Home / Urban / BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM / 4. SECURITY BARU YANG BERANI

Share

4. SECURITY BARU YANG BERANI

Author: Blue Sky
last update Last Updated: 2024-03-03 09:50:12

Satu minggu kemudian berlalu dengan begitu cepat.

Setelah Dylan menyiapkan perbekalan untuk merantau, dia pun berpamitan kepada bapak dan ibu angkatnya.

"Pak, bu aku mau berangkat dulu, bapak dan ibu harus baik-baik di rumah ya."

"Aku akan mengirim uang setiap bulannya." kata Dylan sambil berpamitan.

"Iya nak hati-hati di jalan." kata Bu Adam sambil menetaskan air mata.

Tampak kedua orang tua itu bersedih mengantar Dylan berangkat merantau.

Dylan berangkat dengan menggunakan bus kelas ekonomi selama sekitar 4 jam perjalanan.

Di pintu keluar terminal, tampak Azen sudah menunggu Dylan.

Mereka lalu naik taksi menuju tempat Azen, yaitu kos atau mess untuk karyawan security.

Azen adalah seorang karyawan security atau satpam di sebuah perusahaan yang bernama Sunrise.

Setelah istirahat, Azen pun menyampaikan kepada Dylan tentang pekerjaannya.

"Aku sudah mendaftarkanmu sebagai seorang security di tempatku bekerja."

"Besok kamu bisa berangkat menghadap ke kepala security, Pak Albert dan langsung mulai bekerja." kata Azen dengan singkat.

"Oke. Baiklah." jawab Dylan dengan nada menurut.

Keesokan harinya, Azen dan Akira pun berangkat bersama-sama menuju kantor Perusahaan Sunrise.

"Selamat pagi Pak Albert." sapa Azen kepada kepala security.

"Hmmmmm..." jawab Albert dengan nada ketus.

Seperti biasanya, Albert adalah kepala security di Perusahaan Sunrise yang memiliki perawakan tegas dan sedikit cuek.

Orangnya tinggi hitam besar dan sangar, tampak jelas kesombongan di wajahnya.

"Jadi ini orang yang kamu bicarakan kemarin itu, Azen?"

"Apa dia cocok untuk bekerja sebagai seorang security?" tanya Albert.

"Iya betul ini orangnya Pak."

"Dia siap untuk bekerja menjadi security di sini." jawab Azen.

"Dilihat dari penampilannya saja kecil, kurus dan kurang meyakinkan. Kamu yakin dengan apa yang kamu katakan itu, Azen?" kata Albert bertanya lagi seperti sedang mengkonfirmasi.

"Iya Pak saya sudah mengenalnya sejak lama." jawab Azen dengan percaya diri.

"Oh ya sudah jika seperti itu maka mulai hari ini temanmu ini boleh mulai bekerja sebagai security di sini." kata Albert dengan menatap enggan kepada Azen dan juga Dylan yang berdiri di tempat itu.

"Kalau kamu macam-macam atau nggak becus bekerja maka kamu langsung akan saya pecat." tambah Albert dengan ketus.

"Siap pak." jawab Dylan singkat sambil menundukkan sedikit kepala.

Waktu saat itu menunjukkan pukul 08.00 WIB pagi, tampak para karyawan sudah semuanya masuk kerja.

Tiba-tiba di pintu gerbang muncul 10 orang dengan pakaian preman.

Mereka dipimpin oleh seorang pria dengan gaya rock n roll dan jaket compang-camping, gayanya yang sombong seolah raja, mereka menghampiri pos security yang saat ini ada Albert, Azen dan juga Dylan.

Albert pun maju dan menyapa mereka dengan wajah sedikit ketakutan.

"Ada apa Tuan Jack datang kemari?" tanya kepala security Albert dengan suara sedikit gemetar.

"Kami dari geng Kapak Naga, mana jatah keamanan bulan ini?" kata pria pemimpin rombongan itu.

Ternyata namanya adalah Jack Dragon, orang kepercayaan pimpinan Geng Kapak Naga.

