Share

BAB 32 - RUN WITH ME

Penulis: Zia Cherry
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-06 02:49:26

“Mama, katanya, Leo anak sial. Kalau Leo nggak ada, papa sama nenek nggak akan usir Mama. Leo minta maaf, Mama…”

BRAK.

Tanpa sadar Bara meninju pintu kontrakan itu dengan sangat keras, membuatnya terbuka begitu saja.

Bara tau, ia baru saja berjanji untuk melangkah mundur, tapi, saat ia mendengar kata-kata lirih Leo, ia tidak bisa menahan luapan amarah di dadanya. Dengan langkah lebar, Bara melesat masuk ke satu-satunya kamar yang ada di dalam kontrakan Nilam.

“Siapa? Siapa yang bilang begitu, Leo?!” tanya Bara geram.

Nilam dan Leo tersentak kaget dengan kedatangan sosok itu. Ia seperti beruang yang siap menerkam siapa saja.

“O-Om Bara?” gumam Leo terbata.

Bara berlutut di samping ranjang Leo. “Bilang sama, Om. Siapa yang sudah ngomong begitu sama Leo?” tuntut Bara menggebu-gebu. “Biar Om kasih pelajaran orang itu!” Wajah tampannya memerah marah. “Ayo bil

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yurni Megasari
lanjut seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 33 - SAINGAN BARA

    Nilam : ‘Ya, Mas. Mas juga yang semangat kerjanya. Sampai ketemu nanti sore.’Putra mendengus pelan saat menyadari Bara terus menatap layar ponsel. Ia yakin pria itu tidak mendengarkan isi kontrak yang diajukan sekretaris perusahaan rekanannya sekarang.“Bar!” desis Putra sambil menendang kaki pria itu di bawah meja. “Gue pecat lo lama-lama,” bisiknya geram.Bara menghela napas panjang, lalu meletakkan ponselnya dengan wajah kesal.“Poin nomor 6, apa artinya Anda akan menggunakan SKTU dan SIUP yang sama?” tanya Bara, berubah serius.Pria melirik kaget, ia pikir Bara tidak mendengarkan sama sekali.Pria bernama Anwar yang memperkenalkan diri sebagai seorang sekretaris, berdeham pelan. Ia melempar pandang ke pria yang duduk di sebelahnya.“Bahkan kalau pun itu franchise, tetap membutuhkan SKTU dan SIUP terpisah.”“I-ini hanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-07
  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 34 - MIE INSTAN BUATAN BARA

    “ASTAGA! MOBIL LO KENAPA, BAR?!” pekik Edo saat Bara memakirkan mobilnya di depan rumah. “LO HABIS NABRAK APAAN?!”Bukannya menjawab, Bara malah membanting keras pintu mobilnya. Lalu, masih dengan wajah marah, ia membukakan pintu untuk Nilam, tapi meninggalkannya begitu saja.“Kalian kecelakaan, Nilam?” tanya Edo sambil memeriksa kondisi mobil pria itu. Percuma bertanya kepada Bara, karena ia takkan pernah menjawab. “Kecelakaan di mana?”Sebenarnya keadaan spion kanan mobil Bara tidaklah terlalu parah, tapi siapa pun pasti menyadari jika ia patah, pasrah, dan hanya mengandalkan beberapa kabel kecil untuk bertahan hidup.Gelengan ragu Nilam membuat Edo semakin mengernyit.Mobil kedua yang memasuki parkiran rumah Bara adalah mobil Putra.“Put, lihat nih!” teriak Edo, bahkan sebelum Putra sempat mematikan mesin mobilnya.“Anj*r, kenapa tu mobil? Kamu kecelakaan, Nil?&rdquo

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-08
  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 35 - RUANG KOSONG

