Share

Bab 459

Mata Simon menjadi dingin saat ia menatap kotak hitam dengan lekat.

Abu?

Nafasnya menjadi lebih cepat dari sebelumnya. Matanya terpaku pada kotak itu, ada jutaan suara yang berteriak di kepalanya bahwa tidak, itu bukan abunya dan ia belum mati.

Namun, kesedihan di matanya dengan cepat menyebar ...

Setelah beberapa saat, ia menyambar kotak hitam itu dengan keras dan mengangkat tangannya untuk menghancurkannya.

“Abu apa? Ia belum mati jadi kenapa ada abu?”

“Hancurkan itu. Hancurkan aja dan nggak akan ada yang tersisa darinya lagi.” Penelope berkata cepat ketika ia mengangkat tangannya.

Simon berhenti tiba-tiba. Ia ingin menghancurkannya tetapi ia takut. Bagaimana jika ini benar-benar abunya?

Ia berdiri di sana mengangkat kotak itu. Ia tidak tahu harus berbuat apa pada saat itu.

Penelope bisa dengan jelas melihat konflik, dilema, dan rasa sakit di wajahnya. Hatinya juga mulai sakit.

Sharon sudah terlalu lama mengganggunya. Simon hanya bisa kembali ke dirinya yang biasa jika Sharon sudah m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status