Share

Bab 562

Author: Chestnut
"Apa kamu tahu anak-anak menghilang?" tanya Martin.

"Irene sudah sengaja datang untuk memberitahuku itu."

"Dia tahu, tapi Daniel nggak tahu. Itu sangat mengejutkan," kata Martin sambil tersenyum sinis.

"Apa kamu sudah berbicara dengan Raymond? Apa anak-anak sudah ditemukan?" tanya Yasmin dengan gelisah.

"Dia sedang mengecek rekaman CCTV. Putra Wulan tinggal di tempat yang lebih terpencil dan kamera CCTV di sekitarnya hanya pajangan. Jadi, dia perlu waktu yang lebih lama. Kamu nggak usah khawatir."

"Bagaimana aku bisa nggak khawatir? Mereka baru berusia dua tahun. Mereka nggak bisa melawan kalau mereka diculik ..." kata Yasmin sehingga matanya memerah.

Selama anak-anak selamat, dia rela mati.

"Jangan terlalu pesimis. Pikirkan hal yang baik ...." Martin baru selesai berbicara ketika ponsel di dalam tas Klara berdering.

Yasmin mempunyai firasat, jadi dia segera berkata, "Ambilkan ponsel itu!"

"Apa ini ponselmu?" Martin mengeluarkan ponsel tersebut. Ketika dia melihat nomor ponsel di layar
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yulia Yanti
Mana lagi lanjutannya ??? Update lebih banyak donkkk
goodnovel comment avatar
Masnurul Hidayah
citer best . boleh tak penuh kan citer nih. bagu full story.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 563

    "Kapan kamu baru boleh keluar dari rumah sakit?""Nggak tahu ...." Seharusnya kemarin dia sudah boleh keluar. Setelah dia berantem dengan Irene, waktunya jadi tertunda.Martin menggenggam tangan Yasmin, lalu meremasnya dengan kuat. Dia menyunggingkan seulas senyuman sinis. "Lenganku terbuka untukmu kapan saja."Yasmin memutar bola matanya. Sentuhan Martin juga terasa canggung baginya. "Nggak usah, terima kasih.""Kamu nggak boleh cepat-cepat bilang itu." Martin melepaskan tangan Yasmin, lalu dia pergi.Yasmin terdiam. Dia sama sekali tidak usah memikirkan itu.Dia menganggap Martin hanya menggodanya, jadi dia tidak peduli.Klara masuk. Setelah dia melihat sekeliling, dia bertanya, "Martin sudah pergi?""Ya. Dia hanya menanyakan kondisiku.""Dia dekat dengan Daniel, jadi dia juga bukan orang baik." Klara melihat ponselnya berada di tangan Yasmin. "Kenapa kamu mengambil ponselku?"Yasmin baru sadar. "Oh, ponselku pemberian Daniel. Aku nggak ingin menggunakannya.""Bagus! Mungkin Daniel m

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 564

    Yasmin menatap nomor ponsel Daniel dan merasa dilema.Sekarang apa yang sedang dilakukan Daniel? Apa dia sedang bersama anak-anak?Saat makan malam, ketiga anak itu dibawa ke Taman Royal.Ketika Tony tahu siapa ketiga anak ini, dia sangat terkejut dan tidak bisa berkata-kata.Dia benar-benar kagum pada Yasmin. Yasmin diam-diam melahirkan tiga anak dan bisa menyembunyikan mereka begitu lama di Kota Imperial.Ini sungguh sebuah kejutan yang luar biasa!Tony pun segera menyiapkan kamar untuk ketiga anak.Pantas saja tadi Eric meneleponnya dan memesannya untuk menyiapkan makanan kesukaan anak kecil.Dia mengira akan ada anak kecil yang bertamu.Tony juga heran bagaimana Taman Royal bisa kedatangan anak kecil sebagai tamu.Jam delapan, Daniel masih menemani anak-anak.Ini adalah pertama kalinya mereka datang ke Taman Royal, jadi anak-anak berkeliling dengan penuh rasa ingin tahu.Daniel berdiri tidak jauh dari mereka. Makin lama dia melihat anak-anak, dia makin ingin mencabik-cabik Yasmin.

