Share

13. ~BCSI~

Penulis: Himawarin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-09 10:42:30

13

"Kamu meminta maaf, kan? Aku tidak salah mendengarnya?"

Karan diam saja. Laki-laki itu hanya mengeratkan dekapannya.

"Karan!"

"Hm."

"Kamu meminta maaf, itu berarti sadar, kan? Sadar atas semuanya," cecar Arcelia hati-hati supaya tidak kelewat mengucap kata cerai.

"Lupakan." Suara Karan terdengar berbeda. Laki-laki itu mengangkat wajahnya lalu mengambil jarak dari Arcelia.

"Temani kakek di sini. Aku mau istirahat sebentar, setelah itu, aku harus mulai bekerja." Usai mengucapkan hal itu, Karan beranjak dari duduknya lalu berjalan dengan pelan kakinya masih terasa nyeri.

Arcelia ikut beranjak. "Kamu bisa berjalan sendiri? Tidak perlu dipapah?"

"Iya bisa."

Arcelia terdiam melihat Karan yang terus melangkah semakin menjauh. "Dia kenapa? Kali ini dia menjadi Karan versi sebelum menikah yang misterius. Ya ampun, aku benar-benar kesulitan menebak, Karan yang sebenarnya yang mana. Yang jelas dia sedikit berbahaya dan sialnya dia suamiku."

Arcelia benar-benar menemani kakek sampai selesai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    14. ~BCSI

    Brak!Pintu ruang kerja Karan terbuka secara brutal hingga Fela dan Karan tersentak kaget."Karan!"Kedua mata Arcelia membola melihat Karan dan Fela, wajahnya begitu panik. Nafas gadis itu kembang kempis karena berlari menuju ruangan ini.Karan tersenyum tipis, laki-laki itu lekas mengangkat gelas berisi es kopi buatan Fela. Ia bawa menuju bibirnya."Jangan!" Arcelia berlari sekuat tenaga. Gadis itu segera menepis gelas kopi yang sudah sampai di bibir Karan hingga tumpah.Melihat itu, Fela mengepalkan telapak tangannya. Misinya dipastikan gagal akibat ulah Arcelia."Kamu sempat meminumnya tidak?" tanya Arcelia panik."Memang kenapa? Itu es kopi tidak mungkin berisi sianida," ujar Karan santai.Jemari Arcelia segera mengecek bibir Karan, gadis itu mendekatkan wajahnya, hidungnya membaui bibir Karan, untuk memastikan ada aroma kopi atau tidak.Apa yang Arcelia lakukan membuat Karan mematung. Laki-laki itu mengira Arcelia hendak menciumnya."Aman." Arcelia memundurkan wajahnya sembari m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    15. ~BCSI

    Arcelia melompat dadi pangkuan Karan. Namun, Karan kembali menahan tangannya."Apa kamu akan menemui dia dengan keadaan seperti ini?"Karan menunjukan pakaian Arcelia yang berantakan. Menyadari itu, Arcelia segera membelakangi Karan. Dengan gerakan cepat tangan gadis itu mengancing baju yang beberapa kancingnya ternyata terlepas entah kemana."Ada apa denganku, mengapa hari ini begitu kacau!" Arcelia menggerutu.Karan beranjak dari duduknya, menahan tangan Arcelia yang sedang berusaha memasang kancing. "Tidak usah ditutup. Aku sudah melihatnya beberapa kali. Ayo, kita ganti baju bersama."Tanpa meminta ijin, Karan menggendong Arcelia seperti koala. Membuat gadis itu terpekik karena kaget, reflek mengalungkan tangannya pada leher Karan."Tidak! Aku bisa ganti baju sendiri!""Diam. Atau semua orang akan melihat kita dalam kondisi seperti ini." Karan berjalan cepat keluar dari ruangan kerja. Melupakan kaki yang masih berdenyut sakit.Karan tidak mau ada orang yang melihat kondisi Arcelia

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    16. ~BCSI

    Karan menarik tangan Arcelia agar terus berjalan."Ya. Dan kamu harus berhati-hati dengannya," balas Karan.Arcelia tidak menjawab, di dalam benaknya semakin banyak pertanyaan yang haus akan jawaban."Lalu di mana ibu mertuaku?" tanya Arcelia hati-hati."Ada di surga." Suara Karan tetap terdengar datar meski kata yang baru saja laki-laki itu ucapkan cukup mencubit hatinya."Maaf," lirih Arcelia."Untuk apa? Memang sudah seharusnya kamu tau hal itu."Karan membuka pintu ruang kerja. Dengan satu tangan yang masih memegang pergelangan tangan Arcelia."Karan. Untuk apa aku di sini?" Arcelia tidak ingin hal berbahaya seperti tadi terulang lagi.Ibu jari Karan mengusap lembut punggung tangan Arcelia. Sepasang mata minimalis laki-laki itu menatap intens pada wajah cantik Arcelia."Bagaimana jika melanjutkan kegiatan yang tadi gagal?" Karan membawa telapak tangan Arcelia mendekat pada b*b*rnya. Kemudian mengecup punggung tangan gadis itu cukup lama.Arcelia segera menarik tangannya. Apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    17. ~BCSI

