Share

Ikut Campur

"Bang, aku mau ngomong sesuatu." Tiba di kamar, setelah kami sama-sama membersihkan diri dan hendak berbaring di ranjang, aku memutuskan untuk menceritakan apa yang akhir-akhir ini mengungsik pikiran setelah mempertaruhkan satu malam yang seharusnya kami lewati dengan panjang sebelum pulang.

"Aku juga." Bang Khalid mengubah posisi, wajahnya tampak begitu semringah sekarang.

Aku menghela napas panjang.

"Ya udah kamu duluan!" Kupersilakan dia untuk memulai duluan.

"Vincent udah sepakat buat jadi donatur di SLB kamu."

"Apa?" Aku terperangah. "Buat apa? Emang kita kekurangan dana?"

"Bukan cuma dana, Sayang. Tapi juga tenaga ahli." Bang Khalid meraih tanganku dan menggenggamnya. "Inget waktu kita buka bersama dua tahun lalu? Saat kamu bantu salah satu anak yang tantrum?"

Aku mengangguk pelan.

"Sebelumnya aku sempet ngobrol sama Bu Nur. Karena gratis, nggak banyak tenaga ahli yang bersedia mengabdi. Mereka kewalahan. Udah dua tahun ini banyak guru yang mengundurkan diri karena mereka nggak k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status