Beranda / Urban / BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM / 7. ANCAMAN BANE DRAGON

Share

7. ANCAMAN BANE DRAGON

Penulis: Blue Sky
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-03 10:15:31

"Itu adalah aku." jawab Dylan sambil maju selangkah dengan santai.

"Iya itu benar orangnya Tuan Bane, pria yang mematahkan lenganku dan menghina Geng Kapak Naga." kata Jack sambil menunjuk Dylan.

"Bahkan dia juga mengatakan bahwa dia tidak takut sama sekali dengan Geng Kapak Naga." tambah Jack memprovokasi Bane.

Menurutnya ini adalah kesempatan untuk membalas dendam karena dipermalukan kemarin. Dengan adanya Bane, Jack dan pengikut lainnya menganggap bahwa nasib Dylan telah tamat.

Bane pun maju selangkah, tangannya yang memakai sarung tangan tinju itu pun dilipat ke depan dada dengan sikap angkuh.

"Hai kamu yang bernama Dylan, cepat merangkak ke sini dan patahkan tanganmu sama seperti Jack." kata Bane.

"Jika kamu melakukannya maka mungkin saja aku akan melupakannya dan membiarkanmu hidup."

"Namun jika kamu menolak maka jangan salahkan aku saat aku menghancurkan semua tulang di tubuhmu itu hingga membuatmu menjadi pria cacat di sisa umur hidupmu." tambah Bane.

"Bagaimana menurutmu?" kata Bane kembali seolah ingin mengetahui apa yang akan dilakukan Dylan selanjutnya.

Namun Dylan hanya menunjukkan sedikit senyum tenang di wajahnya.

"Tuan Bane, jangan salah paham."

"Kemarin anak buahmu yang datang membuat masalah, bukankah wajar jika security mengatasi masalah keamanan perusahaan?" tanya Dylan dengan tenang.

"Lagi pula yang membuat onar hanyalah sekumpulan kecoa, bukankah itu tinggal diinjak saja sampai mati?" kata Dylan memprovokasi balik.

Menurutnya tidak ada jalan untuk kembali, jika seperti itu maka lebih baik memberi mereka semua pelajaran sekalian.

Bane yang marah dengan ejekan dan provokasi dari Dylan, perlahan mulai segera menemukan ketenangannya.

"Baiklah karena kamu sudah terlalu sombong maka jangan salahkan aku jika tinjuku ini menghancurkan semua tulang-tulangmu." kata Bane sedikit menahan emosi.

Dia pun segera menerkam langsung ke depan sambil mengayunkan tinjunya dengan kuat ke arah Dylan.

Wusshhh...

Wusshhh...

Belasan tinju sudah dikerahkan namun Dylan dengan santai menghindari semua tinju Bane hingga tidak ada satupun yang berhasil mengenainya.

Tinju yang diayunkan Bane terlihat sangat kuat.

Ketika Dylan menghindar dan tinjunya mengenai tembok maka temboknya langsung menjadi retak.

Dapat dibayangkan jika mengenai tubuh Dylan maka dapat dipastikan beberapa tulang pasti akan langsung hancur.

Pengikut Bane pun tampak tersenyum lebar seolah sudah mengetahui hasil akhir dari pertarungan ini.

Semakin lama semakin cepat tinju yang diarahkan ke Dylan. Namun saat salah satu tinjunya sedikit melemah, Dylan pun langsung maju selangkah dan mengayunkan tamparan kuat.

Plakkkkkkk...

Sebuah tamparan Dylan itu membuat Bane terpental sejauh 5 m ke belakang dan menabrak dinding dengan keras.

Brukkkkkk....

"Akkkhhhhhhh..." pria itu pun meraung menahan kesakitan.

Darah segar keluar dari hidung Bane yang berusaha berdiri namun dalam posisi sempoyongan.

Semua orang yang berada di tempat itu tampak melongo menyaksikan pemandangan ini.

Beberapa diantaranya bahkan tampak mengucek matanya beberapa kali untuk memastikan bahwa ini bukanlah mimpi.

Putra pemimpin mereka yang mendapat julukan si Tinju Besi dengan mengalahkan puluhan petarung di atas ring telah kalah dengan pemuda ini hanya dengan satu tamparan.

"Mustahil...."

"Apakah ini adalah mimpi?" kata para anak buah anggota Geng Kapak Naga.

