Share

Bab 735

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-05 18:00:00
Saat itu Lauren baru berusia 16 tahun. Meskipun dia tinggal di daerah perkumuhan di mana itu penuh dengan hal tak senonoh dan cakap kotor adalah hal yang biasa, Lauren tetap menjaga kebaikan dan kepolosannya.

Setelah waktu berlalu cukup lama, dia menyesalinya. Kenapa dia memprovokasi Gilbert?

Dia tidak tahu kalau Gilbert dilahirkan dengan darah iblis ....

Setelah Lauren mencari tahu, dia kembali ke Kota Imperial.

Lauren akan kembali bekerja dengan normal dan menganggap hari itu hanyalah kejadian kecil yang tidak penting.

Polisi juga sudah mengatakan kalau pria itu hanya memiliki rupa yang sama dengan Gilbert.

Besok harinya, Lauren pergi ke perusahaan. Mike memintanya mengantarkan dokumen kepada Yasmin.

Lauren mengetuk pintu sebelum masuk. Lalu, dia melihat ternyata ada tamu di dalam.

Ketika Lauren melihat wajah tamu itu, dia terkejut lagi dan sepertinya jantungnya berhenti berdetak untuk sesaat. Dia menatap pria yang sedang duduk di sofa itu dengan panik.

Sedangkan Evan menganggukkan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Shahrul Hazelianih
mo critanya nona yasmin sj mbak... pusing kok rmai aktornyađŸ« 
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 736

    Lauren langsung menemukan informasi Evan.Evan adalah calon kepala Keluarga Samson dan satu-satunya pewaris.Evan juga telah menangani Grup Samson sejak muda. Lauren menghitung waktunya dan sepertinya Evan mulai bekerja sejak dia masih remaja, lalu Evan belajar di luar negeri.Setelah Evan kembali dari luar negeri, dia lanjut mengurus Grup Samson.Dia adalah putra sejati dari keluarga kaya.Tidak hanya kemampuannya, dia juga unggul di seluruh aspek lainnya.Walaupun dia bukan penerus Grup Samson, orang lain akan menghormatinya.Kehidupan Evan bagaikan langit dan bumi dengan Gilbert. Mereka tidak mungkin orang yang sama.Lauren menghela napas lagi. Ternyata bisa ada dua orang yang begitu serupa di dunia ini. Lauren mengira Gilbert bangkit dari kematian. Dia benar-benar takut sekali ....Yasmin sedang bekerja di kantornya ketika dia mendengar suara ketukan pintu. Kemudian, tiga anak kecil berlari masuk. "Mama!"Yasmin tercengang dan mengangkat kepalanya. Ketika dia melihat anak-anak, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 737

    Saat Yasmin sedang mempertimbangkannya, ada yang membuka pintu kantor tanpa mengetuk pintu.Yasmin mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang masuk. Dia juga tidak tersinggung.Karena dia tahu Daniel adalah orang yang tidak akan mengetuk pintu."Papa!" panggil ketiga anak itu."Apa Papa datang untuk menjemput kami?" tanya Julia."Kami nggak mau pulang! Kami masih mau bermain!" Julian sangat tidak senang. Dia langsung menjatuhkan tubuhnya dan berbaring di sofa.Daniel menggendong Julian sebelum dia sendiri duduk. "Apa kalian nggak bisa bermain di rumah?"Julian memelototi Daniel dengan garang. "Apa Mama pulang bersama kami?""Itu tergantung apa mama kalian mau atau nggak," ujar Daniel.Maka itu, tiga pasang mata langsung menoleh ke Yasmin.Yasmin pun merasa tertekan.Daniel sengaja melemparkan pilihan itu kepadanya, 'kan?Terlebih lagi, bagaimana Yasmin bisa menolak? Anak-anak akan sedih dan kecewa.Dia tersenyum dengan paksa sambil berkata, "Ayo, ayo.""Hore!" Ketiga anak itu berlar