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 565

    Daniel mengeluarkan ponselnya. Yasmin meneleponnya.Dia langsung menolak panggilan, lalu mengatur ponselnya menjadi mode diam dan menyerahkannya kepada Tony.Tony menerima ponsel tersebut, kemudian meletakkannya di meja kopi aula.Julian menatap Daniel dengan curiga. "Apa itu bukan Mama?""Itu telepon dari kantor," ucap Daniel.Saat panggilannya dimatikan, Yasmin sudah merasa ada yang tidak beres. Saat dia menelepon untuk kedua kalinya, tidak ada yang mengangkat telepon. Dia paham kalau dia telah diabaikan.Bagaimana ini? Apa dia harus menunggu sampai dia dapat keluar dari rumah sakit, kemudian baru pergi mencari Daniel?Ketika Daniel mengabaikannya, tidak ada gunanya Yasmin menelepon sehingga ponselnya meledak.Selesai mandi, anak-anak tidur. Mereka mengenakan jubah mandi kecil dan terlihat sangat menggemaskan.Daniel duduk di tepi tempat tidur dan melihat mereka tidur, setelah itu dia baru keluar dari kamar.Dia turun ke bawah. Pengawalnya sudah menunggunya di ruang kerja."Ini infor

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 566

    "Aku nggak suka perawat terus ada di sini. Saat aku nggak memerlukan bantuannya, dia bebas," kata Yasmin.Irene tersenyum dengan licik, kemudian sengaja berkata, "Apa kamu benar-benar terjatuh karena perawat sedang nggak ada? Bukan karena hal lain, 'kan?"Apa maksudmu?" tanya Andy.Irene berpura-pura berkata dengan lembut, "Bagaimana, ya? Ayah, mungkin Yasmin sudah melakukan hal yang dia tidak bisa memberi tahu kita."Andy menatap Yasmin dengan bingung. "Kalau ada apa-apa, kamu bisa memberi tahu Ayah. Jangan menyimpannya di dalam hati, itu nggak baik bagi tubuhmu.""Aku sungguh nggak apa-apa. Hari itu aku hanya terjatuh."Andy, Irene dan Yasmin mengobrol di kamar pasien. Beberapa jam kemudian, mereka pergi.Di tengah jalan, Irene berkata, "Ayah, ponselku ketinggalan di dalam kamar Yasmin. Aku akan pergi mengambilnya. Kamu pergi saja duluan. Lagi pula, aku menyetir sendiri."Pintu kamar pasien terbuka. Saat Yasmin menoleh, dia melihat Irene kembali lagi."Ketika ada Ayah, ada yang nggak

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 567

    Kehormatan seperti ini tidak bisa didapat dengan menjadi dewi pianis.Hanya saja, ketika Irene masuk hari ini, dia merasa ada yang aneh dengan tatapan para resepsionis.Dia masuk ke dalam kantor dan melihat Daniel sedang bekerja. Di dalam juga ada Eric."Keluar," ucap Daniel."Baik." Eric pun keluar.Irene tersenyum. "Apa aku mengganggumu?""Nggak apa-apa.""Dua hari ini aku agak sibuk, jadi aku nggak mencarimu. Kamu nggak marah, 'kan?" tanya Irene dengan lembut."Kamu punya karier dan mandiri. Itulah yang aku suka darimu," kata Daniel sambil menatapnya.Irene senang karena dia dipuji. Dia berkata, "Makan, yuk?"Daniel melirik waktu, lalu berkata, "Kita makan di rumah saja.""Kalau begitu, aku menunggumu di Taman Royal, ya?" tanya Irene."Baik."Irene keluar dari Grup Naga, kemudian mengendarai mobilnya ke Taman Royal.Selama perjalanan, dia merasa senang.Selama dia bisa menenangkan Daniel, Yasmin tidak akan bisa menang darinya.Irene menghitung hari dan kebetulan hari ini adalah masa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 568