Semua anak buahnya merasakan ngeri saat melihat Dylan mengalahkan Bane semudah itu.

Dylan pun dengan tenang maju mendekati Bane yang sedang terkapar.

"Dasar pria kurang ajar."

"Beraninya kamu berbuat seperti ini kepadaku." kata Bane sambil meringis menahan rasa sakit.

"Kalau berani bunuh aku sekarang. Jika kamu membiarkan aku hidup maka aku akan membalas dendam kepadamu dan seluruh keluargamu di masa depan." gertak Bane.

"Semua keluargamu akan aku habisi satu persatu, kecuali jika kamu menyerah dan berlutut serta menghancurkan kedua tanganmu maka mungkin aku akan mengampunimu." tambahnya.

Walaupun dalam keadaan yang terdesak dan luka parah, kesombongan dan egois masih menempel ketat pada diri Bane.

"Membunuhmu? Apa menurutmu aku takut?" tantang Dylan.

"Pilihan membunuhmu itu adalah sesuatu yang mudah namun membuatmu jera itu adalah pilihan yang lebih baik." tambah Dylan.

Krakkkk....

Tangan kiri Bane pun patah diinjak oleh Dylan.

"Akkkhhhh..." teriak Bane sambil memegangi tangan kirinya.

Namun cara Dylan membuat pria sombong itu bahkan tidak selesai sampai di sini.

Krakkkk....

Dylan pun juga menginjak tangan kanan Bane hingga membuatnya patah, hal tersebut membuat pria itu berguling-guling menahan kesakitan.

Sebagai seorang Master Tinju, kehilangan kedua tangan itu jauh lebih buruk daripada kematian.

Semua orang yang menyaksikan kejadian tersebut tidak percaya bahwa seorang security berani mematahkan tangan seorang putra dari pemimpin geng terkenal di kota Valley ini.

Di sisi yang lain, Azen terlihat menatap Dylan seolah penasaran dengan hal apa yang selanjutnya akan dilakukan oleh sahabatnya tersebut.

Bab terkait

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   8. Hinaan Security

    "Cepat bawa dia pergi dari sini!""Jika tidak, maka mungkin aku juga akan mematahkan kedua kakinya." kata Dylan sambil membentak ke arah para pengikut dari pria yang dihajarnya itu.Para pengikutnya pun segera membawa Bane Dragon pergi meninggalkan tempat itu dengan wajah suram. Bahkan seorang Jack Dragon yang berencana datang ke tempat itu untuk membalas dendam kepada Dylan dengan menggunakan Bane, namun semua rencananya gagal total dan malah mengalami kerugian yang besar.Setelah kepergian rombongan Geng Kapak Naga, suasana di tempat itu kembali kondusif seperti biasanya. Terlihat dari sudut ruangan lantai 2 gedung perusahaan Sunrise, terdapat sepasang mata yang memantau kejadian ini.Ada ketertarikan yang terlihat dari mata itu. Dia ternyata adalah Suzy, putri dari pemilik perusahaan ini.Dylan sebenarnya mengetahui bahwa dia sedang diawasi oleh Suzy namun pura-pura cuek."Syukurlah semua masalah dapat teratasi dengan kepergian para preman itu." kata Albert akhirnya bisa bernafas

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   9. Hinaan Security 2

    "Aku mau mengambil lebih dari 30 juta rupiah." Dylan berkata dengan tenang sambil menatap security."Bukankah hal ini sudah memenuhi syarat untukku masuk ke tempat ini?" tambah Dylan masuk akal.Namun security itu malah tertawa mengejek ke arah Dylan."Hehehehe..." "Apa menurutmu aku adalah pria yang bodoh?""Mana mungkin kamu punya uang sebanyak itu? Sudah pergi sana dan jangan mengganggu pekerjaanku." kata security mengusir."Masih banyak tamu yang harus kulayani." tambahnya singkat sambil memalingkan wajah seolah ingin pergi dari tempat itu.Akan tetapi sebelum security itu dapat melakukan niatnya."Aku di sini mau mengambil Safe Deposit milikku." kata Dylan tanpa melirik ke security."Hah... Kamu memiliki Save Deposit?""Jangan mimpi!" kata security itu tidak percaya."Safe Deposit adalah salah satu layanan khusus dari Bank International Moonland ini dan minimal saldonya pasti miliaran.""Kamu mana mungkin punya saldo sebanyak itu." tambah security itu.Di matanya, Dylan hanyalah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   10. Kartu ATM Unlimited