Kapak Naga merupakan geng jalanan yang cukup terkenal di kota Valley.

Banyak pengusaha-pengusaha yang harus menyetor uang keamanan kepada geng tersebut, kalau tidak maka mereka akan mengganggu bahkan menghancurkan usaha mereka.

"Minggu kemarin kan sudah diambil ke sini Tuan Jack?" jawab Albert ragu-ragu seolah mengingatkan.

Namun tiba-tiba saja....

Plakkkkkkk...

Si Jack itu menampar Albert dengan keras sambil membentaknya dengan mata melotot.

"Sejak kapan kamu berani menjawab?" tanya Jack sambil marah dan melotot seolah matanya mau keluar.

"Kalau aku bilang belum ya belum!"

Albert pun terhuyung ke belakang akibat tamparan tadi.

Hanya dalam beberapa detik kemudian, muncul cap 5 jari berwarna merah di pipi pria kepala security itu.

"Maaf tuan, minggu kemarin sudah diambil sama Tuan Jack sendiri, jadi saat ini bos belum ada anggaran untuk Geng Kapak Naga lagi." Albert bicara dengan pelan dan sedikit menunduk.

Memang Geng Kapak Naga begitu menakutkan bagi sebagian besar warga kota Valley.

"Bos kami mengatakan bahwa anggaran jasa keamanan baru akan tersedia bulan depan dan..." namun sebelum Albert bahkan dapat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba saja...

Plakkkkkkk....

Tamparan ke dua Jack mendarat di pipi sebelah Albert hingga membuat pria kepala security itu jatuh dan menunduk di lantai.

Meskipun seorang Albert memiliki badan gempal dan wajah yang menyeramkan namun di hadapan Geng Kapak Naga itu tentu saja dia bukanlah siapa-siapa.

Orang-orang yang berada di belakang Jack pun tampak sombong dan angkuh seolah melihat mangsa yang siap untuk dihabisi.

"Sudah, sikat saja bos." kata salah seorang pengikut Jack dari belakang.

Jack yang sombong itu tampak berdiri dengan angkuh sambil menyilangkan kedua tangan di depan dadanya.

"Cepat beritahukan ke bosmu untuk menyiapkan jatah keamanan sekarang juga!" kata Jack dengan nada mendominasi.

Jack pun terlihat maju selangkah untuk menampar Albert lagi namun sebelum dia dapat melakukan niatnya itu, Dylan maju dengan cepat dan menangkap tangan Jack lalu menghempaskannya.

Tappp..

Wusshhh...

Jack yang kaget dengan kejadian tersebut langsung berteriak kepada Dylan.

"Siapa kamu berani mengganggu kesenanganku?" bentaknya dengan wajah sombong.

"Apa kamu tahu siapa aku?"

"Aku adalah Jack, orang kepercayaan pimpinan Geng Kapak Naga, siapa yang melawanku berarti melawan Geng Kapak Naga." kata Jack yang begitu membanggakan geng miliknya.

Dylan pun menjawab dengan tenang.

"Aku hanyalah seorang security baru di sini." jawab Dylan.

"Oh... Ternyata cuma security baru."

"Itu bagus karena aku akan memberimu sedikit pelajaran." kata Jack dengan muka mengejek.

Pria itu pun maju dua langkah dan langsung meninju Dylan dengan sangat keras.

Related chapters

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   5. MEMBERI PELAJARAN PADA PREMAN

    Pria yang bernama Jack dari Geng Kapak Naga itu terlihat mengayunkan pukulannya dengan cepat.Wusshhh...Namun Dylan dapat menghindari pukulan tersebut dengan mudah, dan...Plakkkkkkk....Dylan menampar balik wajah Jack hingga membuat pria itu terpental 3 meter dan terjatuh dengan keras.Brukkkkkk..."Akkkhhhhhhh..." teriak pria itu sambil menahan rasa sakit di wajahnya.Cap 5 cari berwarna merah pun kini berada di wajah pria sombong itu."Kurang ajar kau." teriak Jack kembali sambil memegang pipinya yang sakit."Habisi dia..!" seru Jack kepada teman-temannya.Sembilan orang maju secara bersamaan menerkam ke arah Dylan.Melihat hal itu pun membuat seorang Dylan juga melompat ke arah mereka dengan lebih cepat.Plakkk...Plakkk...Plakkk...Dylan menampar semua orang sekaligus hingga membuat mereka tersungkur ke tanah.Keberanian dan kesombongan yang mereka tunjukkan beberapa waktu yang lalu itu ini berubah menjadi rasa kaget bercampur marah melihat Dylan yang tetap berdiri dengan santa

