Share

Bab 16

Disisi lain, saat Kayra tengah diintrogasi mama Haidar, Nabastala justru mendatangi rumah orang tua Kayra dengan berani.

"Permisi." Ucapnya sambil mengetuk pintu.

Tanpa menunggu lama, pintu dibuka. Disana terdapat seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah kepala art.

"Oh tuan muda Nabastala. Ada keperluan apa tuan?" Tanya bibi itu.

"Apa kabar bi?" Tanya Nabastala ramah.

Pria itu tentu sudah mengenal wanita di depannya karena dahulu pria ini adalah menantu dirumah tempat bibi itu bekerja.

"Baik. Tapi, tuan belum menjawab pertanyaan saya. Ada keperluan apa tuan kesini?"

Nabastala tersenyum. Nada bibi bernama Marni didepannya ini tidaklah terdengar santai, mungkin sejak kejadian itu semua orang telah berubah padanya.

"Saya ingin bertemu ibu. Ada bi?"

"Tidak ada. Ibu sedang keluar. Lebih baik sekarang tuan pulang." Ujar bibi itu.

Nabastala mengangguk. "Baiklah, saya permisi. " Ucapnya lalu melenggang pergi.

Disepanjang perjalanan, Nabastala terus saja merenungi sikap sang kepala ar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status