Share

Bab 1140

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-07 18:00:01
"Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond.

"Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin.

"Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.

Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.

Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.

Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya.

"Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin.

"Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."

Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond.

"Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond.

"Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
devina erina
membosankan sekali ,cuma muter" antara Irene Dan Yasmin bisa nulis yang jelas gak si , anaknyà Yasmin Dan bertambah umurnya Masih merebutkan Daniel Dan pembunuh Masih kelayepan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1

    Yasmin Tanoto perlahan-lahan bangun, dia merasa tubuhnya sangat sakit seolah-olah dia telah diinjak-injak oleh binatang buas.Saat dia membuka matanya, dia terkejut ketika melihat ada seorang pria berambut tebal di sebelahnya dan hampir berteriak. Namun, Yasmin buru-buru menutup mulutnya.Ketika ingatan-ingatan dari kejadian semalam muncul di otaknya, Yasmin ingin sekali membunuh dirinya!Karena pacarnya selingkuh, Yasmin pergi ke bar untuk minum sampai mabuk. Maka itu, terjadilah kejadian ini!Dia tidak berani mengingat kembali dengan detail, bahkan lebih tidak berani lagi melihat wajah pria itu. Yasmin diam-diam turun dari tempat tidur, mengambil pakaiannya yang di lantai, lalu pergi tanpa menoleh kembali ....Dua tahun kemudian ....Yasmin sedang duduk di dalam pesawat kembali ke negaranya sambil menonton video di ponselnya. Itu adalah video anaknya dari lahir sampai sekarang berusia dua tahun. Semuanya ada di dalam ponsel ...."Mama!""Mama!""Mama!"Suara menggemaskan dari ponsel

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 2

    Kalau Yasmin berlari masuk ke gang itu, dia hanya akan bertemu dengan jalan buntu.Jadi, Yasmin berlari ke jalan raya pintu masuk gang. Selama dia bisa menghentikan taksi di jalan, dia akan bebas!Akan tetapi, setelah Yasmin tiba di jalan raya, menghentikan taksi bukanlah hal yang mudah.Namun, orang-orang di belakang tidak berhenti mengejarnya.Yasmin berusaha mencari tempat untuk bersembunyi.Dalam keadaan panik, dia melihat ada sebuah mobil Rolls Royce hitam parkir di seberang jalan. Mobil yang seperti binatang buas yang sedang tidur dalam kegelapan itu pun tiba-tiba menarik perhatian Yasmin.Tanpa berpikir panjang, dia berlari ke arah situ lalu bersembunyi di sisi lain mobil.Yasmin bersandar pada mobil itu dengan napas yang terengah-engah. Seluruh mobil itu hitam gelap sehingga dia hanya bisa melihat bayangannya sendiri yang panik.Ponsel yang berada di dalam tasnya tiba-tiba berdering. Yasmin yang terkejut segera mengeluarkan ponselnya untuk mengangkat telepon. Kemudian, dia diam

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 3

    Daniel melemparkan mantelnya di atas sofa dengan asal. Kemeja hitam yang dikenakan menunjukkan tubuhnya yang jangkung dengan jelas, tapi dia tampak sangat dominan.Mata Yasmin pun tertuju ke arah bawah. Ingatan dari dua tahun yang lalu belum sepenuhnya hilang. Dia tahu betapa seksi, liar dan berototnya tubuh di balik kemeja itu.Dengan takut-takut, Yasmin bertanya, "Kenapa ... kamu membawaku kemari?"Di depan Daniel yang sangat dominan, Yasmin tidak akan memberontak karena itu sama dengan cari mati.Akan tetapi, setelah Yasmin selesai bicara, perutnya berbunyi.Raut wajah Yasmin berubah menjadi canggung. Sejak turun dari pesawat hingga sekarang, dia bahkan belum minum air, apalagi makan malam. Lalu, sepanjang jalan dia ketakutan, jadi dia merasa sangat lelah."Sepertinya kamu lapar." Daniel berkata dengan suara sinis, "Keluarkan makanan!"Di sisi lain, seorang pria paruh baya berseragam berjalan keluar, lalu meletakkan sebuah mangkuk di atas meja kopi. Di dalam mangkuk itu berisi mi ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 4