    Last Updated : 2024-03-03
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   6. MUNCULNYA PANGERAN GENG

    Azen tampak menatap sahabat dari desanya itu dengan tatapan antusias."Aku diajarin dong ilmu bela diri seperti kamu, biar aku bisa mengalahkan banyak lawan seperti tadi." pinta Azen sambil tersenyum."Baiklah, besok aku akan mengajarimu beberapa ilmu bela diri biar kamu tambah jago dalam bertarung." jawab Dylan dengan santai.Setelah menyelesaikan makan sorenya, mereka berdua pun segera pulang kembali ke mes security.Menjelang malam, Azen mengajak Akira keliling kota Valley untuk mengenali lingkungan di sekitar sana."Bagaimana jika kita jalan-jalan sebentar mengelilingi kota Valley ini, Dylan?" tanya Azen dengan nada mengajak."Sebagai seorang yang baru datang ke kota ini maka menurutku ada baiknya jika aku mengajakmu untuk mengenali beberapa tempat penting di kota ini." tambahnya."Sepertinya itu adalah ide yang bagus Azen." jawab Dylan sambil menganggukkan kepalanya menandakan setuju.Hanya dalam beberapa saat kemudian mereka pun bergegas ke pusat kota dengan menggunakan ojek onl

    Last Updated : 2024-03-03
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   7. ANCAMAN BANE DRAGON

    "Itu adalah aku." jawab Dylan sambil maju selangkah dengan santai."Iya itu benar orangnya Tuan Bane, pria yang mematahkan lenganku dan menghina Geng Kapak Naga." kata Jack sambil menunjuk Dylan."Bahkan dia juga mengatakan bahwa dia tidak takut sama sekali dengan Geng Kapak Naga." tambah Jack memprovokasi Bane.Menurutnya ini adalah kesempatan untuk membalas dendam karena dipermalukan kemarin. Dengan adanya Bane, Jack dan pengikut lainnya menganggap bahwa nasib Dylan telah tamat.Bane pun maju selangkah, tangannya yang memakai sarung tangan tinju itu pun dilipat ke depan dada dengan sikap angkuh."Hai kamu yang bernama Dylan, cepat merangkak ke sini dan patahkan tanganmu sama seperti Jack." kata Bane."Jika kamu melakukannya maka mungkin saja aku akan melupakannya dan membiarkanmu hidup.""Namun jika kamu menolak maka jangan salahkan aku saat aku menghancurkan semua tulang di tubuhmu itu hingga membuatmu menjadi pria cacat di sisa umur hidupmu." tambah Bane."Bagaimana menurutmu?" ka

    Last Updated : 2024-03-03
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   8. Hinaan Security

    "Cepat bawa dia pergi dari sini!""Jika tidak, maka mungkin aku juga akan mematahkan kedua kakinya." kata Dylan sambil membentak ke arah para pengikut dari pria yang dihajarnya itu.Para pengikutnya pun segera membawa Bane Dragon pergi meninggalkan tempat itu dengan wajah suram. Bahkan seorang Jack Dragon yang berencana datang ke tempat itu untuk membalas dendam kepada Dylan dengan menggunakan Bane, namun semua rencananya gagal total dan malah mengalami kerugian yang besar.Setelah kepergian rombongan Geng Kapak Naga, suasana di tempat itu kembali kondusif seperti biasanya. Terlihat dari sudut ruangan lantai 2 gedung perusahaan Sunrise, terdapat sepasang mata yang memantau kejadian ini.Ada ketertarikan yang terlihat dari mata itu. Dia ternyata adalah Suzy, putri dari pemilik perusahaan ini.Dylan sebenarnya mengetahui bahwa dia sedang diawasi oleh Suzy namun pura-pura cuek."Syukurlah semua masalah dapat teratasi dengan kepergian para preman itu." kata Albert akhirnya bisa bernafas