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 738

    "Bu Yasmin sudah melahirkan anaknya. Kenapa Tuan Daniel nggak mau menikahinya?""Kalian masih belum mengerti? Anak-anak hanya sebuah kecelakaan. Yang benar-benar dicintai Tuan Daniel adalah pianis itu!"Semua orang langsung paham."Bu Yasmin kasihan sekali. Dia sudah melahirkan tiga anak, tapi dia malah nggak mendapatkan status apa pun." Raffie menggeleng-geleng kepalanya sambil menghela napas."Dia nggak punya status setelah melahirkan tiga anak, tapi dia masih mendapat keuntungan, 'kan? Tuan Daniel adalah penguasa Kota Imperial. Dia kaya dan berkuasa.""Bagaimana dia bisa mendapat keuntungan? Ibunya Bu Yasmin pernah merusak hubungan orang tua Tuan Daniel. Dia ...." Raffie sedang berbicara dengan serius, tapi kemudian Lauren menyelanya."Pak Raffie, apa kamu nggak mau pulang? Sekarang sudah lewat jam pulang."Ketika suara yang tidak pantas menyela, ekspresi Raffie menjadi sedikit masam. Kenapa orang baru ini sangat cerewet? Raffie pun tidak melanjutkannya lagi, melainkan berkata, "Ayo

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 739

    Yasmin tercengang. Dia mengira Daniel menyewanya.Namun, ini juga pertama kalinya dia naik kapal pesiar.Biasanya hanya orang kaya yang bisa naik kapal pesiar.Orang biasa seperti Yasmin tidak mampu.Julian memanggil dengan penuh semangat, "Mama, ayo cepat naik. Aku mau bermain!"Yasmin tersenyum. Dia baru mau menjawab Julian ketika ponsel di dalam tasnya berbunyi.Dia mengira itu telepon dari perusahaan.Ternyata Helen yang meneleponnya.Ada apa?Apa ini hal baik atau hal buruk?Dia berjalan ke satu sisi sebelum mengangkat telepon. "Halo?""Nona Yasmin, ibumu terjatuh di kamar pasien dan melukai kepalanya.""Apa?" Yasmin menjadi gugup."Nggak perlu khawatir. Aku sudah mengobatinya. Dia hanya mengalami gegar otak yang ringan.""Aku pergi ke sana sekarang juga." Yasmin menutup telepon. Dia menoleh ke Daniel, lalu dia melihat anak-anak yang tampak sangat menantikan ini. Dia tidak tega merusak kegembiraan mereka. Bagaimanapun juga, akhirnya mereka semua bisa keluar bersama. Dia berjalan k

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 740

    "Aku ...." Klara berpikir sejenak, lalu dia berkata dengan emosional, "Dahlia menabrakku. Dia pasti sengaja menyakitiku!""Iya, aku sudah menonton rekaman kamera CCTV. Dia juga bilang dia menabrakmu, tapi dia nggak sengaja. Apa kamu ada merasa ada yang aneh? Karena rekaman CCTV nggak menunjukkan semuanya," ujar Yasmin."Dia nggak sengaja?" Klara merasa curiga. "Mereka berdua sangat ingin aku mati.""Aku tahu, tapi kita nggak punya bukti," kata Yasmin dengan alis berkerut.Klara mengingat sesuatu, lalu bertanya, "Oh, iya. Bukankah kamu bilang kamu mau pergi ke laut bersama anak-anak? Kenapa kamu belum pergi?""Karena aku mendapat kabar kamu terluka, jadi aku kembali.""Di mana anak-anak?""Mereka masih di kapal pesiar."Klara berkata, "Sepertinya tujuan Dahlia dan Irene adalah nggak membiarkanmu pergi. Kamu nggak perlu memedulikanku. Pergi bersama anak-anak sana! Kesempatan seperti ini sangat sulit didapat.""Tapi, aku nggak bisa nggak memedulikanmu. Selain itu, ada Irene dan Dahlia, ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 741

    Martin bertanya, "Di mana Yasmin sekarang."Rachel tidak tahu apa yang ingin dilakukan Martin, tapi dia menjawab, "Sepertinya hari ini dia mau pergi ke laut bersama Daniel, tapi terjadi sesuatu pada Klara di rumah sakit. Jadi, dia pulang sendirian."Martin mengerutkan keningnya. Dia berdiri dan menutup laptopnya. "Aku keluar sebentar."Sikap Martin sangat mudah ditebak.Dia sama sekali tidak berniat untuk menyembunyikannya dari Rachel.Rachel duduk bergeming di tempatnya. Tatapan matanya menjadi sangat dingin dan mengandung aura membunuh.Martin mendekati Yasmin karena dia mau.Awalnya, dia tidak seperti itu.Yasmin sedang menemani Klara di kamar pasien ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Pintu kamar terbuka, lalu Martin masuk. Dia sedang memegang keranjang bunga, keranjang buah dan beberapa botol vitamin.Pemandangan itu terlihat sangat familier.Oh, dia juga seperti ini ketika dia datang untuk menjenguk Andy."Tante Klara, bagaimana perasaanmu? Aku mendengar kamu terluka, jadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 742