    "Karan, berhenti atau aku injak kakimu yang terluka!" Pekik Arcelia."Aku bahkan rela dibuat pingsan. Hanya diinjak lagi itu bukan masalah," balas Karan dengan santainya. Laki-laki itu tetap menarik Arcelia."Aku tidak main-main, Karan!" Bukan takut untuk menginjak langsung. Arcelia sendang mempertimbangkan kerugian apa yang akan ia terima jika membuat Karan terluka.Sebab yang sudah-sudah maka akan berakhir dirinya yang dibuat repot."Aku juga tidak main-main. Ayo bersenang-senang. Kita sangat berjodoh, kan? Sama-sama terluka," kekeh Karan."Aku tidak mau bersenang-senang seperti yang kamu pikirkan!""Memang menurutmu bersenang-senang seperti apa yang akan aku lakukan?" tanya Karan menghentikan langkah."Kamu pasti ingin main basah-basahan bersama lalu mengambil keuntungan dalam kesempitan. Aku tahu jalan otakmu, Karan," sinis Arcelia.Karan tertawa. Ia hendak mendekap Arcelia karena gemas, namun Arcelia lebih dulu menghindar. Melihat perut kotak-kotak Karan saja sudah cukup menggoda

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    18. ~BCSI

    "Apa hidup bersamaku sangat tidak bahagia untummu?" tanya Karan. Laki-laki itu bisa melihat kesedihan pada kedua mata Arcelia. Gadis yang selalu melawannya dengan begitu berani kali ini memperlihatkan sisi lain dalam dirinya."Aku lelah, Karan. Hidupku tidak untuk kamu permainkan. Aku juga memiliki impian, harusnya kamu paham tentang itu.""Aku akan mewujudkan impianmu," balas Karan tanpa ragu.Mendengus pelan, Arcelia sama sekali tidak percaya dengan ucapan Karan. "Tidak bisakah kamu berhenti berucap omong kosong?""Katakan saja apa yang kamu inginkan kecuali cerai. Maka aku akan mengabulkannya."Arcelia menggeleng. Jika terus bersama dalam waktu yang lama, gadis itu takut, takut jatuh kembali dalam pesona Karan. Sementara Karan menikahinya untuk tujuan yang Arcelia tidak ketahui. Kehidupan Karan begitu rumit bagi Arcelia."Jika kamu memang menginginkan tubuhku. Aku akan memberikannya. Asal setelah itu lepaskan aku." Arcelia membuat kesepakatan yang sangat berresiko untuk dirinya se

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    19. ~BCSI

    Karan tertawa pelan meski lehernya tercekik, ekspresi Arche yang marah malah terlihat lucu baginya, posisi yang seperti ini juga membuat otak Karan membayangkan hal yang berbau dewasa. "Kamu memang pandai," puji Karan. Keduanya mengabaikan sekertaris Karan yang tadi nyaris saja masuk ke dalam."Musnah saja kamu, Karan! Ucapanmu memang benar-benar berbahaya dan tidak patut dipercaya!" Sewot Arcelia sembari menekan leher Karan karena lagi-lagi gadis itu merasa ditipu.Karan pun terbatuk-batuk akibat leher yang ditekan oleh Arcelia. "Berhenti, Arche. Kamu bisa jadi janda jika membunuhku.""Masa bo*d*h! Aku sudah kehilangan kesabaran mengahadapimu!"Sementara di luar, Bunga yang merupakan sekertaris Karan tengah mencoba mencegah seseorang yang hendak bertamu. "Maaf, Pak. Mungkin siang nanti baru bisa menemui pak Karan. Untuk saat ini, beliau sedang tidak bisa diganggu."Abbas, laki-laki paruh baya itu menggeleng, sebab tadi beliau sempat mendengar perdebatan mereka. "Tapi ini hal yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    20. ~BCSI