    Last Updated : 2024-03-11
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   9. Hinaan Security 2

    "Aku mau mengambil lebih dari 30 juta rupiah." Dylan berkata dengan tenang sambil menatap security."Bukankah hal ini sudah memenuhi syarat untukku masuk ke tempat ini?" tambah Dylan masuk akal.Namun security itu malah tertawa mengejek ke arah Dylan."Hehehehe..." "Apa menurutmu aku adalah pria yang bodoh?""Mana mungkin kamu punya uang sebanyak itu? Sudah pergi sana dan jangan mengganggu pekerjaanku." kata security mengusir."Masih banyak tamu yang harus kulayani." tambahnya singkat sambil memalingkan wajah seolah ingin pergi dari tempat itu.Akan tetapi sebelum security itu dapat melakukan niatnya."Aku di sini mau mengambil Safe Deposit milikku." kata Dylan tanpa melirik ke security."Hah... Kamu memiliki Save Deposit?""Jangan mimpi!" kata security itu tidak percaya."Safe Deposit adalah salah satu layanan khusus dari Bank International Moonland ini dan minimal saldonya pasti miliaran.""Kamu mana mungkin punya saldo sebanyak itu." tambah security itu.Di matanya, Dylan hanyalah

    Last Updated : 2024-03-11
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   10. Kartu ATM Unlimited

    Jeglekkkk....Pintu ruangan itu terbuka, Dylan dan Azen pun segera masuk ke dalam ruangan itu.Tampak seorang pria dengan badan tegap dan perut sedikit buncit sedang duduk santai di kursinya yang bisa berputar.Azen merasa sedikit khawatir jika pria itu akan membentak mereka di tempat ini.Namun semuanya malah berbeda 180 derajat."Silakan masuk tuan Dylan.""Mari silakan duduk." sapa pria tersebut dengan ramah.Setelah kedua tamunya itu duduk, dia pun melanjutkan perkataannya."Aku adalah Leo Henderson, pemimpin dari Bank International Moonland cabang kota Valley ini." kata pria itu memperkenalkan diri.Biasanya hampir semua orang yang datang ke tempat ini harus menaruh hormat kepadanya namun entah kenapa dia tampak begitu hormat kepada Dylan setelah mengetahui tentang Safe Deposit dari pria mantan pemimpin Keluarga Abraham itu."Tadi saya dapat laporan dari teller bahwa anda mau mencairkan Safe Deposit anda, apa itu benar Tuan Dylan?" tanya pimpinan cabang itu dengan sangat sopan.D

    Last Updated : 2024-03-11
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 11

    Dylan hanya bersikap santai ketika melihat tingkah polos Azen.Menurutnya wajar jika pria itu mengajukan pertanyaan demikian. Walaupun itu adalah pertanyaan yang konyol namun Dylan tampak tidak keberatan."Tentu saja aku sudah memilikinya sejak dulu, Azen." jawab Dylan dengan santai.Azen pun hanya melongo tidak bisa mengeluarkan kata-kata selanjutnya.Beberapa saat kemudian, pimpinan Bank Internasional Moonland cabang kata Valley itu menyerahkan kartu ATM berwarna hitam elit kepada Dylan dengan tangan sedikit gemetar."Baik, terima kasih atas pelayanannya pimpinan Leo.""Semoga kita bisa bekerja sama di masa depan." kata Dylan sambil berdiri dan berjabat tangan dengan pria itu sambil hendak pergi keluar."Tentu saja Tuan Dylan.""Jika kamu memerlukan bantuan maka jangan segan untuk menghubungiku.""Aku pasti dengan senang hati akan membantumu semua urusan yang berkaitan dengan Bank Internasional Moonland ini apapun yang terjadi." kata pimpinan Leo Henderson sambil memberikan kartu n