    "Eric bilang anak-anak datang ke Grup Naga. Mereka sangat mirip dengan Tuan Daniel, jadi semua orang tahu pasti ada masalah. Kemudian, Tuan Daniel tahu setelah melakukan penyelidikan," kata Tony.Irene berpikir, anak kembar tiga ini bisa melakukan itu pasti karena ada orang yang mengajari mereka.Siapa lagi selain Yasmin?!Sekarang anak-anak sudah diketahui Daniel, jadi Irene tidak bisa melakukan apa-apa.Irene menutup mulutnya dan langsung meneteskan air mata.Tony terkejut. "Nona Irene, apa Anda baik-baik saja?"Irene menggelengkan kepalanya, tapi dia terlihat sangat sedih.Tony paham kenapa Irene seperti ini.Dia adalah tunangan Daniel dan mereka belum menikah, tapi Tuan Daniel sudah punya tiga anak dengan wanita lain.Irene sendiri belum melahirkan dan tiba-tiba dia telah menjadi ibu tiri.Siapa pun tidak akan bisa menerimanya.Muncul suara deru mobil di luar. Daniel sudah kembali.Dia baru saja masuk, kemudian dia disapa dengan adegan yang kacau itu. Irene pun menahan air matanya.

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 569

    Sejak Daniel mengenal mereka dari dulu sampai sekarang, dia kira-kira sudah mengetahui temperamen dan karakter ketiga anak ini.Julian adalah anak yang emosional. Julian lebih kalem. Julia aktif.Kemampuan berpikir mereka bertiga sangat kuat.Mereka benar-benar anaknya."Julia, apa kamu mau Papa menyuapimu?" tanya Daniel dengan canggung.Julia menggelengkan kepalanya. Dengan mata terbuka besar, dia menjawab, "Aku bisa makan sendiri."Daniel yang ditolak lanjut makan dalam diam.Tony yang berdiri tidak jauh dari mereka tersenyum. Dia tidak menyangka Daniel bisa merasa frustrasi."Papa, aku mau menelepon Mama. Kenapa Mama belum menelepon kami? Aku tahu! Itu karena Mama nggak tahu kami berada di sini. Mama akan khawatir kalau dia nggak bisa menghubungi dan melihat kami," kata Julian."Mama kasihan sekali!" kata Julia dengan sedih."Apa kami boleh meneleponnya?"Ketika Daniel memikirkan itu, tatapan matanya menjadi sinis.Kasihan? Daniel tidak merasa begitu.Dia ingin Yasmin tahu bagaimana

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 570

    Koridor di luar sunyi senyap.Yasmin bahkan sudah mulai menguap.Ketika dia dalam keadaan setengah sadar, dia mendengar suara langkah kaki di luar.Yasmin segera berpura-pura tidur.Pintu dibuka, lalu ada yang menghampiri tempat tidur. Dalam sekejap, Yasmin tahu kalau orang ini bukan Daniel.Suasana di udara berbeda.Ini Helen.Helen datang untuk memeriksa Yasmin. Ketika dia tidak menemukan apa-apa, dia pergi.Yasmin membuka matanya. Dia menatap tubuhnya yang diselimuti dengan frustrasi.Daniel tidak akan datang ketika Yasmin sudah tertidur, 'kan?Tidak bisa!Yasmin tahu hal ini tidak bisa ditunda lagi.Kalau hal ini makin ditunda, itu hanya akan makin merugikan Yasmin.Yasmin turun dari tempat tidur. Setelah dia memakai pakaian, dia bersiap-siap untuk keluar dari kamar pasien.Dia mau pergi ke Taman Royal. Daniel hanya bisa berada di Taman Royal, 'kan?Tidak apa-apa kalau dia hanya dapat bertemu dengan anak kembar tiganya.Yasmin membuka pintu, lalu dia mengulurkan kepalanya dulu. Ket

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status