"Ayah, apa kamu izinkan Simon menikahi wanita seperti ini?" Ia mengalihkan pandangannya ke arah Douglas.Douglas melirik Sharon cuek. Ia tidak bisa memaksa dirinya untuk menerima menantu perempuan ini, tetapi ia adalah ibu dari anak itu. Jika ia menolak untuk menerimanya, apakah ia harus membiarkan cucunya tinggal di luar?Karena Douglas tidak membuat pernyataan lebih lanjut, jadi diamnya tampaknya merupakan persetujuan tanpa suara.Fiona kehabisan akal dan dengan marah berkata kepada Simon, “Baik. Baiklah… Tunggu dan lihat saja. Ia juga akan menipumu suatu hari nanti dan kamu bakal nyesel!”Sharon tidak bisa menahannya lebih lama lagi ketika ia mendengar ini. Apalagi setelah mengetahui dari Sally bahwa selama pernikahannya dengan Howard, Fiona membiarkan foto bugilnya beredar. Fiona adalah orang yang merusak reputasinya!Sekarang, ia masih berani memfitnahnya!“Nyonya Lionel, tolong tarik kembali kata-kata anda. Saya selalu tidak bersalah dan tidak pernah mengkhianati Howard.” Sharon
Sebastian benar-benar kekenyangan dan mengelus perutnya yang buncit. "Bu, perut aku seperti semangka ya?"Sharon juga menepuk perut Sebastian dan merasa geli. "Siapa suruh makan banyak begitu?"“Makanannya enak banget bu, aku ga tahan.” Si kecil mengusap perutnya. Kalau saja tidak kenyang, ia mungkin akan makan lebih banyak."Bu, makanan di sini terlalu enak." Pria kecil itu tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela nafas."Kalau begitu, nanti pas kamu tinggal di sini, kamu bisa makan banyak makanan enak setiap hari," kata Simon tiba-tiba."Betul sekali. Tinggal di sini aja ya. Nanti pelayan bantu siapin kamar.” Douglas segera memerintahkan kepala pelayan untuk menyiapkan kamar.Sebastian menatap ibunya, meminta persetujuan, "Apa kita akan tinggal di sini?""Yah ..." Sharon melirik Douglas, lalu ke Simon. Mereka cuma mau anak ini yang tinggal kan ya?Bagaimanapun, Simon adalah ayah dari anak itu. Karena itu, ia perlu memberi mereka waktu bersama."Kalau kamu mau tinggal di sini, kam
“Aku baru saja mau mandi tapi lupa bawa baju….” Sharon mencoba menjelaskan. Namun, melihat bahwa Simon tidak berhenti dan masih mendekatinya, ia bergumam dengan cemas, "Jangan... Jangan berani-beraninya... Kita hanya pura-pura menikah. Kalau kamu melanggar perjanjian dan melakukan sesuatu padaku, aku... aku bisa segera menceraikanmu..."Pria itu sepertinya tidak mendengar sepatah kata pun yang ia katakan, dan ia terpaksa mundur ke dinding. Ketika ia kehabisan ruang untuk melarikan diri, pria itu mendorong tangannya ke depan, menjebaknya di antara ia dan dinding.Napas maskulin pria itu mengelilinginya. Ia bisa merasakan kulit kepalanya mati rasa saat matanya dipenuhi kepanikan. Ia berkata membela diri, “Simon, aku peringatkan….”Ia menatapnya dengan merendahkan dan menyelanya dengan suara tenang dan dingin, "Ny. Zachary, kamu lupa ya. Ini kamarku.” Itulah kenapa seharusnya ia memang bisa masuk kapan pun ia mau tanpa ketuk pintu.Sharon benar-benar tercekat tanpa kata karena ini. Ia ben
Simon bertanya-tanya apa yang terjadi dengannya. Saat menatap ekspresi senyum palsu Sharon, matanya menyipit. Ia tiba-tiba mencubit dagunya. Ia menggoda, “Ny. Zachary, kamu harus terbiasa denganku cepat atau lambat.”Sharon merasa khawatir. Apa maksudnya?Ia mengangkat pandangannya untuk melihat ejekan di mata pria itu dan tiba-tiba mengerti ia mengatakannya dengan sengaja. Ia menguatkan wajah kecilnya. "Kamu ..." Ketika ia hendak mendorong pria itu pergi, pintu kamar didorong terbuka pada saat yang tepat.“Aku sudah selesai, Bu.” Sebastian mengenakan piyama lucu setelah mandi dan mendorong pintu untuk masuk.“Mama… Hm? Ayah juga ada di sini?” Sebastian melihat ayahnya dan menatapnya dengan curiga. "Apa yang sedang kalian lakukan?"Sharon bersandar ke dinding, dan Simon menghalanginya. Pria kecil itu tidak berani menatapnya sedetik pun karena sadar tidak ada seutas benang pun di tubuh Ibunya. Ia segera mendorong Simon pergi dengan malu. Ia memegang pakaiannya erat-erat dan langsung ber
