Share

Bab 730

Author: Chestnut
Yasmin baru saja mengambil sebuah pakaian, lalu dia mendengar Daniel berkata dengan sinis, "Kamu nggak boleh pergi."

Yasmin mengerutkan alisnya dan berusaha untuk tetap tenang. "Aku sudah bilang aku nggak mau melakukannya."

"Aku nggak akan menyentuhmu. Kita tidur di sini saja," kata Daniel dengan dingin.

Yasmin pun menatapnya dengan bingung.

Ketika Daniel membalikkan badannya, dia melihat tetesan air di lantai. Lalu, dia berkata dengan ekspresi masam, "Lap lantainya."

"Nggak mau. Kamu lakukan sendiri." Setelah Yasmin mengambil bajunya, dia melewati Daniel dan masuk ke kamar mandi dengan angkuh. Yasmin juga mengunci pintunya.

Ekspresi Daniel tampak sangat mengerikan.

Yasmin keluar selesai mandi. Tetesan air di lantai sudah tiada.

Apa Daniel yang mengelapnya?

Daniel telah mengenakan baju tidur. Saat ini dia sedang duduk di sofa ruang tamu dan menatap Yasmin.

Ada tiga kamar mandi di apartemen. Jelas kalau Daniel selesai mandi dulu sebelum Yasmin.

Kalau begitu, di sini pasti ada lebih dari
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ida Nuraida
Wow.. walaupun Daniel Yasmin Ga jadi hahahihi tapi aq suka.. Dulu Daniel selalu memaksa bercinta Yasmin , saat ini Daniel mulai menunjukkan perasaannya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 731

    Senyuman di wajah Yasmin tampak sangat indah sehingga Daniel tidak bisa mengalihkan pandangannya."Apa kalian sudah makan sarapan?" tanya Yasmin kepada anak-anak."Belum! Apa Mama sudah makan?" tanya Julia.Yasmin tersenyum dan menjawab, "Mama juga belum."Tony pun berkata, "Pas sekali. Kalian bisa makan bersama Mama."Daniel menggendong Julia. "Ayo makan."Masing-masing tangan Yasmin menggandeng anak laki-lakinya. Saat mereka berjalan ke ruang tamu, Yasmin menyadari Irene tidak ada.Sepertinya sesuai yang dikatakan Daniel, Irene sudah pergi semalam.Taman Royal menyediakan sarapan yang beragam dan hampir memenuhi sebagian besar meja. Ini sudah terlihat seperti bufet.Namun, ini bukan pertama kalinya Yasmin makan di sini. Dia juga sudah terbiasa.Yasmin senang ketika dia melihat anak-anak makan dengan sangat selera."Mama, semalam Papa dan Mama pergi berkencan, ya?" tanya Julia dengan penasaran.Yasmin baru ingin membuat alasan, tapi Daniel berkata lebih dulu, "Tebakanmu benar.""Papa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 732

    Mata pelayan yang berdiri di depan pintu ruang makan berbinar-binar.Dia adalah pelayan yang sebelumnya sudah disogok Irene.Namun, Irene memberikan pelayan itu nomor ponsel Dahlia agar Irene tidak terlibat ketika hal ini ketahuan.Setelah Dahlia mendapatkan kabar itu, dia segera memberi tahu Irene.Irene sangat marah sehingga dia melempar mangkuk sop di depannya ke lantai. "Dasar Yasmin si wanita jalang itu! Aku mau membunuhnya! Kenapa dia harus berebutan denganku?""Jangan marah. Marah pada orang sepertinya nggak berguna!" Dahlia merasa kasihan pada putrinya.Irene duduk di kursi sambil berkata, "Semalam aku menelepon Daniel, tapi dia bilang dia sedang sibuk. Aku kira dia benar-benar sibuk, ternyata dia sudah digoda Yasmin! Ketika aku meneleponnya, Yasmin pasti berada di sisi Daniel! Dia pasti menertawakanku!"Saking marahnya, Irene menyapu semua gelas, piring dan sendok ke lantai.Dahlia menghibur Irene, "Nggak mungkin! Dia hanya seorang selingkuhan. Apa dia punya hak untuk menertaw