    Jeglekkkk....Pintu ruangan itu terbuka, Dylan dan Azen pun segera masuk ke dalam ruangan itu.Tampak seorang pria dengan badan tegap dan perut sedikit buncit sedang duduk santai di kursinya yang bisa berputar.Azen merasa sedikit khawatir jika pria itu akan membentak mereka di tempat ini.Namun semuanya malah berbeda 180 derajat."Silakan masuk tuan Dylan.""Mari silakan duduk." sapa pria tersebut dengan ramah.Setelah kedua tamunya itu duduk, dia pun melanjutkan perkataannya."Aku adalah Leo Henderson, pemimpin dari Bank International Moonland cabang kota Valley ini." kata pria itu memperkenalkan diri.Biasanya hampir semua orang yang datang ke tempat ini harus menaruh hormat kepadanya namun entah kenapa dia tampak begitu hormat kepada Dylan setelah mengetahui tentang Safe Deposit dari pria mantan pemimpin Keluarga Abraham itu."Tadi saya dapat laporan dari teller bahwa anda mau mencairkan Safe Deposit anda, apa itu benar Tuan Dylan?" tanya pimpinan cabang itu dengan sangat sopan.D

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 11

    Dylan hanya bersikap santai ketika melihat tingkah polos Azen.Menurutnya wajar jika pria itu mengajukan pertanyaan demikian. Walaupun itu adalah pertanyaan yang konyol namun Dylan tampak tidak keberatan."Tentu saja aku sudah memilikinya sejak dulu, Azen." jawab Dylan dengan santai.Azen pun hanya melongo tidak bisa mengeluarkan kata-kata selanjutnya.Beberapa saat kemudian, pimpinan Bank Internasional Moonland cabang kata Valley itu menyerahkan kartu ATM berwarna hitam elit kepada Dylan dengan tangan sedikit gemetar."Baik, terima kasih atas pelayanannya pimpinan Leo.""Semoga kita bisa bekerja sama di masa depan." kata Dylan sambil berdiri dan berjabat tangan dengan pria itu sambil hendak pergi keluar."Tentu saja Tuan Dylan.""Jika kamu memerlukan bantuan maka jangan segan untuk menghubungiku.""Aku pasti dengan senang hati akan membantumu semua urusan yang berkaitan dengan Bank Internasional Moonland ini apapun yang terjadi." kata pimpinan Leo Henderson sambil memberikan kartu n

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 12

    "Tidak, lain kali saja Azen.""Habis ini aku mau langsung pulang istirahat karena besok masih banyak kegiatan." jawab Dylan menolak ajakan Azen secara halus dan masuk akal.Azen terlihat sedikit salah tingkah ketika idenya itu ditolak."Oh ya Azen, kamu sudah tahu bahwa aku memiliki dana yang lumayan banyak bukan?""Jadi aku berencana akan mulai membangun sebuah perusahaan dengan aset miliaran.""Bagaimana menurutmu?" tanya Dylan untuk mengetahui pendapat dan wawasan Azen dalam dunia bisnis.Bagaimanapun juga, di kota ini tidak banyak orang yang bisa dia percaya kecuali sahabat dari desanya itu.Azen pun tampak diam beberapa saat seolah berpikir dengan keras untuk menjawab pertanyaan dari pria triliuner di depannya itu."Menurutku di kota Valley ini tempatnya cukup strategis. Suasananya pun juga kondusif.""Selain itu tempatnya ramai dan pasarnya juga besar jadi cocok untuk mulai membangun perusahaan di sini." kata Azen menerangkan pendapatnya.Seorang Azen itu sebenarnya merupakan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 13

    Rombongan geng tersebut marah dan mengeluarkan kapak dari balik bajunya."Serang....!" kata pemimpin gerombolan tersebut memberi perintah.Mereka berlima maju serentak, sementara pemimpinnya melihat sambil merokok santai dari belakang.Wusshhh...Ayunan demi ayunan kapak hampir mengenai tubuh Dylan, namun pria itu dengan santai menghindarinya.Lalu...Plakkk...Plakk...Plakkk...Kelima orang tersebut terpental ke belakang menabrak dinding tembok akibat tamparan dari Dylan tersebut.Mulut dan hidung mereka langsung mengeluarkan darah, beberapa diantaranya bahkan langsung pingsan di tempat.Jack Dragon yang menjadi pemimpin gerombolan itu tampak terkejut dengan pemandangan di depan matanya ketika beberapa orang anak buahnya langsung pingsan terkena tamparan dari pria itu."Siapa kamu sebenarnya?" tanya Jack Dragon sambil memaksakan memberanikan diri."Berani sekal