    “PUTRA!” Putra lantas menjauhkan ponselnya dari telinga saat mendengar suara teriakan ibunya.“Ya, Mi?” tanyanya dengan wajah mengernyit.“Sebenarnya kamu lagi ngapain, hah?” Putra menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia baru saja membantu Fadlan merapikan kekacauan di rumah Bara. Sedangkan pemilik rumah itu sendiri malah pergi mengantarkan Nilam dan Leo pulang.Musik yang dinyalakan Edo mengalun kencang dari ruang depan, tempat ia tengah mengepel sambil bernyanyi.“Heh, Kampr*t! Matiin dulu!” desis Putra tanpa suara. Tangannya menunjuk ponsel dan gorokan ibu jarinya di leher sebagai kode hitam. Edo langsung bergerak mafhum. Ia melompat dan mematikan musik menggelegar itu, lalu kembali asyik mengepel lantai tempatnya tertawa sampai mengompol tadi.“Kamu di mana sekarang?!” “Aku lagi di apartment, Mi,” jawab Putra sambil mengel

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-09
  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 36 - KEPERGIAN BARA

    Ny. Retno Arum Ningtyas.Nama itu tertulis sempurna di atas gelang pasien yang baru saja masuk ke ruang perawatan. Selang infus, ventilator pernapasan, dan elektroda yang terhubung dengan monitor hemodinamik dan saturasi, menempel di tubuh rentanya.Meski gejala krusial serangan jantung sudah berlalu, tapi dokter tetap siaga memantau kondisi pasien.“Ibu Retno harus dirawat dulu untuk memantau perkembangannya,” terang seorang dokter berkaca mata.“Iya, iya, Dok. Lakukan apa pun yang memang diperlukan untuk Ibu saya.”Dokter itu mengangguk mafhum. “Baik, Bu. Kami pasti akan mengusahakan yang terbaik.”Gendis menyeka matanya yang berkabut. Lalu mengangguk saat dokter dan dua perawat pendampingnya berpamitan.“Dis?” Suara lemah dari balik gorden membuat Gendis terkesiap. Ia melongokkan kepalanya, menyapa sosok renta di atas ranjang itu. “Mana suamimu?”Gendis mengerjap be

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-10
  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 37 - BARA, RINDU, DAN BIRU

    “Wah, enak yah jadi janda, bisa ganti-ganti pasangan sesuka hati, dan nggak ada yang marah.”“Hus! Jangan suka bener kalau ngomong! Hihihi.”Nilam menghela napas panjang saat mendengar gunjingan orang-orang tepat di belakang punggungnya.Minggu ketiga setelah kepergian pria itu, tapi rasanya seperti sudah 3 tahun berlalu. Kini aroma yang ditinggalnya perlahan mulai terasa samar.Rutinitas Nilam kembali, tapi hidupnya tak lagi sama. Dulu, tidak peduli betapa banyak cemoohan yang ia dapat, ia tetap bisa berjalan dengan langkah tegap. Tidak peduli sekejam apa dunia memperlakukannya, Nilam tetap bisa bertahan tanpa memedulikan hal itu.Namun entah mengapa, sekarang ia merasa begitu letih.Setiap pagi, hal pertama yang Nilam lakukan adalah memeriksa ponselnya seperti orang bodoh. Detak jantungnya bertalu tak menentu, dengan harapan pria itu meninggalkan sebuah pesan atau panggilan tak terjawab saat ia terlelap. Itu menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-11
  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 38 - RUANG KELABU UNTUK HATI YANG RINDU

    Edo bersiul pelan sambil menyisir rambut jabriknya. Ia tersenyum di cermin, mengagumi ketampanannya, lalu menjentikkan jari saat merasa sudah sempurna.“Lo emang ganteng, Do,” pujinya sambil tersenyum bangga. Pria itu melompati sofa untuk mengambil kunci mobil, lalu melompat lagi ke tempat semula seperti atlit parkur professional.Plok. Plok.Edo bertepuk tangan untuk dirinya sendiri, seakan ia adalah penonton yang terkagum-kagum. “Terima kasih, terima kasih,” katanya, sambil membungkukkan badan, kini berperan sebagai seorang atlit yang digemari banyak orang.Namun, saat ia membuka pintu studio, hampir saja jantungnya berhenti berdetak. “ANJ*NG! S*ALAN! NGAPAIN LO DI SINI?!” bentak Edo ketika menemukan Putra duduk di depan studionya.Putra menghela napas panjang sambil menghisap dalam-dalam rokok yang hampir habis. Di sekitar kakinya, beberapa puntung rokok berserakan bagai bunga yang ditabur di atas makam. Di sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-12
  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 39 - KABAR PERNIKAHAN BARA