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 733

    Lauren tersadar dan menyadari dia tidak terluka.Tadi dia terkejut, makanya dia terjatuh.Lalu, dia buru-buru berjongkok untuk mengambil kertas kontrak yang berserakan. Yasmin masih sedang menunggunya."Apa kamu baik-baik saja?" Muncul suara seorang pria. Lauren melihat pria itu mengulurkan tangan untuk membantunya mengambil kontrak."Ya." Lauren baik-baik saja, jadi dia tidak ingin memeras orang. Pria itu menyerahkan kontrak yang diambil kepada Lauren. Tangan pria itu besar dan terlihat bagus. Dia memakai jam tangan yang mahal. Lauren menerima kontraknya, lalu dia mendongak dan berkata, "Terima kasih .... Aaa!"Lauren berteriak sehingga dia terjatuh ke tanah. Kontrak di tangannya jatuh berserakan lagi.Namun, Lauren sama sekali tidak peduli dengan itu. Dia melihat pria di depannya dengan terkejut dan wajah pucat. Sekujur tubuhnya gemetar.Evan bertanya dengan bingung, "Ada apa?""Mu ... mustahil. Ka ... kamu sudah mati ..." kata Lauren dengan terbata-bata. Dia terkejut melihat pria it

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 734

    "Miumiu, apa kamu lapar?" Begitu Lauren sampai rumah, dia segera memberikan anjing kecilnya makan.Karena dia bekerja, dia hanya bisa memberikan Miumiu sarapan dan makan malam sekali."Sayang, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini? Apa kamu senang karena aku sudah mati sekarang?""Lauren, lihat aku. Seluruh tubuhku berlumuran darah. Coba kamu sentuh, apa ini darah?""Lauren! Aku masuk penjara gara-gara kamu. Setelah aku menjadi hantu, aku juga nggak akan memaafkanmu!""Lauren!""AAAAA!" Lauren terbangun dari mimpi buruknya. Kepalanya penuh dengan keringat dan dia tidak berhenti gemetar. "Bukan salahku. Bukan salahku. Jangan, jangan ....""Gong!"Lauren yang ketakutan tersadar dari mimpi buruknya berkat suara Miumiu. Dia tercengang menatap Miumiu yang sedang memandangnya, lalu dia melihat rumah sewaannya. Setelah itu, dia baru sedikit tenang.Dia memeluk Miumiu sambil berkata, "Maaf, aku sudah menakutimu, 'kan? Aku bermimpi buruk. Dia muncul di mimpiku lagi. Aku sudah lama nggak bermi

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 735

    Saat itu Lauren baru berusia 16 tahun. Meskipun dia tinggal di daerah perkumuhan di mana itu penuh dengan hal tak senonoh dan cakap kotor adalah hal yang biasa, Lauren tetap menjaga kebaikan dan kepolosannya.Setelah waktu berlalu cukup lama, dia menyesalinya. Kenapa dia memprovokasi Gilbert?Dia tidak tahu kalau Gilbert dilahirkan dengan darah iblis ....Setelah Lauren mencari tahu, dia kembali ke Kota Imperial.Lauren akan kembali bekerja dengan normal dan menganggap hari itu hanyalah kejadian kecil yang tidak penting.Polisi juga sudah mengatakan kalau pria itu hanya memiliki rupa yang sama dengan Gilbert.Besok harinya, Lauren pergi ke perusahaan. Mike memintanya mengantarkan dokumen kepada Yasmin.Lauren mengetuk pintu sebelum masuk. Lalu, dia melihat ternyata ada tamu di dalam.Ketika Lauren melihat wajah tamu itu, dia terkejut lagi dan sepertinya jantungnya berhenti berdetak untuk sesaat. Dia menatap pria yang sedang duduk di sofa itu dengan panik.Sedangkan Evan menganggukkan k