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 14

    Paul Archer itu tampak sedikit salah tingkah ketika pria di depannya itu berbicara seolah mengetahui isi hatinya."Tentu saja bukan seperti itu.""Hanya saja aku ingin memastikan apakah kamu serius akan mendirikan perusahaan di kota Valley ini." kata Paul Archer membuat alasan."Baiklah, asal kamu tidak memintaku untuk melanggar hukum dan melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan hati nuraniku, maka aku siap bergabung denganmu." tambahnya dengan nada tegas."Baiklah kalau begitu, aku pasti akan menyetujui syarat darimu." jawab Dylan.Beberapa saat kemudian mereka berdua bahkan terlihat saling berjabat tangan."Ini adalah kartu namaku dan alamat kantor, silakan datang jika ada waktu." kata Notaris Paul sambil menyerahkan kartu namanya kepada Dylan."Itu juga ada nomor teleponnya, silakan hubungi aku kapan saja jika kamu membutuhkan bantuan." tambah Paul Archer.Dylan pun menerima kartu nama itu dengan santa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 15

    "Oh selamat datang bos Jerry.""Apa yang membuat anda datang ke sini?" tanya Tuan Davidson seolah telah mengenal mereka."Halo Davidson, apa kamu tahu sekarang tanggal berapa?" tanya bos Jerry mengingatkan.Terlihat jelas kesombongan di wajah pria itu seolah dia merasa sebagai penguasa tempat ini."Sekarang tanggal 20." jawab Tuan Davidson singkat."Berarti kamu sudah tahu bahwa hari ini adalah jatuh tempo utangmu kepadaku yang sebesar 1,5 miliar itu?" "Tentu saja aku ingat, tapi maaf karena penjualan di perusahaan ku sedang sepi, aku minta tempo dua minggu lagi ya." pinta Tuan Davidson."Tolong bantu aku, mengingat kerjasama kita sudah berlangsung cukup lama." tambahnya sedikit memohon.Meskipun Tuan Davidson memiliki perusahaan Sunrise namun dia belum bisa membayar hutangnya karena penjualan perusahaan itu memang sedang tidak terlalu lancar.Bos Jerry itu menatap Tuan Davidson dengan wajah mengh

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14

Bab terbaru

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 88

    Benn Backman segera menghindar dengan menggulingkan badannya ke kiri sejauh 3 meter.Dhuarrr...Tanah tempatnya berdiri sebelumnya itu segera meledak akibat teknik pukulan dari seorang Huang Do.Semua orang yang menyaksikan pertarungan itu tampak menatap kagum.Menurutnya tentu saja itu adalah kemampuan yang mengerikan dari seorang yang pernah belajar teknik kungfu Budha.Jika pukulan itu mengenai lawannya maka tentu saja dia akan segera hancur menjadi rempeyek seketika."Ini adalah ahli bela diri sejati.""Kekuatan yang benar-benar mengerikan." Kata para pendukungnya dengan tatapan kagum.Meskipun begitu tentu saja seorang Benn Backman bukanlah pria yang bodoh.Sebagai seorang pria yang memimpin gangster paling ditakuti nomor 3 di ibukota Vegas ini, tentu saja dia adalah pria yang cerdas.Menurutnya melawan orang dengan kekuatan mengerikan seperti Huang Do itu harus menggunakan strategi yang tepat.Tiap mencegah mengambil pistol khusus dari samping tubuhnya.Pistol itu terlihat unik

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 87

    Pria dengan pedang besar di tangannya itu tentu saja hendak menang ke serangan itu, tapi sayang kecepatan pria itu terlalu tinggi.Srrtttt...Brukkkkkk...Pria itu pun segera jatuh ke tanah dengan goresan besar di dadanya yang membentuk huruf x.Darah pun mengalir deras keluar dari luka itu.Dia pun menyerah karena sudah tidak berdaya bahkan hanya untuk mengangkat kepalanya.Pria itu segera dikeluarkan dari lapangan pertarungan."Aku adalah Steven Guard, salah satu gangster dari pinggiran Utara ibukota Vegas.""Aku datang ke sini untuk menang dan akan mengalahkan siapapun yang akan menjadi lawanku.""Jika masih ada yang berani melawanku maka majulah!" "Aku akan mencincang kalian hingga menjadi 1000 bagian." Kata Steven Guard dengan wajah angkuh.Dia memang bukan berasal dari sebuah gangster yang terkenal namun semua orang menyadari bahwa dia memiliki talenta yang harus diperhitungkan.Mendengar dan melihat kemampuan pria itu, beberapa peserta pun bahkan tampak mengurungkan niatnya un

