Share

BAB 113. TERJEBAK.

Kami sampai di apartemen , di lobbi apartemen suamiku menyerahkan oom Herkules sejumlah uang,”Oom tolong beli nasi Padang, tiga bungkus. Sebungkus untuk oom . Hmm.. jamberapa oom antar Adhie ke les piano?”

“Jam tiga, “

“Oom tunggu sampai Adhie les piano. Itu uang tidak perlu kembali, beli apa permintaan Adhie.”

“Nasi padangnya ? “

“Hum… bolehlah sekarang, gantung di gantungan dekat pintu dan bunyikan bel. Nanti saya ambil.”

“Baik bos. Terima kasih nasi padangnya.” Kata oom Herkules membungkukkan badannya.

‘Hanya sebungkus nasi Padang, sudah membuatnya senang,’batinku.

“Apa yang mam pikirkan?” tanya suamiku.

“Mmm.. oom Herkules mendapatkan sebungkus nasi padang , rasanya bahagia banget. Itulah kita hendaknya memakai tenaga orang jangan sewenang-wenang sebagai bos tidak memanusiakan mereka.” Kataku.

“Oom Herkules dan keluarganya bukan orang lain, mereka saya anggap bagian dari keluarga. Banyak hal yang telah dibuatnya buat diriku.”

“Termasuk aku, menyembunyikan rahasia kita,” bisikku.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status