    "Aku sudah bilang kamu pasti belum pergi. Paspor dan KTP-mu ada padaku!"Yasmin tercengang, lalu bertanya, "Pasporku sama Tante?""Ya. Aku nggak bisa menghubungimu, jadi aku pergi ke hotelmu. Kenapa kamu meninggalkan paspor di hotel tak berbintang? Bahaya sekali. Aku sudah check-out kamarmu. Untuk apa kamu menginap di hotel? Tidur di rumah Tante saja."Walaupun Yasmin ingin tidur di rumah tantenya, dia juga sudah tidak bisa. Dia sama sekali tidak bisa membebaskan diri dari genggaman Daniel."Tante, aku nggak bisa pergi ke rumahmu. Aku akan menginap di rumah teman selama beberapa hari. Nanti setelah aku mengambil pasporku, aku akan langsung pergi," kata Yasmin."Kamu sudah berapa tahun nggak pulang? Teman dari mana?""Teman SMA ...." Alasan Yasmin terdengar agak tidak realistis."Tante tahu kamu seperti ini karena hubunganmu dengan Daniel. Tapi, hal itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Kalian sudah dewasa, 'kan? Kamu juga jangan terlalu memikirkannya lagi."Yasmin tersenyum sinis. Mereka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 5

    Daniel menggenggam bahu Yasmin, kemudian mendorongnya dengan kasar."Aaa!"Yasmin jatuh ke sudut meja kopi. Dua gelas yang berada di atas meja pun terdorong sampai jatuh. Satu yang gelas berisi bir tumpah mengenai wajah dan rambut Yasmin. Daniel duduk di sofa, lalu menyilang kakinya. Dia menatap Yasmin yang tampak kasihan dengan sinis dan masam.Tuan Bobby yang hendak menuangkan bir berkata, "Tuan Daniel, silakan minum.""Tuangkan!" perintah Daniel dengan sinis.Tangan Tuan Bobby langsung berhenti. Dia mengerti maksud Daniel, jadi dia menyerahkan botol bir kepada Yasmin.Yasmin gemetaran, dia seakan-akan baru saja jatuh ke dalam air dingin.Dia tahu Daniel begitu untuk mempermalukan dirinya sendiri. Jika Yasmin tidak mendengar perintah Daniel, dia tidak akan bisa pergi dari ruang VIP ini.Yasmin yang memikirkan ketiga anaknya yang lucu di rumah hanya bisa menggertakan gigi. Dia menerima botol bir tersebut dengan tangan yang gemetar, lalu menuangkannya ke gelas.Setelah Daniel mengambil

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 6

    Setelah mendengar ucapan tantenya, Yasmin merinding."Yasmin? Kenapa kamu tanya soal ini?" Klara yang mendengar ujung telepon hening merasa aneh."Ng ... nggak apa-apa." Yasmin berusaha mengontrol suaranya yang gemetar. "Aku hanya ingin tahu ....""Kapan kamu pulang? Tante sendiri akan memasakkan makanan enak untukmu.""Beberapa hari lagi. Nanti aku akan menelepon Tante.""Baiklah. Tante tunggu, ya."Setelah mengakhiri panggilan, Yasmin duduk di atas kloset dan wajahnya terlihat pucat.Dia mengira Daniel hanyalah orang kaya biasa, tapi ternyata kekuasaan Daniel di Kota Imperial sangat kuat.Tidak, meskipun begitu, Yasmin lebih harus melarikan diri.Selama dia bisa lari ke luar negeri, Daniel tidak akan bisa menemukannya.Yasmin akan meminta tantenya mengirim paspornya ke bandara. Semuanya akan baik-baik saja selama Yasmin bisa lari dari Teluk Bulan.Akan tetapi, bagaimana dia bisa pergi dari tempat ini?Dua hari kemudian saat makan malam, Yasmin duduk di meja makan dan menyapu pandanga