    Daniel sedang berdiri di balik pagar pembatas kapal dan hampir menghancurkan ponselnya.Wanita ini benar-benar sudah bosan hidup!Lalu, ada yang menarik-narik celananya.Daniel menundukkan kepalanya. Julia sedang mendongak dan bertanya, "Apa Mama nggak akan datang? Kalau nggak, kita pulang saja. Aku merasa ada yang kurang kalau nggak ada Mama di sini."Wajah kecil itu terlihat sedih dan kasihan.Hati Daniel melembut. "Mama akan datang." Kalau dia harus menculik Yasmin, dia akan melakukannya!"Papa, semangat!" Julia mengepalkan tangannya.Daniel tersenyum dengan lembut.Bagi Daniel, ini bukanlah hal yang sulit.Setelah Yasmin mengambil pakaian, dia kembali ke rumah sakit. Lalu, dia tidur di sofa.Tengah malam, ada yang memasuki kamar pasien.Seseorang berhenti sejenak di depan Yasmin. Orang itu membungkuk untuk menggendong Yasmin, kemudian mereka pergi.Setelah pintu ditutup, Klara mengangkat kepalanya.Dia terlihat terkejut.Tadi dia melihat dengan jelas kalau orang itu adalah Daniel.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 743

    Sebelum Yasmin sempat meledak, anak-anak sudah berlarian ke pelukannya. "Mama! Benar-benar Mama!""Kami kira Papa berbohong!" kata Julian."Mama menunggu kami bangun, ya? Aku benar, 'kan?" kata Julius.Yasmin menoleh ke arah Daniel, kemudian memelototinya. Dia tidak bisa menjawab "bukan" di depan anak-anak.Daniel mengangkat tangannya ke arah pengawal. Pengawal mengerti, lalu turun ke bawah geladak.Tak lama kemudian, sarapan dinaikkan."Kami semua sudah makan," ucap Daniel."Iya. Mama cepat makan atau nanti Mama lapar," kata Julian.Yasmin hanya bisa menerima situasi dengan pasrah ketika dia berhadapan dengan anak-anak dan Daniel.Karena dia sudah berada di sini, lebih baik dia menikmatinya.Anak-anak sangat senang melihat Yasmin, jadi mereka mengelilingi Yasmin ketika dia makan."Mau?" Yasmin mengambil telur dengan sendoknya.Julia menggelengkan kepalanya. "Nggak mau. Aku sudah makan sangat banyak tadi."Yasmin pun memasukkan telur ke dalam mulutnya.Sambil makan, dia menyadari kapal

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1148

    Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1147

    Yasmin bahkan tidak berani membuat Daniel menunggunya di dalam mobil.Setelah dia menenangkan kegugupannya dan tubuhnya yang dingin, dia naik mobil.Mobil meninggalkan alun-alun dan melaju pergi.Jalan itu awalnya sangat ramai, tapi ketika orang-orang melihat mobil Rolls Royce, mereka berinisiatif memberi jalan seolah-olah mereka takut akan menjadi miskin kalau mereka menyentuhnya sedikit pun saja."Wajahmu tampak pucat. Apa kamu nggak enak badan?" tanya Daniel."Nggak ...." Setelah Yasmin menjawab, tangan besar Daniel menggenggam tangan kecil Yasmin.Daniel mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu dingin sekali? Pergi ke rumah sakit."Sebelum Yasmin sempat menjawab, dia telah mendengar perintah Daniel.Sopir segera menuju ke rumah sakit.Awalnya Yasmin ingin mengatakan sesuatu, tapi dia membatalkan niatnya.Kalau dia tidak enak badan, mungkin Daniel akan melepaskannya malam ini ....Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen memeriksa Yasmin.Tak peduli pemeriksaan apa itu, karena Helen adala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

DMCA.com Protection Status