    “Pak Bara beneran mau resign?” tanya Dianty, staff admin berusia 22 tahun.Gosip itu menyebar dalam sekedipan mata.Setelah cuti hampir 3 minggu lamanya, tiba-tiba saja Bara kembali dengan surat pengunduran diri yang mengguncang semua orang.“Apa dia keterima di law firm yang lebih bagus?” tanya Feby, finance officer yang baru saja menikah dua bulan yang lalu. “Atau mau buka law firmnya sendiri?”Suasana pantry siang itu semurung mendung di luar gedung. Bekal makan siang yang sudah dibuka hanya diaduk tanpa selera. Kesedihan jelas terpancar dari wajah karyawan yang lain, terutama karyawan wanita yang sangat mengidolakan wajah tampan Bara.“Masa kamu nggak pernah dengar apa-apa sebelumnya, Ren?” Dianty beralih kepada Iren yang sejak tadi hanya menatap ketoprak pesanannya.Sebagai paralegal yang bekerja mendampingi Bara, Iren menjadi salah satu orang yang harus

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-13
  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 40 - DITEMUKAN

    “Saya minta maaf, Nilam.”Nilam menghela napas sambil melirik Leo yang asyik bermain dengan robot kesukaannya di kursi belakang.“Ini check up terakhir Leo, kan?”Nilam mengangguk. “Ya.”“Kalau begitu biar saya antar sekali ini lagi saja.”Pandangan Nilam terpaku ke atas dashboard mobil di hadapanya. Entah bagaimana, rasanya mobil itu tak lagi terasa asing. Mungkin waktu sudah membuat jarak penilaiannya sedikit kabur.“Terima kasih, Mas Putra.”Putra tersenyum tipis. Ia juga berkali-kali melirik Leo dari kaca spion. Tanpa terasa, sekarang tawa Leo sudah menjadi bagian dari kesunyian yang selama ini pria itu lewati. Bahkan, ia tak lagi terkejut melihat satu atau dua mainan Leo yang tertinggal di mobil. Kehidupan abu-abu pria 27 tahun itu jelas ikut berubah sejak kedatangan Leo dan Nilam.Dan ia pasti merindukan warna berbeda yang mereka bawa.&ldquo

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-14

Bab terbaru

  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   EPILOG 2 - END

    Aku mengambil remot tv dari dalam laci, lalu menyalakan tv di belakang mereka. Dan beruntung, tepat di berita tentang kasus yang ditangani pria itu.“Itu,” kataku, menunjuk tv dengan anggukan dagu.“NO WAY! Apa kataku! Itu dia!” Syakilla berteriak dramatis. Pasti seru berteman dengannya di SMA.“Astaga. Itu benar-benar Kak Bara?”Oke. Ini sedikit aneh. Apa mereka tidak melihat namanya? Mengapa mereka seperti melihat mahluk aneh dari mars?“Ya, itu dia,” kataku, sedikit bingung.“Kan! Apa kubilang?!”“Ta… tapi dia beda banget!” Sahara menatap foto di jurnal dan tayangan tv berkali-kali.Ya, kalau dibandingkan dengan masa lalu, pria itu memang yang paling banyak berubah.Aku menghela napas panjang, sambil terus menonton berita tentangnya dan segala kasus kriminal yang dikerjakannya.Ia masih menjadi seorang pengacara, tapi harus

  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   EPILOG 1

    Tok. Tok. “Maaf, Bu, ada dua anak SMA yang mau bertemu. Mereka bilang sudah buat janji kemarin.”Anak SMA?Ah, anak yang mengirim surel ratusan kali itu?“Haruskah saya…?”Tanganku terangkat. “Biarkan mereka masuk,” kataku, seraya melirik jam di ponsel. Setidaknya masih ada waktu 20 menit, itu waktu yang cukup untuk menemui dua murid SMA, bukan?Namun, saat sekretarisku membawa keduanya masuk, aku tau 20 menit tidak akan cukup untuk menjawab keingin tahuan mereka berdua.“Selamat pagi, Kak, saya Syakilla, dan ini Sahara, kami dari SMA yang sama dengan Kakak.”“Kakak?” Aku tersenyum geli saat mendengar panggilan itu.Salah satu gadis itu, yang menggunakan kaca mata berbingkai pink, menyikut lengan gadis di sebelahnya. “Ma-maaf, maksud kami Ibu.”“Oh, no, no. Kalian bisa pakai Kakak. Rasanya saya jadi kembali muda