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1139

    Setelah Yasmin kembali ke kantor, dia membaca berbagai komentar di internet.Akademi Pinokio, rumah sakit, tidak ada yang selamat. Mereka semua dikutuk dengan kasar dan dicap sebagai "pengusaha berhati busuk".Apa dia perlu menelepon Raymond untuk bertanya bagaimana situasinya?Setelah Yasmin memikirkannya sejenak, dia mengurungkan niat.Walaupun dia menelepon Raymond, bantuan apa yang bisa diberikannya?Kalau nanti dia ketahuan oleh Daniel, itu hanya akan makin kacau.Sore hari, Yasmin akan pergi ke rumah sakit bersama manajer penjualan untuk mendiskusikan kerja sama dan kontrak.Saat perjalanan pulang, kebetulan mereka melewati rumah sakit yang terkena masalah itu."Ayo pergi ke rumah sakit itu untuk melihat-lihat," kata Yasmin."Sekarang? Menurutku, mereka sedang nggak niat." Manajer penjualan mempertimbangkannya sejenak. "Selain itu, kalau kita terlihat oleh orang lain, itu akan merugikan perusahaan.""Kita nggak boleh mundur karena sesuatu terjadi pada orang lain. Mari kita mencar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1138

    Beberapa menit kemudian, Yasmin turun. Dia melihat mobil Rolls Royce sedang parkir di alun-alun.Sebenarnya dilarang memarkir mobil di alun-alun.Namun, Daniel bersikeras ingin menghentikan mobil di sana.Maka itu, siapa pun yang masuk atau keluar gedung akan memperhatikan mobil Rolls Royce itu yang mewakili kekuatan.Yasmin merasa dia seperti orang jahat ketika dia naik mobil.Setelah Yasmin masuk ke dalam mobil, dia memprotes, "Bisakah kamu nggak menghentikan mobil di sini? Semua orang jadi tahu kamu datang untuk menjemputku."Aura berat langsung memenuhi ruang dalam mobil.Ekspresi Yasmin pun menjadi tegang, terutama saat matanya bertemu dengan mata gelap Daniel, dia mengira dia sudah salah bicara."Kamu takut siapa yang melihatmu?"Yasmin segera berpikir, lalu membalas, "Nggak, aku takut orang cemburu padaku."Tatapan mata Daniel menggelap sedikit. "Kemari."Tangan Yasmin ditarik, lalu dia langsung duduk di atas pangkuan Daniel. Yasmin merasa sedikit tertekan karena jaraknya dengan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1137

    Lauren tiba-tiba mengingat Evan yang langsung pergi dari perusahaan kemarin sore dan telepon masuk semalam. Lauren menatap Evan dengan serius dan bertanya, "Apa yang sudah kamu lakukan?""Apa?""Kemarin sore kamu jelas-jelas datang ke perusahaan, tapi kamu langsung pergi. Kamu pergi ke mana?""Ada urusan mendadak.""Apa itu nggak ada hubungannya dengan perusahaan?"Evan meraih tangan Lauren, kemudian menariknya sehingga Lauren duduk di atas pahanya. Evan mengangkat alisnya. "Kenapa kamu sangat sensi? Kamu seperti tubuhmu. Sayang, apa kamu tahu betapa aku menyukai tubuhmu?""Aku mau kembali bekerja." Seharusnya Lauren tidak bertanya. Apa Evan benaran akan memberitahunya kalau dia melakukan sesuatu?"Bukankah kamu bekerja untukku?" Evan tidak ingin melepaskannya."Kamu perlu bekerja, 'kan?" tanya Lauren.Evan melihat dokumen di atas meja yang perlu dibaca dan ditandatangani. Ekspresinya pun berubah. Dia menepuk pantat Lauren sebelum menarik kembali tangannya dengan enggan. "Saat aku perg

