Share

32. Perasaan yang sebenarnya

Selesai membayar semua belanjaannya di kasir, Alan dan Rachel lantas keluar dari tempat tersebut.

“Saya duluan ya,” pamit Rachel.

“Bareng saya aja,” sahut Alan.

Rachel menggelengkan kepalanya. “Saya ada janji sama teman,” ucapnya.

“Kalau begitu saya antar,” sahut Alan lagi. Namun lagi- lagi wanita itu menggelengkan kepalanya.

“Saya mau naik bus kota.”

Melihat Rachel yang sudah berjalan menjauh darinya, Alan hanya bisa menghembuskan napasnya kasar. Entah apa yang sedang terjadi pada wanita itu saat ini. Yang jelas, wajahnya terlihat sangat murung dan seperti tidak mau diganggu.

“Alan...”

Alan menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang baru saja memanggilnya. Dan seketika ia langsung berdecak kesal sembari menunjukkan bombastic side eyenya, karena orang yang memanggilnya tersebut adalah Airin.

“Boleh minta waktunya sebentar?” tanya Airin.

Dengan wajah yang datar tanpa ekspresi, Alan mengangguk singkat. Ia benar- benar menunjukkan rasa tidak sukanya pada wanita yang berdiri di depannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status