    "Minumlah." Arcelia meletakkan satu cup kopi yang ia beli di atas meja kerja Karan.Bukannya mengambil kopi, telapak tangan Karan malah mengambil tangan Arcelia. "Apa setelah tidak berhasil mencekik aku. Kamu menaburkan sesuatu ke dalam kopi itu?" tanya Karan penuh selidik."Aku tidak sepicik itu. Kalau takut tidak usah diminum," sewot Arcelia. Gadis itu mencoba melepaskan tangannya."Bagaimana kalau kamu minum lebih dulu?" "Lepaskan tanganku dulu," pinta Arcelia. Gadis itu tidak mau jatuh pada jebakkan Karan lagi."Apa memegang tangan juga tidak boleh? Aku tidak mau melepaskannya." Karan lantas berdiri, satu tangannya menyuapi Arcelia supaya meminum kopi itu.Arcelia yang lelah berdebat menurut saja. Namun belum sempat gadis itu menelannya, Karan lebih dulu menempelkan b*b*rnya pada b*b*r Arcelia.Kedua mata Arcelia melotot karena terkejut, gadis itu mencoba mendorong d*d* karan. Akan tetapi percuma, Karan dengan tekadnya yang menguasai Arcelia saat ini.Seperti tidak ada puasanya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    21. ~BCSI

    "Jika ingin tahu, lakukan hal yang seperti tadi," balas Karan tanpa menoleh."Kamu menantangku?""Iya. Lakukan, goda aku melebihi yang tadi. Dan aku tidak akan berhenti meski kamu memohon," Karan memberi tahu.Arcelia tertawa, ia tidak mungkin mengulang kembali hal berbahaya itu. "Apa ayah meminta agar kamu menceraikan aku?""Tidak."Arcelia pun mengangguk percaya. "Memang tidak mungkin. Dia sangat menyukaimu yang rajin kerja dan memiliki segalanya," ujar Arcelia."Tidak seperti itu juga," timpal Karan."Terserah, aku tau kamu sedang memancing aku agar semakin penasaran lalu melakukan hal seperti tadi."Keduanya kembali diam. Arcelia yang sibuk dengan pikirannya sendiri, sementara Karan tenggelam dalam pekerjaannya. Hingga menjelang waktu makan siang, Bunga masuk untuk memberi tahu jadwal Karan.Usai Bunga keluar, Karan menarik tangan Arcelia yang tengah rebahan. "Bisakah gunakan mulutmu, Karan? Jangan asal menarik orang!" Sewot Arcelia.Karan mendekatkan wajahnya, namun Arcelia sege

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17

Bab terbaru

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    68. BCSI

    Perkelahian sengit pun terjadi, Aarav benar-benar serius setiap melayangkan serangannya.Kedua laki-laki dewasa itu sudah mendapat lebab di masing-masing bagian tubuh.'Untuk orang yang sangat sibuk mengurus perusahaan raksasa, dia cukup tangguh,' batin Karan.Buk! Karan lengah, wajahnya terkena tinju keras oleh Aarav."CK. Lemah begini jadi suami Arcelia," ejek Aarav mulai menyerang mental Karan.Mulai mengurangi rasa sopan, Karan pun membalasnya, "Meski lemah. Setiap aku pernah menjadi penyelamat istriku." Ingat mental Karan tidak selemah itu."Cih. Sudah lemah, sombong pula. Kau memang menyelamatkannya, tetapi tetap saja akulah hidupnya," ucap Aarav semakin menjadi-jadi.'Sepertinya dia memang tidak beres. Mana ada seorang kakak mengatakan hal seperti itu. Baiklah akan aku buat sadar dengan pukulan ini.'Karan pun berhasil memukul wajah Aarav. "Jelas posisi kita berbeda. Kamu kakaknya, dan aku suaminya yang sekarang bertahta dihati Arcelia. Kamu memiliki batasan, sementara aku ti

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    67. BCSI

    Dahi Arcelia berkerut karena mendengar pertanyaan Karan. "Mengapa bertanya seperti itu?""Tidak apa-apa. Hm. Dia sangat positif, ya?"Arcelia terkekeh. "Apa kamu cemburu dengan kakak iparmu sendiri?""Sedikit, kamu terlihat sangat manja padanya."Arcelia tidak habis pikir dengan apa yang Karan katakan, Karan terlalu berlebihan. "Karan. Kak Aarav itu kakak kandungku, kamu memiliki aliran darah yang sama, begitu juga dengan Azka.""Aku lega mendengarnya. Tapi, apa kalian memang sedekat itu?"Arcelia lantas mengangguk. "Jangan berpikir macam-macam. Kami benaran kakak beradik. Kak Aarav adalah malaikat dalam hidupku, aku harap kamu juga bisa dekatnya, layaknya kakak adik."'Tatapanya saja seperti laser padaku. Aku tidak yakin bisa menjadi ipar yang rukun dengannya.' Karan membatin."Dia melarang untuk tidak menggangu waktu kalian. Apa itu tidak terlalu kejam? Aku kan suamimu.""Kami jarang sekali bertemu. Apa lagi semenjak aku pindah ke sini, aku dan kak Aarav bertemu hanya sekitar setah