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 86

    Di padepokan beladiri Ilmu Langit itu tampak beberapa orang dengan pakaian rapi, beberapa diantaranya juga terlihat menggunakan pakaian mewah dengan banyak emas di sekujur tubuhnya.Dylan mulai menyadari bahwa turnamen antar gangster ini tidak hanya melibatkan para gangster saja namun juga melibatkan para elit yang berasal dari dunia bawah tanah ibukota Vegas ini.Di tengah tempat itu terdapat sebuah arena pertandingan dengan lokasi seluas 10 meter x 10 meter dengan dikelilingi oleh pagar tali.Lantai dari tempat itu juga sengaja berlantai tanah hingga atmosfer pertandingan beladiri terasa begitu kental.Setelah menunggu waktu yang cukup lama, seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan badan tegap tiba-tiba masuk ke dalam arena pertandingan.Semua orang yang berada di tempat itu tampak menatap pria itu dengan tatapan kagum."Aku adalah Leon, pemimpin dari perguruan bela diri Ilmu Langit ini." Kata pria itu memperkenalkan diri dengan nada terdengar begitu berwibawa.Semua orang yang

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 85.

    Vrommmm..Mobil yang mereka kendarai tampak melaju dengan lincah melewati berbagai macam kemacetan yang ada di ibukota Vegas tersebut.Setelah melewati 1 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah padepokan beladiri yang bernama Ilmu Langit.Di sana terlihat mobil ramai berjejeran mulai dari mobil biasa hingga mobil paling mewah semuanya ada di tempat itu.Tentu saja tempat itu merupakan tempat diadakannya turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas ini."Ayo kita turun, Tuan Dylan." Kata King Lion."Tentu saja." Jawab Dylan dengan singkat.Namun ketika mereka hendak turun dari mobil, tiba-tiba saja handphone King Lion berdering menandakan seseorang sedang menghubunginya.Tring...Tring....Tring....'Siapa yang menghubungi ku disaat penting seperti ini?' gumam King Lion dalam hatinya sendiri.Tampak jelas wajah jengkel di pria itu pada orang yang menghubunginya karena mengganggu perhatiannya ketika berada di acara penting seperti ini.Dia pun dengan sigap mengangkat pangg

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 84

    Dylan tampaknya sudah bersiap untuk mengikuti turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas itu. Dia berharap di sana dapat bertemu dengan Antonio Hernandez dan juga kerabat jauh dari keluarga tersembunyi Abraham seperti yang dikatakan oleh King Lion. "Suzy, aku mau keluar dulu dengan teman." "Sepertinya sedikit lama karena aku akan melihat sebuah sebuah turnamen gangster." "Aku ingin mengajakmu tapi sepertinya lebih baik kamu tidak terlibat dalam hal seperti ini." "Kamu tidak masalah kan?" Tanya Dylan salah sedang meminta izin. Mendengar itu, Suzy tampak hanya menganggukkan sedikit kepalanya. Terlihat jelas kepercayaan wajah wanita itu terhadap suaminya. "Tentu saja tidak apa-apa sayang." "Namun kamu harus berjanji akan pulang dalam keadaan baik-baik saja. "Aku akan menunggumu pulang untuk makan malam bersama." jawab Suzy. Meskipun begitu, terlihat jelas wajah Suzy sedikit cemberut. Dia bisa membayangkan akan bosan seharian di dalam hotel ini sendirian. O