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1136

    Saat ini ada sedikit celah terbuka di tengah tirai jendela dan cahaya dari luar pun masuk.Lauren tidak membalikkan tubuhnya dan menolehkan kepalanya karena dia tahu Evan tidak berada di atas tempat tidur. Kalau tidak, pinggangnya akan dipeluk Evan.Dia menatap cahaya itu selama lima menit sebelum dia bangun dengan lelah.Setelah menekan tombol di samping tempat tidur, tirai jendela terbuka dan menunjukkan lapisan kain kasa saja.Seluruh kamar menjadi terang, tapi itu tidak menyilaukan mata.Lauren turun dari tempat tidur. Dia menyeret tubuhnya yang pegal ke ruang ganti.Dia bisa berusaha pergi ke perusahaan tepat waktu pada hari pertama, kedua dan ketiga.Namun, setelah hari keempat, dia tidak bisa bangun.Karena dia kelelahan.Ibaratnya dia kerja lembur terus menerus. Tubuhnya tidak mungkin bisa bersemangat melulu.Dia membongkar bajunya. Ketika dia mendengar suara di luar, dia membuka botol obat dengan cepat, kemudian memakan pil di dalam.Agar tidak tertangkap basah oleh Evan, seka

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1135

    "Itu nggak ada hubungannya denganku." Ekspresi Evan tampak sinis. "Aku hanya ingin memiliki Akhirat. Betapa serunya mempunyai kendali atas nyawa orang?"Setelah Evan pergi, anak buah memasuki ruang rahasia pada malam itu dan mengawasi Rachel.Rachel merasa ada yang janggal. "Apa lagi yang ingin kalian lakukan?""Kamu lumayan cantik dan aku menyukaimu. Dari awal aku ingin melakukan sesuatu padamu." Anak buah membelai wajah Rachel, lalu mencubitnya. Dia tampak sangat cabul.Rachel bergeming. Berani-beraninya anak buah ini menyentuhnya? Dia sedang berpikir bagaimana dia harus membunuh anak buah ini."Aku sudah mengusir orang-orang di luar. Bagaimanapun kamu berteriak, nggak akan ada yang bisa mendengarmu." Anak buah itu berjongkok, lalu mencium pipi Rachel dan tangannya bahkan mulai meraba.Setelah Rachel mendapatkan informasi itu, dia paham kalau sekarang tidak ada orang di luar.Kalau begitu, apa pria ini memiliki pisau?"Apa kamu tahu ... kalau kata 'seks' adalah malapetaka dari segala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1134

    Akan tetapi, ada kompartemen tersembunyi di sini.Dinding di sebelah tampak sangat normal, tapi ketika vas antik di sebelahnya dipindahkan, dinding itu terbelah dan memperlihatkan sebuah gua aneh di dalamnya.Di dalam cahayanya redup. Bayangan manusia melewati dinding seperti monster.Kalau dindingnya diperhatikan baik-baik, ada berbagai macam senjata tajam yang tergantung di sana.Di pojok ada seorang wanita meringkuk. Tangan dan kakinya diikat dengan tali nilon. Kulitnya penuh lebam dan luka. Dia menundukkan kepalanya. Rambut panjangnya tergerai sehingga wajahnya tidak terlihat."Angkat kepalamu!" Anak buah mendekat untuk menyepaknya.Wanita itu bergerak sedikit. Dia mendongak dan menunjukkan mukanya.Itu Rachel.Selama ini Daniel tidak menemukan Rachel, tapi ternyata dia berada di sini.Tatapan matanya masih galak. Dia seperti hewan yang dikurung dan tidak bisa melawan.Anak buah berkata, "Tuan Evan, dia nggak mau memberi tahu di mana organisasinya berada."Beberapa tahun yang lalu,

DMCA.com Protection Status