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    66. ~BCSI

    Kini semuanya berkumpul, duduk di ruang keluarga termasuk Azka.Semua rasa penasaran Karan telah terjawab. Ethan satu circle dengan kakak Arcelia yang bernama Aarav. Dan Karan yakin masih ada lagi orang-orang luar biasa yang mengenal bahkan dekat dengan Arcelia mengingat seorang Aarav adalah kakaknya.Dengan rumah yang bisa dibilang sederhana untuk ukuran konglomerat seperti orang tua Arcelia, orang di luar sana pasti tidak akan menyangka jika keluarga yang berada di dalamnya adalah sultan. Bahkan Karan sendiri sempat menganggap Arcelia kalangan biasa.'Mereka sangat pandai menyembunyikan jati diri. Tidak aku sangka ternyata aku telah menikahi seorang putri.'"Kalian akan menginap, kan?" Tanya Abbas, ayah Arcelia.Arcelia lantas menoleh, ia belum membicarakan ini dengan Karan. "Jika Arcelia menginginkannya. Kami akan menginap, Ayah," jawab Karan.Arcelia mengangguk. "Kita menginap."Abbas tersenyum senang. "Karan, kamu belum mengenal putra pertamaku. Saat kalian menikah dia tidak bis

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    65. ~BCSI

    "Aku benar-benar merindukanmu," katanya kemudian kembali memeluk Arcelia setelah mencium pucuk kepala gadia itu."Bukankah kamu sangat sibuk? Suatu keajaiban kamu pulang," ucap Arcelia.Laki-laki itu memasang wajah sedih. "Dari kata-katamu sepertinya kamu tidak meringankan aku, ya." Arcelia terkekeh pelan, ia kemudian membalas pelukan laki-laki itu. "Mana mungkin aku tidak merindukanmu."Di tempatnya, Noah menahan Karan sekuat tenaga. Laki-laki itu selalu melontarkan kata mutiara supaya Karan tenang."Lihat! Gunakan otak cerdasmu. Kali ini Arcelia memeluknya!" Geram Noah.Karan terdiam membantu, ia seakan dalam mimpi, kebahagiaan yang baru terjadi kini seakan lenyap begitu saja dengan pemandangan yang mengerikan di depan sana.Arcelia mengurai pelukannya, ia tatap laki-laki di depannya dengan senyum yang begitu lebar. "Sekarang mana hadiah untukku?"Laki-laki itu mencibir, kemudian berpura-pura merajuk. "Apa kamu hanya mengharap hadiah dariku?""Tidak sih. Tapi sepertinya kurang leng

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    64. ~BCSI

    Dari balik kaca besar lantai dua, tepatnya di dalam kamar. Mona berdiri,. pandangannya menatap ke bawah di mana ada Arcelia yang tengah mengobrol dengan kakek."Sayang sekali wanita itu tidak berada dipihakku. Keberaniannya akan sangat menguntungkan jika saja Bryan tidak terlambat menjeratnya."Mona akui, sisi berani dan tegas Arcelia sangat cocok untuknya. Akan tetapi karena di kubu yang berbeda dan selalu membuat dirinya naik pitam membuat Mona saat ini begitu geram pada Arcelia."Sekarang kamu masih bisa tertawa dengan pak tua itu. Tunggu saja tanggal mainnya," gumamnya dengan tatapan sinis dan kebencian.Sementara itu di taman bunga.Arcelia tengah menemani kakek meminum teh."Terimakasih Arcelia," ucap Kakek."Untuk apa, Kek? Aku tidak melakukan apa pun," kata Arcelia bingung.Tersenyum tipis, mata tua kakek menatap bunga yang bermekaran di depan mereka. "Kamu telah membuat Karan berwarna dan segar seperti bunga-bunga itu."Terkekeh pelan, Arcelia menggeleng. Dirinya tidak merasa

