Share

Pelipur Lara

"Terus sekarang keadaan Bu Melani gimana?"

"Terakhir dia ngajuin gugatan cere. Gue rasa dia akhirnya tahu sebejat apa kelakuan Si Indra."

Kutatap ponsel di genggaman tangan. Lalu menatap lurus ke depan.

Apa ini yang dikatakan sebagai mustajabnya doa orang yang teraniaya?

Meski kita tak bertindak, tapi Tuhan yang langsung berkehendak.

***

Tak terasa, dua hari sudah berlalu sejak Naya dinyatakan sadar dari komanya. Tak seperti yang Neli katakan beberapa hari lalu. Yang terbelakang tetap akan kalah dengan sang prioritas.

Selama dua hari pergi, sama sekali tak ada pesan atau panggilan yang ditinggalkan. Setelah wanita pujaannya sadar, Khalid benar-benar lupa dengan hak dan kewajiban yang tempo hari ibunya tekankan. Tapi, tidak apa-apa. Aku mengerti, semua itu sangat amat wajar mengingat kondisi Naya yang mungkin butuh banyak sekali perhatian.

Bicara tentang Bu Sarah, kemarin dia juga sempat pulang dan menceritakan tentang kondisi menantunya. Tak banyak yang dibahas, selebihnya beliau just
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Bella
bagus ceritanya.. sehat slalu buat Kak author...........
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
ohhh naya jangan bilang kamu ikhlas bagi suami, sumpah demi apapun itu hati loh bukan kerupuk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status