    Last Updated : 2024-03-13
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 12

    "Tidak, lain kali saja Azen.""Habis ini aku mau langsung pulang istirahat karena besok masih banyak kegiatan." jawab Dylan menolak ajakan Azen secara halus dan masuk akal.Azen terlihat sedikit salah tingkah ketika idenya itu ditolak."Oh ya Azen, kamu sudah tahu bahwa aku memiliki dana yang lumayan banyak bukan?""Jadi aku berencana akan mulai membangun sebuah perusahaan dengan aset miliaran.""Bagaimana menurutmu?" tanya Dylan untuk mengetahui pendapat dan wawasan Azen dalam dunia bisnis.Bagaimanapun juga, di kota ini tidak banyak orang yang bisa dia percaya kecuali sahabat dari desanya itu.Azen pun tampak diam beberapa saat seolah berpikir dengan keras untuk menjawab pertanyaan dari pria triliuner di depannya itu."Menurutku di kota Valley ini tempatnya cukup strategis. Suasananya pun juga kondusif.""Selain itu tempatnya ramai dan pasarnya juga besar jadi cocok untuk mulai membangun perusahaan di sini." kata Azen menerangkan pendapatnya.Seorang Azen itu sebenarnya merupakan se

    Last Updated : 2024-03-13

Latest chapter

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 88

    Benn Backman segera menghindar dengan menggulingkan badannya ke kiri sejauh 3 meter.Dhuarrr...Tanah tempatnya berdiri sebelumnya itu segera meledak akibat teknik pukulan dari seorang Huang Do.Semua orang yang menyaksikan pertarungan itu tampak menatap kagum.Menurutnya tentu saja itu adalah kemampuan yang mengerikan dari seorang yang pernah belajar teknik kungfu Budha.Jika pukulan itu mengenai lawannya maka tentu saja dia akan segera hancur menjadi rempeyek seketika."Ini adalah ahli bela diri sejati.""Kekuatan yang benar-benar mengerikan." Kata para pendukungnya dengan tatapan kagum.Meskipun begitu tentu saja seorang Benn Backman bukanlah pria yang bodoh.Sebagai seorang pria yang memimpin gangster paling ditakuti nomor 3 di ibukota Vegas ini, tentu saja dia adalah pria yang cerdas.Menurutnya melawan orang dengan kekuatan mengerikan seperti Huang Do itu harus menggunakan strategi yang tepat.Tiap mencegah mengambil pistol khusus dari samping tubuhnya.Pistol itu terlihat unik

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 87

    Pria dengan pedang besar di tangannya itu tentu saja hendak menang ke serangan itu, tapi sayang kecepatan pria itu terlalu tinggi.Srrtttt...Brukkkkkk...Pria itu pun segera jatuh ke tanah dengan goresan besar di dadanya yang membentuk huruf x.Darah pun mengalir deras keluar dari luka itu.Dia pun menyerah karena sudah tidak berdaya bahkan hanya untuk mengangkat kepalanya.Pria itu segera dikeluarkan dari lapangan pertarungan."Aku adalah Steven Guard, salah satu gangster dari pinggiran Utara ibukota Vegas.""Aku datang ke sini untuk menang dan akan mengalahkan siapapun yang akan menjadi lawanku.""Jika masih ada yang berani melawanku maka majulah!" "Aku akan mencincang kalian hingga menjadi 1000 bagian." Kata Steven Guard dengan wajah angkuh.Dia memang bukan berasal dari sebuah gangster yang terkenal namun semua orang menyadari bahwa dia memiliki talenta yang harus diperhitungkan.Mendengar dan melihat kemampuan pria itu, beberapa peserta pun bahkan tampak mengurungkan niatnya un