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    63. ~BCSI

    Arcelia terdiam, dalam benaknya menghitung beberapa teman serta mengingat semua sikap prilaku mereka terhadap dirinya.Sementara itu, Karan menunggu dengan penuh harap."Sepertinya tidak ada yang berlebihan. Diantara mereka memang Bryan yang bersikap sangat perhatian," ucap Arcelia.Karan menghela napas kecewa. Ia pikir akan mendengar cerita tentang malaikat. 'Kalau seperti itu. Apa si malaikat ini orang yang terobsesi dengan Arcelia. Apa mungkin seperti yang Noah bilang kalau yang dimaksud nama malaikat, malaikat pencabut nyawa?'---Esok hari.Arcelia yang suka dengan kegiatan memasak, pagi ini hendak membuat bekal untuk Karan.Dari ambang pintu dapur, ia melihat Mona yang tengah memberi tahu para pekerja untuk memasak."Kalau dilihat sih kayak orang bener, nggak taunya monster," batin Arcelia.Ia mempertahatikan setiap pergerakan Mona, siapa tahu wanita itu akan menyisipkan bubuk aneh ke dalam bahan makanan, sejenis r4cvn, mungkin?"Jangan pakai itu. Bryan tidak suka." Terdengar su

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    62. ~BCSI

    Arcelia masih terdiam di tempatnya, sementara Bryan mulai melangkah masuk ke dapur dengan sepasang mata yang menatap lurus pada Arcelia.Melihat pergerakannya Bryan yang sudah melewati pintu, Arcelia lantas membuang pandangan kemudian melangkah menuju pintu.Saat keduanya hendak saling melewati, Bryan berucap, "Arche, boleh minta waktunya sebentar?"Arcelia berhenti, namun gadis itu diam saja.Bryan berbalik memposisikan diri di depan Arcelia. Reflek Arcelia sedikit melangkah mundur.Pergerakan Arcelia yang menjauh darinya membuat hati Bryan yang masih terluka bagai disiram air jeruk nipis, perih, panas dan sakit sekali.Meski hal yang Arcelia lakukan sangat wajar tetapi rasanya sungguh sangat menyakitkan.Untuk memberi ruang, Bryan mengambil satu langkah mundur. Bryan tersenyum kecut, laki-laki itu pun berucap, "Kamu tidak perlu takut, Arche. Aku hanya ingin meminta maaf untuk hal yang sangat tidak pantas yang telah aku lakukan."Arcelia mengangguk pelan, dirinya bingung harus mengat

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    61. BCSI

    Karan menggeleng sangat pelan, laki-laki itu kemudian berbisik, "Ikuti saja alurnya, percaya pada Arcelia, kamu dengar, kan kalau ini menyangkut nyawa. Kesehatan orang itu memang buruk, aku tahu karena pernah melakukan kerja sama dengan beliau.'Noah nyaris berdecih. 'Percaya katanya? Tadi saja jika aku tidak masuk tepat waktu dia akan memukuli laki-laki itu,' gerutu Noah dalam hati.Pertemuan mendadak itu pun berakhir usai mereka mengobrol beberapa menit. Orang tua Irena pamit lebih dulu untuk ke rumah sakit.Sementara Irena saat ini lagi-lagi bersimpuh, kali ini menghadap pada Noah. "Maaf dan terimakasih banyak. Mas dokter sungguh mulia, aku sangat berterima kasih," kata Irena."Kak Noah, maaf. Ini beneran urgent. Kebetulan Kak Noah jomblo, jadi tidak ada salahnya jika mencoba berkenalan dengan temanku ini," ucap Arcelia sedikit terdengar tidak tahu diri di telinga Noah.'Sepertinya dia tertular Karan.' Noah membatin.Noah memijit pelipisnya, ia memang menginginkan pasangan. Tetapi

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    60. ~BCSI

    Napas Karan memburu saat dari sudut pandangnya melihat seorang laki-laki tengah mencium tangan Arcelia.Usai mendorong Dewa, Karan menarik tangan Arcelia. Menaruh sang istri di belakangnya."Karan, kamu salah paham," ucap Arcelia seraya menyentuh lengan laki-laki itu."Salah paham apanya? Dia sudah kurang ajar berani menyentuhmu!" Tekan Karan menggeram. Sepasang mata sipitnya menatap tajam pada Dewa.Sedari malam ia sudah dihantui rasa takut akan kehilangan Arcelia. Setelah tadi Arcelia panik dan terburu-buru datang hanya untuk laki-laki lancang yang baru saja mencium tangan sang istri."Karan, dia-""Teman macam apa yang mencium tangan temanya, Arche?" Potong Karan. Raut wajah laki-laki itu sudah tidak bisa didefinisikan.Kombinasi marah, khawatir, ingin mengamuk menjadi satu.Dewa yang baru saja bangun dari jatuhnya lantas mendekat pada Karan. "Maaf. Anda benar-benar salah paham. Aku tadi tidak mencium tangan Arcelia, hanya sedang memohon-""Memohon agar mau denganmu?" Lagi-lagi Kar

DMCA.com Protection Status