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 83

    Dylan menyadari bahwa SMS tadi hanyalah pengalihan untuk menjauhkan dirinya dari keluarga Dunn.Dia tahu target mereka sebenarnya adalah keluarga nomor satu di ibukota Vegas itu.Dylan pun segera berlari ke atas lantai tersebut lewat tangga agar lebih cepat."Ada apa ini?" tanya Dylan kepada Tuan Jhonny Dunn dan juga Livvy Dunn yang tampak syok di tempat itu."Aku tidak tahu, Dylan.""Tiba-tiba saja putriku ini pingsan.""Kaki dan tangannya tiba-tiba berubah menjadi begitu dingin hingga seperti.""Dia bahkan tidak bangun ketika aku meneriakinya." kata Livvy Dunn menjelaskan kronologinya.Terlihat jelas kekhawatiran di wajah wanita itu seolah khawatir Putri tunggalnya itu akan kenapa-napa.Seorang ibu mana yang tidak khawatir jika tiba-tiba putrinya mengalami hal yang mengerikan seperti ini, bahkan hampir semua ibu di dunia ini pasti juga akan merasakan hal yang sama.Mengetahui hal ini, Dylan segera memeriksa nafas dan hati Jennifer Dunn di bagian lehernya dengan cepat.Tk...Tk ..Tk

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 82.

    Dylan tampak sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu.Meskipun mereka semua adalah sekutu namun tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya bahwa alasan lain datang ke ibukota Vegas ini adalah untuk mengakhiri keluarga Hernandez yang merupakan salah satu keluarga terkaya di kota ini."Tentu saja kami hanya sedang honeymoon.""Kebetulan saja kami memilih kota ini." jawab Dylan singkat.Tuan Jhonny Dunn terlihat sedikit mengeryitkan matanya seolah menyadari bahwa itu hanyalah jawaban formalitas.Dia bahkan tidak akan menyerah sementara itu."Benarkah begitu, Dylan?""Apa hanya itu saja alasanmu datang ke kota ini?""Atau kamu memiliki musuh yang sedang kamu lancar?" Tanya orang nomor satu di ibukota Vegas itu kembali."Jika memang demikian maka katakan saja padaku.""Sebagai orang yang berada di pihak yang sama denganmu maka tentu saja aku mungkin dapat membantumu." tambah Tuan Jhonny menawari.Sebagai orang nomor satu di kota ini tentu saja dia bahkan dapat melakukan banyak hal.Dylan p

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 81

    "Lebih baik kamu segera pergi dan jangan mengotori tempat ini, dasar pria sampah!" "Jika tidak maka aku akan menendangmu." kata security itu sambil menunjukkan badan kekarnya. Dylan tampak tenang seperti biasanya menyaksikan pemandangan ini. "Terserah saja apa katamu." jawab Dylan tenang tanpa emosi. "Jika kamu tidak percaya maka kamu bisa tanyakan langsung pada tuan Jhonny Dunn." tambah Dylan singkat. Namun tentu saja pria security itu tidak percaya sama sekali. "Tuan Jhonny Dunn?" "Maksudmu kamu diundang oleh orang nomor satu di ibukota Vegas ini?" "Aku mungkin masih sedikit percaya jika kamu datang ke tempat ini dengan menggunakan seluruh uang di tabungan mu seumur hidup namun kamu malah membuat alasan diundang oleh Tuan Jhonny Dunn?" "Apa menurutmu aku benar-benar bodoh?" "Bahkan orang bodoh pun tidak akan percaya dengan mulutmu itu." kata security itu dengan ekspresi wajah marah. "Aku saja tidak berani melakukannya namun pria sepertimu malah berani menggunakan namanya u

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 80

    Juan yang merupakan agen properti profesional itu tampak menatap Dylan dengan tatapan aku seolah dia tidak yakin bahwa pria di depannya deal dengan transaksi ini.Menurutnya, Dylan bahkan tampak seperti pria biasa dan mungkin akan seperti calon pembeli sebelum-sebelumnya yang membatalkan membeli lahan ini setelah mengetahui fakta mengerikan di belakangnya."Baiklah Juan, aku tetap akan membeli tanah ini.""Harganya sudah 50 miliar kan?" tanya Dylan sambil mengkonfirmasi.Dia yang akan membangun kantor perusahaan Sun Group di ibukota Vegas ini tentu saja merasa beruntung bisa membeli tanah semurah ini.Harga normalnya saja bisa mencapai 100 miliar rupiah namun karena banyak peristiwa yang mengerikan maka harga tanah ini pun hanya setengah dari harga normalnya.Selain itu dia juga tidak perlu takut dengan kasus para pembeli sebelumnya yang selalu mati membeku seperti es.Kali ini saja dia bahkan sudah untung 50 miliar rupiah.Mendengar hal ini pun membuat agen properti Juan tampak terse

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status