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 86

    Di padepokan beladiri Ilmu Langit itu tampak beberapa orang dengan pakaian rapi, beberapa diantaranya juga terlihat menggunakan pakaian mewah dengan banyak emas di sekujur tubuhnya.Dylan mulai menyadari bahwa turnamen antar gangster ini tidak hanya melibatkan para gangster saja namun juga melibatkan para elit yang berasal dari dunia bawah tanah ibukota Vegas ini.Di tengah tempat itu terdapat sebuah arena pertandingan dengan lokasi seluas 10 meter x 10 meter dengan dikelilingi oleh pagar tali.Lantai dari tempat itu juga sengaja berlantai tanah hingga atmosfer pertandingan beladiri terasa begitu kental.Setelah menunggu waktu yang cukup lama, seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan badan tegap tiba-tiba masuk ke dalam arena pertandingan.Semua orang yang berada di tempat itu tampak menatap pria itu dengan tatapan kagum."Aku adalah Leon, pemimpin dari perguruan bela diri Ilmu Langit ini." Kata pria itu memperkenalkan diri dengan nada terdengar begitu berwibawa.Semua orang yang

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 85.

    Vrommmm..Mobil yang mereka kendarai tampak melaju dengan lincah melewati berbagai macam kemacetan yang ada di ibukota Vegas tersebut.Setelah melewati 1 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah padepokan beladiri yang bernama Ilmu Langit.Di sana terlihat mobil ramai berjejeran mulai dari mobil biasa hingga mobil paling mewah semuanya ada di tempat itu.Tentu saja tempat itu merupakan tempat diadakannya turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas ini."Ayo kita turun, Tuan Dylan." Kata King Lion."Tentu saja." Jawab Dylan dengan singkat.Namun ketika mereka hendak turun dari mobil, tiba-tiba saja handphone King Lion berdering menandakan seseorang sedang menghubunginya.Tring...Tring....Tring....'Siapa yang menghubungi ku disaat penting seperti ini?' gumam King Lion dalam hatinya sendiri.Tampak jelas wajah jengkel di pria itu pada orang yang menghubunginya karena mengganggu perhatiannya ketika berada di acara penting seperti ini.Dia pun dengan sigap mengangkat pangg

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 84

    Dylan tampaknya sudah bersiap untuk mengikuti turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas itu. Dia berharap di sana dapat bertemu dengan Antonio Hernandez dan juga kerabat jauh dari keluarga tersembunyi Abraham seperti yang dikatakan oleh King Lion. "Suzy, aku mau keluar dulu dengan teman." "Sepertinya sedikit lama karena aku akan melihat sebuah sebuah turnamen gangster." "Aku ingin mengajakmu tapi sepertinya lebih baik kamu tidak terlibat dalam hal seperti ini." "Kamu tidak masalah kan?" Tanya Dylan salah sedang meminta izin. Mendengar itu, Suzy tampak hanya menganggukkan sedikit kepalanya. Terlihat jelas kepercayaan wajah wanita itu terhadap suaminya. "Tentu saja tidak apa-apa sayang." "Namun kamu harus berjanji akan pulang dalam keadaan baik-baik saja. "Aku akan menunggumu pulang untuk makan malam bersama." jawab Suzy. Meskipun begitu, terlihat jelas wajah Suzy sedikit cemberut. Dia bisa membayangkan akan bosan seharian di dalam hotel ini sendirian. O

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 83

    Dylan menyadari bahwa SMS tadi hanyalah pengalihan untuk menjauhkan dirinya dari keluarga Dunn.Dia tahu target mereka sebenarnya adalah keluarga nomor satu di ibukota Vegas itu.Dylan pun segera berlari ke atas lantai tersebut lewat tangga agar lebih cepat."Ada apa ini?" tanya Dylan kepada Tuan Jhonny Dunn dan juga Livvy Dunn yang tampak syok di tempat itu."Aku tidak tahu, Dylan.""Tiba-tiba saja putriku ini pingsan.""Kaki dan tangannya tiba-tiba berubah menjadi begitu dingin hingga seperti.""Dia bahkan tidak bangun ketika aku meneriakinya." kata Livvy Dunn menjelaskan kronologinya.Terlihat jelas kekhawatiran di wajah wanita itu seolah khawatir Putri tunggalnya itu akan kenapa-napa.Seorang ibu mana yang tidak khawatir jika tiba-tiba putrinya mengalami hal yang mengerikan seperti ini, bahkan hampir semua ibu di dunia ini pasti juga akan merasakan hal yang sama.Mengetahui hal ini, Dylan segera memeriksa nafas dan hati Jennifer Dunn di bagian lehernya dengan cepat.Tk...Tk ..Tk

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 82.