Satu kalimat dari bocah itu mengena Simon dan alisnya langsung berkerut.Pria kecil itu menatap matanya tanpa rasa takut dan berkata dengan lancang, “Aku sudah tidur dengan Ibu selama lima tahun sekarang. Dan aku akan tidur dengan Ibu selama lima tahun ke depan!”Bahkan kalau ia itu ayahnya, tidak ada alasan baginya untuk memisahkan ia dan Ibu.Ada sesuatu yang samar-samar berkilauan di mata Simon, dan alisnya semakin rapat. Apa ia sama sekali bukan ayah yang mengesankan di mata anak itu?Sharon mendengarkan argumen antara pria itu dan anaknya. Melihat Simon hampir terluka dalam karena kelakuan putranya, ia merasa agak geli. Kalau Simon sendiri terkenal seperti iblis, maka putranya bisa disebut iblis kecil.Ia tersenyum dan membersihkan tenggorokannya. Kemudian, ia berkata kepada Simon, "Bagaimana kalau aku tidur di kamar sebelah saja dengan dia?" Sharon sebenarnya juga tidak pernah berpikir untuk berbagi tempat tidur pria ini.Simon menatap diam selama beberapa detik sebelum mengeluar
Mendengar suara itu, Sharon tanpa sadar menoleh dan tepat pada waktunya untuk melihat Howard keluar dari mobil.Tatapannya membeku. Kemudian, ia melihatnya membantu Sally keluar dari mobil. Fiona turun terakhir.Keluarga mereka datang ke sini pagi-pagi sekali. Apa karena mereka mendengar ia dan Simon telah menikah?Mata Sharon tertuju pada Sally. Ia tidak akan melupakan kematian Manajer Cook yang mencurigakan!Howard membantu Sally masuk ke rumah. Teleponnya berdering jadi ia pergi ke samping untuk menjawabnya dan meminta Sally dan ibunya untuk masuk terlebih dahulu.Setelah percakapan singkat, Howard berbalik dan secara tidak sengaja melirik ke halaman. Ketika ia melihat sosok yang dikenalnya, pupil matanya tiba-tiba menyusut. Ia menatap ke arah itu dan membeku.Sharon? Apa yang dia lakukan di rumah Zachary?Fiona lupa infokan Howard perihal Simon dan Sharon, ia terkejut juga melihat Sharon di sini.Ia merajut alisnya dan berjalan ke arah ibu dan anak itu.Sharon melihat soso
Sharon berjalan melewatinya dan pergi ke sisi Simon. Sambil memegang lengan suaminya dan berpura-pura akrab dengannya.Adegan itu menusuk mata Howard. Ia menahan amarahnya dan membalas, “Paman kamu tahu kan wanita seperti apa dia ini? Kenapa tetap dinikahi? Dia selingkuh dari saya dulu dan sampai punya anak laki-laki luar nikah. Paman sudah tau kan semuanya?”Sharon menatap pria di seberang dengan mata tenang. Ia tiba-tiba menyadari ia sudah tidak ingat lagi mengingat betapa baik dan hangatnya pria itu terhadapnya dulu. Kenapa ia jadi begini?Ia merasa jijik lihat Howard sekarang!Tidak ada perubahan pada ekspresi Simon, tapi alisnya sedikit berkerut. Matanya tajam. "Howard, karena dia tante kamu sekarang, kamu harus lebih sopan dengan kata-katamu mulai sekarang."Suara langkah kaki mendekat, diikuti oleh suara kekanak-kanakan khas anak-anak. "Ayah, Bu, jadi kalian ada di sini!"Sebastian berlari dan memberi sebotol jus. "Bu, aku tadi nemu jus enak."Sharon mengambil jus dan tersenyum
Sebastian paham tidak akan ada berani melawan Kakek di rumah ini, jadi ia hanya butuh dukungan dan perlindungan dari kakeknya untuk apa pun.Douglas melirik Fiona dan berkata sungguh-sungguh, “Cukup, berhenti membuat keributan. Kamu jauh lebih tua, kenapa bertengkar sama anak kecil?”"Ayah!" Fiona merasa sangat marah hingga dadanya terasa sesak. Bahkan dia mengatakan dia jauh lebih tua sekarang. Apa dia benar-benar setua itu?Fiona duduk kembali di sofa dengan marah. Ada kilatan gelap di mata Sharon saat dia tersenyum dan berkata kepadanya, "Fiona, Sebastian memang nakal jadi harap maklum ya.""Siapa yang kamu panggil Fiona? Jangan pikir karena Simon nikah sama kamu, kamu sekarang menjadi bagian dari Zachary!” Fiona berteriak secara refleks.“Fiona, dia istriku, jadi dia memang bagian dari keluarga. Tolong lebih sopan sama dia dan jangan menggertaknya cuma karena dia baru,” kata Simon dengan santai sambil melingkarkan lengannya di pinggang Sharon, ia melindungi istrinya.“Aku menggert