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 736

    Lauren langsung menemukan informasi Evan.Evan adalah calon kepala Keluarga Samson dan satu-satunya pewaris.Evan juga telah menangani Grup Samson sejak muda. Lauren menghitung waktunya dan sepertinya Evan mulai bekerja sejak dia masih remaja, lalu Evan belajar di luar negeri.Setelah Evan kembali dari luar negeri, dia lanjut mengurus Grup Samson.Dia adalah putra sejati dari keluarga kaya.Tidak hanya kemampuannya, dia juga unggul di seluruh aspek lainnya.Walaupun dia bukan penerus Grup Samson, orang lain akan menghormatinya.Kehidupan Evan bagaikan langit dan bumi dengan Gilbert. Mereka tidak mungkin orang yang sama.Lauren menghela napas lagi. Ternyata bisa ada dua orang yang begitu serupa di dunia ini. Lauren mengira Gilbert bangkit dari kematian. Dia benar-benar takut sekali ....Yasmin sedang bekerja di kantornya ketika dia mendengar suara ketukan pintu. Kemudian, tiga anak kecil berlari masuk. "Mama!"Yasmin tercengang dan mengangkat kepalanya. Ketika dia melihat anak-anak, dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 737

    Saat Yasmin sedang mempertimbangkannya, ada yang membuka pintu kantor tanpa mengetuk pintu.Yasmin mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang masuk. Dia juga tidak tersinggung.Karena dia tahu Daniel adalah orang yang tidak akan mengetuk pintu."Papa!" panggil ketiga anak itu."Apa Papa datang untuk menjemput kami?" tanya Julia."Kami nggak mau pulang! Kami masih mau bermain!" Julian sangat tidak senang. Dia langsung menjatuhkan tubuhnya dan berbaring di sofa.Daniel menggendong Julian sebelum dia sendiri duduk. "Apa kalian nggak bisa bermain di rumah?"Julian memelototi Daniel dengan garang. "Apa Mama pulang bersama kami?""Itu tergantung apa mama kalian mau atau nggak," ujar Daniel.Maka itu, tiga pasang mata langsung menoleh ke Yasmin.Yasmin pun merasa tertekan.Daniel sengaja melemparkan pilihan itu kepadanya, 'kan?Terlebih lagi, bagaimana Yasmin bisa menolak? Anak-anak akan sedih dan kecewa.Dia tersenyum dengan paksa sambil berkata, "Ayo, ayo.""Hore!" Ketiga anak itu berlar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 738

    "Bu Yasmin sudah melahirkan anaknya. Kenapa Tuan Daniel nggak mau menikahinya?""Kalian masih belum mengerti? Anak-anak hanya sebuah kecelakaan. Yang benar-benar dicintai Tuan Daniel adalah pianis itu!"Semua orang langsung paham."Bu Yasmin kasihan sekali. Dia sudah melahirkan tiga anak, tapi dia malah nggak mendapatkan status apa pun." Raffie menggeleng-geleng kepalanya sambil menghela napas."Dia nggak punya status setelah melahirkan tiga anak, tapi dia masih mendapat keuntungan, 'kan? Tuan Daniel adalah penguasa Kota Imperial. Dia kaya dan berkuasa.""Bagaimana dia bisa mendapat keuntungan? Ibunya Bu Yasmin pernah merusak hubungan orang tua Tuan Daniel. Dia ...." Raffie sedang berbicara dengan serius, tapi kemudian Lauren menyelanya."Pak Raffie, apa kamu nggak mau pulang? Sekarang sudah lewat jam pulang."Ketika suara yang tidak pantas menyela, ekspresi Raffie menjadi sedikit masam. Kenapa orang baru ini sangat cerewet? Raffie pun tidak melanjutkannya lagi, melainkan berkata, "Ayo

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status