  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 54 - MAMA, LEO, & PAPA BARA

    “Lo pada di sini?!” Hampir saja Edo menabrak pohon mangga di depan rumah Bara saat ia sampai. Ia melompat dari motor bagai orang kesetanan. “Kita harus cari Leo dan Nilam!” katanya, kepada Putra dan Fadlan yang duduk di teras rumah Bara.Putra bersandar ke dinding, menatap jalanan dengan tatapan kosong. Sedangka Fadlan duduk di undakan teras, tak bergeming sama sekali.“HEH, KALIAN DENGER NGGAK SIH?!” bentak Edo sambil membuka helm. “NILAM DAN LEO HILANG! KITA HARUS CARI SEKARANG JUGA!” Edo menghampiri Fadlan, menariknya berdiri. “KALIAN KESAMBET SETAN?! WOY!” Kini giliran Putra yang mendapat dorongan kerasnya. “KITA HARUS CARI NILAM DAN LEO SEBELUM BARA SADAR MEREKA HI—lang.”Suara Edo mendadak menghilang saat menyadari keberadaan Bara di dalam rumah. Jantungnya hampir saja berhenti berdetak karena terkejut.“Ba-Bara? Lo udah keluar rumah sakit?” tanyanya gugup. Ia

  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 53 - TAKDIR YANG TERPUTUS

    “Apa kamu akan terus hidup begini?” Putra menghampiri Cindy yang berdiri di depan ruangan Bara.Cindy menegakkan punggungnya saat menyadari kedatangan pria itu. “Apa maksud kamu?” tanya Cindy defensif.“Apa kamu bisa hidup sama orang yang nggak cinta kamu? Kamu nggak bisa manfaatin Bara karena hutang di masa lalu, Cindy.”Cindy tersenyum sinis. “Memang apa bedanya? Toh, cinta nggak menjamin kamu nggak akan kehilangan orang yang kamu sayangi di masa depan. Jadi apa bedanya?” Cindy mengangkat bahu tak acuh. “Dan, ya. Aku memang manfaatin hutang itu. Kamu juga setuju kan kalau nyawa harus dibayar nyawa? Ibunya punya kesempatan hidup lebih lama karena ayahku, Putra. Apa salah kalau sekarang aku minta balasan atas itu? Aku nggak ngerti kenapa aku harus mundur demi kebahagiaan orang lain. Padahal, nggak ada satu orang pun yang peduli sama kebahagiaan aku.”Putra menatap pilu gadis itu. “Aku pedul

  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 52 - I WILL LEAVE YOU

    “Apa kamu benci saya?”Pertanyaan itu terus terngiang di kepala Nilam. Padahal sudah lebih dari 4 jam pertanyaan itu ditujukan kepadanya. Namun rasanya, ia terus berputar tanpa akhir.Bagaimana mungkin Nilam bisa membenci tunangan pria itu, saat ia lah yang berdiri di tempat yang salah.Ironisnya, kalau pun Nilam membenci Cindy karena telah merebut hati Bara kembali, ia sama sekali tidak mampu untuk membalikkan keadaan. Cindy memang sosok yang tepat untuk seorang Bara.“Karena rasanya, sekarang saya sangat membenci kamu.” Cindy kembali berbicara. Ia memang menunjukkan sisinya yang kuat, tapi Nilam bisa merasakan getar pahit dari suaranya.Mereka mungkin hanya terpaut 2 atau 3 tahun. Namun, tragedi pernikahan yang Nilam lewati membuatnya bisa berpikir lebih tenang. Ia tau jika cinta saja takkan bisa mempertahankan sebuah hubungan.“Apa Dokter menyesal menolong putra saya?” tanya Nilam, sebagai seorang ibu t

  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 51 - WAKTU YANG DIPUTAR KEMBALI