    Dylan tampak sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu.Meskipun mereka semua adalah sekutu namun tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya bahwa alasan lain datang ke ibukota Vegas ini adalah untuk mengakhiri keluarga Hernandez yang merupakan salah satu keluarga terkaya di kota ini."Tentu saja kami hanya sedang honeymoon.""Kebetulan saja kami memilih kota ini." jawab Dylan singkat.Tuan Jhonny Dunn terlihat sedikit mengeryitkan matanya seolah menyadari bahwa itu hanyalah jawaban formalitas.Dia bahkan tidak akan menyerah sementara itu."Benarkah begitu, Dylan?""Apa hanya itu saja alasanmu datang ke kota ini?""Atau kamu memiliki musuh yang sedang kamu lancar?" Tanya orang nomor satu di ibukota Vegas itu kembali."Jika memang demikian maka katakan saja padaku.""Sebagai orang yang berada di pihak yang sama denganmu maka tentu saja aku mungkin dapat membantumu." tambah Tuan Jhonny menawari.Sebagai orang nomor satu di kota ini tentu saja dia bahkan dapat melakukan banyak hal.Dylan p

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 81

    "Lebih baik kamu segera pergi dan jangan mengotori tempat ini, dasar pria sampah!" "Jika tidak maka aku akan menendangmu." kata security itu sambil menunjukkan badan kekarnya. Dylan tampak tenang seperti biasanya menyaksikan pemandangan ini. "Terserah saja apa katamu." jawab Dylan tenang tanpa emosi. "Jika kamu tidak percaya maka kamu bisa tanyakan langsung pada tuan Jhonny Dunn." tambah Dylan singkat. Namun tentu saja pria security itu tidak percaya sama sekali. "Tuan Jhonny Dunn?" "Maksudmu kamu diundang oleh orang nomor satu di ibukota Vegas ini?" "Aku mungkin masih sedikit percaya jika kamu datang ke tempat ini dengan menggunakan seluruh uang di tabungan mu seumur hidup namun kamu malah membuat alasan diundang oleh Tuan Jhonny Dunn?" "Apa menurutmu aku benar-benar bodoh?" "Bahkan orang bodoh pun tidak akan percaya dengan mulutmu itu." kata security itu dengan ekspresi wajah marah. "Aku saja tidak berani melakukannya namun pria sepertimu malah berani menggunakan namanya u

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 80

    Juan yang merupakan agen properti profesional itu tampak menatap Dylan dengan tatapan aku seolah dia tidak yakin bahwa pria di depannya deal dengan transaksi ini.Menurutnya, Dylan bahkan tampak seperti pria biasa dan mungkin akan seperti calon pembeli sebelum-sebelumnya yang membatalkan membeli lahan ini setelah mengetahui fakta mengerikan di belakangnya."Baiklah Juan, aku tetap akan membeli tanah ini.""Harganya sudah 50 miliar kan?" tanya Dylan sambil mengkonfirmasi.Dia yang akan membangun kantor perusahaan Sun Group di ibukota Vegas ini tentu saja merasa beruntung bisa membeli tanah semurah ini.Harga normalnya saja bisa mencapai 100 miliar rupiah namun karena banyak peristiwa yang mengerikan maka harga tanah ini pun hanya setengah dari harga normalnya.Selain itu dia juga tidak perlu takut dengan kasus para pembeli sebelumnya yang selalu mati membeku seperti es.Kali ini saja dia bahkan sudah untung 50 miliar rupiah.Mendengar hal ini pun membuat agen properti Juan tampak terse

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status