu menoleh ke arahnya dan mengulurkan tangan meminta diberikan handphone nya Ya'qub yang sedang menunjukkan suatu foto, tidak perlu mengelak Ya'qub pun menyerahkannya. Ekspresi gadis itu tidak terbaca saat menatap foto itu, arah pandangnya yang menunduk membuat Ya'qub tidak bisa membaca manik matanya. Beberapa detik setelahnya tiba-tiba saja Nayyara memeluk Ya'qub erat, membuat Ya'qub di posisinya mengernyitkan dahi keheranan dengan respon istrinya. "Ya, itu aku dan Arthan, oh ya aku punya cerita yang mau diceritakan sama kamu, suami istri seharusnya bersikap terbuka kan, rasanya momen itu begitu menyenangkan dan membuatku puas."Sebenarnya Ya'qub sudah mengerti dengan yang diucapkan Nayyara, tetapi dia memilih untuk bersikap sok bodoh dengan bertanya meminta diperjelas, lebih tepatnya ingin mengorek kejujuran,

DMCA.com Protection Status