    BUK!“B*ngsat!” Edo meninju dinding dengan tangan kosong. Gores bernoda marah di buku-buku jarinya mulai muncul setelah tinju yang keempat. Namun sengatan nyeri itu tidak membuat Edo berhenti. Ia terus melayangkan tinju sambil memaki. Kini noda darah di tangannya berpindah ke dinding.“Edo!” Putra mendesah lelah ketika melihat apa yang dilakukan Edo di area parkiran yang jarang dilewati orang. “Lo ngapain, hah?!” bentak Putra tak habis pikir. Masalah Bara saja belum selesai, apa sekarang pria itu harus menambah beban pikiran dengan kelakuan gila lainnya? Apa tidak bisa sehari saja ia bertingkah normal?“B*ngsat!”Putra menangkap lengan pria itu sebelum ia meremukkan jarinya sendiri ke dinding.“Lepas, s*alan!” teriak Edo frustasi. Wajahnya sekusut pikirannya saat ini. Ia menepis cengkraman Putra, lalu melayangkan tinju yang lain ke dinding yang membisu.“Lo mau m

  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 50 - PERTEMUAN DUA REMBULAN (2)

    I don't see you like I shouldYou look so misunderstoodAnd I wish I could help but its hard when I hate my selfPray to God with my arms openIf this is it, then I feel hopelessAnd I wish I could helpBut its hard when I hate myself. NF – Hate Myself***Apakah semuanya baik-baik saja? Apakah ia akan kehilangan orang yang dikasihinya sekali lagi?Pertanyaan itu terus terulang, padahal Cindy tau apa jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya. Namun, entah bagaimana ia sama sekali tidak ingin meyakini itu.Ia tidak bisa.“Keadaannya stabil, sekarang ditangani Dokter Andra langsung,” jelas Yumi, perawat yang menyambut Cindy saat ia sampai di rumah sakit.Mira, yang datang bersama Cindy dari asrama, menggenggam erat lengan gadis itu, khawatir gadis itu akan ambruk sewaktu-waktu.“Syukurlah,&rd

  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 49 - MIMPI BURUK

    “Dokter!”Pintu ruang IGD terbuka, dan sebuah brankar didorong masuk.Andini, dokter jaga malam itu, langsung datang menghampiri bersama dua orang dokter koas yang baru saja masuk hari ini, dan seorang perawat. Keempatnya menyambut brankar.“Pasien ditemukan tidak sadar di depan rumah sakit, ada cedera kepala,” jelas seorang security yang ikut mendorong brankar. Itu sedikit menjelaskan asal darah yang membasahi pakaiannya.“Identitasnya?”“Tidak ada, Dok. Sepertinya dicuri.”“Astaga.”Sekilas Andini memeriksa kondisi fisik pasien. Tubuhnya sudah mulai membiru pucat, tidak bergerak sama sekali, dan jari-jari yang mulai dingin. “Pak, bisa dengar saya? Saya dokter Dini, anda sedang di rumah sakit sekarang. Pak?”Tak ada jawaban atau bahkan erangan yang terdengar. Andini melirik kedua dokter muda yang sudah panik di sampingnya. Ini bukan kasus yang mudah untuk

  • BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND   BAB 48 - A BROKEN HEART

    Tiga minggu yang lalu.“BARA KAMU DI MANA?!” “Aku di depan rumah sakit, Bu.”“LARI! CEPAT KE SINI!” Tak ada waktu. Ia berlari mengejar kesempatan setipis helaian rambut. Bara sudah berusaha berlari sekuat mungkin, mengabaikan teriakan seorang security yang memintanya berhenti, ia bahkan tidak kembali untuk meminta maaf kepada wanita yang ditabraknya tanpa sengaja. Bara terus berlari, menaiki tangga menuju ruang ICU, saat ia tak tahan lagi menanti angka lift berganti, dan ia tidak pernah bisa mengatakan apakah ia tepat waktu atau tidak. Karena rasanya, tidak ada hal yang tepat pada saat itu. “Bara di sini.” Sapaan lemah itu terdengar bersama sebuah senyuman lirih saat Bara sampai. Mata kabur Retno mulai berkabut. Ia menoleh pelahan kepada cucunya yang terus menangis ketakutan. itu pemandangan yang menyakitkan untuk wanita tua yang sudah hidup

DMCA.com Protection Status