Share

PERMOHONAN MAAF

Tirza Antara baru saja usai membersihkan diri malam itu, dan bermaksud beristrahat sampai matahari terbit dimana besok dia akan menuju hutan pavadan. Namun pintu kamar yang ditempatinya di Istana Sofraz Timur itu mendadak diketuk dari luar. Ketukan itu halus dan terdengar sedikit ragu-ragu. Gadis itu merapatkan pakaian tidurnya yang berubah gaun ringan berwarna putih, lalu mengambil mantel dan membungkusnya. Rambutnya tergerai lurus membingkai wajahnya yang tampak segar. Setelah merasa penampilannya tidak terlalu memalukan, Tirza Antara pun membuka pintu kamarnya.

Bayangan yang singgah di netranya adalah sosok Pangeran Nava Satra dalam balutan pakaian malamnya, tersenyum pada Tirza.

"Pangeran?" Tirza mengerutkan keningnya. Dia melangkah keluar dan menutup pintu, "Ada apa Pangeran kesini?" tanya Tirza. Dia tidak berani menatap wajah junjungannya itu berlama-lama. Kilasan kejadian dimana sang pangeran menciumnya terus berputar-putar dalam benaknya, membuat mandara pangeran Sofraz itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status